“Sebar Kebaikan Telkomsel” adalah Sampah Belaka
Pindahan dari Multiply
URL: http://ahmadabdulhaq.multiply.com/reviews/item/5
Tanggal: 8 September 2010
Category: | Lain-lain | |
Nilai: | ![]() |
Sangat buruk |
Entah setan apa yang merasuki Telkomsel ketika membuat program yang mereka sebut “Sebar Kebaikan Telkomsel” menjelang Idul Fitri tahun ini. Kelihatannya saja bagus, “menyebar kebaikan”, tetapi ujung-unjungnya adalah sampah yang bisa meresahkan pemilik alamat email. Untuk membuktikan bahwa Telkomsel nyampah melalui program tersebut, berikut adalah tampilan email yang masuk ke inbox saya.
Isinya adalah bahwa seorang bernama Mr. Bambang telah memberi saya “kebaikan”. Bambang juga mengajak saya untuk menyebar “kebaikan” juga. Kalau saya ikut, Bambang akan dapat poin 100.
Di sini saya tidak dalam posisi menyalahkan Bambang. Sudah menjadi hak Bambang untuk mencari penghasilan tambahan dari Internet. Yang saya persoalkan adalah email dari Telkomsel Siaga tersebut. Di dalamnya tidak disebutkan cara untuk berhenti dari kiriman email sejenis itu. Memang sejauh ini belum ada orang lain lagi yang mengirimi saya “kebaikan”. Tetapi Telkomsel Siaga terlalu sering mengirimkan reminder. Sejak Bambang pertama kali mengirim “kebaikan” hari Senin (6/9) sampai tadi pagi, mailbox saya sudah berisi lima email “sebar kebaikan” yang sama persis, semuanya dari seorang Bambang. Kalau ditambah dua email yang sudah saya hapus, jumlah semuanya menjadi tujuh email sampah.
Bambang tidak bersalah. Yang salah adalah Telkomsel yang tidak memberi kesempatan untuk berhenti dari pengiriman email. Beruntung saya punya provider email secanggih Google Mail yang sangat baik dalam melindungi penggunanya dari spam. Kalau serangan sampah dari Telkomsel berlanjut, saya tinggal menambahkan alamat email Telkomsel ke dalam filter sebagai email yang otomatis dihapus setiap datang.
Seharusnya Telkomsel meniru situs-situs jejaring sosial ternama dalam pengiriman email undangan seperti itu. Facebook, misalnya. Di setiap undangan bergabung ke Facebook kepada pemilik alamat email, Facebook memberikan link cara berhenti seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Pelajaran bagi teman-teman yang akan membuat program serupa. Jangan paksa orang lain untuk sering-sering menerima email dari kita, supaya kita terhindar dari cap spammer.