Soneta Orchestra
Oleh Soneta Mania
Orkestra adalah ensemble instrumental besar yang biasanya terdiri dari bagian-bagian alat musik string (biola, viola, cello, double bass), brass (trompet), woodwind (alat musik tiup), dan instrumen perkusi. Instrumen lain seperti piano dan celesta kadang-kadang dapat diikutsertakan dalam orkestra ini. Sedangkan penambahan alat musik elektrik setelah perkembangan orkestra pada saat ini seringkali menampilkan harpa elektrik dan juga keyboard.
Sebuah orkestra dengan komposisi pemain atau musisi berjumlah sekitar 50 musisi atau kurang disebut dengan Chamber Orchestra, sedangkan orkestra dengan jumlah musisi sekitar 70-100 musisi disebut dengan Symphony Orchestra atau bisa disebut dengan Philharmonic Orchestra. Sebuah orkestra biasanya dipimpin oleh seorang konduktor dengan mengatur tempo dan alunan irama musik melalui gerakan tangan atau tubuhnya.
Semua group musik pasti memimpikan suatu saat karyanya dapat ditampilkan dengan iringan orkestra. Group besar dunia semacam The Rolling Stones, Deep Purple, Metalica sudah mengeluarkan album dengan iringan orkestra.
Bagaimana dengan Soneta Group?
Tahun 1979/1980, Yukawi merilis album Soneta Orchestra. Album ini sayangnya tidak membuat rekaman baru melainkan memixing lagu-lagu yang sudah ada dengan menambahkan orkresta. Sekilas sepertinya ini adalah proses yang mudah namun ternyata hal itu tidak segampang yang dikira.
Meskipun hanya memasukkan orkestra kedalam lagu yang sudah jadi, keunikan musik soneta (yang kabarnya sering keluar dari “pakem” yang normal) adalah salah satu faktor yang cukup menyulitkan untuk menuliskan partitur lagu sebagai panduan para musisi orkestra. Apalagi Rhoma Irama terkenal sebagai sosok seniman yang teguh terhadap karyanya. Ia akan kritis bilamana dirasakan bahwa itu tidak sesuai dengan “sense of music” nya.
Perdebatan seru pastinya terjadi pada saat proses mixing album orkestra ini. Namun hasilnya memang tidak mengecewakan. Orkestra yang terdengar begitu menyatu, tidak terkesan hanya tempelan belaka. Dari 12 lagu tersebut, lagu BUTA-lah yang sangat terasa “berkelas” alunan orkestranya.
Sayangnya, sampai saat ini tidak ada satupun informasi tentang siapa konduktor dan musisi yang bergabung dalam album ini. Bahkan personil Soneta satupun tidak ada yang tahu kapan dan siapa yang terlibat dalam album ini. H. Riswan sempat menyebut ini proyek Pak Haji bersama S. Shahab (meskipun agak ragu dengan jawabannya).
Album ini telah lebih 5 kali rilis ulang dengan cover dan susunan lagu yang ubah-ubah.
Bagi penggemar Soneta, album ini wajib diburu untuk dikoleksi.
Tahun 1996, Pak Haji sempat diberitakan akan membuat album orkestra bekerjasama dengan Purwacaraka Orkestra. Ini mungkin setelah Soneta sempat tampil bersama Purwacaraka dalam acara Konser Musik Indonesia Emas di Parkir Timur Senayan Jakarta yang ditayangkan oleh SCTV. Dalam kesempatan itu kolaborasi dibuat dalam lagu 165 Juta, Pembaharuan dan Nafsu Serakah (saat live di TV hanya lagu 165 juta (Pak Haji nyanyi sambil menunggang Kuda) dan pembaharuan saja yang ditampilkan).
Namun sayangnya rencana ini tidak terealisasi, malah yang ada Pak Haji dan Purwacaraka terlibat “perseteruan” saat Kang Purwa berada di pihak Inul ketika Pak Haji mengecam Goyang Ngebor. Tidak itu saja, bahkan Purwacaraka mengundurkan diri dari proyek sinetron Ibnu Sabil.
Bagi yang ingin mencari kaset ini, bisa hubungi teman-teman penjual kaset langka yang banyak terdapat di Facebook, seperti Dedi Kjp Wijaya, dll.
Sy pernah dengar sih yg terlibat pembuatan soneta orchestra salah satunya bpk idris sardi.wallahua’lam&sy pernah punya kasetnya produksi ski record side A 10 lagu soneta orchestra side B 10 intrumentalia soneta