45 Butir Pancasila
Pindahan dari Multiply
URL: http://ahmadabdulhaq.multiply.com/journal/item/18/45-Butir-Pancasila
Tanggal: 14 Maret 2008
Daftar Isi
Ketuhanan Yang Maha Esa
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Persatuan Indonesia
- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
- Suka bekerja keras.
- Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
ahmadabdulhaq wrote on Mar 14, ’08
Cari gambar lambang sila demi sila di Internet ternyata sulit sekali. Adakah yang bisa bantu?
niwanda wrote on Mar 14, ’08
Dulu waktu SD wajib menghafalkan, sekarang lupa semua…
oetjipop wrote on Mar 14, ’08
skrg 45 ya??
jaman sekolah duku 36 sih..;)
triemesmerize wrote on Mar 14, ’08
oh yg padi dan kapas gtu yah? gak punya..heee..
saya lupa, yg diinget cuma “menghargai hasil karya orang lain” di sila ke V
ehheh
prahitaningtyas wrote on Mar 14, ’08
wah mas… terima kasih banyak !! saya lagi butuh ini hehehehhe…
rieskar wrote on Mar 14, ’08
dulu apal kecepalcepal..nggo cerdas cermat P4
bukannya 36 butir, kapannya jadi 45?
hanung665 wrote on Mar 15, ’08
dulu SD ingat banget soalnya tiap hari ditunjuk 1-1 buat maju gantian tiap hari urut absen baca pancasila, butir2 pancasila, janji murid, dan doa.
(dulu) butir yang paling populer adalah sila kelima butir kedua: bersikap adil. dan sila kelima butir ke sepuluh: suka bekerja keras 😀
ndutapimut wrote on Mar 27, ’08
hah? 45? kasian banget anak sd jaman sekarang!! dulu 36 aja udah pengen pengsan ngapalinnya
rettynhakim wrote on Apr 15, ’08
Ini ada di wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Coat_of_arms_of_Indonesia, tapi saya lagi inget-inget gambar rantai itu bukannya persatuan Indonesia dan Pohon beringin itu yang kemanusiaan yang adil dan beradab…mungkin ingatan saya yang kebolak balik…
Ada juga di http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Pancasila. Terima kasih sudah membuat saya browsing juga karena saya baru tahu lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II
aryacalm wrote on May 6, ’08
kok jd banyak ya??
kopiradix wrote on Aug 20, ’08
Betapa indahnya Indonesia apabila semua butir-butir Pancasila tersebut terwujud dalam amal nyata bukan cuma sekedar tulisan belaka 🙁
TFS ya pak, udah banyak lupa nih, he he he
martoart wrote on Oct 7, ’09
kapan-kapan kalo gak repot, saya bantu mas. tak bikinin pake photoshop.
Tapi bener juga bbrapa pertanyaan dari temen, sejak kapan jadi 45? kan dulu 36.
martoart wrote on Oct 7, ’09
rettynhakim said
saya lagi inget-inget gambar rantai itu bukannya persatuan Indonesia dan Pohon beringin itu yang kemanusiaan yang adil dan beradab.
Betul, ingatan Anda bagus.
Ya, sultan hamid II silakan klick; http://aidavyasa.multiply.com/journal/item/439
ahmadabdulhaq wrote on Oct 7, ’09
martoart said
sejak kapan jadi 45?
Wah, persisnya nggak tahu, Mas. Yang jelas, sebelum lengsernya Pak Harto, sudah 45 butir. Itu hasil baca-baca saya di http: //222.124.250.252/mpr/video/risalah/7/26/Risalah_17022006101606.pdf.
himekoo wrote on Jan 6, ’11
alhamdulillah..
posting-nya bisa bantu bikin tugas.
thank ya 😀
ahmadabdulhaq wrote on Jan 6, ’11
himekoo said
thank ya 😀
You are welcome 🙂
asukas wrote on Feb 7, ’11
saya mau tahu kenapa TAP MPR 1978 ttg P4 dicabut?
Comment deleted at the request of the author.
abdulmukti67 wrote on Feb 22
Ideologi kami Islam, bukan Pancasila, kami akan terus memperjuangkan Piagam Jakarta sampai hari kiamat sampai hukum Tuhan dan hukum Rasul (hukum Islam) tegak di muka bumi, karena di negara Pancasila hukum Islam tidak akan pernah bisa diterapkan seiring dengan disingkirkannya Piagam Jakarta dan digantikan oleh Pancasila, padahal menjalankan hukum Islam adalah wajib dan merupakan perintah Allah, tetapi di Indonesia perintah Allah dikalahkan oleh perintah para penguasa yang zalim, kami lahir sebagai pemenang, bukan pecundang, cita-cita kami untuk menegakkan syariat Islam bukan utopia, hal itu pasti terjadi cuma masalah waktu saja, saya bukan anggota FPI dan bukan anggota FBR atau MMI, bukan juga anggota Ansharut Tauhid atau Hizbut Tahrir, tetapi saya adalah seorang Muslim dan Mukmin yang selalu siap membela Islam dari serbuan dan serangan orang-orang kafir dan munafik dan orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dalam bentuk Perang Pemikiran (Ghozwul Fikri/Ideological Warfare), bagi kami Pancasila-No, Piagam Jakarta-Yes, bahkan kami mengatakan tidak kepada Piagam Madinah, buat apa memperjuangkan Piagam Madinah, Madinah kejauhan, Jakarta yang dekat, perbuatan Hidayat Nur Wahid (HNW) dkk yang tergabung di dalam Partai Keadilan Sejahtera untuk memperjuangkan Piagam Madinah pasti akan sia-sia, karena kami tidak mendukungnya sama sekali, perbedaan antara Pancasila dan Piagam Jakarta adalah sila ke-satu di mana pada Piagam Jakarta berbunyi Ketuhanan dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, kalau anda seorang Muslim sejati tidak selayaknya anda menolak Piagam Jakarta, karena Piagam Jakarta-lah yang sesuai dengan ajaran Islam, sedangkan Pancasila tidak sesuai dengan ajaran Islam, memang sepintas-lalu kelihatannya saja sesuai dengan ajaran Islam padahal tidak, karena dengan diberlakukannya Pancasila berarti ditolaknya Piagam Jakarta, ini berarti ditolaknya syariat Islam, dan ini bertentangan dengan pasal 29 UUD 1945 yang menjamin semua warga negara untuk menjalankan ajaran agamanya, sedangkan pelaksanaan hukum Tuhan dan hukum Rasul (hukum Islam) adalah kewajiban yang Allah perintahkan kepada orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah di dalam surat An-Nuur ayat ke-1 yang artinya : “Ini adalah satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalamnya) dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas agar kamu selalu ingat.” Jadi menjalankan syariat Islam spt hukuman potong tangan bagi pencuri, hukuman rajam bagi pezina, hukuman qishos bagi pembunuh dll adalah bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia dan itu hukumnya wajib, sehingga jelas bahwa orang yang menolak hukum Islam yang merupakan hukum Tuhan dan hukum Rasul telah membuat gembira para koruptor, dan telah mentaati para koruptor dan penguasa yang zalim karena koruptor memang sangat tidak ingin hukum Tuhan dan Hukum Rasul (hukum Islam) ditegakkan, karena bila hukum Islam ditegakkan maka mereka tidak akan bisa lagi korupsi, karena korupsi adalah mencuri yaitu mencuri uang rakyat maka hukumannya adalah potong tangan, mana ada koruptor yang mau korupsi 10 milyar kalau kedua tangannya harus dipotong, jadi kalian semua jangan asal bicara, asal nulis, asal ikut-ikutan, karena semua yang kita lakukan di dunia akan ditanya Allah di hari kemudian sebagaimana firman Allah yang berbunyi: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya.” (Al-Quran Surat Al-Isra ayat ke-36). Ilmu komunikasi politik mereka mengatakan: “Sampaikanlah terus-menerus suatu kebohongan dan jangan pernah berhenti, niscaya masyarakat luas akan mempercayai kebohongan tersebut sebagai suatu kebenaran.” Pancasila adalah suatu kebohongan yang dilakukan secara 1) terus-menerus tanpa henti, 2) rapih 3) terencana 4) sistemik 5) sistematis, 6) terorganisir dengan baik 7) terstruktur dari atas ke bawah 8) massiv, 9) ofensif dan 10) represif (pemaksaan) sampai akhirnya masyarakat luas yang lugu dan kena dibohong-bohongin, mempercayainya sebagai suatu kebenaran, Sekali lagi Pancasila-No, Piagam Jakarta-Yes, perkataan SBY yang mengatakan Pancasila sudah Final adalah suatu pernyataan sepihak yang tidak mengandung kebenaran, buktinya kami tetap menolak Pancasila, sekali lagi ideologi kami adalah Islam bukan Pancasila, anda jangan teriak-teriak “Jangan memaksakan kehendak”, sebenarnya andalah yang memaksakan kehendak, Pemerintah memaksakan kehendak, memaksakan Pancasila kepada kaum Muslimin, Pancasila bisa tumbuh subur karena sifat lugu, penakut, pengecut, terlalu baik sangkanya para ulama dan kebodohan para ulama yang kena saja dibohong-bohongin oleh penguasa yang masih tetap ingin berkuasa sambil korupsi, yaitu mencuri uang rakyat. Jika anda mengamalkan suatu amal baik lalu anda mengatakan anda telah mengamalkan ajaran Pancasila, kelak di hari kiamat anda akan diminta oleh Allah meminta pahala kepada Pancasila, bukan meminta pahala kepada Allah dan Allah tidak akan memberi anda pahala karena anda sebenarnya mengamalkan ajaran Pancasila bukan ajaran Islam. Sekali lagi kalau anda tidak benar-benar paham agama, sejarah dan politik anda jangan asal bicara saja, asal nulis, asal ikut-ikutan saja karena semua yang kita lakukan, sikapi dan ikuti akan ditanya oleh Allah di hari kemudian. Firman Allah: “Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu taati orang-orang kafir dan orang-orang munafik, Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Ahzab ayat ke-1) Jadi kriteria orang yang bertakwa adalah orang yang mentaati perintah Allah untuk tidak mentaati orang-orang kafir dan orang-orang munafik (orang Islam yang tidak mau membela Islam dan ajaran Islam serta hukum Islam), dimana orang-orang kafir (non Muslim) memang maunya di Indonesia tidak sampai diterapkan hukum Islam dan pendapat mereka didukung oleh orang-orang Islam yang munafik lalu mereka berusaha sekuat tenaga menghalang-halangi usaha kaum Muslimin dan Mukminin untuk menegakkan hukum Islam, sebagaimana firman Allah: “Dan jika kamu ajak mereka untuk kembali kepada Hukum Allah dan Hukum Rasul, niscaya kamu lihat orang-orang munafik berusaha keras menghalang-halanginya” (An-Nisa ayat ke-61) dan mereka berdalih bahwa hal itu adalah perbuatan nenek moyang bangsa Indonesia yang harus diikuti begitu saja tanpa kita sebagai generasinya mengkritisi kesalahan yang mereka lakukan, mereka beralasan mengikuti perbuatan the founding father. Memangnya negara ini milik the founding father apa? Negara ini milik Allah bukan milik the founding father bahkan bumi, langit dan segala isinya adalah milik Allah sehingga hukum Allah-lah yang harus diberlakukan, bukan hukum buatan manusia yang akhirnya hanya menimbulkan korupsi yang merajalela dan kejahatan yang luar biasa di negeri ini. Ingat firman Allah yang berbunyi: “Dan jika kamu ajak mereka kembali kepada hukum Allah dan hukum Rasul, maka mereka berkata, “cukuplah bagi kami mengikuti apa-apa yang bapak-bapak kami mengerjakannya, lalu Allah berfirman “Apakah kamu akan tetap mengikuti bapak-bapak kamu walaupun bapak-bapak kamu tidak mengetahui dan tidak mendapat petunjuk?” Al-Quran Surat Al-Maidah ayat ke-104. Sekali lagi kalau orang yang ilmu agama, ilmu sejarah dan ilmu politiknya tanggung-tanggung yaaa akhirnya asal bicara saja dan asal ikut-ikutan saja, sehingga salah dalam bersikap, berbuat dan menomorduakan agamanya sembari menomorsatukan bangsanya dan para penguasanya yang korup. Ingat Pancasila adalah suatu kebohongan, kebatilan dan kemungkaran yang dibungkus sangat rapih padahal yang benar adalah Piagam Jakarta. Pancasila adalah kebohongan yang disampaikan terus-menerus tanpa henti secara rapih, terencana, sistemik, sistematis, massif, terstruktur, terorganisir, dan represif sampai akhirnya masyarakat yang lugu dan bodoh ini mempercayainya sebagai suatu kebenaran. Sekali lagi Pancasila-No, Piagam Jakarta-Yes, Piagam Jakarta adalah Harga Mati. Ingat kamilah yang akan memenangkan peperangan ideologi ini karena kami lahir sebagai pemenang bukan pecundang. Ingat firman Allah yang berbunyi: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri potonglah tangan keduanya sebagai balasan terhadap perbuatan mereka dan sebagai siksaan dari Allah, dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Al-Maidah ayat ke-38). Koruptor adalah pencuri yaitu mencuri uang rakyat, sehingga hukuman untuk mereka adalah dipotong kedua tangannya, tetapi para koruptor tidak mau perbuatan korupsinya berhenti karena diterapkannya hukum Islam, sehingga mereka menolak Piagam Jakarta yang akan menerapkan hukum Islam, agar hukuman korupsi (mencuri uang rakyat) yang mereka lakukan cukup dipenjara bukan dipotong tangan dan ketika berada di penjara mereka akan mendapat remisi dan fasilitas yang mewah laksana hotel berbintang. Menegakkan hukum Islam adalah kewajiban ummat Islam yang Allah perintahkan di dalam Al-Quran dan Nabi Muhammad perjuangkan selama hidupnya, ketika Nabi bersabda: “Jika Fatimah anakku mencuri maka aku sendiri yang memotong tangannya.” Dan Nabi bersabda: “Ya Allah aku adalah orang yang pertama-tama menghidupkan kembali perintahmu untuk menjalankan hukum Allah setelah mereka menghapusnya.” Akan tetapi kaum Muslimin kembali menghapus perintah Allah sehingga cukuplah kami katakan bahwa perkataan mereka bahwa mereka mencintai Rasulullah SAW adalah bohong belaka selama mereka tidak mau memperjuangkan tegaknya hukum Allah di bumi Indonesia karena dengan mereka menghapus hukum Islam di Indonesia berarti mereka telah mementahkan kembali apa yang telah Nabi lakukan (menghidupkan kembali perintah Allah untuk menjalankan hukum Allah setelah mereka menghapusnya). Karena hukumnya wajib maka tidak ada seorang pun yang boleh menghalangi kaum Muslimin melaksanakan hukum Islam di Indonesia karena bertentangan dengan pasal 29 UUD 1945 yang berbunyi “Negara menjamin warga negara menjalankan perintah agamanya”. Omongan dan alasan orang yang membela Pancasila sambil menolak Piagam Jakarta (hukum Islam) adalah telah disinyalir oleh Allah di dalam Al-Quran Surat Al-Baqoroh ayat ke-204 yang berbunyi: “Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang dunia menarik hatimu dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling nyata.” Jika kalian adalah Muslim dan Mukmin sejati maka tidak sepantasnyalah kalian menghalang-halangi ditegakkannya hukum Islam dan jika kalian memang benar-benar mencintai Rasulullah SAW maka kalian harus kembali menegakkan hukum Islam setelah para pejabat korup menghapusnya. Wahai para ulama janganlah kalian menyembunyikan kebenaran dan janganlah kalian memperjual-belikan ayat-ayat Allah dengan harga yang murah. Janganlah kalian seperti penghuni neraka yang nanti berkata: “Dan mereka (para penghuni neraka) berkata: “Ya, Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalanmu (yang benar).” (Al-Ahzab:67) Ya, memang mereka yang tidak mau menerapkan hukum Islam sudah divonis sesat oleh Allah sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya yang mewajibkan atas kamu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang-orang yang berada dalam kesesatan yang nyata.” (Al-Qashash: 85). Berdasarkan ayat tersebut berarti orang yang tidak mau melaksanakan hukum-hukum yang ada di dalam Al-Quran adalah orang-orang yang sesat. Pancasila masih tetap berkibar di Indonesia, walaupun pernah mati selama 12 tahun (1998-2010), dan dihidupkan kembali oleh Taufik Kiemas, Yudi Latif, Surya Paloh dkk, dengan jargon 4 pilarnya, karena didukung oleh para ulama Su’ (ulama dunia) pendukung pemerintah yang menyembunyikan kebenaran, menyembunyikan ayat-ayat Allah dan menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, yang mau aman sendiri, yang kalau ceramah dibayar mahal tetapi tidak mau peduli dengan permasalahan ummat, yang mudah saja dibohong-bohongin (dikadal-kadalin) oleh pemerintah yang yang berkuasa (yang zalim). Musuh-musuh Islam pada ketawa kegirangan dan bahkan tertawanya mereka sangat terbahak-bahak sambil mereka berkata: “Ummat Islam goblok banget, luh, kena aja luh gua bohong-bohongin.”. Tapi tenang, saudara-saudara, mereka membuat rencana, Allah juga membuat rencana, dan Allah-lah pembuat rencana yang paling baik. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi: “Mereka membuat rencana, Allah juga membuat rencana dan sesunguhnya Allah-lah pembuat rencana yang paling baik.” (Surat Ali Imran: 54). Kita kaum Muslimin dan Mukminin pasti menang melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik di dalam perang pemikiran / perang ideologi (ideological warfare atau ghozwul fikri) ini, sebagaimana firman Allah yang berbunyi: “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan (membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang yang musyrik tidak menyukainya.” (At-Taubah:33 atau Ash-Shaff:9) dan Hadist Nabi yang berbunyi: “Akan selalu ada segolongan dari ummatku yang memperjuangkan kebenaran dan mereka akan selalu menang hingga hari kiamat.” karena sekarang zaman canggih, zaman komputer, zaman internet, zaman satelit, zamat TV, demokrasi dan keterbukaan di mana tidak ada batas antara negara dan kita bisa mengetahui kejadian di suatu tempat pada saat kejadian itu sendiri, sehingga kita pasti menang, cuma masalah waktu saja. Saya ingin berkata: “Makan Tuh Empat Pilar!” Kita hanya boleh menggalakkan empat pilar bila pilar pertamanya Piagam Jakarta-bukan Pancasila. Kesalahan terbesar Perjuangan Reformasi 1998 adalah tidak dibubarkannya 1) Golkar 2) PDI (dan PDI Perjuangan) 3) Ormas Pemuda Pancasila yang merupakan underbow pemerintahan Soeharto. Walaupun mungkin jumlah kami sedikit (padahal belum tentu sedikit, karena kita tidak tahu apa yang ada di otak, pikiran dan hati semua rakyat Indonesia), tapi kami pasti menang karena kami ingat firman Allah yang berbunyi: “Berkatalah orang-orang yang yakin bahwa mereka akan menemui Allah, “Berapa banyak golongan yang sedikit bisa mengalahkan golongan yang lebih banyak atas izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. Ingat klaim hadist nabi yang berbunyi (padahal bukan hadist): Cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman” adalah hadist palsu alias bukan hadist. Kalau kita mencintai Allah, Rasul, Al-Quran, Islam dan orang-orang yang beriman maka kita akan secara otomatis mencintai tanah air kita, bukan seperti para pejabat korup yang teriak-teriak mengatakan mencintai tanah air dan mengajak semua rakyat untuk mencintai tanah air padahal mereka telah menjual, menggadaikan dan merampok hampir semua kekayaan alam Indonesia (+/-80%) kepada pihak asing dan tunduk patuh kepada asing demi kelanggengan kekuasaan mereka. Ingat waktu terakhir Megawati berkuasa APBN hanya sekitar 400 trilyun, tetapi sekarang sudah lebih dari 1400 (seribu empat ratus) trilyun (karena dulu cuma ada 4 juta pemilik NPWP sekarang sudah 20 juta pemilik NPWP) tetapi rakyat Indonesia bukannya makmur malah semakin sengsara, biaya pendidikan mahal, semua harga mahal, kejahatan merajalela, dan utang luar negeri Indonesia semakin membengkak (sekitar 1775 trilyun). Uangnya dikemanakan tuh? Dicuri oleh para pejabat korup, ya mereka berteriak katakan tidak pada korupsi (pada hal mereka menambahkan kata-kata secara bisik-bisik “kalau jumlahnya sedikit”), dan katakan tidak pada korupsi (pada hal mereka menambahkan kata-kata secara bisik-bisik “kalau tidak bagi-bagi teman”). Korupsi adalah mencuri uang rakyat, hukumannya adalah potong tangan tanpa obat bius, kalau tidak maka korupsi tidak akan pernah bisa diberantas seperti lingkaran setan yang tidak ada ujungnya dan yang tidak bisa diputus mata rantainya. Kalau kita mengunjungi makam Rasulullah SAW lalu atas izin Allah Nabi Muhammad SAW bisa hidup kembali lalu kita tanya Nabi: “Hukum apakah yang sebaiknya kami pakai di Indonesia, apakah hukum positif atau hukum Islam? Maka pasti Rasulullah SAW akan menjawab dengan lantang: “Hukum Islam!!!”. Sementara kalau kita bertanya kepada setan: “Hukum apakah yang sebaiknya kami pakai di Indonesia, apakah hukum positif atau hukum Islam? Maka pasti setan akan menjawab “Hukum Positif, jangan Hukum Islam”. Anda baru akan menyesal nanti di hari kiamat atas sikap anda yang asal bicara, asal nulis dan asal ikut-ikutan saja. Kembali ke Pancasila sama saja dengan orang yang ingin kembali ke mesin ketik setelah ada komputer atau kembali ke Program WS7 untuk mengetik setelah memakai Microsoft Word. Kerusakan dan kebejatan moral bangsa dan para pejabatnya di mana korupsi merajalela, kejahatan merajalela bukan karena kita meninggalkan Pancasila akan tetapi karena kita meninggalkan ajaran agama Islam yang lengkap dan menyeluruh dan orang hanya mengaku beriman di mulutnya saja padahal hatinya belum beriman, sehingga untuk memperbaiki bangsa ini hanya ada satu pilihan yaitu kembali kepada Hukum Tuhan dan Hukum Rasul. Kalau ada orang yang mengatakan bahwa Pancasila-lah yang mempersatukan bangsa Indonesia hal itu adalah salah besar karena Allah-lah yang mempersatukan bangsa Indonesia, bukan Pancasila sebagaimana firman Allah yang artinya berbunyi: “dan Yang mempersatukan hati mereka. Walaupun kamu membelanjakan semua kekayaan yang ada di bumi, niscaya kamu tidak akan bisa mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah-lah yang mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Anfaal:63). Yang jelas Pancasila telah gagal mempersatukan bangsa Indonesia yang sejak dari dahulu sampai sekarang selalu ribut, bertengkar, tawuran terjadi di mana-mana bahkan untuk meributkan hal-hal yang sangat sepele. Kejahatan di Indonesia sudah sangat merajalela, perkosaan di dalam angkot, pelecehan seksual di dalam bis, pemalakan, premanisme (ingat banyaknya gangster, debt collector, geng motor dan ormas anarkis menunjukkan bahwa semua anggotanya tidak dibina oleh pemerintah, kalau di dalam pemerintahan Islam pasti dibina), penganiayaan, bullying, tawuran, pembunuhan, penculikan, perzinahan, pelacuran, hilangnya sepeda motor dan mobil yang diparkir di depan rumah bahkan di dalam mall yang dijaga satpam sekalipun, penggelapan, korupsi, mark-up, illegal logging, trafficking, fedofilia, incest, homo, lesbian, pelacuran, penjebakan wanita desa yang lugu menjadi pelacur, penculikan dll yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu adalah terjadi karena absennya atau tidak adanya penegakan hukum Islam, karena hukumannya ringan maka kejahatan menjadi sangat merajalela di Indonesia sehingga kita semua merasa tidak aman dan negara telah gagal melindungi warga negaranya. Pembunuhan yang dilakukan oleh negara kepada rakyatnya dalam bentuk kecelakaan yang jumlahnya lebih besar dari jumlah korban peperangan adalah kejahatan yang dilakukan penguasa yang tidak becus mengelola negara ini karena uang yang masuk dari para pembayar pajak telah dikorup dalam bentuk korupsi zahir maupun korupsi laten sehingga fasilitas umum dan infrastruktur pun sangat terabaikan. Tahun 2011 saja jumlah korban yang meninggal akibat kecelakaan pulang mudik berjumlah 4000 orang dengan puluhan ribu yang luka-luka. Ini adalah pembunuhan oleh negara kepada rakyatnya. Padahal Nabi bersabda bahwa nyawa satu orang Muslim lebih berharga daripada bumi dan segala isinya dan yang menjadi korban dalam kecelakaan mudik adalah 100% orang-orang Islam. Jadi kalau ada orang mengatakan bahwa Pancasila-lah yang mempersatukan bangsa Indonesia maka orang itu telah musyrik (syirik) dan ingatlah bahwa orang musyrik itu najis sebagaimana firman Allah yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati masjidil haram sesudah tahun ini ….” (At-Taubah:28). Para pejabat di Indonesia telah menjadikan harta, tahta, wanita dan ideologi buatan manusia (Pancasila) sebagai tuhan selain Allah terbukti dengan korupsi yang mereka lakukan beramai-ramai dan gaya hidup hedonisme-materialisme yang mereka pertontonkan sementara rakyat hidup kesusahan. Mereka anti kepada ideologi buatan Allah yaitu ideologi Islam sehingga mereka disebut Islam-phobi. Lalu mereka teriak-teriak agar orang-orang Islam jangan coba-coba mengganti ideologi negara yaitu Pancasila dengan ideologi lain. Sebenarnya bukan mengganti, tetapi mengembalikan ideologi tersebut ke tempat yang benar yaitu Islam (Piagam Jakarta) karena Piagam Jakarta adalah hak ummat Islam yang telah dirampas oleh penguasa korup sejak awal kemerdekaan lalu digantikan Pancasila. Kalau mereka mengatakan bahwa the founding father telah melakukan kesepakatan bahwa dasar negara kita adalah Pancasila. Kesepakatan apa? Yang benar adalah pengkhianatan. Sejak dahulu mereka tidak pernah sepakat bahkan para pejuang syariat Islam dibunuhin dan dimasukkan ke penjara, diteror dan diintimidasi, partai Islam dan lambang Islam dilucuti. Kami masih ingat jumlah para pejuang Islam yang dibunuhin oleh penguasa waktu itu dan kami tidak ingin nyawa mereka sia-sia, kamilah yang meneruskan perjuangan mereka untuk mengembalikan Piagam Jakarta sampai hari kiamat. Kalau dilakukan referendum apakah dasar negara kita Pancasila atau Piagam Jakarta pasti Piagam Jakarta akan menang asal referendum tersebut dilakukan secara jujur, adil dan terbuka dan dilakukan sebanyak 3 kali dengan dilakukan kampanye terlebih dahulu. Bahkan mereka lebih mentaati atasan mereka daripada mentaati Allah dan menjadi para penjilat dan penyembah atasan/pemimpin mereka dengan atau tanpa mereka sadari. Kami yang memiliki ideologi Islam pasti akan menang, ingat kebenaran pasti akan menang dan kebatilan/kemungkaran pasti akan kalah, Piagam Jakarta adalah kebenaran, Pancasila adalah kebatilan dan kemungkaran. Firman Allah: “Dan katakanlah yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap” Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (Al-Israa:81). Abdul Mukti – Calon Presiden Indonesia 2014.
ahmadabdulhaq wrote on Feb 24
abdulmukti67 said
Ideologi
Terima kasih. Reply Anda yang panjang, semoga menambah halaman ini makin populer 🙂
pegel nulis nya 😀
ahmadabdulhaq wrote on Mar 14, ’08Cari gambar lambang sila demi sila di Internet ternyata sulit sekali. Adakah yang bisa bantu? niwanda wrote on Mar 14, ’08Dulu waktu SD wajib menghafalkan, sekarang lupa semua… oetjipop wrote on Mar 14, ’08skrg 45 ya??jaman sekolah duku 36 sih..;) triemesmerize wrote on Mar 14, ’08oh yg padi dan kapas gtu yah? gak punya..heee..saya lupa, yg diinget cuma “menghargai hasil karya orang lain” di sila ke Vehheh prahitaningtyas wrote on Mar 14, ’08wah mas… terima kasih banyak !! saya lagi butuh ini hehehehhe… rieskar wrote on Mar 14, ’08dulu apal kecepalcepal..nggo cerdas cermat P4bukannya 36 butir, kapannya jadi 45? hanung665 wrote on Mar 15, ’08dulu SD ingat banget soalnya tiap hari ditunjuk 1-1 buat maju gantian tiap hari urut absen baca pancasila, butir2 pancasila, janji murid, dan doa. (dulu) butir yang paling populer adalah sila kelima butir kedua: bersikap adil. dan sila kelima butir ke sepuluh: suka bekerja keras 😀 ndutapimut wrote on Mar 27, ’08hah? 45? kasian banget anak sd jaman sekarang!! dulu 36 aja udah pengen pengsan ngapalinnya rettynhakim wrote on Apr 15, ’08Ini ada di wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Coat_of_arms_of_Indonesia, tapi saya lagi inget-inget gambar rantai itu bukannya persatuan Indonesia dan Pohon beringin itu yang kemanusiaan yang adil dan beradab…mungkin ingatan saya yang kebolak balik…Ada juga di http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Pancasila. Terima kasih sudah membuat saya browsing juga karena saya baru tahu lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II aryacalm wrote on May 6, ’08kok jd banyak ya?? kopiradix wrote on Aug 20, ’08Betapa indahnya Indonesia apabila semua butir-butir Pancasila tersebut terwujud dalam amal nyata bukan cuma sekedar tulisan belaka :(TFS ya pak, udah banyak lupa nih, he he he martoart wrote on Oct 7, ’09kapan-kapan kalo gak repot, saya bantu mas. tak bikinin pake photoshop.Tapi bener juga bbrapa pertanyaan dari temen, sejak kapan jadi 45? kan dulu 36. martoart wrote on Oct 7, ’09rettynhakim said
Betul, ingatan Anda bagus.Ya, sultan hamid II silakan klick; http://aidavyasa.multiply.com/journal/item/439 ahmadabdulhaq wrote on Oct 7, ’09martoart said
Wah, persisnya nggak tahu, Mas. Yang jelas, sebelum lengsernya Pak Harto, sudah 45 butir. Itu hasil baca-baca saya di http: //222.124.250.252/mpr/video/risalah/7/26/Risalah_17022006101606.pdf. himekoo wrote on Jan 6, ’11alhamdulillah..posting-nya bisa bantu bikin tugas.thank ya 😀 ahmadabdulhaq wrote on Jan 6, ’11himekoo said
You are welcome 🙂 asukas wrote on Feb 7, ’11saya mau tahu kenapa TAP MPR 1978 ttg P4 dicabut?Comment deleted at the request of the author. abdulmukti67 wrote on Feb 22Ideologi kami Islam, bukan Pancasila, kami akan terus memperjuangkan Piagam Jakarta sampai hari kiamat sampai hukum Tuhan dan hukum Rasul (hukum Islam) tegak di muka bumi, karena di negara Pancasila hukum Islam tidak akan pernah bisa diterapkan seiring dengan disingkirkannya Piagam Jakarta dan digantikan oleh Pancasila, padahal menjalankan hukum Islam adalah wajib dan merupakan perintah Allah, tetapi di Indonesia perintah Allah dikalahkan oleh perintah para penguasa yang zalim, kami lahir sebagai pemenang, bukan pecundang, cita-cita kami untuk menegakkan syariat Islam bukan utopia, hal itu pasti terjadi cuma masalah waktu saja,saya bukan anggota FPI dan bukan anggota FBR atau MMI, bukan juga anggota Ansharut Tauhid atau Hizbut Tahrir, tetapi saya adalah seorang Muslim dan Mukmin yang selalu siap membela Islam dari serbuan dan serangan orang-orang kafir dan munafik dan orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dalam bentuk Perang Pemikiran (Ghozwul Fikri/Ideological Warfare),bagi kami Pancasila-No, Piagam Jakarta-Yes, bahkan kami mengatakan tidak kepada Piagam Madinah, buat apa memperjuangkan Piagam Madinah, Madinah kejauhan, Jakarta yang dekat, perbuatan Hidayat Nur Wahid (HNW) dkk yang tergabung di dalam Partai Keadilan Sejahtera untuk memperjuangkan Piagam Madinah pasti akan sia-sia, karena kami tidak mendukungnya sama sekali, perbedaan antara Pancasila dan Piagam Jakarta adalah sila ke-satu di mana pada Piagam Jakarta berbunyi Ketuhanan dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, kalau anda seorang Muslim sejati tidak selayaknya anda menolak Piagam Jakarta, karena Piagam Jakarta-lah yang sesuai dengan ajaran Islam, sedangkan Pancasila tidak sesuai dengan ajaran Islam, memang sepintas-lalu kelihatannya saja sesuai dengan ajaran Islam padahal tidak, karena dengan diberlakukannya Pancasila berarti ditolaknya Piagam Jakarta, ini berarti ditolaknya syariat Islam, dan ini bertentangan dengan pasal 29 UUD 1945 yang menjamin semua warga negara untuk menjalankan ajaran agamanya, sedangkan pelaksanaan hukum Tuhan dan hukum Rasul (hukum Islam) adalah kewajiban yang Allah perintahkan kepada orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah di dalam surat An-Nuur ayat ke-1 yang artinya : “Ini adalah satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalamnya) dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas agar kamu selalu ingat.”Jadi menjalankan syariat Islam spt hukuman potong tangan bagi pencuri, hukuman rajam bagi pezina, hukuman qishos bagi pembunuh dll adalah bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia dan itu hukumnya wajib, sehingga jelas bahwa orang yang menolak hukum Islam yang merupakan hukum Tuhan dan hukum Rasul telah membuat gembira para koruptor, dan telah mentaati para koruptor dan penguasa yang zalim karena koruptor memang sangat tidak ingin hukum Tuhan dan Hukum Rasul (hukum Islam) ditegakkan, karena bila hukum Islam ditegakkan maka mereka tidak akan bisa lagi korupsi, karena korupsi adalah mencuri yaitu mencuri uang rakyat maka hukumannya adalah potong tangan, mana ada koruptor yang mau korupsi 10 milyar kalau kedua tangannya harus dipotong,jadi kalian semua jangan asal bicara, asal nulis, asal ikut-ikutan, karena semua yang kita lakukan di dunia akan ditanya Allah di hari kemudian sebagaimana firman Allah yang berbunyi: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya.” (Al-Quran Surat Al-Isra ayat ke-36). Ilmu komunikasi politik mereka mengatakan: “Sampaikanlah terus-menerus suatu kebohongan dan jangan pernah berhenti, niscaya masyarakat luas akan mempercayai kebohongan tersebut sebagai suatu kebenaran.”Pancasila adalah suatu kebohongan yang dilakukan secara 1) terus-menerus tanpa henti, 2) rapih 3) terencana 4) sistemik 5) sistematis, 6) terorganisir dengan baik 7) terstruktur dari atas ke bawah 8) massiv, 9) ofensif dan 10) represif (pemaksaan)sampai akhirnya masyarakat luas yang lugu dan kena dibohong-bohongin, mempercayainya sebagai suatu kebenaran,Sekali lagi Pancasila-No, Piagam Jakarta-Yes, perkataan SBY yang mengatakan Pancasila sudah Final adalah suatu pernyataan sepihak yang tidak mengandung kebenaran, buktinya kami tetap menolak Pancasila, sekali lagi ideologi kami adalah Islam bukan Pancasila, anda jangan teriak-teriak “Jangan memaksakan kehendak”, sebenarnya andalah yang memaksakan kehendak,Pemerintah memaksakan kehendak, memaksakan Pancasila kepada kaum Muslimin, Pancasila bisa tumbuh subur karena sifat lugu, penakut, pengecut, terlalu baik sangkanya para ulama dan kebodohan para ulama yang kena saja dibohong-bohongin oleh penguasa yang masih tetap ingin berkuasa sambil korupsi, yaitu mencuri uang rakyat.Jika anda mengamalkan suatu amal baik lalu anda mengatakan anda telah mengamalkan ajaran Pancasila, kelak di hari kiamat anda akan diminta oleh Allah meminta pahala kepada Pancasila, bukan meminta pahala kepada Allah dan Allah tidak akan memberi anda pahala karena anda sebenarnya mengamalkan ajaran Pancasila bukan ajaran Islam.Sekali lagi kalau anda tidak benar-benar paham agama, sejarah dan politik anda jangan asal bicara saja, asal nulis, asal ikut-ikutan saja karena semua yang kita lakukan, sikapi dan ikuti akan ditanya oleh Allah di hari kemudian.Firman Allah: “Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu taati orang-orang kafir dan orang-orang munafik, Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Ahzab ayat ke-1)Jadi kriteria orang yang bertakwa adalah orang yang mentaati perintah Allah untuk tidak mentaati orang-orang kafir dan orang-orang munafik (orang Islam yang tidak mau membela Islam dan ajaran Islam serta hukum Islam), dimana orang-orang kafir (non Muslim) memang maunya di Indonesia tidak sampai diterapkan hukum Islam dan pendapat mereka didukung oleh orang-orang Islam yang munafik lalu mereka berusaha sekuat tenaga menghalang-halangi usaha kaum Muslimin dan Mukminin untuk menegakkan hukum Islam, sebagaimana firman Allah: “Dan jika kamu ajak mereka untuk kembali kepada Hukum Allah dan Hukum Rasul, niscaya kamu lihat orang-orang munafik berusaha keras menghalang-halanginya” (An-Nisa ayat ke-61) dan mereka berdalih bahwa hal itu adalah perbuatan nenek moyang bangsa Indonesia yang harus diikuti begitu saja tanpa kita sebagai generasinya mengkritisi kesalahan yang mereka lakukan, mereka beralasan mengikuti perbuatan the founding father.Memangnya negara ini milik the founding father apa? Negara ini milik Allah bukan milik the founding father bahkan bumi, langit dan segala isinya adalah milik Allah sehingga hukum Allah-lah yang harus diberlakukan, bukan hukum buatan manusia yang akhirnya hanya menimbulkan korupsi yang merajalela dan kejahatan yang luar biasa di negeri ini.Ingat firman Allah yang berbunyi: “Dan jika kamu ajak mereka kembali kepada hukum Allah dan hukum Rasul, maka mereka berkata, “cukuplah bagi kami mengikuti apa-apa yang bapak-bapak kami mengerjakannya, lalu Allah berfirman “Apakah kamu akan tetap mengikuti bapak-bapak kamu walaupun bapak-bapak kamu tidak mengetahui dan tidak mendapat petunjuk?” Al-Quran Surat Al-Maidah ayat ke-104.Sekali lagi kalau orang yang ilmu agama, ilmu sejarah dan ilmu politiknya tanggung-tanggung yaaa akhirnya asal bicara saja dan asal ikut-ikutan saja, sehingga salah dalam bersikap, berbuat dan menomorduakan agamanya sembari menomorsatukan bangsanya dan para penguasanya yang korup. Ingat Pancasila adalah suatu kebohongan, kebatilan dan kemungkaran yang dibungkus sangat rapih padahal yang benar adalah Piagam Jakarta. Pancasila adalah kebohongan yang disampaikan terus-menerus tanpa henti secara rapih, terencana, sistemik, sistematis, massif, terstruktur, terorganisir, dan represif sampai akhirnya masyarakat yang lugu dan bodoh ini mempercayainya sebagai suatu kebenaran.Sekali lagi Pancasila-No, Piagam Jakarta-Yes, Piagam Jakarta adalah Harga Mati. Ingat kamilah yang akan memenangkan peperangan ideologi ini karena kami lahir sebagai pemenang bukan pecundang. Ingat firman Allah yang berbunyi: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri potonglah tangan keduanya sebagai balasan terhadap perbuatan mereka dan sebagai siksaan dari Allah, dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Al-Maidah ayat ke-38).Koruptor adalah pencuri yaitu mencuri uang rakyat, sehingga hukuman untuk mereka adalah dipotong kedua tangannya, tetapi para koruptor tidak mau perbuatan korupsinya berhenti karena diterapkannya hukum Islam, sehingga mereka menolak Piagam Jakarta yang akan menerapkan hukum Islam, agar hukuman korupsi (mencuri uang rakyat) yang mereka lakukan cukup dipenjara bukan dipotong tangan dan ketika berada di penjara mereka akan mendapat remisi dan fasilitas yang mewah laksana hotel berbintang.Menegakkan hukum Islam adalah kewajiban ummat Islam yang Allah perintahkan di dalam Al-Quran dan Nabi Muhammad perjuangkan selama hidupnya, ketika Nabi bersabda: “Jika Fatimah anakku mencuri maka aku sendiri yang memotong tangannya.” Dan Nabi bersabda: “Ya Allah aku adalah orang yang pertama-tama menghidupkan kembali perintahmu untuk menjalankan hukum Allah setelah mereka menghapusnya.”Akan tetapi kaum Muslimin kembali menghapus perintah Allah sehingga cukuplah kami katakan bahwa perkataan mereka bahwa mereka mencintai Rasulullah SAW adalah bohong belaka selama mereka tidak mau memperjuangkan tegaknya hukum Allah di bumi Indonesia karena dengan mereka menghapus hukum Islam di Indonesia berarti mereka telah mementahkan kembali apa yang telah Nabi lakukan (menghidupkan kembali perintah Allah untuk menjalankan hukum Allah setelah mereka menghapusnya). Karena hukumnya wajib maka tidak ada seorang pun yang boleh menghalangi kaum Muslimin melaksanakan hukum Islam di Indonesia karena bertentangan dengan pasal 29 UUD 1945 yang berbunyi “Negara menjamin warga negara menjalankan perintah agamanya”.Omongan dan alasan orang yang membela Pancasila sambil menolak Piagam Jakarta (hukum Islam) adalah telah disinyalir oleh Allah di dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat ke-204 yang berbunyi: “Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang dunia menarik hatimu dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling nyata.” Jika kalian adalah Muslim dan Mukmin sejati maka tidak sepantasnyalah kalian menghalang-halangi ditegakkannya hukum Islam dan jika kalian memang benar-benar mencintai Rasulullah SAW maka kalian harus kembali menegakkan hukum Islam setelah para pejabat korup menghapusnya. Wahai para ulama janganlah kalian menyembunyikan kebenaran dan janganlah kalian memperjual-belikan ayat-ayat Allah dengan harga yang murah. Janganlah kalian seperti penghuni neraka yang nanti berkata: “Dan mereka (para penghuni neraka) berkata: “Ya, Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalanmu (yang benar).” (Al-Ahzab:67) Ya, memang mereka yang tidak mau menerapkan hukum Islam sudah divonis sesat oleh Allah sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya yang mewajibkan atas kamu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang-orang yang berada dalam kesesatan yang nyata.” (Al-Qashash: 85). Berdasarkan ayat tersebut berarti orang yang tidak mau melaksanakan hukum-hukum yang ada di dalam Al-Quran adalah orang-orang yang sesat. Pancasila masih tetap berkibar di Indonesia, walaupun pernah mati selama 12 tahun (1998-2010), dan dihidupkan kembali oleh Taufik Kiemas, Yudi Latif, Surya Paloh dkk, dengan jargon 4 pilarnya, karena didukung oleh para ulama Su’ (ulama dunia) pendukung pemerintah yang menyembunyikan kebenaran, menyembunyikan ayat-ayat Allah dan menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, yang mau aman sendiri, yang kalau ceramah dibayar mahal tetapi tidak mau peduli dengan permasalahan ummat, yang mudah saja dibohong-bohongin (dikadal-kadalin) oleh pemerintah yang yang berkuasa (yang zalim). Musuh-musuh Islam pada ketawa kegirangan dan bahkan tertawanya mereka sangat terbahak-bahak sambil mereka berkata: “Ummat Islam goblok banget, luh, kena aja luh gua bohong-bohongin.”.Tapi tenang, saudara-saudara, mereka membuat rencana, Allah juga membuat rencana, dan Allah-lah pembuat rencana yang paling baik. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi: “Mereka membuat rencana, Allah juga membuat rencana dan sesunguhnya Allah-lah pembuat rencana yang paling baik.” (Surat Ali Imran: 54). Kita kaum Muslimin dan Mukminin pasti menang melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik di dalam perang pemikiran / perang ideologi (ideological warfare atau ghozwul fikri) ini, sebagaimana firman Allah yang berbunyi: “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan (membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang yang musyrik tidak menyukainya.” (At-Taubah:33 atau Ash-Shaff:9) dan Hadist Nabi yang berbunyi: “Akan selalu ada segolongan dari ummatku yang memperjuangkan kebenaran dan mereka akan selalu menang hingga hari kiamat.” karena sekarang zaman canggih, zaman komputer, zaman internet, zaman satelit, zamat TV, demokrasi dan keterbukaan di mana tidak ada batas antara negara dan kita bisa mengetahui kejadian di suatu tempat pada saat kejadian itu sendiri, sehingga kita pasti menang, cuma masalah waktu saja.Saya ingin berkata: “Makan Tuh Empat Pilar!” Kita hanya boleh menggalakkan empat pilar bila pilar pertamanya Piagam Jakarta-bukan Pancasila. Kesalahan terbesar Perjuangan Reformasi 1998 adalah tidak dibubarkannya 1) Golkar 2) PDI (dan PDI Perjuangan) 3) Ormas Pemuda Pancasila yang merupakan underbow pemerintahan Soeharto.Walaupun mungkin jumlah kami sedikit (padahal belum tentu sedikit, karena kita tidak tahu apa yang ada di otak, pikiran dan hati semua rakyat Indonesia), tapi kami pasti menang karena kami ingat firman Allah yang berbunyi: “Berkatalah orang-orang yang yakin bahwa mereka akan menemui Allah, “Berapa banyak golongan yang sedikit bisa mengalahkan golongan yang lebih banyak atas izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. Ingat klaim hadist nabi yang berbunyi (padahal bukan hadist): Cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman” adalah hadist palsu alias bukan hadist. Kalau kita mencintai Allah, Rasul, Al-Quran, Islam dan orang-orang yang beriman maka kita akan secara otomatis mencintai tanah air kita, bukan seperti para pejabat korup yang teriak-teriak mengatakan mencintai tanah air dan mengajak semua rakyat untuk mencintai tanah air padahal mereka telah menjual, menggadaikan dan merampok hampir semua kekayaan alam Indonesia (+/-80%) kepada pihak asing dan tunduk patuh kepada asing demi kelanggengan kekuasaan mereka.Ingat waktu terakhir Megawati berkuasa APBN hanya sekitar 400 trilyun, tetapi sekarang sudah lebih dari 1400 (seribu empat ratus) trilyun (karena dulu cuma ada 4 juta pemilik NPWP sekarang sudah 20 juta pemilik NPWP) tetapi rakyat Indonesia bukannya makmur malah semakin sengsara, biaya pendidikan mahal, semua harga mahal, kejahatan merajalela, dan utang luar negeri Indonesia semakin membengkak (sekitar 1775 trilyun).Uangnya dikemanakan tuh? Dicuri oleh para pejabat korup, ya mereka berteriak katakan tidak pada korupsi (pada hal mereka menambahkan kata-kata secara bisik-bisik “kalau jumlahnya sedikit”), dan katakan tidak pada korupsi (pada hal mereka menambahkan kata-kata secara bisik-bisik “kalau tidak bagi-bagi teman”). Korupsi adalah mencuri uang rakyat, hukumannya adalah potong tangan tanpa obat bius, kalau tidak maka korupsi tidak akan pernah bisa diberantas seperti lingkaran setan yang tidak ada ujungnya dan yang tidak bisa diputus mata rantainya.Kalau kita mengunjungi makam Rasulullah SAW lalu atas izin Allah Nabi Muhammad SAW bisa hidup kembali lalu kita tanya Nabi: “Hukum apakah yang sebaiknya kami pakai di Indonesia, apakah hukum positif atau hukum Islam? Maka pasti Rasulullah SAW akan menjawab dengan lantang: “Hukum Islam!!!”.Sementara kalau kita bertanya kepada setan: “Hukum apakah yang sebaiknya kami pakai di Indonesia, apakah hukum positif atau hukum Islam? Maka pasti setan akan menjawab “Hukum Positif, jangan Hukum Islam”.Anda baru akan menyesal nanti di hari kiamat atas sikap anda yang asal bicara, asal nulis dan asal ikut-ikutan saja. Kembali ke Pancasila sama saja dengan orang yang ingin kembali ke mesin ketik setelah ada komputer atau kembali ke Program WS7 untuk mengetik setelah memakai Microsoft Word.Kerusakan dan kebejatan moral bangsa dan para pejabatnya di mana korupsi merajalela, kejahatan merajalela bukan karena kita meninggalkan Pancasila akan tetapi karena kita meninggalkan ajaran agama Islam yang lengkap dan menyeluruh dan orang hanya mengaku beriman di mulutnya saja padahal hatinya belum beriman, sehingga untuk memperbaiki bangsa ini hanya ada satu pilihan yaitu kembali kepada Hukum Tuhan dan Hukum Rasul. Kalau ada orang yang mengatakan bahwa Pancasila-lah yang mempersatukan bangsa Indonesia hal itu adalah salah besar karena Allah-lah yang mempersatukan bangsa Indonesia, bukan Pancasila sebagaimana firman Allah yang artinya berbunyi: “dan Yang mempersatukan hati mereka. Walaupun kamu membelanjakan semua kekayaan yang ada di bumi, niscaya kamu tidak akan bisa mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah-lah yang mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Anfaal:63).Yang jelas Pancasila telah gagal mempersatukan bangsa Indonesia yang sejak dari dahulu sampai sekarang selalu ribut, bertengkar, tawuran terjadi di mana-mana bahkan untuk meributkan hal-hal yang sangat sepele. Kejahatan di Indonesia sudah sangat merajalela, perkosaan di dalam angkot, pelecehan seksual di dalam bis, pemalakan, premanisme (ingat banyaknya gangster, debt collector, geng motor dan ormas anarkis menunjukkan bahwa semua anggotanya tidak dibina oleh pemerintah, kalau di dalam pemerintahan Islam pasti dibina), penganiayaan, bullying, tawuran, pembunuhan, penculikan, perzinahan, pelacuran, hilangnya sepeda motor dan mobil yang diparkir di depan rumah bahkan di dalam mall yang dijaga satpam sekalipun, penggelapan, korupsi, mark-up, illegal logging, trafficking, fedofilia, incest, homo, lesbian, pelacuran, penjebakan wanita desa yang lugu menjadi pelacur, penculikan dll yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu adalah terjadi karena absennya atau tidak adanya penegakan hukum Islam, karena hukumannya ringan maka kejahatan menjadi sangat merajalela di Indonesia sehingga kita semua merasa tidak aman dan negara telah gagal melindungi warga negaranya.Pembunuhan yang dilakukan oleh negara kepada rakyatnya dalam bentuk kecelakaan yang jumlahnya lebih besar dari jumlah korban peperangan adalah kejahatan yang dilakukan penguasa yang tidak becus mengelola negara ini karena uang yang masuk dari para pembayar pajak telah dikorup dalam bentuk korupsi zahir maupun korupsi laten sehingga fasilitas umum dan infrastruktur pun sangat terabaikan. Tahun 2011 saja jumlah korban yang meninggal akibat kecelakaan pulang mudik berjumlah 4000 orang dengan puluhan ribu yang luka-luka. Ini adalah pembunuhan oleh negara kepada rakyatnya. Padahal Nabi bersabda bahwa nyawa satu orang Muslim lebih berharga daripada bumi dan segala isinya dan yang menjadi korban dalam kecelakaan mudik adalah 100% orang-orang Islam.Jadi kalau ada orang mengatakan bahwa Pancasila-lah yang mempersatukan bangsa Indonesia maka orang itu telah musyrik (syirik) dan ingatlah bahwa orang musyrik itu najis sebagaimana firman Allah yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati masjidil haram sesudah tahun ini ….” (At-Taubah:28).Para pejabat di Indonesia telah menjadikan harta, tahta, wanita dan ideologi buatan manusia (Pancasila) sebagai tuhan selain Allah terbukti dengan korupsi yang mereka lakukan beramai-ramai dan gaya hidup hedonisme-materialisme yang mereka pertontonkan sementara rakyat hidup kesusahan.Mereka anti kepada ideologi buatan Allah yaitu ideologi Islam sehingga mereka disebut Islam-phobi. Lalu mereka teriak-teriak agar orang-orang Islam jangan coba-coba mengganti ideologi negara yaitu Pancasila dengan ideologi lain. Sebenarnya bukan mengganti, tetapi mengembalikan ideologi tersebut ke tempat yang benar yaitu Islam (Piagam Jakarta) karena Piagam Jakarta adalah hak ummat Islam yang telah dirampas oleh penguasa korup sejak awal kemerdekaan lalu digantikan Pancasila.Kalau mereka mengatakan bahwa the founding father telah melakukan kesepakatan bahwa dasar negara kita adalah Pancasila. Kesepakatan apa? Yang benar adalah pengkhianatan.Sejak dahulu mereka tidak pernah sepakat bahkan para pejuang syariat Islam dibunuhi dan dimasukkan ke penjara, diteror dan diintimidasi, partai Islam dan lambang Islam dilucuti. Kami masih ingat jumlah para pejuang Islam yang dibunuhi oleh penguasa waktu itu dan kami tidak ingin nyawa mereka sia-sia, kamilah yang meneruskan perjuangan mereka untuk mengembalikan Piagam Jakarta sampai hari kiamat. Kalau dilakukan referendum apakah dasar negara kita Pancasila atau Piagam Jakarta pasti Piagam Jakarta akan menang asal referendum tersebut dilakukan secara jujur, adil dan terbuka dan dilakukan sebanyak 3 kali dengan dilakukan kampanye terlebih dahulu.Bahkan mereka lebih mentaati atasan mereka daripada mentaati Allah dan menjadi para penjilat dan penyembah atasan/pemimpin mereka dengan atau tanpa mereka sadari. Kami yang memiliki ideologi Islam pasti akan menang, ingat kebenaran pasti akan menang dan kebatilan/kemungkaran pasti akan kalah, Piagam Jakarta adalah kebenaran, Pancasila adalah kebatilan dan kemungkaran. Firman Allah: “Dan katakanlah yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap” Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (Al-Israa:81).Abdul Mukti – Calon Presiden Indonesia 2014. ahmadabdulhaq wrote on Feb 24abdulmukti67 said
Terima kasih. Reply Anda yang panjang, semoga menambah halaman ini makin populer 🙂