Home > Kliping Media > Suara Merdeka

“Malam Terakhir” Dibajak

  • Per Kaset Hanya Rp 5.000

Harian Suara Merdeka, 17 November 2001

KASET BAJAKAN: Cover album Malam Terakhir dalam kaset bajakan, terangan-terangan menggunakan format dan warna lain. Harga kaset bajakan ini Rp 5.000/keping.( Foto:Suara Merdeka/won-14t)

APA yang pernah ditakutkan, dan apa yang pernah membayang-bayangi saat peluncuran album Malam Terakhir versi Jawa beberapa minggu lalu, akhirnya menjadi kenyataan juga. Album kedua produksi Gema Musika Record (GMR) Sala setelah album Pelem Kates itu, tak luput dari incaran pembajak. Terbukti di pasaran belakangan ini beredar produk kaset bajakan yang dijual dengan harga hanya Rp 5.000/kaset.

"Dan yang lebih mencengangkan lagi, mereka itu terang-terangan berani menjual dalam bentuk yang mutunya sangat jelek dan dengan rupa yang jauh berbeda. Cover-nya hanya separo dengan tulisan yang sangat tidak jelas. Warna fotonya lebih muda atau mentah separasinya. Ini sungguh berani," ungkap Manajer Pemasaran GMR, Gembong Supriyanto, belum lama ini.

Malam Terakhir yang merupakan hibah murni dari pelantun sekaligus penciptanya, Rhoma Irama, digarap OM Ervana '87 dalam lirik berbahasa Jawa dan musiknya digarap menjadi dangdut Jawa. Penembangnya, tidak lain adalah Adi Citrokusumo (CK), bos Ervana Grup, yang duet dengan salah satu artis grupnya, Nanik Kusuma.

Gembong mengatakan, untuk pemasaran pihaknya bekerja sama dengan PT Virgo Nusantara Jakarta, dengan mengedarkan 10.000 kaset ke pasaran pada tahap pertama dan dijual dengan harga Rp 11.000/keping.

Sejak awal, saat peluncuran dilakukan dalam sebuah resepsi di Kafe Alang-alang (Sala), produser sudah merasa dibayang-bayangi akan adanya pembajakan. Ketakutan itu kini menjadi kenyataan. Dan Gembong mendapati kaset bajakan itu di Pasar Nusukan. Diperkirakan, peredaran kaset bajakan itu sudah meluas di Sala, atau bahkan di daerah-daerah lain.

Kendur

"Semangat saya menjadi kendur juga kalau melihat kenyataan seperti ini. Kami sadar, pelanggaran atas hak cipta ini sangat sulit dibongkar dan diatasi menurut prosedur hukum. Karena itu, kami belum berniat lapor ke polisi. Karena toh akan sulit bisa menangkap otak pembajaknya," tuturnya pesimistis.

Meski ada faktor yang membuat semangatnya turun, di sisi lain pihaknya justru sedang mempersiapkan peluncuran album grup rock Metal Force, yang bertajuk Nurani dan album dangdut yang ketiga bertajuk Dawai Asmara, juga dalam bahasa Jawa. Album dangdut tersebut juga hibah dari Rhoma Irama yang digarap dalam nuansa dangdut Jawa.

Dalam Dawai Asmara, kembali menampilkan Adi CK yang berduet dengan Yan Vellia, artis grupnya yang lain. Menurut Adi CK, bersama lagu itu dihibahkan pula lima lagu lain ciptaan Rhoma Irama, yaitu "Patah Hati", "Pengabdi Seni" (mungkin yang dimaksud adalah Pedih - webmaster), "Mandul", "Sedingin Salju", dan "Mimpi Buruk".

Lima lagu itu akan digarap dalam versi Jawa pula, dan sedapat mungkin bisa menjadi label album-album berikutnya. Karena Ervana Grup masih memiliki jago-jago vokal lain seperti Virna, Imaniar, Ika Maharani, selain Nanik Kusuma dan Yan Vellia.

"Sedapat mungkin saya akan memunculkan jago-jago vokal saya yang cukup andal. Mudah-mudahan mereka bisa mengorbit bersama lagunya yang akan digarap dan diorbitkan," tutur Adi CK saat bersama Gembong Supriyanto di Studio Rekaman GMR, Ngemplak, Banjarsari, Sala.(Won Poerwono-14t)


Forum BEBAS tentang artikel di atas. Semua komentar tidak dimoderasi.

comments powered by Disqus

Website ini milik pribadi Ahmad Abdul Haq. Didukung oleh Wikiapbn.