Ahmad Abdul Haq


SMILES AND HOPES

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 17 Juni 2011 21:30 WIBSMILES AND HOPES

SMILES AND HOPES Pada intinya manusia dilahirkan di dunia ini inginnya terlahir sempurna dan lengkap. Namun bagaimana jika kita dilahirkan ternyata ada yang kurang sempurna alias ada yang kurang dalam tubuh kita. Apakah kita putus asa?
Mungkin sepenggal kisah yang diangkat di Kick Andy ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk menghadapi “cobaan” jika keluarga atau saudara kita mengalami hal seperti itu.

Rina Suwarna, ketika terlahir dulu adalah penderita bibir sumbing alias celah bibir. Orangtuanya langsung mengupayakan operasi di rumah sakit ketika Rina masih berusia empat bulan. Walau telah dioperasi, di bibir gadis yang kini berusia 23 tahun itu masih ada bekas atau tanda di bibirnya. Rina mengaku kondisi itu membuatnya tidak nyaman dalam bergaul. “Saya sering diejek teman-teman. Bahkan ketika kuliah, ada seorang dosen yang menyepelekan saya. Dia menganggap saya tidak layak kuliah di situ,” ujar Rina mengenang. Namun berkat perjuangan yang tak kenal lelah serta dukungan keluarga, Rina akhirnya berhasil menyelesaikan kuliah dan telah bekerja sebagai asisten dokter gigi di Bandung. Rina kini hidup bahagia bersama suaminya.

Lain halnya dengan Moko Astamoen. Walau sejak kecil bibirnya menderita celah bibir alias sumbing, ia sangat percaya diri. Pria yang kini berusia 61 tahun itu mengaku tidak mengalami hambatan ketika kuliah di Institut teknologi Bandung. “Mengapa merasa malu? Walau bagian tubuh kita tidak sempurna, buktikan bahwa kita bisa seperti atau bahkan melebihi orang normal,” begitu nasihat Moko yang sukses sebagai pengusaha jasa konsultan komunikasi.

Heriyanto adalah penderita celah bibir atau bibir sumbing yang sangat parah. Pemuda berusia 29 tahun itu tidak hanya bibirnya saja yang tidak sempurna, melainkan hingga ke langit-langit mulutnya. Sudah banyak dokter ia kunjungi. Namun ia mengaku, semua dokter menyerah, tidak bisa memperbaiki bibirnya. Namun Heriyanto tidak menyerah, Ia berusaha mencari informasi hingga ke luar negeri melalui internet. Hasilnya ternyata tidak sia-sia. Baru-baru ini ia berhasil dioperasi di Spanyol atas bantuan dokter disana. Kini bibirnya hampir sempurna walau kalau bicara masih memerlukan banyak latihan.

Pederita bibir sumbing alias celah bibir ternyata bisa menjadi bintang film. Anda tidak percaya? Simak penampilan bocah berusia 11 tahun Yudi Miftahudin. Sutradara dan produser film Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen secara jeli menemukan bocah asal Tangerang,Banten itu untuk menjadi pemeran utama dalam film terbarunya “Serdadu Kumbang”. Ternyata akting Yudi yang berperan sebagai Amek di film yang lokasi syutingnya di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu tidak mengecewakan. Yudi berhasil mencuri perhatian melalui aktingnya yang menawan walau dia menderita bibir sumbing. Lantas mengapa orang bisa dilahirkan dengan bibir sumbing atau celah bibir? Benarkah karena faktor kemiskinan yang menyebabkan kurang gizi? Benarkah karena faktor keturunan atau kutukan? Jika Anda ingin mengetahu, kami sarankan Anda menyimak tayangan Kick Andy episode ini. Selamat menyaksikan.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy