Ahmad Abdul Haq


MAUT DI RUANG PUBLIK

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 26 Nopember 2010 21:30 WIBMAUT DI RUANG PUBLIK

MAUT DI RUANG PUBLIK Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, nyawa manusia di negara kita ini sangat murah . Akibat sepele saja nyawa warga tiba-tiba melayang. Dan, kejadian yang mengenaskan itu akan cepat berlalu dan segera dilupakan orang.

Kali ini kita akan membahas dan menampilkan sejumlah narasumber yang mempunyai pengalaman buruk terhadap fasilitas umum di negara kita.

25 September 2010 lalu, ketika Jakarta diguyur hujan lebat dan menyebabkan banjir di beberapa tempat. Dian Nur Afianti yang akrap disapa Yanti ketika itu dalam perjalanan pulang sekolah dengan membonceng motor adiknya,Syamsul Bahri. Ketika tiba di Jalan Antasari Jakarta Selatan, Yanti dan Syamsul terpaksa berjalan kaki karena jalanan tergenang air. “Waktu itu saya menuntun motor di depan, sementara kakak saya, Yanti di belakang,” ujar Syamsul Bahri. Beberapa saat kemudian, ketika Syamsul menengok ke belakang, ternyata kakaknya sudah tidak ada. Ia pun meminta tolong warga sekitar. “Ternyata kakak saya terperosok gorong-gorong yang tidak ada tutupnya dan hanyut ke sungai Krukut,” ujar Syamsul. Ternyata Yanti pelajar salah satu SMK itu tidak menyadari, ketika berjalan di atas trotoar ada gorong-gorong yang tidak tertutup. Ia tidak melihat gorong-gorong yang berlobang itu karena tertutup genangan air. Jenasah Yanti ditemukan keesokan harinya di pintu air sungai Krukut di daerah Cilandak, Jakarta.

Kisah serupa terjadi di daerah Karangpilang, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang Ibu rumahtangga, Masripah yang sedang menuntun anaknya, Nilam berjalan di atas jembatan Karangpilang. Ketika Nilam sedang berjalan sambil melombat-lompat kecil, tiba-tiba Nilam terperosok dan tercebur ke sungai di bawahnya yang arusnya deras. “Waktu itu saya akan terjun ke kali untuk menolong anak saya. Tetapi warga sekitar menahan saya,” ujar Masripah sendu. Ternyata Nilam terperosok ke sungai karena jembatan Karangpilang itu tidak ada kayu penutupnya. Korban tidak melihat karena lobang itu tertutup rumput dan sampah.

Ternyata korban terperosok ke sungai atau gorong-gorong yang sedang banjir banyak dialami warga. Amoroso Katamsi, mantan anggota TNI Angkatan Laut itu juga pernah terperosok di gorong-gorong di daerah Mampang, Jakarta Selatan. Beruntung dia berhasil menyelamatkan diri, setelah berpegangan sebuah tiang listrik.

Fasilitas umum di tempat-tempat hiburan juga tak kalah menyedihkan. Joko, warga Medan, Sumatera Utara beruntung bisa selamat dari kebakaran Diskotek M-City pada 4 Desember 2009 lalu. Joko mengaku kesulitan mencari pintu darurat ketika diskotek itu terbakar. Akibat banyak menghisap asap, Joko mengalami koma beberapa lama di rumah sakit. “Sampai sekarang kepala saya masih sering pusing dan sulit mengingat sesuatu,”ujar Joko bersyukur bisa selamat karena tujuh temannya tewas pada kejadian itu.

Jangan mengira berada di pusat perbelanjaan atau mal modern akan baik-baik dan aman-aman saja. Eskalator atau tangga berjalan ternyata bisa mengintai jari kaki terutama anak-anak. Pengalaman pahit dialami suami istri Muhamad Rifai dan Yulia dari Surabaya. Anak mereka yang berusia 7 tahun, Aurel, terpaksa diamputasi beberapa jari kakinya akibat terjepit eskalator.

Beberapa kejadian di atas memang sangat disayangkan. Pemerintah dan pengelola mal hendaknya segera lebih berhati-hati merawat fasilitas umum agar tidak banyak lagi jatuh korban. “Pemerintah wajib melindungi dan memberikan rasa aman kepada warganya,”ujar aktivis hak-hak masyarakat, Nursyahbani Katjasungka mengingatkan.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy