Entri Bahasa Jawa Semarangan
Penulis: katro
URL: http://semarangkatropolitan.multiply.com/journal/item/10/Entri-Bahasa-Jawa-Semarangan
BAHASA JAWA SEMARANGAN
Ini adalah kata-kata dan ungkapan khas Semarangan. Beberapa diantaranya (mungkin ) kasar banget. Beberapa kembali teringat dari forum nasi kucing, beberapa lainnya teringat dari pak Tigun. Jelas, kumpulan ini masih sangat kurang, tapi lumayan lah dari pada tidak ada sama sekali… Selamat menginventarisir kembali, kata-kata khas yang mulai hilang… Tq
Asem ki, Asem ik umpatan tentang sesuatu yang tidak diharapkan
Atis, berari dingin untuk minuman atau sejuk untuk hawa
Bak-buk, artinya Impas, Aku ngilangke motormu, saiki kowe ngrusaakke laptopku… wis to … bak-buk to. Artinya Aku ngilangin motormu, kamu ngrusak laptop ku ya udah, impas.
Balangan, artinya rombengan
Bei, artinya tangga siku/ tangga yang asa kakinya
Bentengan, sejenis permainan kejar-kejaran anak, di daerah lain ada yang bernama jek-jekan
Benthik, sejenis permainan anak, di daerah lain ada yang menamakannya Pathil Lele
Blaik, suatu ungkapan tentang kekagetan
Blanggem, Pohung goreng
Brom pit, artinya sepeda motor
Congyang, sejenis minuman keras khas Semarang
Ceng ceng po, berarti teman kental
Ciamik, sesuatu yang artinya mirip dengan Lheb…
Ciak, artinya makan
Ciblek, Cilik-cilik betah Melek, istilah untuk kupu-kupu malam ABG
Coa, artinya ngomong besar, rasah coa kowe
Coa-Coa, menggosip, ngomong membesarkan/ menyebarkan isu atau fitnah.
Datsu, sejenis angkutan kota, aslinya merupakan kependeka dari merk kendaraan Daihatsu
Denok, mbak, gadis dewasa
Denyom, berari perempuan, atau gadis
Gali, artinya preman pasar
Galap, artinya balap, pit galap artinya sepeda balap…
Gentho, Orang yang ‘memegang suatu kawasan.
Genjot, mengayuh, tapi perhatikan konotasi lainnya : digenjot = dipukuli tanpa ampun
Gilo-Gilo, penjual aneka jajanan pasar yang didorong dengan gerobak dorong.
Gojek, Gojekan, Artinya bercanda
Gombal Mukiyo, artinya ngomong gombal alias bohong
Gomdhe, banyak uang = sali
Gomjet, artinya bokek
Gondes, berarti Geblek (lebih halus dari goblog), namun konotasinya lebih berarti kepala batu, atau keras kepala, atau ‘yidak bisa dibilangi atau dinasehati’ Secara nasional, akhirnya menjadi akronim dari Gondrong Ndeso.
Gress, artinya baru… isih gress(masih baru) bisa juga jadi penekanan misal: anyar gress (baru banget)
Gundul pecengis, sejenis hantu yang menyerupai potongan kepala manusia yang sedang meringis…. (didaerah lain disebut gundul pringis)
He eh, Iya atau mengiyakan
…. ik, akhiran yang menegaskan tentang sesuatu, misal: asem, malah lungo ‘ik
Ita-itu, berbuat macam macam… ra mang ita itu kowe= jangan macam-macam
Jes, semacam Toss, khas semarang
Jeng-jeng, artinya jalan-jalan, contoh,wah nek ngono kudu “jeng-jeng” (jalan-jalan) neng nJohar
Jogjig, kendaraan untuk menghaluskan jalan yang sedang diaspal. Bisanya disebut Selender.
Kakeane, artinya semacam makian yang artinya ******an, bahasa alusnya Kangkrengane (tq mba surfkite)
Kamso, artinya makian untuk membodohkan seseorang, hampir serupa dengan ndeso!!
Kangkrengane, bentuk ‘halus’ dari kakeane…
Kas, Panggilan sapaan akrab kepada laki-laki
Kecelik, tertipu
Kemaki, artinya sombong, besar kepala
Kemlinthi, artinya tengil, nakal dan nyebelin. Gayane kemlinthi, gayanya tengil
Kempling, mengkilat, seperti baru
Kenang, Mas, Perjaka Dewasa
Kenthip, berarti jauh banget
Klowor, artinya nggak rapih. Biasanya digunakan untuk cara berpakaian.
Kongkow, berarti nongkrong. Bahasa Indonesia juga tapi sangat familiar digunakan orang Semarang
Komble, pelacur
Koplak, berarti goblog atau bodoh (di TVB jadi acara yang singkatannya Komedi asal njeplak — (tambahan dari pak Ahmad, Koplak juga berarti jabatan Koordinator Pelaksana, lihat reply di bawah)
Koya, berarti banyak omong tapi gak berani berbuat seperti yang diomongkan (yah semavam Jarkoni, wani ujar ra wani nglakoni) Kota-kota, berarti jalan-jalan ke kota.
Krenyeh, artinya kualitas rendah untuk suatu barang, bisa disamakan dengan ecek-ecek.
Lautan, istirahat. Biasanya kalau jam 12 siang pekerja/buruh disuruh istirahat ” mas lautan sik wis jam rolas” (mas istirahat dulu sudah jam 12) — sumbangan masdepe
Lheb, berarti hebat dan ok, kadang ditekankan jadi Lheb ghodek
Lib/cup, artinya mengincar (ngecing) seperti kalau ada sesuatu yang diincar “dolanan kuwi wis tak lib/cup lho” (maksudnya mainan itu jangan diambil sudah saya incar duluan)– sumbangan masdepe
Mbeling, berarti nakal atau bandel. Cah mbeling, arinya bocah nakal.
Mbois, gembagus
Mentu, maksudnya metu (keluar)
Mlencing, berarti mengambil barang orang tanpa bayar
Mlengse, bengkok, atau nggak pasdengen poresnya. Misalnya untuk as roda, atau patah tulang. Bisa juga untuk olok-olok ucapan semacam sinting… mlengse uteke…
Moci, Minum wedang poci, tapi kalo moci di Simpang 5 bisa punya konotasi negatif
Munggah, suatu sebutan untuk menyatakan tujuan ke kota atas, seperti srondol, ngesrep dan Banyumanik.
Mudun, sebutan orang yang tinggal di Candi, Banyumanik, maupun Srondol yang mau ke kota.
Nas, semacam pause atau time out untuk permainan anak-anak
Nda, sapaan khas semarang, penghalusan dari Ndes
Ndaho, artinya sohor
Ndak Iya, menanyakan ‘Apa iya?’
Ndes, sapaan khas semarang, singkatan dari Gondes
Ndesit, Bentuk halus dari kata umpatan Ndeso. Sebetulnya artinya kampungan atau nggak punya sopan-santun.
NDobol, kurang lebih sama seperti gombal mukiyo, tapi lebih kasar
NDoyong A Jong, Sikap ndoyong yang diperagakan ala Suhu A Jong, jago kungfu jaman dulu dari Semarang.
Ndoyong, sesuatu yang miring atau tidak stabil. Rawan jatuh. Bisa untuk orang (karena mabuk), atau benda.
nDrawasi, artinya mengkuatirkan, bikin deg-degan.
Ngekek, artinya sama dengan ngakak, hanya saja di Semarang lebih familiar diucapkan ngekek.
Ngeleh, sartinya luwe atau lapar
Ngengkrengan, adalah cara orang Semarang untuk menyebut perkiraan biaya. Contoh: Kanggo ngedegake omah aku wis duwe ngengkrengane (Untuk membangun rumah saya sudah punya perkiraan biayanya)
Ngerek, artinya main sinetron silat, Asti Ananta kuwi mulai ngerek jenenge.
Ngenthos, artinya menunggu lama sekali. Buah kelapa itu jika sudah tua di dalamnya akan tumbuh biji yang disebut kentos. Ngentos, dari asal kata Kentos. Mbok nganti Ngentos, bis’e ra bakal lewat kene, Wong dalane ditutup. Biar ditunggu sampai lama, bisnya nggak bakal lewat, karena jalannya di tutup.
Nggambus, artinya omong kosong, nggedabrus atau bohong
Nggambleh, artinya ngomong tong kosong tapi sampai berbusa-busa. Lha Mbok nggambleh sak modare ra bakal dirungokne, biar omong sampai berbusa, sampai mati nggak bakal didengerin.
Nggapleki, dari kata dasar gaplek, makanan dari ketela. Intinya tentang makian tentang sesuatu yang berarti telo, atau makanan orang desa, bisa juga artinya kampungan.
Nggataki, menipu, membohongi. Tapi dalam konteks tertentu lebih bersifat iseng atau main-main.
Nggedebus, artinya omong kosong atau jagoan omong kosong
Nggonduk, artinya sama dengan gondok
Nggelap, artinya menghilang (lama pergi nggak pamit…)
Ngobrok, buang air besar (maaf) di celana
Ngoce, minum, tapi lebih dikonotasikan untuk minuman keras
Ngepek, artinya mencontek
Nggateli, dari kata Gatel, artinya menyebalkan
Nggendera, artinya ngetop dan kondang abizz
Ngreyen, mencoba/menjajal sesuatu yang baru. Semacam Test Drive lah buat motor.
Njembling, artinya buncit. Wetenge njembling= perutnya buncit
Nyebahi, dari kata sebah, artinya menjengkelkan
Mbatik, artinya menyalin dalam hal ini pe er sebelum jam pelajaran mulai
Mbojo, artinya pacaran
NJeplak, artinya asal ngomong
Nyamari, keadaan smar. antara kelihatan dan tidak kelihatan namun membahayakan. konteks membahayakan sangat lekat pada arti kata ini. “Ati-ati nda, lewat dalan kono, tikungan ro tanjakane nyamari…”
Nyetut, berarti mengambil barang orang tanpa ijin
…ok, akhiran untuk menegaskan tentang sesuatu yang telah dilakukan. Misalnya, Aku wis bali ‘ok.
Pak, sapaan khas semarang. singkatan dari Bapak (untuk menghormati teman akrab dan menganggap diri sama-sama dewasa).
Pathang, berarti laki-laki atau cowok
Pemes, artinya pisau silet
Piye jal, bagaimana coba. Bahasa Jawa biasa yang seringkali digunakan orang semarang.
Plinteng, berarti ketapel
Ra mang, bararti Tidak usah –> ramang wedi = taidak usah takut
Rak Wis, menyimpulkan suatu cara yang sebetulnya mudah (mempermudah masalah). Mulih Rak Wis (Pulang aja deh), Diculke rak wis (dilepaskan aja kan beres)
Reka rekae, pura-puranya.
Reti, artionya ngerti (singkatan dari ngerti), ora reti aku.
Rewo-Rewo, Rame-rame… nggruduk… (biasanya untuk konteks seneng-senang, misalnya makan-makan)
RW, Rica Waung, Rica Anjing (wah ini haram banget loh)
Sali, berarti juga kaya
Sangar, berarti menakutkan. Dalam bahasa Indonesia kata ini juga dikenal, tapi disemarang digunakan lebih familiar.
Sanggong, menunggu… — sumbangan pak Wardiman
Sebeh semeh, berarti bapak dan ibu
Sebehan, suatu ilmu hitam, lebih berarti jimat…
Semawis, sebutan halus untuk kota Semarang. Istilahnya bahasa krama nya… Semarang dari kata Aseme Arang, Semawis dari Aseme Awis (Awis berarti mahal/larang atau juga jarang)
Semok, berarti seksi dan montok
Sengak,bisa berarti berbau apek, bisa juga berarti “ketus” , conto: “Cah kuwi omongane sengak!”
Shonji, Mantra, dishonji dimantrai
Singsot, artinya bersiul
Silir, artinya sejuk karena angin
Stel kendo, alon-alon waton kelakon
Stin, berarti kelereng, Stinan berartio bermainkelereng
Stut, artinya sabuk
Surungan, minuman penghantar makanan (dalam hal ini digunakan para pemabuk untuk minum-minuman keras sebagai surungan/ mendorong makanan mereka yaitu Rica Waung)
Suk Suk Peng, sejenis permainan anak. 2 kelompok anak duduk berjejeran dalam sebuah bangku panjang. Kedua kelompok duduk dalam posisi saling membelakangi. Lalu pada saat yang ditentukan, keduanya mendorong ke arah lawan/ ke belakang. Kelompok yang paling banyak jatuh dari bangku adalah kelompok yang kalah. Suk Suk Peng dari kata di suk (ditekan/berdesakan) gepeng (penyet), karena kedua kelompok saling berdesakan dan yang duduk di tengah/ diantara dua kelompok jadi gepeng.
Tek ke” , artinya utekke (Utek ke)…, otaknya. Ungkapan terhadap sesuatu yang tidak masuk akal untuk dilakukan.
Tepu, dari kata tipu, artinya omong bohong
Tho Ya… artinya sama dengan “dong” dalam dialek Betawi. Contoh: Sandhale dicopot ta ya… (Sandalnya dilepas dong…)
Tikel, artinya kelipatan. Wis tak bayar tikel telu… ya kudune bakbuk to ya… kok nagih terus… (sudah saya bayar tiga kali lipat, seharusnya impas, kok malah kamu tagih terus)
Undha-undhi, artinya hampir sama. Contoh: Aku karo Cah Katro kae umure undha-undhi (Aku dengan anak Katro itu umurnya hampir sama), bisa juga dipakai dalam hal ‘kemungkinan’, MU karo Arsenal yo undha-undhi ndes…
Ujung-ujung/ munjung-munjung, bersalaman dengan menyentuhkan ujung-ujung jari dengan lawannya. Maksudnya bersalaman sebagai tanda silaturahmi (biasanya berkaitan dengan hallal bihallal, dan atau untuk mengucapkan selamat (misal resepsi).
Waung, artinya adalah anjing (dalam arti binatang yang sesungguhnya), bahasa lainnya yang juga khas adalah wedhus balap,
Wagu, sesuatu yang dianggap nggak oke, dan cenderung katrok. Nah Wagu ini adalah kosa asli dari kata Katrok di Semarang.
Wedhus Balap, lihat waung.
Yisto, Singkatan dari Yo wis to
Nah adakah yang mau menambahkan beberapa kata lagi…?
poetoegaul wrote on Oct 1, ’07
perasaan masih banyak lagi 🙂
ciput wrote on Oct 1, ’07
Kenthip? artinya apa ya, tapi kalo dulu pergi ke daerah Sampangan bablas ke Gunungpati pasti dibilang wadouhe kenthip! Jadi???
poetoegaul wrote on Oct 1, ’07, edited on Oct 1, ’07
kenthip itu artinya jauh 🙂
semarangkatropolitan wrote on Oct 1, ’07
Iya… iya… kenthip itu kalihatan kecil banget karena saking jauhnya… Wah bahasa semarangan mengenal hukum perspektif ya…
ahmadabdulhaq wrote on Oct 1, ’07
– KOPLAK, adalah singkatan dari “Koordinator Pelaksana,” yakni jabatan di instansi pemerintah yang di masa lalu disebut jabatan eselon V. Singkatan tersebut memang hanya dipakai di Semarang. Di luar Semarang singkatannya adalah Korpel atau Korlak.
– RAK WIS, adalah ungkapan khas Semarang yang sama artinya dengan “saja.” Contoh dalam kalimat: Mbecak rak wis (naik becak saja).
– RAMANG, adalah singkatan dari “ora semang” yang berarti tidak usah. Bahasa Jawa memang sering disingkat, misalnya piye jal (kepriye jajal), sik (mengko dhisik). Tapi, awas, “ramang” bisa berarti lain. kalau dibalik bisa jadi “ngamar” yang tentu saja berkonotasi negatif.
– RW, adalah singkatan dari “rica waung,” yakni masakan khas Semarang yang berbahan baku daging anjing.
– SURUNGAN, adalah minuman (biasanya minuman keras) sebagai pengantar makan (biasanya makan daging anjing).
Sebenarnya masih banyak, tapi saya lupa karena di Semarang cuma lima tahun. Nanti, kalau ingat, akan saya tambah lagi.
endyul wrote on Oct 1, ’07
waaah jadi inget jaman smp sma
Comment deleted at the request of the author.
semarangkatropolitan wrote on Oct 1, ’07
trima kasih pak ahmad… nanti saya tambahkan entrinya…
ciput wrote on Oct 2, ’07
Kok semua lupa sama Gondes??? Gondes kalo ga salah artinya Goblog khan? :)) Piye ndes? =))
Terus soal singkatan, dulu juga sering pake yisto, singkatan dari yo wis to, meski rada maksa seh.
Apa lagi ya, secara di Semarang juga cuma 5 tahun padahal simbah orang sana semua, bahkan bayi saya ya sempet di Wonodri Baru No. 4 (wis dadi ruko saiki ndesss).
semarangkatropolitan wrote on Oct 2, ’07
Tq mas Ciput, Gondes masuk
birgittaeliza wrote on Oct 2, ’07
huahahaha.. iya bener jadi ingat jaman sekolah nih…. makasih ya… kalo lupa jadi ada kamus nih….maturnuwun….
feodal wrote on Oct 2, ’07
wah…sip tenan..
oetjipop wrote on Oct 2, ’07
ndhak iyo : apa iya..menanyakan..
trus po meneh yaaa
nggambus : nyebelin..
*nginget2 jaman SMP dulu yeee
haripriyo wrote on Oct 2, ’07
semarangkatropolitan said
Ini adalah kata-kata dan ungkapan khas Semarangan. Beberapa diantaranya (mungkin ) kasar banget. Beberapa kembali teringat dari forum nasi kucing, beberapa lainnya teringat dari pak Tigun. Jelas, kumpulan ini masih sangat kurang, tapi lumayan lah dari pada tidak ada sama sekali… Selamat menginventarisir kembali, kata-kata khas yang mulai hilang… Tq
Asem ki, Asem ik umpatan tentang sesuatu yang tidak diharapkan
Atis, berari dingin untuk minuman atau sejuk untuk hawa
Blaik, suatu ungkapan tentang kekagetan
Bentengan, sejenis permainan kejar-kejaran anak, di daerah lain ada yang bernama jek-jekan
Benthik, sejenis permainan anak, di daerah lain ada yang menamakannya Pathil Lele
Brom pit, artinya sepeda motor
Congyang, sejenis minuman keras khas Semarang
Ceng ceng po, berarti teman kental
Ciamik, sesuatu yang artinya mirip dengan Lheb…
Datsu, sejenis angkutan kota, aslinya merupakan kependeka dari merk kendaraan Daihatsu
Denok, mbak, gadis dewasa
Denyom, berari perempuan, atau gadis
Gali, artinya preman pasar
Gentho, Orang yang ‘memegang suatu kawasan.
Gondes, berarti Geblek (lebih halus dari goblog), namun konotasinya lebih berarti kepala batu, atau keras kepala, atau ‘yidak bisa dibilangi atau dinasehati’ Secara nasional, akhirnya menjadi akronim dari Gondrong Ndeso.
Gombal Mukiyo, artinya ngomong gombal alias bohong
He eh, Iya atau mengiyakan
…. ik, akhiran yang mnegaskan tentang sesuatu yang tidak diharapkan,
asem, malah lungo ‘ik
Jogjig, kendaraan untuk menghaluskan jalan yang sedang diaspal. Bisanya disebut Selender.
Kakeane, artinya semacam makian yang artinya **an
Kemaki, artinya sombong, besar kepala
Kenang, Mas, Perjaka Dewasa
Kenthip, berarti jauh banget
Kongkow, berarti nongkrong. Bahasa Indonesia juga tapi sangat familiar digunakan orang Semarang
Koplak, berarti goblog atau bodoh (di TVB jadi acara yang singkatannya Komedi asal njeplak
Koya, berarti banyak omong tapi gak berani berbuat seperti yang diomongkan (yah semavam Jarkoni, wani ujar ra wani nglakoni) — (tambahan dari pak Ahmad, Koplak juga berarti jabatan Koordinator Pelaksana, lihat di bawah)
Kota-kota, berarti jalan-jalan ke kota.
Lheb, berarti hebat dan ok
Mlencing, berarti mengambil barang orang tanpa bayar
Munggah, suatu sebutan untuk menyatakan tujuan ke kota atas, seperti srondol, ngesrep dan Banyumanik.
Mudun, sebutan orang yang tinggal di Candi, Banyumanik, maupun Srondol yang mau ke kota.
Nda, sapaan khas semarang, penghalusan dari Ndes
Ndes, sapaan khas semarang, singkatan dari Gondes
Ndesit, Bentuk halus dari kata umpatan Ndeso. Sebetulnya artinya kampungan atau nggak punya sopan-santun.
NDobol, kurang lebih sama seperti gombal mukiyo, tapi lebih kasar
NDoyong A Jong, Sikap ndoyong yang diperagakan ala Suhu A Jong, jago kungfu jaman dulu dari Semarang.
Ndoyong, sesuatu yang miring atau tidak stabil. Rawan jatuh. Bisa untuk orang (karena mabuk), atau benda.
Nggalpleki, dari kata dasar gaplek, makanan dari ketela. Intinya tentang makian tentang sesuatu yang berarti telo, atau makanan orang desa, bisa juga artinya kampungan.
Nggedebus, artinya omong kosong atau jagoan omong kosong
Nggonduk, artinya sama dengan gondok
Ngoce, minum, tapi lebih dikonotasikan untuk minuman keras
Ngepek, artinya mencontek
Mbatik, artinya menyalin dalam hal ini pe er sebelum jam pelajaran mulai
NJeplak, artinya asal ngomong
Nyetut, berarti mengambil barang orang tanpa ijin
Pak, sapaan khas semarang. singkatan dari Bapak (untuk menghormati teman akrab dan menganggap diri sama-sama dewasa).
Pathang, berarti laki-laki atau cowok
Piye jal, bagaimana coba. Bahasa Jawa biasa yang seringkali digunakan orang semarang.
Plinteng, berarti ketapel
Ra mang, bararti Tidak usah –> ramang wedi = taidak usah takut
Rak Wis, menyimpulkan suatu cara yang sebetulnya mudah (mempermudah masalah). Mulih Rak Wis (Pulang aja deh), Diculke rak wis (dilepaskan aja kan beres)
RW, Rica Waung, Rica Anjing (wah ini haram banget loh)
Sali, berarti juga kaya
Sangar, berarti menakutkan. Dalam bahasa Indonesia kata ini juga dikenal, tapi disemarang digunakan lebih familiar.
Sebeh semeh, berarti bapak dan ibu
Sebehan, suatu ilmu hitam, lebih berarti jimat…
Semawis, sebutan halus untuk kota Semarang. Istilahnya bahasa krama nya…
Semok, berarti seksi dan montok
Stin, berarti kelereng, Stinan berartio bermainkelereng
Surungan, minuman penghantar makanan (dalam hal ini digunakan para pemabuk untuk minum-minuman keras sebagai surungan/ mendorong makanan mereka yaitu Rica Waung)
Waung, artinya adalah anjing (dalam arti binatang yang sesungguhnya), bahasa lainnya yang juga khas adalah wedhus balap,
Wedhus Balap, lihat waung.
Yisto, Singkatan dari Yo wis to
Nah adakah yang mau menambahkan beberapa kata lagi…?
kalo mau belajar kata sandi semarangan gampang huruf jawa tinggal dibalik dan diambil konsonannya dan disesuaikan bunyinya biar enak kalo dilafalkan :
ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, da, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, ngo.
ha = nga
na = tho
ca = ba
ra = ga
ka = ma
da = nya
ta = ya
sa = ja
wa = da
la = pa
wedok = denyom
rokok = gomom
lanang = patang
bapak = calam
ibu = ngicu
aku = ngamu
kowe = mode
silakan mencoba otak-atik kata dari cah Semarang
Haripriyo@yahoo.com
aguswid wrote on Oct 2, ’07
Betul mas Hari, beberapa kata yang diangkat mas katrok spt “denyom”, “ngoce” adalah bahasa walikan (dapiman) rumusanya dari honocoroko seperti mas Hari kemukakan itu. Itu tumbuh subur di daerah wetanan (tegal sari, jomblang, mrican dll). –> “Ngokong2 ngotho jing ngrenyi gam thang blog ngimi, jalam !”
semarangkatropolitan wrote on Oct 2, ’07
Wah ilmu baru ini… jadi kayak Walikan Jogja. Masalahnya, kalo dijogja itu disiplin banget… rumusannya
ha = pa
na = dha
ca = ja
ra = ya
ka = nya
da = ma
ta = ga
sa = ba
wa = tha
la = nga
contoh yang ngetop ya dagadu yang artinya matamu
Nah kasus di Semarang ini nggak disiplin. Contoh, kalo bapak dan ibu itu walikan semarangannya harusnya calam dan ngicu, tapi yang lebih familiar di pake adalah sebeh dan semeh… belum lagi kosa kata lain, yang ternyata bukan walikan, tapi juga modifikasi dari pengaruh cina, semacam, ciamik, ciak dll.
Selain itu, ternyata tak semua kata bisa diwalik. Beberapa kata yang kurang enak didengar, rasanya jadi kurang digunakan.
Btw TQTQTQ… kita kumpulkan lagi kosa kata sebanyak-banyakknya.
btw, ini bisa jadi kamus tersendiri.
ahmadabdulhaq wrote on Oct 2, ’07
Tambahan:
– SK, singkatan dari “sega kucing” (nasi kucing). Contoh dalam kalimat: Sing menang pingpong mengko entuk voucher SK (yang menang pingpong nanti akan memperoleh voucher SK). Ingat, SK di sini bukan nama tempat lho.
Terus, sebutan bilangan yang paling populer tapi kelihatannya menyimpang dari kaidah Mas Hari di atas adalah:
– JLADHE = slawe (dua puluh lima)
– JEMET = seket (lima puluh)
– JAYUS = satus (seratus)
– JETHU = sewu (seribu)
Buat Mas Hari, tadi Mas Arifin SMS, katanya ada istilah ini:
– GAM NGET = ora enak (tidak enak)
– GAM JET = ora duwe dhuwit (tidak punya uang)
– GAM MOTO LIUR = ora kakehan cangkem (jangan banyak mulut)
Jangan-jangan ada kaidah lain nih?
ahmadabdulhaq wrote on Oct 3, ’07
KRENYEH, artinya kualitas rendah untuk suatu barang.
UNDHA-UNDHI, artinya hampir sama. Contoh: Aku karo Cah Katro kae umure undha-undhi (Aku dengan anak Katro itu umurnya hampir sama)
ahmadabdulhaq wrote on Oct 3, ’07, edited on Oct 3, ’07
WEROG, artinya tikus besar atau tikus got.
semarangkatropolitan wrote on Oct 3, ’07
Pak Ahmad… TQ banget masukannya. Udah ditambahin tuh…
Untuk yang Jladhe dan Gam Nget nya, kita tunggu konfirmasi dari mas Haripriyo dan pak Aguswid dulu yah…
Btw mungkin ada yang bersedia membuat entri bahasa Dapiman alias walikan yang masih sering digunakan. Soalnya tidak semua kata digunakan sehari-hari … Ditunggu masukannya
Comment deleted at the request of the author.
silviahanum wrote on Oct 4, ’07
dah 5 thn pindah smg, tapi bolalik-balik tidak menetap, krn sekarang dapat orang yang kerja di semarang jadi mau gak mau harus tau nih, aku geli waktu pertama di Semarang, ada yang bilang “ngandri” ku pikir nama orang gak taunya “antri”. terus “jebule”, ..kalau ngucapin iya dengan kata He..eh..itu khas banget..pertama geli tapi lama2 biasa..
my51n15cut3 wrote on Oct 4, ’07
ciput said
Gondes kalo ga salah artinya Goblog khan?
bukannya,, Gondes=gondrong ndeso?,, bisa juga buat manggil temen,,
my51n15cut3 wrote on Oct 4, ’07
Ramang,, klo ga salah juga,, berarti ,, “tidak cuma” dari kata rak mung,, itu sih bahasa temen2 smp ma sma dulu,, ramang kui tok,, mung dibaca mang,, kyk bahasa inggris aza yaph? Ball-ballan,, wkwkwkw bola-bola an,,*maen bola*,, surungaN? bukannya dorongan? seperti gerobak penjual makanan gt,, sekali lagi ini berlaku di semarang timur,, ato mungkin cuma di sekitar temen2 smp ma sma dulu,,
my51n15cut3 wrote on Oct 4, ’07
ahmadabdulhaq said
Ingat, SK di sini bukan nama tempat lho.
Sk yang mana ya?? hehehe 😛
my51n15cut3 wrote on Oct 4, ’07
gara2 asem ik,, temen2 sering nggodain gini : taukan yang diucap kan Ringgo VJ MTV Gokil? “MTV Gokil,,iyeeii!”,, nah klo temen2 tu: Cah Semarang, Asem ik,, huehehhee,, lumayan enak loh bahasa jawa semarangan bagi yang mau belajar bahasa jawa,, karena pas ma lidah.
Comment deleted at the request of the author.
semarangkatropolitan wrote on Oct 4, ’07
Mestinya Ringgo besuk-besuk bilange gini: MTV: Gokil ik !!!!
ahmadabdulhaq wrote on Oct 5, ’07
Nambah dikit-dikit boleh ‘kan, Mas?
MENTU, maksudnya metu (keluar)
TA YA… (penulisan tidak baku: to yo…), artinya sama dengan “dong” dalam dialek Betawi. Contoh: Sandhale dicopot ta ya… (Sandalnya dilepas dong…)
LHO YA…, dipakai dalam kalimat bantahan ringan. Contoh: Aku awit mau neng kene lho ya… (Aku dari tadi di sini ini lho…)
wsetyo wrote on Oct 5, ’07
ada2 aja yah idenya … heheheheheh
ahmadabdulhaq wrote on Oct 5, ’07
Lagi…
REKA-REKA-E, kata lain dari “ethok-ethoke”, artinya pura-puranya. Contoh: Reka-reka-e aku dadi bojomu (Pura-puranya aku jadi suamimu).
arenos wrote on Oct 5, ’07
“Tek ke” (Utek ke)… jebul akeh banget yo boso semarang ki…kudu digae kamus yo nda…
ahmadabdulhaq wrote on Oct 7, ’07
KUE BANDUNG, adalah cara orang Semarang untuk menyebut martabak manis.
NGENGKRENGAN, adalah cara orang Semarang untuk menyebut perkiraan biaya. Contoh: Kanggo ngedegake omah aku wis duwe ngengkrengane (Untuk membangun rumah saya sudah punya perkiraan biayanya)
semarangkatropolitan wrote on Oct 7, ’07
Wah terima kasih pak ahmad, masukannya bisa memperkaya khasanah per kosa kataan asli Semarang. Mas Arenos… TQTQTQ… utekke itu otentik sekali….
arenos wrote on Oct 7, ’07
wah nek ngono kudu “jeng-jeng” (jalan-jalan) neng nJohar ben nambah kosakata semarangan
semarangkatropolitan wrote on Oct 7, ’07
Oh iya bener-bener, jeng-jeng itu kabcane kota-kota ya…
semarangkatropolitan wrote on Oct 8, ’07
Nek Plehwu gimana pak Ahmad, artine sepuluh ewu.
ahmadabdulhaq wrote on Oct 10, ’07
“Plehwu”? Saya nggak pernah denger malah. Adanya “cemban”. 😀 Ini saja:
ANTEP, maksudnya abot (berat). Contoh: Ragate ya rada antep ya? (Biayanya cukup berat juga ya?)
semarangkatropolitan wrote on Oct 11, ’07
Saya nemu lagi… wah kalo diomongin rasanya lancar ngalir…. tapi kalo diinget-inget, dicatetin kok masih banyak yang pating bececer ya… ada yang tahu artinya nJembling dan Bak-buk? Tak tes coba…
semarangkatropolitan wrote on Oct 19, ’07
Masuk bebrapa entri yang terlewat lagi, Kemlinthi, Galap, Ngerek dan Nggendero… ada yang mau menambahkan baru lagi…?
semarangkatropolitan wrote on Oct 25, ’07
Ketemu lagi yang tercecer… Ngenthos dan Nggambleh…
semarangkatropolitan wrote on Nov 10, ’07
Merasa berdosa.
karena kata ‘wagu’ dan ‘klowor’ terlupa.
Semoga berguna…
emakfarrell wrote on Nov 16, ’07
aku kudu ngguyu kekel moco iki..
semarangkatropolitan wrote on Nov 16, ’07
Mak, kalo ada istilah yang terlupa… tolong ditamahin ya…
wiedybatara wrote on Nov 18, ’07
mas, brompit ki seje boso semarang. kuwi bhs belanda untuk sepeda motor. broomfiet.
semarangkatropolitan wrote on Jan 26, ’08
iya mbak… cuma bromfiet sama brompit (medok) kan beda ngucapinnya … hehe.. terinspirasi bahasa belanda
semarangkatropolitan wrote on Jan 26, ’08
Menambah beberapa entri lagi dari masDodoy dari: http://forum.detik.com/showthread.php?t=20625&page=4
Ndol-ndolan : permainan kartu domino
Tik Pol : permainan menebak bagian mana dari kedua sisi uang koin yang muncul saat dilemparkan.
Blanggem : Pohung goreng
Gundul pecengis : sejenis hantu yang menyerupai potongan kepala manusia yang sedang meringis….
Sengak : bisa berarti berbau apek, bisa juga berarti “ketus” , conto: “Cah kuwi omongane sengak!”
Ada yang menambah lagi?
abuzidan wrote on Feb 15, ’08
Selain blanggem, ada lagi nama-nama makanan:
gimbal
badhak
haripriyo wrote on Feb 15, ’08
njewewek : merengek
njambak : menarik rambut
semarangkatropolitan wrote on Feb 26, ’08
Dua lagi yang terlupa…
Ngreyen dan…
Satu lagi permainan masa kecil yang seru banget:
Suk Suk Peng
semarangkatropolitan wrote on Mar 18, ’08, edited on Mar 18, ’08
Tanya dong…
Kalo ‘Mangkak’ sana ‘Gombak’ termasuk khas semarangkah…
kalo ya mau saya masukkan…
wardimanceriaslalu wrote on Apr 12, ’08
pak perkenalkan aku dbyo, mo ngasih kosakata baru…. SANGGONG artina MENUNGGU
surfnkiteindonesia wrote on Apr 13, ’08
‘Mak jegagik’ dah ada belum ya…???…agak susah sih untuk diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, kira-kira sih ungkapan yang menggambarkan situasi yang sekonyong-konyong
masdepe wrote on Apr 23, ’08
nggambus dan badheg bisa gak ya…….
masdepe wrote on Apr 23, ’08
satu lagi Njlimet
surfnkiteindonesia wrote on Apr 23, ’08
Banger…. seperti, kali banger…. = sungai kecil yang airnya hitam dan bauk banget
semarangkatropolitan wrote on Apr 23, ’08, edited on Apr 24, ’08
Hihi… nambah lagi kosa katanya.
Banger sama sanggong bisa masuk. Njlimet sama mak njegagik sepertinya kosa umum bahasa Jawa.
Nggambus udah masuk…
Makasih atensinya…
masdepe wrote on Apr 24, ’08
Mase kalau mbek = sama siapa/apa, lautan = istirahat bisa gak?
masdepe wrote on Apr 24, ’08
telembokne & sundel (ma’af kasar ya……)
masdepe wrote on Apr 24, ’08
teringat permainan anak dulu n anak anak sekarang juga masih menggunakan yaitu Lib/cup (mengincar sesuatu yang disenangi)
semarangkatropolitan wrote on Apr 24, ’08
wah saya kelingan dengan Lib juga mas… tapi spesifiknya artinya ap ya… mohon di detilin mas…
Kalo tele****** nam sun*** nya biar di box coment aja ya mas… soale konotasi saru dan kasarnya …
Nek mbek lebih ke logatnya semarangan. Artinya sama dengan mbik kan? Terus Lautan+istirahat ada contoh kalimatnya nggak mas? TQ
masdepe wrote on Apr 24, ’08
Lib/cup -> seperti kalau ada sesuatu yang diincar “dolanan kuwi wis tak lib/cup lho” (maksudnya mainan itu jangan diambil sudah saya incar duluan)
lautan -> biasanya kalau jam 12 siang pekerja/buruh disuruh istirahat ” mas lautan sik wis jam rolas” (mas istirahat dulu sudah jam 12)
semarangkatropolitan wrote on Apr 24, ’08
wah nuwun mas…segera masuk entri…
masdepe wrote on Apr 25, ’08
Nambahi lagi…..
Umbul-> mainan gambar dari semacam kertas karton yang cara mainnya dilempar ke atas (diumbulke), ada umbul pasti ada Gacuk (arti gacuk apa ya?)
Pit kebo -> sepeda onthel yang udah tua
Trek-trekan -> kebut kebutan
Pekok -> bodoh
Komble -> pelacur
Gamdho -> sama seperti Sali (banyak uang) kebalikannya Gamjet -> bokek
surfnkiteindonesia wrote on Apr 26, ’08
Kakekane ada versi lainnya untuk memperhalus: Kangkrengane
semarangkatropolitan wrote on Aug 24, ’08
masuk dua lagi ndrawasi sama nggelap…
semarangkatropolitan wrote on Aug 29, ’08
allah gek kelingan meneh… Gress belum masuk… sudah dimasukkan…
Mas HP njewewek sama njambak bukannya kosa umum dalam bahasa Jawa?
semarangkatropolitan wrote on Sep 4, ’08
Nah nemu satu lagi… bei… silaken liat artinya…
semarangkatropolitan wrote on Sep 7, ’08
Aduh… ngekek kok belum masuk ya… Yo wis ngekek masuk…
semarangkatropolitan wrote on Dec 11, ’08
mlengse dan stel kendho juga masuk….
semarangkatropolitan wrote on Dec 21, ’08
nggataki…
sketsamagz wrote on Oct 20, ’09
nggapleki
dejongstebroer wrote on May 6, ’10
Badak = bakwan yg dibikin dari tempung + toge (bukan yg dari jagung)
heripriyowisuda wrote on Sep 6, ’10
arus…(bau darah ato amis)
Ruangan kui ambune arus, soale bekas wong bunuh diri nganggo peso
tumonjo….(gak sia-sia)
duite THR jo nggo foya-foya, tukokno lemah wae ben tumonjo
antokzena wrote on Jun 24, ’11
nambah mas… tek’e (punya)
conto kalimat… dolanan iki tek’e sopo yo? (mainan ini punya siapa ya?)
semarangkatropolitan wrote on Jun 28, ’11
tek’e dengan e seperti enak artinya punya siapa
tek’e dengan e sepertu emak artinya nggak punya otak ya?? hehehe… sip tq mas…
semarangkatropolitan said
Sebenarnya, penulisannya menurut kaidah bahasa Jawa baku tidak sama, Mas.
“Milik siapa” itu “theke”.
“Otaknya” itu “utege”. Dalam dialek Semarangan disingkat menjadi “‘tege”.
sudah lama tidak pulang Semarang kangen boso semarangan mau ikutan gabung.