Ahmad Abdul Haq


MERETAS PERBEDAAN

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 14 Juni 2013 21:30 WIBMERETAS PERBEDAAN

MERETAS PERBEDAAN

Manakala peristiwa kekerasan yang mulai kerap terjadi akibat sikap intoleransi umat beragama dan konflik antaretnis, maka kelangsungan hidup Indonesia sebagai bangsa mulai disangsikan. Tetapi bagaimana bila yang Anda temukan adalah upaya-upaya membangun komunikasi antar umat, perjuangan-perjuangan untuk membangun rekonsiliasi, juga aktivitas-aktivitas sosial dan kemanusian yang tak memandang perbedaan etnis, agama, dan golongan? Apa yang Anda rasakan? Apakah perdamaian membawa kesejukan bagi Anda?

Seperti halnya yang dilakukan tamu-tamu Kick Andy Episode Meretas Perbedaan ini. Konflik antar umat beragama yang terjadi di Maluku Tahun 1999 telah menelan korban hingga hampir 8000 jiwa. Massa yang sangat mudah terprovokasi akibat sensitivisme kepercayaan menjadi salah satu faktor penyebab pecahnya kerusuhan saat itu. Pasca kerusuhan di Ambon, tak sedikit upaya perdamaian yang dilakukan oleh para tokoh masyarakat setempat. Jacklevyn Frits Manuputty atau kerap dipanggil Pdt. Jack adalah salah satu tokoh yang memprakarsai gerakan perdamaian itu. Melalui penguatan pada simpul-simpul masyarakat di bidang ekonomi-budaya-musik dan teater, lelaki yang bekerja di Badan Penelitian dan Pengembangan Agama Protestan di Kota Ambon ini membangun komunikasi untuk perdamaian. Dalam skala internasional, Jack membuat "Art for Peace" yang menggabungkan art skill personal dan kebudayaan setempat. Kegiatan itu diakui mampu memperkuat silaturahmi antar umat beragama di dunia. Ketetapan hatinya untuk menjadi mata, telinga, dan mulut orang-orang kecil dan korban konflik, justru mendatangkan kesulitan untuk dirinya sendiri. Kerap kali ia mendapatkan intimidasi dari berbagai pihak. Mulai dari ancaman berupa teror pembunuhan, sampai dibakarnya rumah kediaman orang tua Jack oleh massa yang kontra atas kegiatan yang ia lakukan. Berbagai aktivitas yang berkaitan dengan buruh, lingkungan, pengungsi, resolusi konflik, perdamaian, dan reintegrasi sosial - telah melekat dalam jalan hidupnya hingga beberapa penghargaan berkaitan dengan itu telah diterimanya. Pada tahun 2007 Ma'arif Institute menganugerahi Maarif Award kepadanya sebagai sosok yang berdedikasi yang besar bagi perdamaian. Penghargaan di tingkat internasional, Jack juga mendapatkan Tanenbaum Award - dari sebuah lembaga kerjasama antar agama yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat di tahun 2012.

Seorang pria 70 tahun, asal Irlandia - sibuk mencintai warga masyarakat Cilacap, Jawa Tengah. Dialah Charles Patrick Edward Burrows, atau kerap dipanggil Romo Carolus. Perjalanan hidup sebagai seorang missionaris untuk pelayanan membawanya menginjakkan kaki di wilayah barat Pulau Jawa ini. 
Kedatangannya ke Indonesia di tahun 1973, membuat Carolus muda melihat banyak ketimpangan sosial di masyarakat. Tiga tahun kemudian ia mendirikan sebuah Yayasan Sosial Bina Sejahtera di Cilacap. Yayasan yang menjalankan proyek sosial kemanusiaan secara padat karya ini mengerjakan antara lain penanganan ketersediaan pangan hingga pembangunan infrastruktur jalan dan lahan untuk masyarakat sekitar. Semua dijalankan tanpa melihat perbedaan identitas yang ada di masyarakat. niat tulusnya ia wujudkan bersama warga secara swadaya. Rm. Carolus yang resmi menjadi WNI sejak tahun 1983 ini, tak hanya mendirikan balai pengobatan dan sekolah untuk warga miskin, namun kepeduliannya pada kehidupan masyarakat ia diwujudkan juga melalui aksi penghijauan lingkungan dengan menanam pohon-pohon yang bermanfaat. Meski awalnya mendapat penolakan kuat dari salah satu ormas Islam di Cilacap, namun Carolus tak patah semangat. Ketulusannya mengangkat harkat dan martabat masyarakat, akhirnya mendapat dukungan dengan didirikannya Forum Persaudaraan Umat Beragama (FPUB) Cilacap yang sekarang semakin berkembang. Kini setidaknya ada 140 desa yang telah merasakan karya sang biarawan. Tak ragu lagi, Ma'arif Institute memilih Carolus sebagai penerima Ma'arif Award tahun 2012.

Melengkapi episode kali ini, berkenaan dengan satu dekade Ma'arif Intitute, tokoh bangsa yang dikenal dengan sikap kebangsaan dan pluralis-nya, Ahmad Syafi'i Ma'arif – hadir untuk berbagi kisah tentang peran Ma'arif Institute juga pandangan-pandangan kritisnya pada korupsi, intoleransi, radikalisme, kebhinekaan juga tentang situasi dan kondisi bangsa ini akhir-akhir ini.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy