Silakan tidur atau duduk di bawah kaki saya. Tapi, tolong tunjukkan karcis yang membuktikan bahwa Anda bukan penumpang gelap.
Pindahan dari Multiply
URL: http://ahmadabdulhaq.multiply.com/notes/item/35
URL: http://ahmadabdulhaq.multiply.com/notes/item/35
srisariningdiyah wrote on May 3, ’10
lho emang kenapa dengan penumpang itu mas ahmad?
dia mengclaim tempat duduk mas ahmad?
ohtrie wrote on May 3, ’10
wehehehheee…….
mengingatkanku saat saat naik kereta ekonomi euyyy…
ahmadabdulhaq wrote on May 3, ’10
Sebenarnya saya cuma solider kepada sesama penumpang yang membeli karcis walaupun tanpa tempat duduk. Kasihan, lahan untuk mereka berdiri/duduk/tidur tergusur oleh para penumpang gelap.
Malam ini sudah ada dua orang yang memohon menyelip di dekat kaki saya. Yang satu seorang ibu, yang satu lagi sepertinya tentara atau polisi. Keduanya saya tolak karena mengaku tidak memiliki karcis. Orang seperti mereka sangat pantas dilempar keluar dari kereta api ini
srisariningdiyah wrote on May 3, ’10
hmmm…
aku sering melihat tentara atau polisi memang suka menggunakan seragam untuk mengintimidasi kondektur kereta…
sebal juga melihatnya, demi naik kereta nggak bayar pake acara intimidasi…
jadi nggak respek…
tapi nggak semuanya, mudah2an…
tapi aku sering naik kereta ekonomi hal ini juga sering terjadi…
bahkan di kereta eksekutif!
ahmadabdulhaq wrote on May 3, ’10
Kalau praktik intimidasinya, saya belum melihat sendiri, Mbak. Yang saya tahu, mereka memberikan sedikit uang tunai kepada oknum kondektur.
BTW ketika ada serombongan orang turun di Jatinegara tadi saya merasakan ada orang yang sepertinya sengaja menyodok-nyodokkan tangannya ke kepala saya. Mungkin dia oknum aparat yang saya tolak permohonannya tadi malam.
agamfat wrote on May 3, ’10
Aparat berseragam? Yg kecil nginjek kondektur. Yg besar nginjek Cina
septiayudhi wrote on May 3, ’10
Oleh karena itu saya lebih suka naik bis AKAP yang internal controlnya bagus. Kelas ekonomi pun tidak akan menaikkan penumpang gelap.
ahmadabdulhaq wrote on May 3, ’10
agamfat said
Aparat berseragam? Yg kecil nginjek kondektur. Yg besar nginjek Cina
Ayo dong, bantu bersihkan mafia kereta 🙂
ahmadabdulhaq wrote on May 3, ’10
septiayudhi said
bis AKAP
Bus AKAP bersaing dengan banyak pemain. Mereka harus selalu menjaga kenyamanan penumpang agar tidak kehilangan pelanggan. ‘Gitu ‘kali 🙂
suw4j1 wrote on May 3, ’10
apa nggak nyaman naik bis mas ?..
ahmadabdulhaq wrote on May 3, ’10
suw4j1 said
apa nggak nyaman naik bis mas ?..
Naik bus memang nyaman, Mas. Tapi, situasi di jalan sulit diprediksi. Risikonya telat. Kalau kebetulan dapat bus yang ugal-ugalan, bisa jadi
pating tratab (:|
wongcandran wrote on May 11, ’10
wah, drpd banyak masalah sepanjang jalan, gak usah mulih wae pak, gak capek, resiko kecil, hemat…….. daaaannnnn….. lain lain…..
ahmadabdulhaq wrote on May 11, ’10
wongcandran said
wah, drpd banyak masalah sepanjang jalan, gak usah mulih wae pak, gak capek, resiko kecil, hemat…….. daaaannnnn….. lain lain…..
Yang bikin masalah tuh kayanya anak2 buahmu tuh, Pak Bad. Dibina dong, kalo nggak dibinasain aja :))
wongcandran wrote on May 12, ’10
Wah klu kelompok kami kyknya gak ada yg naik ekonomi pak, saat aku cek semua naik ekskutive, minimal bisnis pak, dan tehnik mrk gak ngganggu penumpang umum….
ahmadabdulhaq wrote on May 12, ’10
wongcandran said
gak ngganggu penumpang umum….
Syukurlah, Pak Bad. Semoga anggota njenengan naik kereta api bayar semua.
Meskipun tidak langsung, oknum tentara yang ramai-ramai menjadi penumpang gelap di kereta bisnis mengganggu penumpang yang bayar. Kenyamanan jadi berkurang.