Kekuatan Sebuah Keputusan

  • Seri Fundamental Bisnis Amway

Oleh dr Sigit Setyawadi

Tepatnya saya lupa, sekitar 2 atau 3 minggu sebelum LS Surabaya 14-15 Maret 2018, ada telepon dari seseorang bernama pak Burhan dari Balikpapan. Tepatnya pak Burhanuddin. Beliau mengatakan sangat ingin hadir di LS Surabaya Surabaya, tetapi sekarang sedang tidak memiliki uang sama sekali.

Saya sdh terbiasa menghadapi masalah semacam ini. Kuncinya hanyalah keputusan bulat secara sadar karena jika kita sendiri secara sadar masih ragu ragu akan sesuatu, maka bawah sadar kita akan berjingkrak dan menyediakan seribu alasan untuk tidak bisa melakukan itu. Mulai Anda diundang manten sampai ada kucing melahirkan di rumah Anda. Tetapi jika kita tidak ragu ragu dan memiliki niat yang kuat dalam bentuk keputusan secara sadar, maka bawah sadar kita juga akan membantu sekuat tenaga dan tidak ada yang gagal karena bawah sadar kita terhubung langsung dengan YANG DI ATAS. Atau istilah di ilmu pikiran disebut Mekanisme Sukses Otomatis (MSO). Kalau Allah sudah ikut campur kira kira ada yang bisa menghambat apa tidak ya ?

Kemudian saya katakan jika pak Burhan memang benar benar ingin menghadiri LS ya gampang saja. BUAT KEPUTUSAN !!. Saya sendiri agak lupa bagaimana memberi panduan pada beliau karena bagi saya CARA ITU TIDAK PENTING. Kalau tidak salah (nanti pak Burhan bisa meralatnya jika salah), saya minta beliau menghadap cermin dan berkata pada dirinya sendiri di dalam cermin :”Saya Burhanuddin memutuskan untuk hadir di Leadership Seminar 14-15 Maret ini”.

Ketika tgl 14 siang saya masuk hotel Fave tempat saya menginap (saat LS saya dan isteri tidak tidur di rumah tapi di hotel dengan teman teman), ada pria paro baya tinggi besar dan ngganteng (paling tidak dibanding saya), mendatangi saya kemudian menyalami. Beliau memperkenalkan diri sebagai pak Burhanuddin.

Kemudian beliau cerita bahwa beliau melaksanakan anjuran saya, dan salah satu mentornya yaitu bu Nietha & pak Edo, menyarankan untuk menuliskan di atas kertas dan menempelkan di tembok dekat tempat tidur, kalimat “Hadir di Leadership Seminar 14-15 Maret 2018”

Ibu Burhan sempat menertawakan ulah suaminya itu sambil mengatakan dapat duit dari mana mau pergi seminar ? Tetapi pak Burhan tetap bertahan dan memastikan datang.

Dua hari menjelang LS, tiba tiba ibu Burhan mengatakan bahwa temannya membayar hutang 5 juta. Padahal hutang ini sdh lama dan tidak diharapkan untuk kembali. Begitulah beliau langsung transfer ke bu Wati 600 ribu dan ke bu Nietha yang mengurus hotelnya. Dan kami pun bisa bertemu di Leadership Seminar kemarin.

Itulah kekuatan sebuah keputusan yang akan memunculkan timbulnya keajaiban.

Mungkin diantara yang membaca ini ada yang berpikir :”Iya pak Burhan punya piutang, lha saya ini punyanya cuma hutang”. Atau pikiran pikiran yang sejenis itu.

Pengembalian hutang itu hanyalah salah satu cara Tuhan untuk memberikan uang ke pak Burhan supaya “nampak normal”. Dia punya banyak cara kreatif yang seringkali tidak bisa kita pikirkan. Saya sendiri tidak pernah bisa menebak nebak dari mana arahnya jika sedang meminta sesuatu. Sehingga akhirnya tidak lagi berusaha menebak karena selalu salah. Yang penting dapat, itu saja.

Jika Allah sudah memutuskan memberi Anda uang, Dia akan melakukan apa saja. Bisa saja tiba tiba ada kepingan satelit cina menjatuhi rumah Anda dan dapat ganti rugi, atau Anda menemukan dompet orang sehingga dapat hadiah, atau Anda menolong orang kaya yang akan tenggelam di sungai di belakang rumah Anda. Atau . . . Atau . . ., tergantung selera humor Yang Di atas sana dalam mencarikan uang atau sarana untuk Anda supaya bisa berangkat ke LS, atau ke kebebasan Anda. Yang penting sudah membuat keputusan, karena AKU SESUAI PERSANGKAAN HAMBAKU.

BUATLAH KEPUTUSAN YANG KUAT DAN BULAT. Maka Tuhan akan mencarikan jalan termudah, tercepat dan paling harmonis sehingga Anda bisa mendapatkan apa yang sudah Anda putuskan tadi.

Selama 14 tahun saya sudah berkali kali melihat keajaiban karena membuat keputusan kemudian membuat gambar atau tulisan untuk selalu mengingatkan keputusan kita. Yang penting adalah keputusannya, sedang gambarnya itu hanyalah alat bantu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *