Ahmad Abdul Haq


Ketika Manusia Diperdagangkan

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Kamis, 12 Oktober 2006 12:00 WIBKetika Manusia Diperdagangkan

Ketika Manusia Diperdagangkan Tragis. Itu satu-satunya kata yang tepat ketika mendengar cerita yang diungkapkan Indah. Perempuan asal Indonesia ini diperlakukan tidak manusiawi saat kandungannya sudah sembilan bulan dan harus melahirkan dengan tangan terborgol. ”Saya diperlakukan seperti binatang. Petugas imigrasi tidak perduli saya sedang mengandung, saya bahkan sampai harus merangkak, ujarnya dengan air mata berlinang. Indah hanya satu dari ribuan tenaga kerja Indonesia yang mengalami nasib buruk. Nasib buruk ini juga dialami ribuan perempuan Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia atau human trafficking. Tidak heran jika Indonesia kini masuk dalam watching list kongres Amerika berkaitan dengan perdagangan manusia, terutama perempuan dan anak-anak. "Indonesia selalu menjadi contoh kasus di forum-forum internasional," ujar Anis, aktivis Migrantcare, salah satu LSM yang bergerak di bidang advokasi perempuan korban perdagangan manusia. Lain lagi kisah Wahyuni. Remaja 15 tahun ini disekap bersama sejumlah perempuan pencari kerja selama dua hari di sebuah rumah, di bawah tanah, di Batam. "Makan dan minum dijatah. Saya lihat teman-teman senasib juga diperlakukan kasar," ungkapnya. Setelah bekerja sebentar di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga, Wahyuni dipulangkan karena sering pingsan. "Kami ini orang miskin. Saya mengijinkan Wahyuni kerja di luar negeri karena kebutuhan ekonomi," ujar Hasniah, ibu Wahyuni. Alasan yang hampir sama dikemukakan Darsim, ayah Karimah. Lelaki asal Indramayu ini mengakui faktor kemiskinan yang membuat dia merelakan Karimah bekerja di luar negeri. Namun, nasib kurang berpihak. Tak lama kemudian Karimah melarikan diri dan pulang ke kampungnya, tapi dengan kondisi stres berat. "Saya menyesal mengijinkan dia bekerja ke luar negeri. Tapi keadaan yang memaksa," ujarnya. Tapi, bagaimana Wahyuni yang baru berusia 14 tahun bisa lolos untuk dipekerjakan ke luar negeri? "Saya hanya menyalurkan. Semua atas seijin orangtua Wahyuni," ujar Nana Cahyana, calo tenaga kerja yang merekrut Wahyuni. Di Kick Andy yang tayang pada Kamis, 12 Oktober 2006, pukul 22.30, dan tayang ulang di hari Minggu, 15 Oktober 2006 hadir juga Kombes Polisi Anton Charliyan, yang bertugas untuk menangani human trafficking. "Modus yang dipakai antara lain melalui pengiriman delegasi kebudayaan dan umroh. Sesampai di negara tujuan mereka dipaksa bekerja sebagai prostitusi," ungkap Anton.

 



Kommentar Tidak Ada

Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy