Arsip Komentar Saya yang Terkena Moderasi

Sering berkomentar tanpa dimoderasi lewat Multiply, sekarang harus belajar bersabar karena komentar sering tidak langsung muncul di banyak blog.

Untuk mengantisipasi, siapa tahu komentar saya ditolak, halaman ini saya sediakan untuk mengarsipkan komentar saya yang terkena moderasi di blog lain. Arsip akan saya tambahkan di kotak reply di bawah.

Saya suka unmoderated. Karena itu, komentar pada situs saya ini saya set unmoderated.

5 Responses to Arsip Komentar Saya yang Terkena Moderasi

  1. aa_haq says:

    Menanggapi tulisan Umar “Yang Tidak Aku Suka dari WordPress

    Saya bergabung dengan Multiply (MP) tahun 2006. Waktu itu, posting foto
    dibatasi. Kemudian di tahun berikutnya, baru posting foto unlimited. Rupanya
    kebijakan tidak membatasi kuota hosting (multi)media inilah yang menyiksa MP
    sendiri. MP-er mengunggah media semaunya sendiri tanpa batas. Sharingnya pun
    kadang diset untuk kalangan terbatas, sehinga tidak terbaca oleh umum.
    Pembatasan sharing hanya ke orang-orang tertentu ini mengurangi penampilan iklan
    ke pengunjung yang lebih luas.

    Biaya operasional makin lama makin besar, yang mungkin tidak cukup diimbangi
    dengan besarnya pendapatan dari iklan. Ujung-ujungnya ya seperti sekarang ini.
    Blogging dan sharing media dihentikan.

    Kalau persoalannya adalah mahalnya pengelolaan server, seharusnya bisa
    dilakukan pembatasan pada sharing media. Misalnya dengan menghapus semua foto di
    server yang sisi panjangnya lebih dari 1.200 pixel. Atau batasi saja maksimal
    seukuran VGA, atau 720px seperti Facebook. Hilangkan fasilitas sharing video.
    Dengan begitu, jumlah MP-er yang marah tidak akan sebanyak sekarang.

  2. aa_haq says:

    Menanngapi http://meliasuper.wordpress.com/kesaksian/

    Pada 4 Oktober 2012 saya bilang, “10 Kebohongan MLM: http://ahmad.wikiapbn.org/10-sepuluh-kebohongan-mlm-multilevel-marketing/“. Sampai sekarang belum di-approve. Kemungkinannya, bisa sang blogger tidak lagi mengurusi blognya, bisa juga blogger tidak berani menerima artikel tentang kebohongan MLM.

    Semakin membuktikan bahwa blog pebisnis pada umumnya takut menerima kritikan. Hanya komentar positif saja yang diterima.
    Begitu juga situs peipu berkedok toko online. Hampir pasti, mereka akan menutup rapat semua jalur komentar di situsnya yang bisa dibaca oleh umum. Testimoni-testimoni yang ditayangkan, kemungkinan hanya karangan si penipu belaka.

    Meskipun demikian, saya tidak setuju juga bahwa semua yang menutup komentar adalah penipu. Karena ada juga situs nonbisnis yang menutup komentar untuk menghindari polemik.

  3. Menanggapi http://munayamp3.blogspot.com/2015/03/album-mara-karma-resesi-full-albummp3.html

    Kualitas audionya lumayan, daripada nggak ada.

    Ini urutan lagu dalam album Resesi:
    01 Mara Karma – Resesi (Eddy Lestaluhu) originaldangdut.com.mp3
    02 Mara Karma – Empat Sahabat (Leo Waldy) originaldangdut.com.mp3
    03 Mara Karma – Sudah Aku Tahu (Eddy Lestaluhu) originaldangdut.com.mp3
    04 Mara Karma – Tunawisma (Alam DS) originaldangdut.com.mp3
    05 Mara Karma – Rahmat Illahi (Eddy Lestaluhu) originaldangdut.com.mp3
    06 Mara Karma – Persetan (Eddy Lestaluhu) originaldangdut.com.mp3
    07 Mara Karma – Cinta Air Mata Dan Derita (Leo Waldy) originaldangdut.com.mp3
    08 Mara Karma – Henny (Leo Waldy) originaldangdut.com.mp3
    09 Mara Karma – Kehancuran (Mara Karma) originaldangdut.com.mp3
    10 Mara Karma – Transmigrasi (Awab Baluwel) originaldangdut.com.mp3

    TERUS, mana album lainnya? Masih ada “Kerukunan Pancasila” dan satu lagi saya lupa judulnya.

  4. Menanggapi https://www.blog-netizen.com/hari-gini-masih-ngaskus-tinggalin-aja

    Saya join sejak September 2007. Karena post baru 37, tetap saja dianggap newbie. Belum pernah bikin thread. Alhamdulillah, masih ada yang mau kasih cendol. Status sekarang hijau satu bar (“sedang di jalan yang benar”).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *