Home > Kliping Media > Lain-lain

Raja Dangdut, Kutu Loncat

  • PPP: Rhoma Irama Harus 'Istiqomah'
  • PDI: Kami Mempunyai Kiai Andalan

Harian Media Indonesia, 14 September 1996

JAKARTA (Media): Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) DKI Jakarta mengkritik ‘raja’ dangdut Rhoma Irama sebagai ‘kutu loncat’ dan tidak punya pendirian berkaitan dengan sikapnya yang pindah dari PPP ke Golkar dan dicalonkan sebagai anggota legislatif (caleg) pada nomor urut jadi dari daerah pemilihan DKI Jakarta.

Kritik tajam itu dikemukakan Ketua DPW PPP DKI Jakarta Rusjdi Hamka dan tiga wakil ketua yakni Saud Rachman, Djafar Badjeber, Hizbijah Rochim, serta anggota F-PP DPRD DKI Hasan Ishak.

Kepada wartawan Rusjdi mengatakan tanpa Rhoma, PPP tetap berjalan, sebab, dari dulu Rhoma bukan anggota PPP. Rhoma hanya sebagai juru kampanye pada Pemilu 1977. “Menjadi caleg Golkar adalah hak asasinya. Tapi, sebagai muslim harus istiqomah (konsisten),” katanya.

Rusjdi mengatakan perpindahan Rhoma menciutkan nama besarnya sendiri, terutama di kalangan massa Islam. Karena itu PPP tidak gentar.

Sedangkan Saud Rachman, Hizbijah Rochim, dan Djafar Badjeber mengatakan masuknya Rhoma ke Golkar bukan merupakan persoalan besar.

Djafar Badjeber mengatakan PPP DKI Jakarta tidak merasa rugi kehilangan Rhoma Irama, karena popularitas Rhoma sekarang ini sudah menurun. Beda kalau Rhoma masuk Golkar pada masa jayanya.

Tidak ada fasilitas

Ketua Departemen Pemenangan Pemilu DPP PPP Saleh Khalid mengatakan, pindahnya Rhoma Irama ke Golkar karena PPP tidak bisa memelihara kader [vote getter]-nya dengan baik lantaran tidak mempunyai fasilitas.

“Yang jelas PPP tidak punya dana dan fasilitas untuk memelihara kepentingan konkrit kader [vote getter]-nya,” kata Saleh Khalid.

Kepindahan artis kondang itu ke Golkar, katanya merupakan hak politik Rhoma. Karena, katanya, ia juga merasa kasihan dengan nasib para artis yang karena membela PPP akhirnya dipersulit mencari rezeki, misalnya sulit tampil di televisi.

“Mungkin saja kepindahannya itu tidak mempengaruhi PPP. Karena pemilih setia dan pemilih muda cenderung tidak menyukai atau malah antipati orang yang tidak konsisten sikap politiknya,” kata Saleh.

Sementara itu, Ketua DPD PDI DKI Jakarta Lukman F Mokoginta secara terpisah mengatakan kehadiran Rhoma yang memperkuat Golkar tidak akan mempengaruhi perolehan suara PDI di DKI Jakarta.

“Massa PDI tidak akan terserap oleh Rhoma Irama. Barangkali massa yang lain. Sebab, massa PDI tetap akan ditahan oleh kiai andalan kami,” katanya tanpa menyebutkan siapa orangnya.

Dalam kaitan ini, Wakil Ketua DPP Satkar Ulama Indonesia Zakiruddin Djamin menilai positif kehadiran Rhoma Irama dan sejumlah kiai kondang yang akan menyemarakan pesta demokrasi tahun depan.

Dia mengatakan Golkar memang menampung dan menyalurkan aspirasi ulama maupun artis untuk berdakwah lewat karya-karyanya.

Sehari setelah ‘dinobatkan’ sebagai salah satu caleg Golkar, kemarin Rhoma Irama langsung bertindak sebagai khotib dan Imam sholat Jum’at di masjid di DPP Golkar Slipi. Dalam khotbahnya Rhoma menegaskan, Bangsa Indonesia harus dibekali dengan keimanan dan ketaqwaan yang tinggi. Karena pengalaman membuktikan manusia yang kaya iptek tanpa didasari keimanan hanya melahirkan orang-orang pinter yang keblinger, intelektual yang brutal, atau hanya melahirkan teknokrat yang jahat dan tidak mustahil melahirkan pejabat yang tidak aman.

Sholat Jum’at kemarin diikuti Ketua DPP Golkar Agung Laksono, Ismael Hasan, Ary Mardjono dan Ketua Departemen Seni Budaya DPP Golkar Ais Anantama Said. (Win/Ssr/YM/Ags/D-12)


Forum BEBAS tentang artikel di atas. Semua komentar tidak dimoderasi.

comments powered by Disqus

Website ini milik pribadi Ahmad Abdul Haq. Didukung oleh Wikiapbn.