Home > Kliping Media > Bali Post

Geram NTB Pecah, Rhoma Jangan Tanam Bibit Permusuhan

Harian Bali Post, 22 Desember 2000

Mataram (Bali Post) -

Gerakan Rakyat Antimadat (Geram) NTB yang dikukuhkan 12 September 2000 lalu, kini mulai pecah. Hal ini ditandai munculnya kepengurusan baru yang dikoordinir Darmawan dan akan dikukuhkan 25 Desember mendatang. ''Rhoma Irama jangan menanam bibit permusuhan bagi masyarakat NTB dengan memaksakan melantik kepengurusan baru, karena SK kepengurusan lama hingga saat ini masih tetap berlaku,'' kata Sekretaris Geram NTB Fairus Abadi kepada wartawan di Mataram, Kamis (21/12) kemarin.

Menurut Fairus, SK pengesahan kepengurusan yang baru Nomor: 01/KPTS/12/2000 oleh Geram Pusat, patut dipertanyakan keabsahannya. Mengingat SK tersebut hanya ditandatangani koordinator pusat Sofyan Ali. Sementara SK pengangkatan Geram NTB yang dikukuhkan oleh Rhoma Irama pada 12 September 2000 lalu di Mataram, ditandatangani oleh Rhoma Irama dan Sofyan Ali.

Sejak dikukuhkan oleh Rhoma Irama, Geram NTB telah melakukan berbagai aktivitas, termasuk di antaranya menjalin kerja sama dengan salah satu organisasi di Australia yang peduli terhadap bahaya narkoba. ''Kami tidak peduli dengan adanya SK baru dari Sofyan Ali yang menunjuk Darmawan sebagai koordinator di NTB. Karena Geram yang dikukuhkan oleh Rhoma Irama dan Sofyan Ali hingga saat ini masih eksis,'' katanya.

Dia mensinyalir adanya ''permainan'' tidak sehat yang dilakukan oleh Darmwan dan kawan-kawan terhadap Sofyan Ali, sehingga SK yang dikirimkan itu tanpa dibubuhi tanda tangan Rhoma Irama selaku pendiri Geram. Kalau akhirnya hal tersebut direstui oleh Rhoma Irama, berarti Rhoma Irama telah menanamkan bibit permusuhan di tengah masyarakat NTB.

Hingga saat ini kepengurusan Geram NTB di bawah pimpinan Fazullah masih sah, karena belum ada surat keputusan pembatalan. Kalau mau dibatalkan, harus ada prosedur dan tidak bertindak sendiri-sendiri tanpa berkoordinasi dengan kepengurusan yang sah.

Menjawab pertanyaan wartawan, Fairus mengatakan, tuduhan yang dilontarkan terhadap kelompoknya semata-mata fitnah. Kelompok yang merasa dirinya tidak puas, tidak berhasil menduduki jabatan tertentu berupaya menyebarkan isu macam-macam. ''Kami yakin, kepengurusan yang kami jalankan selama ini akan tetap eksis, dan pengurus pusat pun akan tetap mendukungnya, karena tidak ada kesalahan organisasi yang dilakukan,'' katanya. (ant)


Forum BEBAS tentang artikel di atas. Semua komentar tidak dimoderasi.

comments powered by Disqus

Website ini milik pribadi Ahmad Abdul Haq. Didukung oleh Wikiapbn.