Home > Kliping Media > Suara Merdeka

Rita Sugiarto: Awal Bangkit Kembali

Harian Suara Merdeka, 9 September 2001

DI tengah maraknya kehadiran penyanyi muda, cantik, dan tentu memiliki suara merdu, pedangdut gaek Rita Sugiarto menyabet Penyanyi Dangdut Wanita Terbaik lewat tembang ''Kupu-kupu'' dalam puncak acara ADTPI (Anugerah Dangdut TPI) 2001.

Penyanyi dangdut kelahiran Mranggen, sebelah timur Semarang ini bukan saja melengserkan nama besar Ratu Dangdut Elvie Sukaesih, tetapi juga mengandaskan obsesi Kristina dan juga Iis Dahlia yang diyakini banyak pihak merupakan meteor baru dalam blantika musik dangdut.

Bekas pasangan duet Rhoma Irama ini malam itu memang benar-benar haru. Keharuannya bukan tanpa alasan, sebab pada usia kariernya yang relatif senja, tiba-tiba anugerah itu datang. Kemudian dengan kegagalan perkawinannya dengan pedangdut Jacky Zimah, pandangan mata Rita malam itu kelihatan begitu nelangsa. Tak ada sanak keluarga yang menyambut kemenangannya.

Namun begitu, selain tembang ''Kupu-kupu'' yang makin mendongkrak namanya menjadi pedangdut nomor wahid di Indonesia, lagu ''Biarlah'' yang kabarnya banyak menceritakan tentang kehidupannya juga mendapat nomor Lagu Dangdut Terbaik.

''Yang jelas, aku bahagia dan sekaligus terharu dengan penghargaan yang diberikan TPI,'' ujar Rita Sugiarto. Penghargaan itu bagi pelantun ''Hello Dangdut, Pacar Dunia Akhirat'', dan ''Biarlah Merana'' ini sebagai momentum tersendiri.

Jadi Momentum

Sebab, selama empat tahun lebih Rita mengaku tak mengeluarkan rekaman lagu-lagu baru. ''Jadi, momentum ini kuanggap sebagai awal kebangkitanku kembali berkiprah di jalur dangdut, terutama dalam industri rekaman,'' tandasnya.

Lebih dari itu, penyanyi beranak dua yang sebelumnya sempat tenggelam namanya ini menyebutkan masa depannya di jalur dangdut mulai cerah lagi.

"Aku bersyukur sekali dengan penghargaan dari Anugerah Dangdut TPI tahun ini," ungkap Rita sambil menyebutkan dirinya masih terobsesi untuk bisa berduet kembali dengan Raja Dangdut Rhoma Irama.

"Kalau saya dan Mas Rhoma tidak ada masalah, rencana duet itu tinggal nunggu waktu saja," akunya. Dia mengaku, dari sejumlah surat yang datang kepadanya, banyak yang menanyakan tentang rencana kembali duet itu. "Dari kemenangan ini, niat untuk berduet lagi dalam diri saya makin kuat," jelasnya.

Rita pun mengaku, saat memutuskan untuk pisah duet dengan Rhoma Irama punya alasan tersendiri. "Waktu itu saya ingin karier solo dan Bang Rhoma pun mengizinkan," katanya, seraya menyebutkan, dari sana muncul lagu "Jacky" yang makin mengangkat namanya dan juga disunting Jacky Zimah.

"Buatku lagu itu (Jacky-Red) bukan saja mampu mengangkat namaku, melainkan juga punya kenangan khusus dengan Mas Jacky," ungkapnya lirih. Buat Rita, Jacky kala itu bukan saja sebagai suami, melainkan juga sebagai motivator dirinya dalam mengembangkan karier.

"Ketika kami pisah, saya pun sempat shock," tuturnya, yang langsung ditambahkannya, "Sekarang sih tidak. Aku sudah siap hidup sendiri."

Saat ditanya apakah dirinya akan menikah lagi, pemilik rambut ikal ini mengaku belum siap. "Kalau niat sih ada. Namanya juga berumah tangga, siapa sih yang nggak ingin. Tapi sampai sekarang belum ada yang cocok," kilahnya lagi.

Rita pada usia berkepala tiga ini memang masih kelihatan seksi dan sintal. Sehingga tak mengherankan, banyak sekali godaan yang muncul, khususnya saat di atas panggung. "Ya namanya juga janda. Banyak lelaki yang berpikiran ngeres. Buat saya, itu godaan. Mudah-mudahan saja saya bisa mengatasinya," katanya.

Rita pun mengaku tak punya kiat khusus untuk mengatasi godaan. Tapi dari pengalaman selama ini sebagai janda, cara yang dinilainya paling ampuh adalah mengisi kesehariannya dengan berbagai kegiatan yang bersifat positif.

Namun, diakuinya, semua tergantung pada manusia yang menjalaninya.

"Kalau nggak kuat menahan godaan, pasti deh terjerumus. Apalagi saat ini ajakan untuk kita berbuat maksiat begitu dekat. Ada narkoba, minuman keras, dan banyak lagi. Mudah-mudahan saja, saya kuat untuk menahan godaan itu," katanya. (yan-23t)


Forum BEBAS tentang artikel di atas. Semua komentar tidak dimoderasi.

comments powered by Disqus

Website ini milik pribadi Ahmad Abdul Haq. Didukung oleh Wikiapbn.