Tindakan Gila

Oleh dr Sigit Setyawadi

Terkadang kehidupan kita bisa dimulai dari satu tindakan gila. Sesuatu yang pasti tidak kita sukai waktu itu. Batasannya sangat tipis antara kita mau melakukan atau tidak melakukan. Tetapi itulah yang kemudian merubah segalanya. Meskipun tentunya saat itu kita tidak tahu apakah yang kita lakukan itu akan merubah masa depan kita.

Ciputra muda melakukan tindakan gila ketika selama berhari hari menunggu di depan kantor DKI setiap jam pulang kerja. Dia hanya berdiri disana sambil membawa sebuah map. Sampai suatu saat seorang pejabat menanyakan apa maksudnya ? Barulah dia menyampaikan rencananya untuk membuat kawasan rawa rawa Ancol menjadi sebuah taman hiburan. Itulah awal kerajaan bisnis propertynya yang didirikan tanpa modal, hanya sebuah tindakan gila.

Mantan ketua DPR Setyo Novanto melakukan hal yang mirip, selama berhari hari dia sejak pagi sampai malam berdiri di dekat mobil Sudwikatmono di parkir. Sampai Sudwikatmono tertarik dan kemudian menanyakan apa yang diinginkan?. Setyo Novanto mendapat mentor hebat dan akhirnya anak karyawan pabrik gula di Probolinggo itu sukses di bisnis.

Saya sendiri tidak tahu apakah saya memiliki tindakan gila ? Yang jelas perubahan hidup saya dipicu oleh paksaan anak saya untuk menghadiri Leadership Seminar bulan Oktober 2003. Selama 3 bulan dia memaksa saya menghadirinya. Setiap kali saya menolak ajakannya dengan dua alasan yang masuk akal. Yang pertama, seminar itu berbayar, padahal selama ini saya selalu dibayari pabrik obat jika mengikuti seminar. Alasan kedua lebih spesifik lagi, seminar itu dilaksanakan di Jakarta selama 3 hari, Jumat, Sabtu dan Minggu. Saya tidak mungkin meninggalkan Batu selama 3 hari tanpa kerugian. Berapa operasi seksio yang harus saya tinggalkan ? Dan itu nilainya berapa juta ?

Saya lupa bahwa kepribadian anak mbarep saya itu phlegmatis. Kalau sudah memiliki tujuan, dia tidak akan berhenti. Ajakan yang terus menerus akhirnya bisa memaksa saya berangkat ke Jakarta. Dan itu mengubah segalanya.

Saya tahu bahwa pak Chozin, pak Rusmianto, pak Yanto sangat terpaksa ketika hadir di LS pertamanya Juli 2017 lalu. Mereka saya paksa hadir, dan akhirnya terpaksa berhutang untuk bisa hadir. Pak Imam yang hadir LS pertama bulan November 2017 juga berangkat dengan uang hutang, bahkan tidak memiliki uang untuk makan, sehingga ketika kebetulan saya berulang tahun dan menyediakan makan malam, beliau tidak berani makan karena takut itu membayar. Ketika tahu bahwa itu gratis, beliau menghabiskan 2 kotak makanan karena siangnya hanya minum saja.

Hadir ke seminar yang tidak dikenal dengan kondisi tidak memiliki uang sehingga harus berhutang adalah suatu tindakan yang cukup gila. Apalagi kalau datang ke dua kalinya dalam kondisi yang sama, yaitu tidak memiliki uang. Itulah yang dilakukan pak Chozin ketika hadir kembali di LS November 2017. Saat itu harga terong yang ditanam jatuh sehingga tidak ada uang untuk hadir ke seminar yang ke dua. Sedang bisnis Amway yang dimulai 12 April 2017 belum menghasilkan apa apa. Beliau terpaksa pinjam uang lagi. Kalau dulu ke teman teman, sekarang ke mertua.

Tidak mengherankan kalau mereka sekarang bisa memiliki penghasilan puluhan juta dan berubah kehidupannya. Karena mereka sudah melakukan tindakan gila yang di luar akal sehat mereka sendiri.

Saya tidak tahu dan tidak menjanjikan, apakah kalau Anda hadir di Seminar Inspirasi dan Visi bulan Januari 2019 ini akan bisa mengubah hidup Anda ? Yang saya tahu, kalau Anda tidak hadir, Anda sangat rugi. Sayangnya Anda tidak tahu kalau Anda rugi.

Selamat Tahun Baru 2019.

Sigit Setyawadi 🙏🙏

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *