Kiai Pagar Nusa Alami Pengusiran Saat Ceramah Maulid Nabi

Daftar Isi

Artikel

Jakarta, NU Online
KH Nuril Arifin yang biasa disapa Gus Nuril Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Jakarta yang juga anggota Dewan Khos PSNU Pagar Nusa mengalami “pengusiran” yang dilakukan Habib Ali bin Husein Assegaf Pimpinan Majlis Ta’lim Nurul Habib pada Jum’at malam (20/2) saat sedang menyampaikan ceramah Maulid Nabi Muhammad saw di masjid Assu’ada Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.

Menurut ketua panitia Muhammad Atthiq Murthado, terjadinya “pengusiran” yang dilakukan Habib Ali ini diakibatkan ketidakterimaannya atas ceramah Gus Nuril yang baru beberapa menit berjalan dalam mengupas sejarah Islam tentang wahabi dan penyebaran Islam di Indonesia dari Cina.

“Belum sampai pada inti ceramah, Habib Ali memotong ceramah Gus Nuril lalu mempersilakannya untuk turun dari panggung,” ujar Murtadho.

Murtadho mengungkapkan, sabotase ditengarai sengaja dilakukan oleh kru Nurul Habib, terlihat saat Gus Nuril ceramah, mikrofon yang digunakan volume suaranya disetting kecil, sedangkan mikrofon yang digunakan Habib Ali suaranya keras, namun saat mikrofon yang dipegang Habib Ali diminta panitia, tidak diberikan.

Murtadho menjelaskan, bahwa “sabotase” ceramah dari Gus Nuril bermula dari mengundang Habib Ali bin Husein Assegaf yang harus sepaket dengan sound systemnya yang berbiaya 5 juta.

Diduga ada massa FPI yang memprovokasi acara, itu terdengar ketika Habib Ali berteriak pada massa disebelah panggung. “Massa FPI harap tenang,” teriak Habib. Padahal Murtadho melihat tidak ada yang menggunakan atribut FPI.

Selesai acara, Murtadho dipanggil Habib Ali dan didamprat. “Ente kalau manggil kiai yang cerdas dikit,” seloroh Habib Ali.

Karena merasa kiainya diremehkan, Murtadho malah mempertanyakan. “Habib ini habib FPI apa NU,” tanyanya. Ditanya seperti itu, Habib Ali malah tidak mau menjawab dan pergi begitu saja.

Di tingkat nasional, Gus Nuril dikenal sebagai kiai pancasilais karena ceramahnya selalu menekankan pentingnya persaudaraan antar umat beragama dan memberi pengetahuan tentang paham wahabi dan organisasi HTI yang ingin merubah dasar negara Indonesia.

Dia sering berceramah digereja, pura, vihara, dan tempat ibadah umat agama lain demi memberikan pemahaman Islam rahmatan lil ‘alamin. Hal inilah yang tidak disukai oleh kalangan kelompok radikal yang memusuhi dakwah Gus Nuril. (Sukma Adi/Fathoni)

Video

Komentar

Muhyiddin Kaliri ·

Pekalongan

panitiannya keren …..

4 · 23 Februari 2015 9:49

Abdul Choliq

KabarMakkah.Com coba “nuril” nya diganti “dur” pasti akan lain beritanya grin emotikon

1 · 26 Februari 2015 23:32

Nur Khoeroni ·

Multi Finance di Allianz

habib wahabi bikin rusuh…

3 · 23 Februari 2015 10:04

Halim Adi Saputra ·

Semarang State University

wuih… sekarang Habib Syech dianggap wahabi

https://www.youtube.com/watch?v=ppQcLiB4x5s

23 Februari 2015 15:47

Urip Sastromulyono ·

Desain Pro

kan masalah dr H ali husin assegaf .. kok dibilang H Syech.. jgn dicampur adukkan..

23 Februari 2015 18:48

Halim Adi Saputra ·

Semarang State University

lihat videonya… Habis Syech menyatakan kalo Gus Nuril itu ga waras…

23 Februari 2015 19:35

Aris Widianto ·

Staff divisi PSDM di KMNU IPB

ati2 woy kelompok mereka sedang memecah belah umat islam di Indonesia. berawal dari terpecahnya NU.

6 Maret 2015 1:47

Begawan Para Sarungan ·

Guru senibudaya di SMP CENDIKIA BABAKAN

23 Februari 2015 10:11

Erick Tirtana ·

University of Narotama

wah yang benar mana nih,ada yang bilang gus nuril menjelek jelekkan habaib??

23 Februari 2015 10:21

Mukhammad Asroddin

Tabayyun, datangi gus nuril dan habib ali, tanyaken apa yang sebenarnya terjadi. jangan telan mentah2 media.

3 · 23 Februari 2015 14:39

Hendrik Saif ·

Mukhammad Asroddin mauntapp semoga kita umat islam jgn sampaidi adu domba,..

23 Februari 2015 15:04

Pane Sinks ·

Wara Wiri Lapangan di Jakarta Green Monster

Hendrik Saif ,,,ya betul sodara,,,pancasila itu sakti,,,yg bikin juga orang sakti,,,antara padi dan kapas,,,pancasila jelas sumbernya al qur’an,,,pancasila vs jubah putih bersih,,apakah pantas mereka jd preman yg berjubah,,,,seperti itukah rosul mengajarkan kita,,,tentu tidakkkk,,,,,habib pun blm tentu mengenal diri dan tuhannya,,,,ngaji tulis,,alias ngaji kitab,,,jubah suci namun hati tak suci mana tembus mengenal tuhan yg ada iblis yg bersemayam…takbir ,,,takbirrr,,,takbirrrr,,,,kalimat tauhid harus terasa ,,sejatine manunggaling…

Semakin tinggi ilmu ya padi,,kapas ,,kosong adalh isi,,isi adalah kosong,,,rosul menunggu para ahli kitab yg menyebar fitnah nanti,,,biar lah allah yg menghukum, Dia yg punya kuasa

1 · 23 Februari 2015 20:02

Acenk Audad ·

Bekerja di Cv. Bolo Konco

fitnah akhir zaman

23 Februari 2015 10:30

Riza Faisal Irawan ·

Universitas Gadjah Mada

Beberapa kali melihat ceramah video Gus Nuril, dan isinya tetap membingungkan saya.

Coba lihat salah satu video beliau di acara Natal kemarin (catatan: nontonnya harus tuntas), pertanyaan yg ada di benak saya: “Jadi esensinya ceramah Gus Nuril di video itu apa?” Toleransi?

Toleransi dalam Islam sudah jelas aturannya, tinggal memang pelaksanaannya yg sering diganggu oleh oknum. Sekedar menunjukan bahwa Islam punya komitmen yg kuat terhadap sikap saling menghormati antar umat beragama, apa perlu ceramah di Gereja?

8 · 23 Februari 2015 10:41

Elin Cherly ·

Pabrik susu di PT.BUDI MUARATEX , jl kapuk kamal raya blok. Asin no.4 jakarta barat,

kalau ceramah dimasjid itu sudah biasa Om, dan gk menantang juga x ya…. Hihihi……….

1 · 23 Februari 2015 16:12

Riza Faisal Irawan ·

Universitas Gadjah Mada

Elin Cherly : Ternyata ada sebagian umat Kristiani yg tidak begitu meng-apresiasi ceramah Gus Nuril di Gereja. Bagi mereka apa yg ditunjukan Gus Nuril bukanlah toleransi, justru melihatnya seperti hal yg kebablasan.

4 · 23 Februari 2015 18:23

Urip Sastromulyono ·

Desain Pro

tp kok banyak ya non muslim mengundang beliau… kl di undang ya harus datang..

1 · 23 Februari 2015 18:50

Riza Faisal Irawan ·

Universitas Gadjah Mada

Urip Sastromulyono : Semua ada konteks dan aturan Pak smile emotikon. Memang kembali ke persepsi masing2. Dalam persepsi saya, ceramah di hari Natal, dan sedikit “suntal sentil” ke sesama muslim, sudah keluar dari konteks “undangan bertoleransi” smile emotikon .

1 · 23 Februari 2015 19:12

Edy Vedder

memangnya ceramah digereja menjalin persatuan dan kesatuan bangsa dilarang ya dull??? ckckckck

23 Februari 2015 21:38

Riza Faisal Irawan ·

Universitas Gadjah Mada

Edy Vedder : Lihat konteks saja mas, apakah aktivitas Gus Nuril ada dalam konteks toleransi? Dan saya katakan di atas, semuanya memang kembali ke persepsi masing2 smile emotikon

24 Februari 2015 8:36

NUr YEsin ·

Institut Keislaman Hasyim Asy’ari

mas Riza yang baik. Sy hargai kritikan anda terhadap yai Nuril. Namun mas, mohon dibantu perjuangan beliau. Beliau itu berdakwah yang ciri khas indonesia dan tidak mudah berdakwah seperti beliau. Beliau berdakwah bukan berdagang. Bukankah cara Yai Nuril adalah cara dakwah walisongo. Seandainya Walisongo menggunakan cara2 ekstrim maka mungkin sekarang Islam tidak seperti ini. Kita tahu para walisongo adalah Para pendidik ulung.

24 Februari 2015 12:04

Riza Faisal Irawan ·

Universitas Gadjah Mada

NUr YEsin Mas, terima kasih atas atensinya ya smile emotikon, tapi apa njenengan yakin apabila Walisongo sekarang jasadnya masih hidup, beliau-beliau itu akan bertindak seperti Gus Nuril? smile emotikon Kalo mas sering melihat video Gus Nuril, coba tunjukan kepada saya video yg isi ceramahnya memang berdakwah kepada Islam, ada ngga? smile emotikon Yang saya lihat di Youtube, justru isi pembicaraan beliau agak kontra produktif: ada mengkritik sesama Muslim, dan banyak mengupas persamaan antar agama.

Khusus untuk mengupas persamaan antar agama. Toh pun benar banyak persamaannya, pertanyaannya: Lalu selanjutnya apa? smile emotikon

Mengupas kesamaan antar agama bukan cara yg elegan dalam bertoleransi. Saya sendiri berprofesi wiraswasta, relasi saya banyak yg non-muslim. Saya tidak pernah mengucapkan Natal kepada mereka, tapi mereka enjoy2 saja, malah respect, karena Alhamdulillaah saya berperilaku amanah terhadap mereka.

24 Februari 2015 12:27

Dharmono Raharjo ·

Owner & Manager di Petani Berdasi

emang dulu waktu nabi dakwah tidak pada orang kafir..? apa maumu seperti isis sesama islam saja dibunuh.?asal beda golongan dibantai begitu..?

25 Februari 2015 1:14

Riza Faisal Irawan ·

Universitas Gadjah Mada

Dharmono Raharjo Na’udzubillah Pak kalo sampe harus seperti ISIS mah. Kenapa juga yg tidak sefaham dengan Gus Nuril harus diasosiasikan dengan ISIS Pak? Saya NU Pak. Setiap minggu saya baca Barzanji dan Diba’i. Setiap hari baca sholawat fatih ngga kurang dari 100 kali, dan saya ngga pamer, sekedar ingin mempertegas saja bahwa saya ASWAJA anti ISIS, tapi kritis terhadap Gus Nuril! smile emotikon

Rosululloh SAW jelas berdakwah kepada kaum kafir. Dan, saat ini pun memungkinkan dakwah kepada kafir. Hanya saja yg dikritisi itu CARA nya Pak.

Ok, pertahankan sopan santunnya. Ok, pertahankan wawasannya. Tapi ap…Lihat Selengkapnya

25 Februari 2015 9:59

Riza Faisal Irawan ·

Universitas Gadjah Mada

Mia Elissa Banci Lo!

25 Februari 2015 10:02

Randi Mesyah ·

Founder and CEO di Ratu Photography

Riza Faisal Irawan anda punya CARA lain? sudah dilakukan?

Komentar memang lebih mudah.

25 Februari 2015 16:20
· Telah disunting

Riza Faisal Irawan ·

Universitas Gadjah Mada

Randi Mesyah Makanya dipanggil Gus atau Kyai itu kan mustinya punya seribu satu cara untuk berdakwah. Contoh, dakwah Ahmad Deedat terhadap umat Kristiani. smile emotikon

Apakah dakwah beliau menimbulkan kontroversi di tengah Umat Islam? Sepertinya ngga ada…

Lalu apa yg kurang atau ditakutkan dari cara Ahmad Deedat berdakwah?

Takut merusak toleransi? Nyatanya setiap habis debat beliau dan pendeta saling berpelekukan…

Takut memperuncing perbedaan? Ya wong kita ini beda agama ya jelas beda lah……Lihat Selengkapnya

26 Februari 2015 13:22

Tampilkan 2 balasan lainnya di utas ini

Ery Santosa ·

Pengelola/Pemilik di Weblog SangPetuwalang

situs ini condong ke gus durian, jadi malas, gak percaya saya

3 · 23 Februari 2015 12:14

Ari Dani ·

SMAN 9 Palembang

kalo condong ke FPI dan Wahabi ente suka dan percaya ya….

8 · 23 Februari 2015 12:27

Ery Santosa ·

Pengelola/Pemilik di Weblog SangPetuwalang

Ari Dani jgn buat sy berpikir kalau jenengan itu tukang tuduh. kadang apa yg dishare oleh kelompok yg jenengan sebut itu bisa benar. saya sendiri yg sudah pernah mengalaminya. jd jgn sok bener mas

3 · 23 Februari 2015 12:29

Baihaqi Abdullah ·

Manager di Boko Harem

Ari Dani setuju ane sama ente……hahaha

3 · 23 Februari 2015 12:40

Tampilkan 4 balasan lainnya di utas ini

Muhamad Rafif Naufal ·

UNY – Universitas Negeri Yogyakarta

Beliau berdua (Habib Syech dan Gus Nuril) adalah ulama yg saya kagumi. Bukan kah beliau berdua baik-baik saja..? smile emotikon

Janganlah ada perpecahan lagi…

3 · 23 Februari 2015 15:52

Ryan To Peace ·

Bekerja di Slow But Sure

gus nuril prnh menghina habib syech kang..

24 Februari 2015 20:02

Angga Korlistiawan ·

Owner di Atmaja tour & travel

Ryan To Peace itu karena habib syeh yg memulai, dia menghina kyai ora waras terhadap Gus Nuril

10 Maret 2015 21:13

Malik Jaya Wirakarta

mohon dngn rasa yg serendah2 nya..

agar beliau2 (habib syeh dan gus nuril) mau memberi klarifikasi dan duduk bersama agar kami orang awam tidak trpecah dan menduga2, mohon kira nya NU bs mndji jembatan..

hati2 terhadap provokasi dngn memfaatkn memon sprti ini…

1 · 23 Februari 2015 17:11

Urip Sastromulyono ·

Desain Pro

kok habib syaikh dibawa2.. jgn dilebar2kan..

1 · 23 Februari 2015 18:52

Malik Jaya Wirakarta

Urip Sastromulyono titik awal adu argumen nya jg mas..

23 Februari 2015 19:08

Abu Rahman ·

Pekalongan

FPI bukan NU

23 Februari 2015 19:00

Mamet Mukti Rahardjo ·

Marketing Executive[M E] di PT.Daya Guna Tekindo

bilang sama habibnya ngaji kitab teles karo kitab garing aja salah siji wae…njomplang

23 Februari 2015 20:44

Sunardi ZM ·

Malang, Indonesia

“Kyai” kontroversial yang gemar memberikan khutbah di gereja-gereja dan berbagai kelenteng, Nuril Arifin Hussein alias “Gus” Nuril, dipaksa berhenti pidato dan diteriaki turun oleh umat Islam pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Jum’at 20 Februari 2015, di Masjid Jami Assu’ada Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.

Baru di awal-awal pidato, Nuril langsung menyebut-nyebut nama Yesus. Sejurus kemudian lalu menghina Habaib di Jakarta yang menolak dipimpin Gubernur kafir, Ahok. Tak puas menghina Habaib, Nuril bahkan berkata “Habib harusnya bersyukur ke orang Cina, karena orang Cina maka ada Maulid.”

“Gus…Lihat Selengkapnya

3 · 23 Februari 2015 21:15

Edy Vedder

ente termasuk provokator yee dull….

23 Februari 2015 21:45

Muhamad Rafif Naufal ·

UNY – Universitas Negeri Yogyakarta

Jangan menyebarkan berita yg blm tentu kebenarannya smile emotikon

23 Februari 2015 21:53

Cerah Hati ·

SMA PGRI 1 BREBES

klo merujuk pada kisah peristiwa karbala ( irak ) memang kebanyakan keturunan Rasul SAW bnyak yg mati di bunuh ( walupun mungkin tdk semuanya terbunuh ),jdi saya sndiri juga sdikit sangsi klo habib2 di indonesia itu bner2 keturunan Rasul SAW…apa lagi habib riziq,yg perilakunya jauh dri ahlaq yg di punyai Rasulullah…

logisnya klo mmng habis syeh Ali assegaf mengaku ktrurnan Rosul alngkah bijaknya beliau jug hrus mengdepankan ahlaq atau etika ktika menegur gus Nuril bkn dgn cra sprti itu,sebab syeh Ali assegap sndri sbnernya pemhaman agamnya berbeda jalur dgn gus nuril…klo syeh assegap specialis dzikir sdngkn gus nuril hampir mnjangkau keseluruh aspek trmsuk adanya sejarah Islam Indonesia,jdi ktika gus nuril mncba menyuguhkan hal yg tabu di masyrkat indonesia syeh assegaf sndir blom siap krna mmng beliau tdk punya pemahaman di wilayah ini…

10 · 24 Februari 2015 0:53

Aris Widianto ·

Staff divisi PSDM di KMNU IPB

Cerah Hati like berat… memang konteksnya ranah specialisasi keilmuannya yang berbeda. aku setuju.

1 · 6 Maret 2015 1:49

Jhoky Boyans ·

Pelayan Masyarakat di Di RADAR BOYANS

saya tetap berperinsip ke ulamak NU,( GUS NURIL ) ajarannya sariat,tarekat, hakekat,serta sangat paham sejarah. dan NU sendiri harga mati dengan pancasila ,,binneka tunggal ika, lanjut GUSNURIL

24 Februari 2015 0:56

NUr YEsin ·

Institut Keislaman Hasyim Asy’ari

gus Nuril ingin melanjutkan perjuangan pahlawan besar umat Islam “KH. Abdur Rahman Wahid”. sangat langka Da’i Islam yang bisa berdakwah di semua kalangan. Dan resikonya memang berat bagi pejuang tipe seperti ini karena harus mendapat kritikan bahkan kecaman dari kalangan yang fanathik. YAH..siapa yang benar dalam hal ini hanya Allah yang tahu. Tapi pantaskan pejuang nilai-nilai universal seperti gus Nuril diturunkan tidak hormat dari panggung…? perlu semua pihak introspeksi

1 · 24 Februari 2015 11:29

NUr YEsin ·

Institut Keislaman Hasyim Asy’ari

eh ni siapa? ni orang Islam ato bukan kok katanya tidak Islami?

25 Februari 2015 8:58

NUr YEsin ·

Institut Keislaman Hasyim Asy’ari

mbak ato mas…? belajarlah menggunakan etika!!!

25 Februari 2015 9:00

Bareph Yadie Kasalo ·

Universitas Negeri Jakarta

Mia Elissa , yg dimaksud si setan gus dubur itu siapa? ati2 kalo koment

4 Maret 2015 11:41

NUr YEsin ·

Institut Keislaman Hasyim Asy’ari

sudah Yai Nuril. Panjenengan sabar mawon…perjuangan panjenengan sudah benar. Hanya saja masih banyak yang belum paham. Mudah2an Habib Husen Selaku keturunan Nabi segera insyaf akan kekhilafannya dan Mudah2an Allah mengampuni.

1 · 24 Februari 2015 11:41

Aris Widianto ·

Staff divisi PSDM di KMNU IPB

like berat

6 Maret 2015 2:24

NUr YEsin ·

Institut Keislaman Hasyim Asy’ari

gus Nuril dan Habib husen sama2 pejuang Islam. Insiden diantara mereka merupakan unsur basyariyah. Jadi untuk menanggapi insiden ini jangan diperlebar dan ditarik-tarik ke masalah yg sensitif

1 · 24 Februari 2015 11:52

Iyoh Gal’s ·

Secretary di PT KAJECO INDONESIA

Setuju sama Kang IsMed..secara saya hadir dan merupakan salah satu dari penonton dan merupakan warga asli dari tempat kejadian tersebut.

24 Februari 2015 12:57

Adnan Bisri ·

Darul Mustafa S.A.W ,Tareem Hadramaut

Saudaraku semua umat Islam. Marilah kita membiasakan untuk klarifikasi masalah terlebih dahulu sebelum berkomentar. Dan selalu bersikap inshof/fair dalam berkomentar dan dengan bahasa yang sopan. Dalam kasus seperti ini kalau memang penceramah dinilai menyalahi aturan dan membahayakan maka memang dia pantas untuk dihentikan, akan tetapi dengan cara yang baik pula, dan itulah yang diajarkan Islam kepada kita. Mohon peristiwa ini disikapi dengan bijaksana dan jangan menambah keruhnya persoalan. Terima kasih. .

24 Februari 2015 13:45

Syaibur Rohman ·

Jama’ah di Majelis Rasulullah SAW

ssst jangan mau diadu domba sama musuh islam sebenarnya… mending tabayun dulu…

nih kejadian aslinya…https://www.youtube.com/watch?feature=youtu.be…

24 Februari 2015 16:56

Choirul Yahya

nih videonya

24 Februari 2015 20:34

Fathul Mu’in ·

Bekerja di Self-Employed

siapapun harus selalu belajar saling menghormati, sampaikanlah sesuatu itu dengan cara2 yang bijaksana, taladanilah Kanjeng Nabi Muhammad saw.

1 · 24 Februari 2015 23:04

Agus Nizami ·

Web Developer di Web Development

Bagus sih bagus ceramah Gus Nuril. Cuma bukan pada tempatnya. Harusnya ceramah dgn topik khusus Kajian Akhir Zaman, Khawarij Modern, atau Wahabi. Kalau saat Maulid Nabi, kurang tepat. Jemaah maunya kisah tentang Nabi Muhammad. Bukan lainnya. Ibarat pakai sepatu bagus, tapi di kepala. Kurang tepat.

Jadi bikin saja ceramah khusus tentang Fitnah Akhir zaman atau Khawarij Modern. Jadi para jemaahnya juga sudah tahu itu yg akan mereka dengar

2 · 25 Februari 2015 11:06

Pane Sinks ·

Wara Wiri Lapangan di Jakarta Green Monster

Sip sodara…kisah para rosul sudah pasti di luar kepala mereka,,,dari 4 sifat sudah paham dan kudu dipraktekan,,,namun sulit jika amarah msh menempel d qolbu,,,kita hanya punya cinta dan damai saudara,,,DKSH,,Damai Kami Sepanjan Hari…jangan kita kotori jubah putih dengan bahasa kita,,,sedih saya jika sang Guru bisa berselisih,,coba kasih aja lah gele klw gitu mah biar pada damai,,,bagusnya ganja hrs kita pahami,,,bukan dengan sifat haramnya…zat itu sendiri tujuan nya untk apa,,,,ganti rokok bangsa ini dengan rokok ganja…agar terciptanya cinta dan damai ,,,serta hati yg bersih,,,penyampa…Lihat Selengkapnya

1 Maret 2015 20:58

Agus Nizami ·

Web Developer di Web Development

Lihat tulisan di bawah. Habib Ali justru menenangkan sebagian massa yang mulai berteriak2 gelisah. Bahkan ada yang sudah mulai berdiri. Untung Habib Ali menyuruh mereka duduk. Lihat kutipannya:

Habib Ali : “(sambil berteriak) INI MAJELIS RASULULLAH…! DUDUK… !!! DUDUK UNTUK RASULULLAH!! Duduk!”

===

Apa Gus Nuril mau dikeroyok orang2 tsb? Ada ribuan massa dan kita tidak tahu dari mana saja mereka.

Habib Ali justru menenangkan mereka dan mendinginkan suasana. Harusnya Maulid Nabi itu menceritakan kisah2 dan keutamaan Nabi Muhammad. Bukan menceritakan kebiadaban kaum2 yg sesat. Ini kutipan berita dari Media yg pro Gus Nuril:

Habib Ali : “kalau emang! Dengerin buat para pemuda!. Dengerin! buat FPI! Jama’ah FPI! Jama’ah FPI, dengerin! Jama’ah FPI, boleh nggak minta ngomong?! Mau diwakilin Habib apa tidak?! Mau diwakilin Habib apa tidak?! Ini majelis mulya! Oke!! Duduk rapi biar Habib yang ngomong!” (ke Gur Nuril)

Habib Ali lalu membalikkan badan, dan menghadap jama’ah depan panggung yang banyak. Yang ribut adlah segelintir orang disebelah kiri panggung. Habib Ali sambil menghampiri Gus Nuril.

Gus Nuril tetap duduk pegang mix, sementara Habib Ali berdiri.

Habib Ali : “Hadirin.. !! jadi mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh…, duduk yang manis!”

(Jama’ah bagian depan nampaknya mulai bereaksi atas apa yang terjadi diatas panggung dan disebelah kiri panggung).

Habib Ali : “(sambil berteriak) INI MAJELIS RASULULLAH…! DUDUK… !!! DUDUK UNTUK RASULULLAH!! Duduk!”

http://www.muslimedianews.com/…/transkip-ceramah-gus…

1 · 25 Februari 2015 11:09

M Syafi’ie Huddin ·

Bekerja di Kantor Kemenag Kab. Ketapang

ini isi ceranah Gus Nuril silakan dilihat dan dengar….

25 Februari 2015 11:12

Gapoktan AL Ikhwan ·

Mitra di Pertanian Sehat Indonesia

Pengikut Aswaja adalah pejuang Syariah Islam,,,

27 Februari 2015 22:16

A Pedro Marovic

Kurang introspeksi

28 Februari 2015 5:01

Enni Enni ·

Sampang, Jawa Timur, Indonesia

Alangkah sejuknya kalau para pemuka agama tidak saling cakar-cakaran kayak gitu, biar umat tidak bingung. Tdk usah merasa dirinya yang paling benar, karna sorganya Allah tu luas, bukan satu golongan saja yg berhak masuk kesana, tp miliknya semua orang yg punya Iman. Semoga Allah memberkati kita semua. Amin…

1 Maret 2015 11:44

KangMas AsSafanjany

HABAIB – ULAMA’ JANGAN MAU DI ADU DOMBA OLEH ORANG DI LUAR ASWAJA

SANTUN LAH DALAM BERDAKWAH

JANGAN ANDA GENIT DI DIDEPAN UMMAT

JANGAN ANDA MEMBINGUNGKAN UMMAT

KEDEPANKAN HUSNUDHON – SILATURAHI DAN TABAYYUN

ANDA SEMUA PEMIMPIN UMMAT LHOO

JANGAN BENTURKAN KAMI : UMMAT NABI MUHAMMAD

APA ANDA SEMUA MAU ???

KAMI SALING HUJAT – SALING SIKAT – SALING LAKNAT…Lihat Selengkapnya

3 Maret 2015 15:47

Angga Korlistiawan ·

Owner di Atmaja tour & travel

yg saya tidak sukai dr habib alai yaitu telah jelas2 menjatuhkan Gus Nuril di depan khalayak…

Rosulullah sbg moyang kalian harusnya ditiru..Beliau kalo menegur kesalahan orang tdk langsung menjatuhkan di hadapan khalayak…

yg terakhir Gus Nuril mencoba mendingin kan suasana dgn sholawat dia malah memaksa mengusir dan menutup dgn kata salam..

prilaku sang habib itu jelas mencerminkan sberapa dalam ilmunya dia..

mohon maaf juga sebelumnya, kalo artikel diatas mengatakn ini “sabotase” saya percaya, sepertinya ini balas dendam utk Gus Nuril yg telah membalas tausiyah habib syeh sebelumnya…

mencintai Dzuriyah Rosul itu wajib.. tp tdk semua dr mereka benar karena mereka jg org biasa.

semoga Allah mengampuni kita.. dan merahmati mereka seluruh habib,ustad,kyai dan para pendakwah semuanya…

10 Maret 2015 21:27
· Telah disunting

Ferdiansyah Malik ·

islam itu indah …….jk paham

11 Maret 2015 15:05

Izam Thok ·

Bekerja di Tukang buang sampah

ngapain ceramah dg yg udah paham tentang islam….. yg belum tau yg harus dikasih ceramah…

1 · 21 Maret 2015 18:51

すぱるた あぴいいる ·

UNPHU

semenjak gusnur ini cremah d grja atau wihra gk satu pun org kafir yg jadi mualaf, malah yg kafir makin membeci islam ,yg islam makin bingung, tujuan ceramahnya gk jelas, kebanyakan yg d ucapkan penuh kebohongan dan pemikiran yg jauh dr islam itu sendiri,

1 · 16 April 2015 15:26

Referensi

  • NU Online, 23-02-2015 08:31
    URL: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,57775-lang,id-c,nasional-t,Kiai+Pagar+Nusa+Alami+Pengusiran+Saat+Ceramah+Maulid+Nabi-.phpx (link sudah mati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *