Jangan Menguap Lebar-lebar

Pindahan dari Multiply

Penulis: Novi
URL: http://dunianovie.multiply.com/journal/item/6/Jangan-Menguap-lebar-lebar

Senin kemarin (20 Oct 08) aku kaget mendengar bahwa teman sekantorku ada yang sakit gara-gara menguap terlalu lebar. Penyakit apakah ini? batinku dalam hati.

Waktu itu temenku yang bekerja sebagai Office Boy datang ke kantor untuk menyerahkan surat izin dari dokter dengan kondisi masih sakit. Mulutnya kaku tak bisa digerakan sehingga membuat suaranya terdengar kurang jelas. Saya bingung melihat kondisinya, sampai bertanya berkali-kali. Mas sakit apa? kenapa penyebabnya?. Waktu itu ceritanya kurang jelas, mungkin karena kondisinya yang masih lemah.

Cerita jelas mengenai penyakitnya aku dapatkan hari ini (kamis). Menurutnya waktu itu dia cuma menguap – rutinitas yang biasa kita lakukan di pagi hari-, tapi setelah itu mulutnya tidak bisa menutup kembali. otot sekitar rahang dan mulut menjadi kaku. Setelah itu dia pun memutuskan ke dokter diantar isterinya. Dokter di klinik yang didatangi mencoba melakukan sesuatu kepada temanku ini. Bagian rahang bawahnya dicoba dinaikan agar mulutnya bisa menutup. Tapi hasilnya “nol besar”. apa yang dilakukan dokter itu hanya meninggalkan luka di sekitar rahang temanku. Setelah menyatakan tidak sanggup lalu dokter itu pun memberikan surat rujukan ke RS Cipto.

Siang itu juga temanku bergegas menuju RS. Cipto. Dokter RSCM itu memutuskan untuk melakukan operasi yang tentunya dengan biaya yang cukup besar. Karena temanku ini tidak siap secara finansial akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke rumah. Dia sudah pasrah terhadap penyakit yang dideritanya ini. Bahkan dia sempat berucap, “Ya udahlah kalau misalnya sampai ga bisa sembuh dan ga bisa ngomong lagi saya sudah pasrah”.

Keesokan paginya masih dengan hati yang ciut karena penyakitnya itu dia mencoba memijat bagian pipinya sambil mengucap “bismillahirrohmanirrohiim”. Setelah beberapa kali memijat pipinya itu, dia agak terkejut karena akhirnya rahangnya sudah bisa digerakkan. Pijatan itu terus dilakukan sampai akhirnya mulutnya bisa menutup dan kembali normal. Hanya saja saat ini dia belum sembuh sepenuhnya, gerakan mengunyahnya masih lemah dan dia pun belum bisa makan nasi dan makan keras lainnya.

Sebenernya penyakit apa ya ini? sampai sekarang aku masih penasaran. Mungkin saja dari teman-teman ada yang tau soal ini, mohon informasinya. Saya khawatir ada efek lain dari pijatan yang dilakukan temenku ini. Karena sepertinya ini penyakit yang cukup serius mengingat pihak RSCM saja sampai memutuskan untuk melakukan operasi. Ataukah Operasi ini hanya akal-akalan pihak RS saya juga belum tau.