Ahmad Abdul Haq


SEMANGAT TUK MAJUKAN NEGERI

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 12 Juni 2015 20:05 WIBSEMANGAT TUK MAJUKAN NEGERI

SEMANGAT TUK MAJUKAN NEGERI

Kita patut bangga karena negeri ini tidak pernah berhenti melahirkan sosok-sosok muda yang inspiratif. Mereka muncul bak lilin yang menerangi gelapnya malam. Apa yang mereka lakukan, terasa besar manfaatnya bagi sesama. Itu sebabnya mereka terpilih menjadi penerima apresiasi SATU Indonesia Awards yang digagas oleh Astra Internasional. Kehadiran mereka membawa harapan untuk Indonesia yang lebih baik.

Sosok inspiratif pertama adalah Idham Aulia. Pemuda kelahiran Ujung Pandang ini mencintai sains dan juga laut. Didorong rasa keprihatinannya melihat laut Indonesia yang dicemari sampah, Idham bersama empat rekannya di ITS Surabaya membuat kapal pembersih sampah di perairan dangkal yang diberi nama The Ganers. The Ganers ini tidak hanya berfungsi sebagai kapal pengangkut sampah, namun juga mengolah sampah yang telah diangkut ke atas kapal. Meski baru berbentuk prototype, Idham sangat optimis kapal The Ganers ini bisa menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia.

Berikutnya dari Jogjakarta ada Irwan Bajang, yaitu pria yang sangat mencintai dunia sastra. Pria yang akrab disapa Irwan ini adalah seorang penulis buku indie sekaligus pendiri sebuah penerbitan indie bernama Indie Book Corner. Irwan telah menerbitkan beberapa buku berupa cerpen, puisi hingga novel.
Kecintaan Irwan pada dunia menulis tidak ia nikmati sendiri. Sejak tahun 2011, Irwan mendirikan Independent School yaitu sekolah gratis untuk menulis. Lewat Independent School ini, Irwan menularkan virus menulis kepada generasi muda. Tidak hanya memberi pelatihan tentang bagaimana menulis, Irwan juga memberi informasi bagaimana mencetak dan menerbitkan buku secara indie. Yang unik dari kegiatan Independent School ini adalah lokasinya yang selalu berpindah tempat, mulai dari sekolah, kampus,  sanggar, cafe, hingga warung kopi.

Kisah inspiratif berikutnya datang dari seorang pria bernama Marsellinus Wellip. Marsellinus atau yang akrab di sapa Marsel adalah putra Papua kelahiran  Distrik Web 30 tahun silam. Menjadi mantri adalah cita-cita Marsel sejak masih belia, setelah ia menyaksikan seorang mantri merawat ayahnya yang sakit keras tanpa pamrih.
Sebagai mantri yang telah diangkat menjadi PNS, Marsel sebenarnya bisa mengabdi di Keerom. Namun dirinya terpanggil untuk mengabdi di Distrik Towe yang letaknya sangat jauh dan suilt di capai. Hanya ada dua altertatif untuk sampai di Distrik Towe. Pertama dengan carter pesawat yang membutuhkan biaya 21 juta atau dengan berjalan kaki selama 4 hari dari Distrik Web. Tentu saja Marsel telah berkali-kali melalui jalur darat menembus hutan belantara tropis dan menyeberangi sungai-sungai besar. Bagi Marsel, beratnya medan yang dihadapi bukan kendala yang menyurutkan semangatnya. Tekadnya sudah bulat, yaitu ingin mengabdikdan diri untuk melayani masyarakat Distrik Towe yang terisolasi dan memiliki pengetahuan dan kesadaran yang rendah terhadap kesehatan.

Selain Idham, Irwan dan Marsel hadir pula alumni SATU Indonsesia Awards 2011 yaitu Ratna Indah Kurniawati. Wanita asal Pasuruan Jawa Timur ini terpilih menjadi penerima apresiasi SATU Indonesia Awards atas pengabdiannya merawat para penderita kusta dengan mendirikan Kelompok Perawatan Diri. Pasca menerima penghargaan SATU Indonesia Awards, Indah mendirikan Kelompok Perawatan Diri di beberapa desa lain di Jawa Timur. Selain para penderita kusta, sejak tahun 2014Indah juga merawat para penderita diabetes dan kaum ODHA.

Idham, Irwan, Marcel dan Indah adalah lilin-lilin kecil yang menerangi daerahnya. Semoga kisah mereka menginspirasi pemuda dan pemudi lain di berbagai daerah, untuk menjadi lilin yang akan menerangi Indonesia.

Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy