Ahmad Abdul Haq


Count Down 2008 : Relativitas Waktu

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Rabu, 24 Desember 2008 04:11 WIBCount Down 2008 : Relativitas Waktu

Count Down 2008 : Relativitas Waktu Ketika seorang wartawan meminta Einstein menjelaskan konsep relativitas waktu dalam bahasa awam, Einstein mengatakan, “satu jam bersama seorang gadis cantik bisa terasa lebih pendek dari satu menit duduk di atas tungku api.” Jika direnungkan, tampaknya kita juga sering merasakan hal yang sama dalam konteks yang berbeda.

Apalagi ketika semakin kita berumur, waktu terasa semakin cepat waktu berlalu. Lamanya satu detik, satu menit, satu jam dan satu hari sebenarnya sama saja. Namun mengapa – setidaknya bagi saya pribadi – kita merasa waktu cepat sekali habis dan sekonyong-konyong kitapun tiba di penghujung tahun 2008.

Menurut kawan saya ini terjadi karena cara kerja otak kita dalam memroses informasi yang masuk. Semakin tinggi rutinitas yang kita jalani, semakin cepat rasanya waktu berlalu. Hal ini terjadi karena otak kita tidak lagi perlu melalui proses pembelajaran yang rumit. Semakin terbiasa kita dengan lingkungan, situasi bahkan hidup kita sendiri, semakin cepat waktu seakan-akan berlalu.

Sebaliknya, jika kita berada pada sebuah situasi baru, lingkungan baru, maka waktu terasa bergerak sangat lamban. Berada di tempat baru, melakukan aktitifas baru menuntut sebuah proses pembelajaran. Waktupun menjadi relatif terasa lebih lama. Saya teringat ketika dulu belajar kimia. Dengan segala kmpleksitas yang ada, kelas terasa tidak selesai-selesai. Namun sebaliknya, bisa juga satu hari bertamasya atau berbelanja ke mal akan terasa sangat singkat manakala kita tidak lagi harus memroses informasi baru.

Anda mungkin memiliki pengalaman lain. Tentunya, arti relativitas waktu bisa saja sangat subjektif – ya, namanya saja sebuah “relativitas”!

Relativitas waktupun terjadi pada bagian-bagian kehidupan minor. Di tempat-tempat anak muda ngumpul. Di berbagai kesempatan dugem bareng dimana narkobapun berseliweran di antara mereka.

Beberapa narkoba “pencipta lobang kehidupan” yang dikenal dengan nama Ketamine (K), Rophynol atau GHB (gamma hydroxybutyric acid) kini perlu diwaspadai. Narkoba jenis ini dikenal sebagai “drug date rape” yang sering digunakan untuk memaksa (secara tidak terasa!) anak gadis untuk melakukan tindakan seksual yang sesungguhnya tidak diinginkan.

Sebagai orangtua, saya ingin membagikan informasi ini supaya anak-anak kita dapat meningkatkan kewaspadaan ketika diundang teman-temannya ke pesta akhir tahun ini, counting down 2008. Jangan sampai yang di”count down” nantinya adalah harapan hidup si anak sendiri. Apalagi ketika harapan kita sebagai orangtua bak digantungkan pada sebuah benang tipis ketika kita tidak tahu apa yang harus kita perbuat ketika anak kita tersandung narkoba.

Saya sebenarnya berpikir keras pada waktu memutuskan untuk menuliskan lebih jauh tentang drug rape ini. Di satu sisi saya ingin orangtua tahu dan dapat dengan bijaksana memeringati anak-anaknya. Namun di sisi lain , saya takut ada pembaca yang justru mengambil info ini dan menyalahgunakannya untuk kepentingan sendiri. Saya sangat tidak ingin informasi seperti ini jadi bersifat “promotif” dan lari dari sasaran yang saya inginkan. Saya akhirnya memilih untuk membagi informasi secukupnya saja, dengan pertimbangan jika seseorang memang berniat jahat, mereka akan dapat dengan mudah mendapatkan informasi apapun di internet.

Intinya, secara medis, ketiga jenis ini digunakan untuk anestesi manusia maupun hewan (K) dan dapat mengakibatkan koma seketika. Dan seperti biasanya, obat-obatan inipun sering lolos dari pengawasan sehingga bocor ke pasar bebas. Walau kini konon sudah sangat sulit didapat (thank God!), walau sering berubah, nama jalanan yang beredar adalah “Vitamin K”, “KitKat”, atau sekedar “Ket”. Jenis yang lain (Rophynol atau GHB) dikenal sebagai “roofies”, “R2”, “Ekstasi Cair/Liquid X” atau “Gamma Ten”.

Ketiga narkoba ini cukup popular digunakan di pesta-pesta dan sulit dideteksi. Bentuknya mulai dari pil sampai bubuk putih mudah larut ke dalam minuman, tidak berbau dan berwarna. Parahnya, anak gadis kita bisa tidak tahu ketika mereka mengonsumsinya dan pingsan beberapa saat dan setelah sadar tidak ada rasa atau jejak apapun.

Beberapa tips-tips yang perlu kita tanamkan pada anak kita adalah sebagai berikut:

1. Jika tidak perlu minum, jangan minum – baik alkohol atau non alkohol!

2. Jika perlu untuk menghampiri seseorang atau pergi ke suatu area dalam sebuah pesta, pastikan bawalah minuman yang sedang dikonsumsi.

3. Jangan pernah menerima minuman dari orang lain bahkan seseorang yang dia anggap “teman”. Penelitian menemukan sebagian besar korban drug rape justru dilakukan oleh orang dekat, pacar atau “teman” sendiri.

4. Usahakan untuk saling menjaga minuman selama pesta jangan sampai dimasukan bubuk atau pil tertentu.

5. Bukan saja demikian, ajar anak untuk selalu berkelompok (teman wanita lain atau saudara kandung). Jangan berpencar dari kelompok supaya dapat saling bertanggungjawab. Pulanglah bersama.

6. Percaya pada suara hati, jika ada perasaan “tidak enak” langsung tinggalkan pesta itu.

Jangan sampai sebuah pesta membekukan momen kehidupan di mana sesal dan tangis tidak akan mampu mengubahnya. Jangan sampai saat-saat memasuki sebuah “relativitas waktu” yang baru terjadi di saat kita tidak sadar apa yang terjadi pada diri kita.

Akhirnya, saya berharap tulisan ini tidak menjadi pedang bermata dua namun membawa sebuah peringatan bagi kita semua. Kita perlu kebijaksanaan untuk menggunakan dan menyampaikan info pada anak-anak supaya mereka dapat menghindar diri dan bukan malah jadi penasaran.

Berpestalah di akhir tahun dengan aman. Masuki relativitas waktu yang baru di 2009 dengan semangat baru.

Bagi yang merayakan Natal, rengkuh hadiah terbesar bagi umat manusia dengan pertobatan sejati dari segala kelemahan. Rayakan kemenangan yang kita raih di tahun 2008 sambil menyongsong cerahnya 2009 dalam berkat dan damaiNya.

Sambut embun dini perdana 2009 dengan kesadaran penuh dan bukan dengan pesta pora atau kemabukan namun penuh ucapan syukur atas segala rahmat dan kasihNya.

Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy