Angel Petualang Asmara

Sumber: Majalah Garda No. 211/Th. V, 28 Mei 2003

Kegetiran di masa kanak-kanak menyeret Angel (Angel Lelga – Ahmad) ke dalam kehidupan yang glamour. Petualangan asmara Angel sebagaimana dituturkan kepada Garda oleh bekas pacarnya.

Wajahnya melankolis daya pesona. Gadis berdarah China ini, putih mulus selembut kapas. Karena itu dia serasi dalam busana warna apa saja. Pendek kata, dalam penampilan pisik, dialah dara idaman pria.

Usianya memang masih sangat muda, kelahiran Pontianak 1 Januari 1980. Orangtua Angel memberinya nama China, A Sien. Orang tua asuhnya lebih senang menyebutnya serupa kembang, Lely Anggreani. Tetapi dia lebih senang mengenalkan dirinya dengan sebutan Angel atau sang bidadari.

Angel bertutur kepada bekas pacarnya, sebut saja Don Kisot, bahwa masa kanak­kanaknya penuh dengan penderitaan. Dia sering dipukuli mamanya, sehingga Pak Haji, tetangganya menaruh kasihan kepadanya.

Angel kecil diangkat anak oleh Pak Haji tersebut, sampai-sampai dia masuk Islam. Lalu Pak Haji memberinya nama Lely Anggreini, sang kembang leli yang sedang mekar.

Angel bertemu dengan Don Kisot, di pusat pertokoan Roxy Mas, Jakarta Barat, dua tahun lalu. Kakak Don Kisot pemilik toko handphone. Angel suatu hari menjenguk teman wanitanya, penjaga toko yang bersebelahan. Kebetulan wanita itu teman Don Kisot.

Maka pada kesempatan itulah Don Kisot berkenalan dengan Angel. Perkenalan itu berjalan mulus dan berlanjut sampai ke hubungan asmara. Mereka sempat menjalin hubungan asmara selama dua tahun. Madu dan racunnya cinta mereka reguk bersama.

Semula Angel berkisah kepada Don Kisot bahwa dia seorang diri di dunia ini. Tak ada keluarga tempat bergantung. Hidupnya tak tentu arah. Ibunya tinggal di Malaysia dan ayahnya sering masuk keluar diskotik di Jakarta.

Suatu kali Angel mengaku berdarah Manado. Pada kali lain dia mengaku putri Solo. Tiba-tiba juga mengaku gadis kelahiran Kalimantan Barat. Pendidikan Angel hanya sebatas sekolah lanjutan pertama.

Don Kisot hampir tak pereaya. Dia penasaran. Bingung. Di dalam kebingungan itu timbul keinginan Don Kisot untuk menelusuri kehidupan sang buah hati yang sebenarnya.

Dia-diam Don Kisot mulai mencari tahu keluarga sang idolanya. Suatu hari dia membuntuti taxi yang ditumpangi Angel. Sampai di Sunter, Jakarta Utara, Angel turun.

Don Kisot pun tahu yang sebenarnya. Angel berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Orangtua Angel pedagang bakmi. Angel tidak tinggal di situ, tetapi datang seminggu sekali. Angel ngekost di tempat lain.

Pernah Don Kisot menginap bersama Angel di rumah orangtuanya. Orangtuanya santai saja, tidak marah-marah. Agaknya, Angel mendapat kebebasan seperti apa yang diinginkannya.

Don Kisot mulai mengenal Angel luar dalam. Setelah lama mereguk madu dari Angel, Don Kisot pun mulai mengisap racunnya cinta. Angel seorang gadis yang temperamental. Suka ribut. Suka selingkuh. Tukang adu domba.

Sebelum berpacaran dengan Don Kisot, Angel punya hubungan asmara dengan Niko, jejaka yang bertempat tinggal di Jelambar, Jakarta Barat.

Angel menuturkan kejelekan Niko kepada Don Kisot. Niko suka menghabiskan uang didapat dari hasil keringatnya. Semua pendapatannya dari foto model dan menyanyi dangdut dikuras oleh Niko.

Namun suatu hari Don Kisot bertemu dengan Niko. Dia terperanjat ketika Niko menceritakan kejelekan dirinya se­bagaimana yang dituturkan oleh Angel. Ceritanya persis sama seperti yang didengarnya dari Angel tentang Niko.

Akhirnya dikonfrontir. Angel tidak mengaku bertutur seperti itu. Maka Angel pun putus dengan Niko. Don Kisot mereguk madu dalam sesaat tetapi menderita kegetiran cinta yang cukup parah.

Sebagai pengobat kecewanya, Don Kisot mencari tahu pria-­pria yang pernah berpacaran dengan Angel. Informasi yang dia peroleh seperti kepahitan yang dia rasakan.

Suatu saat Don Kisot dan Angel berantam hebat. Angel kabur. Lalu Don Kisot penasaran, mencari tahu di mana Angel berada. Dia akhirnya memperoleh ­informasi, Angel sedang syuting sinetron­ di Sentul, Bogor.

Lalu dia datang ke sana. Angel mencium kedatangannya. Karenanya, Angel mengatur para kru agar bersikap kasar terhadap Don Kisot. Lantas dia emosi melihat sikap para kru. Kemudian ribut. Don Kisot dikeroyok, mukanya diinjak-­injak dan kupingnya terluka.

Don Kisot akhirnya dibawa ke pos Satpam. Lalu Satpam bertanya, ada hubungan apa antara dia dan Angel. Dia mengaku mereka berpacaran. Tetapi dengan ringan Angel menyangkal hubungan asmara di antara mereka.

Angel bilang Don Kisot ngaku-ngaku saja. Angel merekayasa keributan dengan Don Kisot, karena sedang dekat dengan pria kaya yang membiayai produksi sinetron tersebut. Pria ini membelikan mobil untuk Angel. Setelah kejadian Sentul mereka putus.

Tak lama kemudian, Angel menelpon mau minta maaf sambil menangis. Katanya, dia sudah punya pekerjaan baik. Dia minta agar mereka berbaikan kembali.

Don Kisot juga berteman dengan Vicky (Vicky Rhoma – Ahmad), putra Rhoma Irama, sang Raja Dangdut. Vicky menyesal kenapa dia tidak diberitahu, biar si Angel diberi pelajaran. Rupanya, Vicky juga mengenal Angel. Berarti sebelum kenal Rhoma, Angel terlebih dulu kenal anaknya.

Meski sudah putus, Angel suka datang ke toko milik kakak Don Kisot. Ketika diantar pulang, Angel enam bulan lalu bercerita kepadanya bahwa dia dekat dengan Rhoma. Don Kisot bilang kalau dekat dengan Rhoma agar berubah sikap, yah baik-baiklah. Soalnya, dia tahu segala keburukan Angel.

Angel suka mabuk minuman. Kalau lagi mabuk di kafe sulit diajak pulang. Don Kisot dan Angel, kalau berantem, suka pukul-­pukulan. Angel keras kepala, suka ganti-­ganti pasangan. Tapi pasti pria berduit. Dulu dia pernah pacaran sama anaknya pengusaha, setiap apel dikawal empat pengawal.

Sewaktu pacaran dengan Don Kisot, Angel masih menjalin hubungan dengan Niko. Ketika dijemput ke kostnya, di dalam kamar Angel ada cowok lain. Dia bilang itu abangnya. Lama kelamaan ketahuan, cowok itu bukan abangnya.

Don Kisot dan Angel pernah tinggal bersama tanpa nikah. Don Kisot sering menginap di rumah kost Angel. Karena begitu dalam, sampai Don Kisot mengetahui, di punggung Angel banyak tahi lalat. Ada tiga puluh… kali … ha … ha… Tg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *