BRR Takkan Bangun Proyek yang Didanai APBN
Pindahan dari Multiply
URL: http://danarrapbn.multiply.com/journal/item/121/BRR-Takkan-Bangun-Proyek-yang-Didanai-APBN
Banda Aceh | Harian Aceh
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias tidak akan membangun atau mendanai proyek yang telah dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Deputi Infrastruktur BRR Aceh-Nias, Bastian Sihombing, menyebutkan dari hasil rapat BRR dengan Bappenas beberapa waktu lalu, BRR tidak akan membiayai semua infrastruktur pembangunan di Aceh-Nias bila proyek tersebut telah masuk dalam anggaran APBN murni. “Ruas jalan dalam rehab-rekon telah dibiayai dengan dana APBN murni, jadi tidak boleh dibiayai dengan dana APBN yang bersumber dari BRR,” ujar Bastian, kemarin.
Kata dia, publik perlu mengetahui bahwa pembangunan jalan dan jembatan yang rusak di Aceh tidak semuanya dibiayai BRR, tapi juga APBN, APBA dan APBK.
Selain itu, lanjutnya, sumber pembiayaan rehab-rekon jalan dan jembatan di Aceh tidak hanya dari BRR dan APBN murni, tapi juga ada bantuan asing, seperti jalan Calang-Meulaboh dari JICS (Jepang), ruas Calang-Lhoknga dari USAID. Juga masih ada dari ADB, IRFF dan IDB.
Disebutkannya, BRR juga telah menarik diri dalam pembangunan jalan yang mengganggu hutan lindung, seperti Jalan Gladia Galaska, Jalan Terobos Jantho-Kuemala, dengan alasan selain belum adanya AMDAL juga BRR akan dicerca oleh aktivis lingkungan karena merusak hutan lindung.
Namun demikian, kata Bastian, dana yang telah dianggarkan kemudian ditarik tetap akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Aceh. Bahkan, banyak ruas jalan yang dibangun melebihi rencana induk, seperti pembangunan jalan kabupaten/kota pihak BRR telah membangun sepanjang 3.511 kilometer dari rencana induk hanya 1.900 kilometer.
Selain itu, capaian panjang jalan provinsi yang telah dikerjakan BRR mencapai 313 kilometer dari rencana induknya 1.445 kilometer. Sedangkan untuk lintas tengah, BRR telah mengerjakan 191 kilometer dari rencana induknya 341 kilometer. “Ruas jalan nasional yang belum ditangani BRR itu, pelaksanaannya tetap akan dilanjutkan tapi tidak lagi melalui sumber dana BRR, melainkan APBN. Begitu juga jalan provinsi, pelaksanaan lanjutannya akan ditangani melalui sumber dana APBA,” katanya.
Tugas utama BRR dan mitra kerjanya, jelas Bastian, merehab dan merekonstruksi ruas jalan nasional, provinsi, dan sebagian jalan kabupaten/kota yang rusak atau hancur akibat tsunami. Selain jalan, bidang infrastruktur BRR bersama mitra kerjanya sudah banyak membangun pelabuhan laut dan udara yang rusak akibat gempa dan tsunami 2004 lalu.
“Selain itu, BRR infrastruktur juga telah membangun 16 unit pelabuhan laut, pelabuhan udara 9 unit, ditambah empat unit airstrip dan tiga unit helipad,” pungkas Bastian.rta
Leave a Reply