Abu Zayd Coba Membongkar Teks Agama - Komentar - JIL Edisi Indonesia
Halaman Muka
Up

 

Kliping
30/08/2004

Abu Zayd Coba Membongkar Teks Agama

Oleh Redaksi

Silang pendapat justru terjadi pada apa yang dimaksud dengan agama itu sendiri. Lebih jelasnya: apakah yang dimaksud agama sebagaimana yang diusulkan dan difungsikan secara ideologis dan oportunis --baik oleh mereka yang berhaluan Kanan ataupun Kiri-- atau agama pascaanalisis, pemahaman, dan penakwilan yang ilmiah, sehingga yang menonjol darinya adalah unsur penggerak kemajuan, keadilan, dan kebebasan?

30/08/2004 11:47 #

« Kembali ke Artikel

Komentar

Komentar Masuk (3)

(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)

Halaman 1 dari 1 halaman

Dalam wacana agama kontemporer sekarang ini kita perlu pembaharu-pembaharu atas teks-teks agama yang kurang begitu membebaskan atas persoalan-persoalan kehidupan beragama. Dari prolog Abu Zayd, saya kira setuju dengan semua itu, karena selama ini kita masih terpatok oleh peraturan-peraturan yang mungkin itu lebih cemerlang akapan tetapi itu tidak mengurangi kita sebagai generasi penerus agama diam distu sebagai tanda menghormati.tetapi kita harus mampu pembaharui dari zaman ke zaman. Saya kira saat ini kita masih takut akan teks-teks agama untuk diperbaharui.

#1. Dikirim oleh Sunarja Nidyas Fermana  pada  30/08   01:08 PM

Saya sangat setuju dengan pemikiran Abu, dikarenakan unsur budaya dalam teks dalam bahsa tertentu itu tentu saja mengandung unsur budaya, oleh karena itu kita harus berani menafsirkannya sesuai dengan konteks waktu itu, lalu bagaimana kalau kita kenakan pada zaman sekarang ini? tentunya ini tidak mengurangi “kewibawaan” Al Quran itu sendiri dan saya rasa itu akan menambah wacana “kekayaannya”.

#2. Dikirim oleh sujana  pada  31/08   05:08 AM

Sebenarnya pemikiran-pemikiran Abu Zayd sudah lama dikenal di dunia Pemikiran Islam, bahkan menjadi trend di IAIN Indonesia(khususnya UIN Jakarta dan UIN Jogja), saya sangat setuju dengan pemikiran Abu Zayd, permasalahannya adalah bagaimana kita mengejawantahkan Pemikiran-pemikiran Kreatif tersebut, khusus dibidang Tafsir, Hermeneutik adalah sebuah trend baru dalam penafsiran, sampai sekarang ini belum ada Tafsir yang menggunakan Trend Hermeneutik secara Utuh (penafsiran juz 1-30), nah mungkin itu tugas kita, untuk menyelesaikan PR-PR yang dihadapi Umat Islam

Wassalam
-----

#3. Dikirim oleh Addinyada  pada  21/09   06:09 AM
Halaman 1 dari 1 halaman

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq