Setiap bayi yang lahir ke dunia ini sudah memiliki takdirnya masing-masing. Mereka tidak pernah tahu sosok orang tua yang akan membesarkan mereka. Namun ketika takdir berkata lain, bayi-bayi tidak berdosa tersebut harus menghadapi kenyataan bahwa kelahiran mereka di dunia tidak dikehendaki oleh orang tua kandung mereka. Bayi-bayi mungil ini pun ada yang dibuang dan ada juga yang ditampung di yayasan sosial. Untungnya masih banyak orang-orang berhati mulia yang mau mengasuh dan mencurahkan kasih sayang kepada mereka.
Seperti apa yang dilakukan oleh pasangan pemulung Juanda dan Siti Aisyah. Walaupun mereka berdua memiliki keterbatasan finansial namun tidak menghalangi mereka untuk mengasuh Olga Bulagara Saputra yang mengalami cacat fisik. Olga adalah anak jalanan yang kerap mereka temui saat sedang mencari barang rongsokan. Dengan hati yang tulus mereka kemudian menampung Olga di rumah mereka yang hanya berdindingkan triplek. Pasangan yang sudah memiliki anak kandung ini mengaku tak tega melihat Olga tidur di lapangan dekat sebuah proyek tak jauh dari rumahnya. Kasih sayang yang tulus dari Juanda dan Siti Aisyah mrmbuat Olga bahagia hidup bersama mereka. Olga bahkan mengaku sayang kepada Pak Iit dan Mak Isyah, panggilan sayang yang ia berikan kepada orang yang telah menyelamatkan dirinya dari kerasnya kehidupan jalanan.
Pasangan berikutnya adalah Rudiawan Saleh dan Hermalia. Setelah 4 tahun mengarungi kehidupan berumah tangga tanpa kehadiran buah hati, pasangan ini akhirnya memutuskan mengangkat anak setelah Hermalia di vonis dokter tidak akan bisa memiliki keturunan. Dalam memilih anak angkat, pasangan ini tidak hanya melihat kondisi fisik namun lebih mengikuti naluri mereka sebagai orang tua. Rudi dan Hermalia mengaku sejak awal jatuh cinta saat melihat sosok Tegar yang memiliki kaki tidak sempurna. Mereka ingin memberikan pengobatan terbaik bagi Tegar agar memiliki masa depan yang cerah.
Kasih sayang dan perhatian yang mereka berikan kepada Tegar selama ini akhirnya berbuah manis. Berkat kegigihan Rudi dan Hermalia mencari pengobtan terbaik bagi Tegar, perlahan tapi pasti Tegar berkembang menjadi anak yang sehat dan normal. Ia bahkan tumbuh menjadi anak yang cerdas dan mudah bergaul.
Pasangan Ahmad Badawi dan Endang Yuli Purwati juga merupakan pasangan luar biasa. Karena selain memiliki 4 anak kandung, mereka juga kemudian mengasuh 9 orang bayi dan balita di rumah mereka. Yuli mengaku bahwa dirinya pernah mengalami kejadian yang hampir merenggut nyawanya yaitu saat melahirkan anak ketiga dan keempatnya. Oleh karena itu ia mengaku tidak mengerti ada orang tua yang tega menelantarkan anaknya.
Sebelum mengasuh bayi-bayi tersebut, pasangan ini sempat memiliki anak asuh hingga mencapai 54 anak. Anak-anak asuh ini mereka bantu dalam hal biaya pendidikan dan kebutuhan sehari-hari namun tidak tinggal bersama dirinya. Dalam mendidik anak-anak tersebut Badawi dan Yuli tidak pernah membeda-bedakan antara anak kandung atau anak asuh. Bagi pasangan ini semuanya adalah anak-anak yang dititipkan Tuhan kepada mereka.
Jika berbicara tentang cinta, kita tidak akan pernah bisa mengukurnya secara umum. Karena cinta itu berasal dari dalam hati, kasih sayang yang diberikan oleh pasangan-pasangan di atas menunjukkan bahwa cinta tanpa syarat itu ada. Cinta yang berasal dari hati yang tulus.