Menanam dan Memanen

Oleh dr Sigit Setyawadi

Kehidupan berjalan dalam keseimbangan yang dinamis. Bagi yang mengerti hukum hukumnya, maka hidup menjadi sangat mudah dan segala sesuatu seperti mudah diperoleh. Sebaliknya mereka yang tidak mematuhi hukum hukum kehidupan, maka kehidupannya akan terasa sulit dan membingungkan.

Pada tahun 1970 an, Kamboja yang saat itu dikuasai Pol Pot, tertimpa kelaparan. Ribuan orang meninggal karena mereka “lupa menanam padi”. Semua persediaan padi dimasak, dan dimakan, tidak ada yang disisihkan untuk ditanam. Akibatnya produksi padi merosot dan rakyat kelaparan. Untuk bisa mendapatkan persediaan padi, kita harus mau menyisihkan sedikit padi untuk ditanam. Biarlah matahari menyinari dan hujan menyiramnya. Padi akan tumbuh dan menghasilkan padi yang lebih banyak lagi.

Jika kita menginginkan memanen jagung, maka kita tidak boleh memakan semua jagung dan menjual sisanya. Harus ada sebagian jagung yang ditanam, kita airi, kita beri pupuk, biarkan matahari menyinarinya sehingga tumbuh baik. Nantinya kita akan panen berkeranjang keranjang jagung.

Setiap orang memiliki waktu 24 jam sehari. Biasanya 10 jam kita makan untuk tidur, mandi, makan dan hal hal penting lain. Yang 8 jam kita jual untuk ditukar dengan uang, sedang sisanya 6 jam kita buang untuk relaks, membaca koran, nonton TV dan sebagainya. Jangankan sejam, semenitpun tidak ada yang kita tanam. *Kemudian kita menjadi heran ketika semakin tua semakin sibuk*. Berhenti dari pekerjaan yang satu, harus mengambil pekerjaan yang lain. Bukan karena hobby bekerja, tetapi karena butuh penghasilannya. Sampai Tuhan sendiri yang menghentikan kita.

Penghasilannya juga begitu, berapapun penghasilannya selalu dihabiskan. Untuk makan, minum, beli mobil, beli rumah, memperbaiki rumah, memperbagus rumah, memperbesar rumah. Karena mengira rumah kita aset, akhirnya terus kita besarkan, baguskan dan mahalkan. Padahal rumah bukan aset tetapi beban. Tidak ada satu rupiahpun yang ditanam.

Kemudian heran ketika tua tidak punya uang dan tidak punya waktu.

Saat saya membangun Amway tahun 2004 – 2005, saya sadar sesadar sadarnya bahwa saya sedang MENANAM WAKTU. Sudah tentu saya lebih sibuk dari biasanya, karena waktu yang biasanya saya makan, atau saya buang, sekarang saya tanam. Dan saya sadar bahwa saya pastilah belum mendapat uang diawal awal karena memang sedang proses menanam.

Begitulah, waktu yang saya tanam di bisnis Amway, lama lama tumbuh dalam bentuk grup yang berkembang perlahan lahan. Tiga bulan pertama hanya ada 10 orang, kemudian nambah sedikit, nambah sedikiiit lagi, kemudian berkurang lagi karena banyak yang berhenti, nambah lagi sedikit. Terus menerus seperti itu. Ibarat tanaman, nyaris tidak nampak pertumbuhannya. Yang nampak justru daun daun yang berguguran. Tetapi lagi lagi saya sadar karena memang sedang menanam waktu, bukan sedang menjual waktu seperti di MLR. Menjoinkan orang dapat uang, kemudian berharap bisa bebas finansial dan waktu. Suatu hil yang mustahal.

Hukum Alam Pertumbuhan akan bekerja. Apapun yang kita tanam akan tumbuh, selama kita memiliki kesabaran menunggu dan merawatnya. Awalnya yang tumbuh bukan grup bisnisnya, mungkin ketrampilan Anda berkomunikasi yang tumbuh, mungkin keberanian Anda memasukkan orang ke BTD yang tumbuh, mulai berani japri. Kemudian keyakinan Anda akan produk Amway mulai tumbuh. Pertumbuhan pertumbuhan itu terkadang tidak Anda rasakan sehingga frustrasi karena yang dilihat hanyalah besarnya grup dan bonusnya.

Padahal itu tumbuh, di dalam diri Anda, ibarat akar bambu cina yang menjalar di bawah tanah selama bertahun tahun. Setelah itu baru secara bertahap jaringan Anda tumbuh perlahan-lahan dan akhirnya Anda menikmati hasilnya dalam bentuk bonus. Awalnya bonusnya naik turun seperti roller coaster, lama lama tidak terasa lagi naik turunnya karena sudah sangat besar. Yang terasa hanya kenaikannya saja.

Pada suatu saat, Anda akan panen waktu dan uang sekaligus. Semua hari adalah hari minggu. Setiap hari bisa bermain dengan keluarga, yang tadinya anak menunggu kita, sekarang kita menunggu anak, kapan dia tidak sibuk di sekolah?.

Sekarang ini, Anda harus mau menyisihkan waktu untuk ditanam. Dan jangan berharap dapat uang dari bisnis Amway di bulan bulan awal karena kita memang tidak sedang menjual waktu.

Surabaya, Nyepi 7 Maret 2019
*Sigit Setyawadi*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *