Rhoma Irama: Hasil Pemilu DKI Itu Aib Umat Islam
Wawancara Surya Aka dengan Rhoma Irama Soal Capres
Soneta sendiri, hari itu baru tiba dari perjalanan yang sangat melelahkan. Usai pentas di HUT Kabupaten Bulungan, Kaltim 17 Oktober malam, sekitar pukul 01.00 rombongan Soneta 20 personil harus menyeberang laut naik speedboat 3 jam dari Bulungan menuju Bandara Tarakan, sebab jam 08.00 harus boarding. Tepat jam 04.00 rombongan tiba bandara, langsung menggelar salat jamaah di Bandara. Semua personil wajib ikut jamaah.
Bahkan Anis Sahab, event organizer yang membawa Soneta ke Bulungan, sempat ditegur Rhoma di Surabaya. ‘’Ente tadi subuh salat di mana, tidak ikut jamaah ya?’’, Tanya Rhoma kepada Anis.
Anis pun yang seorang artis Surabaya keturunan Arab itu, menjawab tidak ikut salat berjamaah karena harus mengurus boarding tiket, buat seluruh personil Soneta. ‘’Maaf, saya tidak bisa ikut jamaah, ana salat di musala bandara tadi haji,’’, katanya.
Saat saya tiba di ruang tunggu, Rhoma sedang masuk ruang relaksasi, saya berkesempatan bersilaturrahim dengan Femina: Aida, Neneng, dan Dewi. Tak terkecuali Haji Chofif, H Nasir, Bang Udin suling, serta Didi rhythm Soneta. Juga Tatang ahli sound Soneta. Setelah sejam ngobrol, kemudian muncul Rhoma Irama mengenakan hem lengan pendek hitam.
Aka: Assalamu’alaikum Bang Haji, tampak lelah ya Bang…
Rhoma: Wa’alaikum salam. (Kami bersalaman, saya cium tangan Rhoma kemudian berpelukan).
Aka: Sepertinya perjalanan panjang kali ini bang?
Rhoma: hehe iya, lumayan panjang. Semula kami ingin sama waktu berangkat, Jakarta langsung Tarakan. Ternyata pulangnya, mesti melewati Tarakan – Balikpapan – Surabaya – Jakarta, ya dinikmati saja.
Aka: Menurut laporan koran Radar Tarakan, konser semalam terhenti ya bang.
Rhoma: Ya, karena ada suara petasan kembang api, sangat mengganggu konsentrasi pemain. Karena gak mau berhenti, ya kami yang berhenti.
Aka: Akhirnya tampil lagi, setelah panitia menghentikan suara kembang api?
Rhoma: Ya begitulah. Tapi terlepas itu, penontonnya bagus, luar biasa banyaknya.
Aka: Sepertinya fans bang haji, sangat rindu penampilan Soneta. Tempo hari di Lombok dan Lubuklinggau Sumsel juga luar biasa banyaknya. Malah ada yang menyebut ‘’Rhoma Irama pantas jadi presiden’’ dan massa bergemuruh tepuk tangan.
Rhoma: Subhanallah, begitulah adanya.
Aka: Sepertinya tidak salah kalau ada yang mendesak Bang Haji maju ke RI-1.
Rhoma: Ya itulah, desakan terus datang kepada kami. Terutama dari kiai-kiai dan politikus di Senayan.
Aka: Bagaimana sikap bang haji terhadap desakan-desakan itu?
Rhoma: Ya itu, yang masih saya pikirkan. Sudah sejak 2004 desakan itu ada partai yang siap mendanai, tetapi Anda tahu, saya menolak. Karena pada saat itu, ada KH Zainuddin MZ, Din Syamsudin. Saya tanya, apa alasannya? Dia bilang; ‘Anda pantas jadi presiden, karena saya tahu dari lirik-lirik lagu Anda, yang mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran. Anda tetap konsisten berpegang teguh dalam izzul Islam wal muslimin’. Jawaban saya: mohon maaf, saya sedikit pun tidak terobsesi jadi presiden. Sedebu pun tidak ada. Di era liberal sekarang ini, jadi presiden itu, powerless. Yang high power adalah DPR, Negara ini malah cocoknya parlementer.
Aka: Kalau yang tahun 2007 itu siapa yang mendesak bang haji maju?
Rhoma: Tahun 2007 itu Menteri Agama Surya Darma Ali (SDA). Waktu itu saya diajak berkampanye untuk SBY keliling Jateng naik helicopter. Bukannya massa mengelu-elukan SBY yang calon presiden, malah mengelu-elukan Rhoma Irama. Rakyat histeris sama Rhoma Irama. Itu puluhan ribu rakyat, bukan cuma melambai-lambai tapi menjerit jerit, itu di semua kota. Terus pulangnya Surya Darma Ali berkomentar ,’ Aje gile lu, kharisme elu lebih hebat dari SBY. Makanya lu maju jadi presiden,’ kata SDA ditirukan Rhoma.
Aka: Jawaban bang haji tetap gak mau ya. Kemudian saat dilamar Capres itu?
Rhoma: Ya itu, 2009 juga didesak lagi, dilamar seorang capres untuk jadi cawapres. Tanggapan saya juga sama, tidak tertarik. Setelah pemilukada DKI ini, muncul desakan itu. Dari situ saya mulai berfikir. Pemilu DKI itu bukan pertarungan Foke v Jokowi, tapi pertarungan muslim dan nonmuslim. Jokowi ini batu loncatan. Sebentar lagi, Jokowi akan direkrut jadi Cawapres dan Ahok akan menjadi gubernur. Bayangkan, bangsa yang mayoritas umat Islam, dipimpin nonmuslim. Ini aib besar bagi bangsa. Ini diprediksi akan menjalar ke propinsi lainnya. Karena capres yang ada sekarang, tak ada yang berasal dari ulama, saya didesak maju oleh para ulama itu. Saya tidak bisa mencegah karena itu hak warga negara, dan saya akan fikirkan untuk melihat situasi dan kondisi.
Aka: Itu sebabnya mengapa Bang Haji tidak ikut berikan ucapan selamat kepada Jokowi-Ahok?
Rhoma: Yang harus memberi ucapan selamat itu Fauzi Bowo, bahkan wajib hukumnya. Kalau saya, untuk apa memberi ucapan selamat. Karena terpilihnya pasangan gubernur DKI dari nonton muslim jelas merupakan aib umat Islam. Umat telah keliru memilih, tidak menjalankan perintah Allah. Perlu diingat, bukan saya yang bertanding dalam pemilu. Posisi saya sebagai ulama yang mengingatkan akan perintah agama, tuntunan Alquran. Tetapi harus ingat ya, dalam konteks bernegara, Islam tetap menghormati agama lain. Saya dan keluarga saya, banyak yang nonmuslim. Malah secara pribadi saya pernah mengatakan I Love Ahok.
Aka: Fans Bang Haji, ada yang pro dan kontra, ketika mendengar desakan ulama agar Bang Haji bersedia dicalonkan RI-1. Tanggapannya gimana haji?
Rhoma: Pro kontra hal yang wajar. Nanti pada saatnya akan saya jelaskan mengapa kok saya sedikit berubah dari ‘menolak’ menjadi ‘berfikir’. Sekali lagi, saya belum menerima lho. hehe
Aka: Banyak fans yang tidak rela Bang Haji dijatuhkan, dicela dihina dan itu diprediksi akan muncul bila maju ke jalur politik.
Rhoma: Begitulah risiko berjuang. Tergantung apa yang akan kita perjuangkan. Rasulullah juga dihina dicela, bukan saja saat masih hidup bahkan sudah wafat bahkan sampai sekarang ini.
Aka: Sebenarnya apa yang menjadi keprihatinan bang haji pada bangsa ini?
Rhoma: Ya banyak, kita ini diserang konspirasi global dalam rangka merusak moral bangsa. Kita diserang kaum Sepilis. Yaitu, sekularisme, pluralisme dan liberalisme. Gerakan ini masuk melalui tokoh-tokoh, baik di pemerintahan, LSM, Parpol, bahkan ormas Islam. Mereka ikut terlibat dalam merusak aqidah dan moral bangsa. Indikasinya, Menteri Agama dan ulama mencegah Lady Gaga pentas di Indonesia, malah ada tokoh agama yang membolehkan. ‘’Sejuta Lady Gaga tak akan ganggu umat kami’. Dia lupa bahwa, kita diperintahkan Allah untuk mencegah kemungkaran. Ini menandakan, mereka sudah terkena wabah Sepilis itu. Hal itu harus dihentikan. Kita harus jihad itu.
Aka: Apa peran fans Soneta dalam keprihatinan ini?
Rhoma: Ya mari amalkan lirik-lirik Soneta, dan kita bersama sama berjihad menegakkan kebenaran mencegah kemungkaran bersama Soneta. Hal yang sama juga saya harapkan dari PAMMI dan Fahmitamami.
Aka: Beberapa waktu lalu dibentuk organisasi pemuda Pamfata. Apa tujuannya?
Rhoma: Pamfata maksudnya adalah Pasukan Keamanan Fahmitamami. Satu organisasi di bawah Fahmitamami yang tugasnya membantu kami dalam kelancaran dalam dakwah dan pentas. Di berbagai tempat kami hadir, massa begitu melimpah. Sampai untuk menuju tempat ceramah kita kesulitan. Nah, Pam Fata tugasnya mempersiapkan dengan berkoordinasi dengan keamanan dan panitia.
Aka: Apa ada criteria dan dari mana mereka direkrut?
Rhoma: kemarin disepakati, usia 20 sampai 40 tahun, tinggi minimal 160 cm, berakhlak baik dan loyalitas kepada Rhoma Irama sudah teruji. Kriteria ini, saya melihat banyak dari kalangan fans club dan dapat juga ditambahkan dari pemuda dan remaja masjid.
Aka: Waktu Rakernas PAMMI Bang Haji bicara serius soal sukses Jatim memerangi pembajakan?
Rhoma: Bukan produser dan rekaman yang salah, bukan senimannya, tapi sistemnya. Sekarang ini pembajakan sudah menjadi home industry. Dimana2 orang dapat menjual. Dulu producer kalau mau rekaman bikin kontrak dulu dengan artis. Mengatur, berapa honornya, biaya promonya dll.
Aka: Benar, kalau sekarang masa tidak ada lagi?
Rhoma: Sekarang tak ada lagi, karena cd bajakan begitu dominan. Dari kaset dan VCD yang beredar di pasaran, hanya 10 persen yang asli, 90 persen yang bajakan. Bagaimana pemerintah harus mampu memberantas pembajakan ini, maka agenda besar PAMMI ke depan harus bisa memberantas ini. Di Jatim, bisa menjadi pilot project ini.
Aka: Apa yang terkesan dengan pola di Jatim?
Rhoma: Anda kan tahu, di sini, kerjasama yang bagus antara penegak hokum dengan PAMMI dibantu Soneta Fans Club Indonesia. SUCI ini berperan sebagai organism watch. Melaporkan kepada polisi atas pembajakan dan memiliki advokasi. Terus terang, ini sangat efektif. Banyak pelaku tertangkap sampai diadili dan bahkan ada yang minta maaf dan didenda.
Aka: Kabarnya Soneta akan segera show di Jatim lagi setelah terakhir di Makodam Surabaya 2011 lalu.
Rhoma:Insyaallah jadwal Jatim 2 November 20012 di Pemilukada Bojonegoro. Wah, itu jadwalnya 3 lokasi berdekatan. Dari Jakarta ke Banjarmasin, kemudian Banjarmasin-Jakarta langsung Surabaya ke Bojonegoro usai, langsung ke Surabaya untuk terbang lagi ke Jakarta untuk show di Cikarang.
Aka: Segenap fans selalu mendoakan bang haji dan personil Soneta agar sehat selalu, dan diberi kelancaran dalam berbagai show di tanah air.
Rhoma: Amien, terima kasih seluruh fans Soneta. Atas support dan doanya.
Aka: Bang kami dengar Falcon akan kembali mengangkat sukses film Sajadah Kabah dijadikan miniseri?
Rhoma:Ya, kabarnya penayangan di SCTV bagus penontonnya sehingga akan dibuat mini seri.
Aka: Apakah ceritanya dan bintangnya tetap atau ada perubahan?
Rhoma: Ceritanya disesuaikan dengan rencana berapa serial yang nanti akan diproduksi. Begitu juga bintangnya. Bisa bertambah bintang baru.
Aka: Kalau ada kisah mengenai fans Rhoma Irama, kita siap mengerahkan pasukan, Ji.
Rhoma: Hehe bisa saja melibatkan fans. Belum tahu nanti seperti apa.
Wawancara terhenti, karena sudah mendengar panggilan boarding dari pesawat Lion Surabaya- Jakarta. Kami yang semula wawancara difoto oleh Indriyani Azza, sekarang sebelum berpisah, Indri saya beri kesempatan berfoto dengan Rhoma Irama. Tak diduga. ternyata Rhoma irama malah ‘action’ sedang berbincang dengan Indri, dari jarak dekat, hingga Indri malu-malu dan bahagia. hehehe…. (****)
Leave a Reply