Home > Kliping Media > Banjarmasin Post

Keputusan DPP terhadap Rhoma Irama Tak Bisa Ditarik

Harian Banjarmasin Post, 26 Januari 1997

JAKARTA - Keputusan DPP memasukkan Rhoma Irama dalam daftar caleg Golkar tak bisa ditarik lagi, kata seorang tokoh DPP Golkar. Itu sudah keputusan DPP yang tidak bisa lagi diubah!

Irsja Sudiro (mungkin yang dimaksud Irsjad Sudiro - webmaster), wakil sekjen DPP Golkar menegaskan hal itu, semalam, menanggapi penolakan ketua DPD Golkar DKI Jakarta tentang pencalonan si Raja Dangdut tersebut. H Tadjus Sobirin mempersoalkan masuknya Rhoma Irama menjadi calon anggota legislatif (caleg) untuk pemilihan DKI Jakarta.

Menurut Sudiro, Golkar memasukkan Rhoma Irama sebagai caleg karena sosoknya sudah dikenal massanya. Selain itu, lanjut dia, Rhoma sudah memenuhi syarat dalam penyelenggaraan proses sebagai caleg.

Dia diproyeksikan karena kepintarannya, pergaulannya yang luas, dan kharismanya, jelas Sudiro.

Karena itu apa yang dipersoalkan Tadjus tidak beralasan. Satu orang tidak setuju [Tadjus maksudnya, Red], tapi yang lain kan setuju, katanya.

Sebaliknya kalau Tadjus sebagai ketua DPD, usulannya itu mestinya disampaikan dalam mekanisme. Seperti lewat mekanisme DPD. Kalau tidak melalui tahapan tersebut, itu suara pribadi.

Tadjus merasa tak pernah menyetujui masuknya Rhoma menjadi anggota Golkar untutan No 8 untuk pemilihan daerah Jakarta. Kapan dia masuk Golkar, enak saja DPP Golkar mencalonkannya, katanya.

Nama-nama DCS Golkar di Jakarta tercatat Agung Laksono (1), dua Wagub DKI RS Museno (Jakarta, 2) dan Idrus (3), artis Rhoma Irama (DKI, 8), Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua Bappenas Ginanjar Kartasamita (DKI, 19), Mendikbud Wardiman Djojonegoro (DKI, 20), pengusaha Bambang Trihatmodjo Soeharto (DKI, 22), Ny Rugaiya U Wiranto (DKI, 23), Hj Tutty Alawiyah (DKI, 24), KH Ali Yafie (DKI, 27), Siti Hartati Murdaya (DKI, 31).

Agama

Rhoma Irama (51) pernah mengatakan dirinya hanya seorang penyanyi. Tapi sebagai penyanyi, ia mengaku masih bisa menjalankan kewajiban-kewajiban agama.

Rhoma dikenal sebagai raja dangdut Indonesia menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Golkar untuk Pemilu 1997. Dia menjadi anggota Golkar itu memilih Golkar Lillahi Ta`ala, untuk memperjuangkan kepentingan Islam dan umat.

Saya masuk ke Golkar bukan sebagai kutu loncat. Prosesnya sudah puluhan tahun. Cuma baru sekarang saya dengan gamblang ikut Golkar, ucapnya.

DPP Golkar telah menyusun 850 nama calon anggota legislatif untuk Pemilu 1997. Si Doel Anak Sekolahan alias Rano Karno, Raja Dangdut, Rhoma Irama, pengusaha Hutomo Mandala Putera, Ponco Sutowo, Aburizal Bakrie, sampai Ketua Pemuda Pancasila Yorris TH Raweyai, turut meramaikan Daftar Calon Sementara (DCS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 1997. (tar/son)


Forum BEBAS tentang artikel di atas. Semua komentar tidak dimoderasi.

comments powered by Disqus

Website ini milik pribadi Ahmad Abdul Haq. Didukung oleh Wikiapbn.