Ahmad Abdul Haq


SEMANGAT JUARA DARI UJUNG TIMUR

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 28 Agustus 2015 20:05 WIBSEMANGAT JUARA DARI UJUNG TIMUR

SEMANGAT JUARA DARI UJUNG TIMUR

Anak-anak merupakan generasi penerus di masa depan. Namun jika anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang memadai maka mereka tidak dapat menyiapkan masa depan mereka dengan baik. Kondisi itu yang dirasakan Sergius Womsiwor di Papua, khususnya di Merauke.  Menurut Sergius, banyak anak-anak di Papua yang putus sekolah atau tidak sekolah sama sekali. Akibatnya, generasi muda Papua tak bisa menguasai baca, tulis dan berhitung (calistung) dengan baik. Kondisi ini memperburuk masa depan generasi penerus bangsa di Tanah Papua.

Melihat kondisi pendidikan di Merauke yang cukup memprihatinkan, Sergius mencoba mencari solusi. Menurutnya, menerobos kebuntuan untuk memajukan pendidikan Papua hanya butuh cara yang sederhana. Kebijakan pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi anak-anak Papua, dan layanan pendidikan yang tidak kaku dan birokratis. Ketika langkah ini diterapkan Sergius, berangsur-angsur anak-anak Papua kembali ke bangku sekolah. Dia menggagas model pendidikan terintegrasi formal-nonformal gratis berpola asrama di lingkungan SMP-SMA Negeri Plus Satu Atap 1 di Kampung Wasur, Kabupaten Merauke, Papua. Selain berada di Wasur, sekolah ini juga mempunyai cabang di SD YPK Ermasu dan Gereja GKI Elim. Sekolah inklusi di SD YPK Ermasu diperuntukkan bagi anak-anak korban narkoba/lem aibon sedang PAUD/TK di gereja GKI Elim ditujukkan bagi anak-anak pemulung dan kurang mampu lainnya.  

Sementara Peinina Nanlohy, selain mengabdikan dirinya sebagai guru juga melatih tinju secara gratis. Peinina melatih tinju sejak tahun 2007. Meski seorang perempuan Peinina melatih anak didiknya secara keras demi keberhasilan mereka. Namun usai berlatih, perempuan berdarah Ambon ini layaknya seorang ibu yang tulus memberi perhatian dan kasih sayang  pada anak didiknya. Saat ini Sasana Wijayakusuma melatih 37 atlet tinju dan semuanya tinggal di rumah Peinina.

Meski dengan segala keterbatasan fasilitas, termasuk keterbatasan dana, Peinina tak pernah mundur. Hingga kini, pelatih tinju autodidak itu telah menelurkan atlet-atlet tinju yang berprestasi di tingkat daerah, regional, hingga tingkat nasional. Salah satu atelt binaan Peinina, Eliaser Huri berhasil merebut piala Mambri. Mambri dalam bahasa Biak, artinya raja KO. Eliaser bisa menang dengan waktu yang cepat, hanya 13 detik menaklukkan raja KO Jayapura. Eliaser juga merebut juara tiga Popnas tahun 2013. Sedang petinju wanita, Epemia Mahuze merupakan juara nasional.

Baik Sergius maupun Peinina bukan hanya berkorban waktu, tenaga namun sering juga dana. Keluarga mereka juga sering mereka nomor duakan demi kepentingan yang lebih besar. Beruntung mereka memiliki keluarga yang paham akan perjuangan mereka. Semangat mereka patut diapresiasi.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy