Informasi Pengimbang Tentang Bisnis Pohon Jabon I-Gist

Pohon jati bongsor alias jabon (Anthocephalus cadamba).

Daftar Isi

Pendahuluan

Beberapa tahun terakhir informasi tentang bisnis penanaman pohon jabon (singkatan dari jati bonsor/jati bongsor) cukup meramaikan dunia maya. Setiap kali kita mencari informasi tentang pohon jabon melalui mesin pencari, selalu yang ditemukan adalah ajakan untuk berbisnis pohon jabon dengan segala kelebihan dan janji manisnya.

Penyebab dari membanjirnya informasi tentang pohon jabon ternyata tak lepas dari terbangunnya sebuah bisnis jaringan yang diprakarsai oleh PT Global Media Nusantara (PT GMN). PT GMN menamai bisnisnya ini dengan I-Gist (singkatan dari International Green Investment System). Meski tak mau menyebut bisnisnya sebagai MLM (multilevel marketing, pemasaran berjenjang), bisnis jabon I-Gist pada prinsipnya hampir sama saja dengan MLM. Pebisnis jabon yang tergabung dalam I-Gist-nya PT GMN akan mendapatkan untung lebih besar apabila lebih serius menggarap jaringan bisnisnya. Sukses dalam pengembangan jaringan dapat membawa mereka jalan-jalan ke luar negeri baik untuk wisata maupun ibadah.

Karena banyaknya pebisnis jabon I-Gist yang bernafsu untuk mendapatkan jaringan seluas-luasnya, maka tak heran kalau mesin pencari dirajai oleh bisnis jabon I-Gist. Bahkan, ketika kita mencoba mencari tentang penipuan atau kebohongan bisnis jabon, mesin pencari selalu menampilkan bantahan atas penipuan pada peringkat atas.

Salut atas prestasi dalam optimasi mesin pencari tersebut. Namun, saya memandang bahwa informasi yang disampaikan hanya sepihak tidaklah sehat. Pengguna Internet hanya dijejali informasi yang manis-manis saja tanpa cukup diimbangi dengan informasi mengenai risiko dan dampaknya.

Nah, artikel ini dimaksudkan untuk tujuan pengimbangan dimaksud. Kebetulan, saya juga cukup kesulitan untuk mendapatkan informasi tentang risiko dan dampak bisnis pohon jabon, khususnya jabon I-Gist. Di dalam artikel ini dimuat kompilasi dari beberapa artikel pengimbang yang sudah ada sebelunnya dan ditulis oleh orang lain yang tentu saja popularitasnya di mesin pencari tenggelam di bawah rimbunan promosi pebisnis jabon I-Gist.

Hati-hati Penipuan Berkedok Budidaya Jabon

Pada 29 Maret 2013, seseorang yang menggunakan nama “Auditor Eksternal” memaparkan dalam diskusi di situs plantamor.com[1] betapa bisnis pohon jabon I-Gist yang dikembangkan oleh PT Global Media Nusantara (GMN) tak lain adalah penipuan berkedok budidaya jabon. Selengkapnya, si “Auditor Eksternal” tersebut menulis begini:

Hati hati penipuan berkedok budidaya jabon yang menggunakan metode mark up harga dan menggunakan metode penjaminan dengan back up property yang dilakukan dan dipromosikan secara luar biasa oleh PT Global Media Nusantara (PT GMN), karena hal tersebut hanya pembodohan kepada investor yang tamak dan serakah. Mau tahu rahasianya?

  1. Modal per pohon Rp 250.000 s.d. Rp 300.000, atau Rp 250 juta per 1.000 pohon.
    Terlihat bahwa hal ini sudah sangat tidak masuk akal, mau tahu biaya nyata tanam jabon? Tidak lebih dari Rp 50.000 per pohon untuk daur 6 tahun, anda bisa melihat dan perbandingkan dengan standar Perhutani dan perusahaan HTI (hutan tanaman industri) yang mana hanya berkisar Rp 20 juta s.d. Rp 30 juta per ha (1.000 pohon), mulai daur pembibitan sampai dengan siap panen.
    Andaikata kita hitung maksimal Rp 50.000 per pohon atau Rp 50 juta per ha. Maka kita lihat.
    Rp 250 juta – Rp 50 juta, masih sisa Rp 200 juta per ha!
    Andai per ha panen nanti dapat Rp 200 juta, konsumen masih Rp 50 juta ditambah inflasi riilnya rugi Rp 100 juta/ha atau Rp 100.000/pohon.
  2. Metode back up tanaman atau property.
    Dengan sisa 200 juta ini PT GMN tidak hanya bisa memberikan back up tanaman, bahkan mereka bisa membeli lahan plus menanam atau membeli PERUMAHAN GRATIS DENGAN UANG INVESTOR BODOH.
    Mau tahu? 1 ha lahan buat menanam jabon taruhlah seharga Rp 100 juta/SHM, plus biaya tanam Rp 50 juta. Setelah 5 tahun, jelas harga tanah sudah naik menjadi Rp 200 juta/ha plus tanaman kita hitung setelah 5 tahun mereka panen 100 juta/ ha.
    JADI, KEUNTUNGAN PT GMN = Rp 300 JUTA DI TANGAN TANPA MODAL. PADAHAL, JELAS INI HAK KONSUMEN PENUH!
    KALAU MEREKA BISA MENGGAET 100 HA, TOTAL 100 HA X RP 300 JUTA = RP 30 MILIAR KEUNTUNGAN PT GMN.
    Mereka bisa dapat GRATIS LAHAN PLUS TANAMAN SELUAS 1 HA YG BISA BUAT BACK UP. Lalu sisa Rp 50 juta ini mereka gunakan untuk biaya promosi, seminar, dan membayar jaringan upline dan pengurus mereka.
  3. Metode back up property.
    Kita hitung saja minimal PT GMN bisa mengumpulkan investor 100 ha atau 100.000 tanaman dikalikan Rp 250.000.. Minimal Rp  25 MILIAR mereka pegang. Digunakan untuk tanam, promo dan sebagainya adalah Rp 5 MILIAR. Masih sisa Rp 20 miliar.
    Rp 20 M Ini seandainya dibuat kost kelas atas di kota besar bisa untuk membuat sekitar 20 x 20 kamar = 400 kamar kost kelas atas. (Hitungan 1 miliar bisa untuk beli tanah dan bangun kost 20 kamar.)
    400 kamar ini per bulan x Rp 500.000 = Rp 200 juta/bulan. TOTAL PENDAPATAN PT GMN Adalah Rp 200 JUTA X 12 BULAN X 6 TAHUN = TOTAL Rp 2,4 M X 6 = Rp 12, 6 MILIAR DENGAN MENGGUNAKAN UANG INVESTOR DAN MEREKA TANPA MODAL …
    PLUS KENAIKAN HARGA PROPERTI 6 TAHUN MINIMAL 200 PERSEN = 12,6 M + 20 M X2 =
    56 MILLIAR KEUNTUNGAN PT GMN
    ( LAGI LAGI TANPA MODAL KARENA MENGGUNAKAN UANG INVESTOR )
    Di sini sudah terlihat PT GMN UNTUNG puluhan miliar, sementara investor jelas pada MINUS DAN MERUGI.
    Kenapa? Rp 100 juta s.d. Rp 200 juta/ha x 100 ha hasil panen 6 tahun = total Rp 10 miliar s.d. Rp 20 miliar. Jelas masih minus dari modal mereka yang Rp 250 juta/ha atau Rp 25 MILIAR/100 HA.

Untuk menghindari huru-hara dan pidana 6 tahun kemudian PT GMN PUNYA 2 CARA:

  1. Kabur. Ini strategi terjelek.
  2. Menutup kerugian investor yang Rp 15 miliar s.d. Rp 20 miliar ini dengan aset KEBUN DAN PROPERTY
    (YANG NOTABENE MILIK INVESTOR JUGA).
    LAGI-LAGI, PT GMN MASIH UNTUNG RP 20 MILIAR S.D. RP 30 MILIAR DALAM 6 TAHUN.
    SEMENTARA INVESTOR JUGA AGAK SENANG WALAU MENGEGRUTU KARENA SUDAH BALIK MODAL (CUMA RUGI KENA INFLASI).

KALAU CUMA BEGITU, DENGAN MODAL IKUT PT GMN YG Rp 250 JUTA/HA, lebih baik investor tanam sendiri dengan sistem sewa lahan atau beli lahan.
Kalau sewa paling dengan modal Rp 50 juta/6 tahun sudah bisa tanam, kalau beli lahan dengan modal Rp 100 juta s.d. Rp 150 juta juga sudah dapat kebun dan SHM.
Atau Rp 30 juta s.d. Rp 50 juta buat tanam, Rp 200 juta sisanya bisa buat beli perumahan.

HANYA ORANG SERAKAH DAN TAMAK YANG BISA DIBODOHI OLEH PT GMN.

Baca diskusi selengkapnya di: Diskusi Jabon di Plantamor.com

Referensi

  1. [1]Diskusi tentang Jabon di plantamor.com

Pranala Luar

Lihat Pula

79 Responses to Informasi Pengimbang Tentang Bisnis Pohon Jabon I-Gist

  1. susi says:

    Dimana -mana perusahaan pasti untung dlu, kita kerja diperusahaan, ngasih untung miliaran, paling gaji juga gak mungkin miliaran dong..kalo nunggu punya uang 50juta,terus Sewa lahan, aku juga gak ngerti ngurusnya..nanti malah gagal total..kalo bkpm sudah memberi ijin, perusahaan legal dan dapat sertifikat iso, punya pabrik kayu, punya mou ekspor Jabon..ini lebih menyakinkan daripada nanam sendiri..

  2. Arif Riswanto says:

    Informasi pengimbang yang bagus.

    • Banyak terima kasih sudah berkunjung, Mas @arifriswanto:disqus.

      Kalau dibilang bagus begini, saya jadi bertambah semangat untuk menyelesaikan artikel Diskusi Jabon di Plantamor.com 😀

      • Komunitas Ekonomi Kerakyatan says:

        Penulis Artikelnya tidak sesuai dengan Foto profilnya,
        Foto terkesan muslim yang taat, bukankah di ajaran agama islam itu di ajarkan dilarang menebar fitnah, Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, Di I-GIST jelas ada akad2 Perjanjian dan Mekanisme Panen, dan juga Marketing Plannya.
        Mengapa harga bibit di I-GIST sepertinya lebih mahal dibandingkan harga bibit jika membeli di petani?

        Harga bibit di I-GIST
        sangat wajar jika menghitung fasilitas-fasilitas yang didapatkan. Jika
        membeli bibit sendiri, risiko penanaman semua menjadi tanggung jawab
        pembeli dan tidak mendapatkan arahan dan pendampingan tenaga ahli. Harga
        di I-GISt sudah diperhitungkan untuk meng-cover berbagai risiko utama
        dalam penanaman dan pemeliharaan pohon. http://i-gist.com/v2/main/content/16-FAQ.html
        Mohon penulis kl membuat artikel yang bermutu dong, jgn cuma sensasi doang

        • Made Adayasa says:

          Ini program yang sangat bagus tapi sayang dikembangkan dengan propaganda Jenis MLM dengan iming iming hasil yg waaaah Dan juga Komodo bagi yang mendapatkan anggota yang mau invest sekecil apapun . I’m impressed with all their program , I’m not really interested with MLM typical business.

          • Soehartono Rahardjo says:

            https://uploads.disquscdn.com/images/9cc35ca4fbf8460686aca8886189dec80b0e0a6c1dd28875bd986764fcf56d88.jpg Kalau saya mah… jika bisnis itu baik maka akan diridoi oleh allah dan akan terus berjalan sampai kapanpun… tp jika bisnis itu jelek dalam artian tdk sesuai dgn syariat agama… maka lambat laun akan pudar dan menghilang… sarannya sih kl sdh begini… gak usah ajak2lah

            Ngomong2 Berbicara masalah MLM… apabedanya dengan karyawan… kl pengen terlepas dr MLM… buat usaha sendiri… bila cukup modal dan kemampuan

            REALITA KARYAWAN…

            Penghasilan Bawahan tidak akan pernah melebihi Atasannya..

            Buruh Bawah-OB-CS-Operator-Staf-Supervisor-Kepala-bagian-Manager-ManagerArea-General-Manager-Direktur-Owner

            NI LO KENYATAANNYA

            Kalo Kamu Tidak Suka Bisnis MLM, Lalu Kamu Bekerja Saat Ini Berada Di Posisi Apa Di Kantor?

            Anda boleh tidak suka dengan Bisnis MLM saat ini, tapi coba anda pikirkan posisi diri anda di kantor saat ini..

            Jika Anda Punya anggapan Bisnis MLM hanya Menguntungkan Yang di atas saja.. Lalu Apa Bedanya Dengan OWNER PERUSAHAAN ANDA saat ini???

            Apa beliau menikmati hasilnya ???
            Apa Beliau Selalu ada di perusahaannya setiap hari?

            Jawabannya sangat menikmati hasilnya & hampir tidak pernah di kantor setiap harinya.

            Sementara Anda Berada di bawah Membangun Perusahaan Owner tersebut dan Di Bayar sesuai Jabatan Anda..

            apakah anda sadar bahwa owner andalah yang menikmati hasil pekerjaan anda dan andalah yang di bayar untuk membangun pekerjaan owner tersebut..

            Tanpa sadar Perusahaan Anda Sudah Menggunakan System MLM, DAN andalah yang Berada dibawah & Membangun Perusahaan owner anda.

            Sekarang Saatnya Anda berpikir & terbuka pikirannya
            Tentunya Anda Butuh uang Untuk hidup anda dan keluarga anda, Tapi Apa yang Anda kerjakan Mungkin Tidak sesuai Hasil yang Dibayarkan dari posisi jabatan dan pekerjaan anda.

            Mau Sampai Kapan anda Berada Di Posisi Membangun Perusahaan Orang Lain Sementara Aset Masa Depan anda belum Terbangun?

            Sampai Anda di PHK atau PENSIUN KARENA USIA TIDAK LAGI PRODUKTIF!!!

            tentu pilihan ada ditangan anda sendiri, tentukan dari sekarang.

        • Aziz Falaqurrizky says:

          jangan menyerang agama. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/10/095051726/Ini.Daftar.262.Investasi.Bodong.yang.Dirilis.OJK

          tuh baca. no 50. I-GIST INVESTASI BODONG

        • David says:

          Yang menjadi problem adalah mengapa I-Gist mengaku2 bisnis menanam Jabon
          sdgkan tanaman Jabon yg ditanam tdk pernah dijelaskan secara detail,
          baik harga dan penjualannya yg asumsinya selalu sama setiap tahun bahkan
          smpai 20 tahun ke depan. Saya juga blm pernah membaca Siapa sebenarnya
          konsumen tanaman Jabon ini? Apa benar hrga satu pohon Jabon pada saat
          panen menjadi Rp. 1.000.000. Seandainya ini bisnis tanaman kehutanan,
          seharusnya banyak yg dibahas adalah budidayanya, panen dan pasca panen
          bukan mekanisme keuntungan yg bisa dikatakan tdk masuk akal 100% setiap
          tahun. Melalui pemaparan Pak Ahmad di atas menurut saya ada benarnya,
          seharusnya PT. GMN tdk usah bawa2 tanaman Jabon tp mengakulah bahwa
          bisnis sbnrnya adalah pemutaran uang nasabah lewat bisnis properti dan
          tanah yg semakin tahun semakin meningkat harganya. Masalah ke depannya
          adalah jika bisnis investasi properti dan tanah PT. GMN suatu hari
          menemui titik jenuh hnya keuntungan sedikit bagaimana cara mengembalikan modal
          nasabah serta keuntungannya? bagaimana program pendidikan, religius
          dll? sebenarnya kalau sprti yg diceritakan pak ahmad bhw PT. GMN memutar
          uang nasabah lewat bisnis properti dan tanah sbnrnya msh rasional
          mengingat bisnis properti di Indonesia makin menggairahkan. hnya saja
          ttp saja perlu waspada karena semua bisnis akan ada titik jenuhnya
          sesuai kondisi perekonomian suatu bangsa atau ekonomi global. semoga
          bapak/ibu bs tercerahkan, jgn cuma mikirin diri sendiri yg sdh dpt
          keuntungan besar tnpa mikirin nasib nasabah di masa yg akan dtg atau
          setelah anda. Semoga ini bkn seperti bom waktu yg suatu saat meledak dan
          menyisahkan penyesalan padanasabahnya.

  3. lasmintoalhafizh says:

    Sy mau tanya emang ada yaa batasan memperoleh keuntungan dr jual beli mnrt islam aplgi klo qualitas objek itu berqualitas mgkin mnciptakan keseimbangan kondisi bumi?apa ada lrngan ktka mmbagi2 hsl keuntungandr setiap trnsaksi sbuah objek jual bl? Apakah ada yg bs menaksir pasti harga sebuah kreatifitas? Seorang yg berprofesi sbg mediator dlm urusan jual beli halalkan mmperoleh fee bahkan slm transaksi terus mnrus bhkan bs dinotariskan comitment feenya..mau brppun org dlm sebuah group mediator.invest jabon utk kalangan bwh smp atas.mnrt sy klo igist mmperoleh untung bnyk bagus brrti smkin bs mmbackup pr investor.igist yg sy tau mnjual objek atau bibit pohon bkn mnghimpun dana.skalipun member paling terakhir kan dia beli pohon.ttp uangnya bernilai pohon.kan targetnya bkn fee dr get member.ya g mslh.get bonus member kan hanya fee krn mmbantu menjual bibit…klo mnrut sy yg pnt8ng kosnsisten igist utk mengawal hrga panen dan pola investasi jgk panjang krn ada yg paket pensiun sd 25thn.klo mau berisik knp bank yg jelas ribanya….ga dijadikan diskusi yg memojokan pihak…ini pendapat sy….front perantau asmad(asli madiun)

    • Rista Putri says:

      wkwkkk..untung kl tdk membodohi y gpp mas, untung beribu2 persen y ga ap2, msalahny kn yg d pke duit org, kl duit ente sendiri diputer y ga msalah, la ini duit org. omongan anda kl ke org ga ngerti cocok mas

  4. Y San says:

    Informasi yang kita butuhkan bukan bantahan terhadap cara bisnis I-GIST ; yang kita butuhkan adalah informasi dari orang yang sudah daftar ikut I GIST dan tertipu sudah ada atau tidak? Kalo orang tidak ikut I GIST terus mengatakan kalau I GIST menipu saya takut itu adalah fitnah.

    Kalau ternyata IGIST untung besar dari investor yang dibilang bodoh, apakah mereka sudah tertipu?

    Saya tertarik sekali ikut IGIST tetapi saya mencari informasi orang yang sudah tertipu… dan benar2 sudah tertipu… dan informasi blog ini sama sekali tidak membantu saya.

    1. Modal per pohon Rp 250.000 s.d. Rp 300.000, atau Rp 250 juta per 1.000 pohon. ==>> Selama saya masih untung secara investasi hal ini tidak masalah.
    2.Metode back up tanaman atau property. ==>> itu kan hak mereka mengelola uang investor, selama mereka bisa mengembalikan investasi seperti perjanjian bukankah tidak masalah.
    3. Saya melihat anda memperhatikan keuntungan mereka yang terlalu besar, apakah mereka menipu dari yang mereka janjikan?

    Jika untung mereka terlalu besar anda juga bisa membuat perusahaan serupa.

    Yang saya cari info orang yang sudah bergabung dengan IGIST dan tertipu; jika ada informasi tersebut mohon saya dapat diberikan info tersebut sebagai referensi sebelum saya join IGIST. Terima kasih.

    • Terima kasih banyak, Mas/Mbak @y_san:disqus. Kita harapkan ada orang I-Gist atau orang yang pernah bergabung dengan I-Gist bersedia berbagi di sini 🙂

      • mocko pagersuru says:

        Buat admin dan semua yg ragu… Atau yg sebar fitnah… Baiknya anda buktikan dulu… Saya yakin anda orang baik…

        . Mari buktikan saja… Ke kantor, ke pabrik pengolahan, ke lahan kalo perlu semua lahan anda cek..

        PRO kontra itu biasa, tp bisa kita lihat dan nilai keahlian dan kapasitas nya siapa yg pro dan yg kontra??

        Alhamdulillah, bukan hanya onongkosong…
        Beberapa tokoh yang telah mengikuti Program GERAKAN BUMI dengan memiliki GREEN PROPERTY antara lain:
        1. Wakapolres Indramayu.
        2. Wakil Bupati Sigli Aceh;
        3. Wakil Bupati Cirebon;
        4. Kapolres Cirebon Bpk. Hero Hendrianto;
        5. Dandim Kuningan;
        6. Dandim Kota Cirebon;
        7. Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Bali;
        8. Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Pidie Prop. Aceh.
        9. Dandim 0608 Cianjur;
        10. Wagub Sulsel Ir.H.Agus Arifin Nu’mang , MS;
        11. Rektor UGM 1992-2002 Prof. DR. Ichlasul Amal, MA;
        12. Gubernur Kalimantan Timur H. Awang Farouk Ishak, M.M., M.Si;
        13. Rektor Universitas Ahmad Dahlan Jakarta Prof. DR. Mukhaer Pakana;
        14. Dr. Hamdan Zoelva, S.H., M.H. Ketua Mahkamah Konstistusi 2013-2015;
        dan masih banyak lagi.

        Selanjutnya bisa dibuka http://www.i-gist.com untuk menambah informasi yang diperlukan.

        • Biar kuat, sertakan bukti link atau potongan artikel, bahwa para pejabat yang disebut2 itu memang nyata2 mendukung I-Gist.
          Satu link sangat berguna, lebih dari satu link lebih berguna.
          Tanpa bukti, hoax ‘kan?

    • Dias Alan says:

      Jual beli selama ada akad dan sama sama diuntungkan menurut saya tidak ada yang dirugikan,, jika Anda mencari orang I-GIST yang tertipu menurut saya akan susah sekali, karena mereka semua tidak ada yang merasa dirugikan.. tapi anehnya yang protes malah bukan orang yang membeli jabon di I-GIST. tapi orang orang luar yang mencari sensasi untuk mencari visitor, padahal mereka tahu informasi yang belum tentu benar bisa menjadi fitnah, dan walaupun informasi nya benar bisa menjadi ghibah.

      padahal dari penampilan pak Admin saya yakin, beliau pasti tau bahwa fitnah merupakan sunatulloh yang terus begulir sampai hari akhir kiamat kelak. dan beliau pasti sangat berhati-hati dalam mempublish informasi.

      terimakasih. http://ahlijabon.com

      • Aziz Falaqurrizky says:

        http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/10/095051726/Ini.Daftar.262.Investasi.Bodong.yang.Dirilis.OJK

        NO 50 TUH BACA. INVESTASI BODONG

        mau berkelit apalagi pak? mau saya konfirmasi langsung ke OJK? 🙂
        saya ada teman di sana

        • Indra says:

          http://dapurinvestasi.com/laporkan-investasi-bodong-ke-ojk.html

          Silahkan dilaporkan pak.. wah seneng banget ada yg mau laporkan.. asik asik asik.. di link itu ada no telpon ojk dan Waspada investasi lainnya.. laporkan ajah pak.. kamu malah mendukung bapak.. kalau bisa secepatnya pak.. sapah tahu owner nya di tangkap kayak owner D4F.. kami tunggu pak.. Bapak Hebat sekali.. salut buat bapak… jangan lupa yak pak di laporkan..

          • ndak ada kewenangan dr ojk untuk menangkap atau menutup perusahan perusahan yg ada di list kompas di link pak aziz, selama tidak terbukti menipu.. lagian itu kan jelas izin perusahaan bursa nerjangka valas ke bapepti, dan saham ke bapepam. ngapain ojk nyari nyari celah disana.
            tp wallahualam.. trgantung kita aja menyikapi seperti apa pak. jika ada yg mau lapor silahkan, saya jg dukung..

            nitip link barangkali ada yg mau bikin website untuk usaha. hehe
            http://idprogrammer.com

          • Aziz Falaqurrizky says:

            Justru lembaga apapun yg menjaring uang dari masyarakat itu wewenangnya ojk dan harus punya izin dari ojk. Masih ingat tentang kasus D4F. Member-membernya membela mati-matian, ya karena mereka member lama sudah dapet profit sdgkn member baru investasinya ilang.
            Justru karena selalu ada yg daftar yg uang masuk jd enggak collapse2.
            Saya ada beberapa fakta lagi dari rekan kerja saya, tp sy enggak tulis krn mereka yg ngalamin bukan sy.
            Saya tulis ini bukan untuk mereply pesan green warrior tp lebih agar dibaca rekan-rekan lain.
            Yg ptg kewajiban sy di sini sudah gugur karena sudah mengingatkan rekan-rekan yg lain.
            Mau ikut atau tidak hak dan risiko masing-masing.

          • Aziz Falaqurrizky says:

            Wah saya baru buka linknya pak. Saya konsep dulu ya pak laporannya ke OJK. Mungkin nanti saya kirim via email pengaduan ke OJK.
            Terima kasih pak.

        • wallahualam.. ndak percaya ya sudah, saya yg nanam saya yg panen pohonya.
          kl memang penipuan tentu sudah buyar di usia IGIST yg uda sekian tahun, tapi kenyataanya malah sebaliknya.

        • salam tempe kemul says:

          Itu tahun berapa ya?????
          Setahu saya i-gist memang tidak terdaftar di ojk, jadi wajar saja jika OJK bilang 262 perusahaan investasi yang tidak mempunyai izin ojk , wong i-gist izin nya dari di BKPM ,, pelajari lebih lanjut legalitas perusahaan di http://www.gw-tops.com

  5. Nanda Panda says:

    Perkenalkan nama saya Nanda, biasa di panggil Panda. Saya sudah join di IGIST dan saya cuma mau klarifikasi saja. Untuk harga per pohon IDR 350.000 karena pohon sudah berumur 1th dan siap panen dlm 5th ke depan. Selain itu, biaya tersebut juga di gunakan untuk biaya perawatan dan gaji petani yang merawat pohonnya. Saya dan temen2 sudah sangat menikmati hasil dari bisnis ini, kami juga sudah ada yang panen dan mendapat rewards berlibur ke luar negri, selain itu kami juga sudah berkunjung ke lahan pohon jabon di daerah Jawa Barat. Untuk yang serius berminat investasi bisa contact saya melalui BBM : 7688fbd1 atau via inbox di https://www.facebook.com/ifunjourney , bisa juga ikut seminarnya di http://www.manfaatpenghijauan.com/refferer/FB1677770 . Kami terbuka bagi semua yang positif ingin bergabung dan melihat lahan serta mencari info se-detail2nya mengenai bisnis ini sehingga tidak mendapatkan informasi yg simpang siur dan tdk jelas 🙂 Terima kasih atas waktunya untuk membaca. Salam Mulia Sejahtera. Mari kita semangat mengkampanyekan penghijauan untuk bumi kita (^0^)/

  6. lasmintoalhafizh says:

    Kmrin kn panen lg jabon yg sdh gabung apa bs mnnjukan transaksii jual beli perusahaan igist dgn perusahaan buyer jabon DILUAR perusahaan igist?

  7. itonk sj says:

    Perkenalkan nama sy triyanto. Biasa di panggil itonk. Tinggal di sleman. Profesi sebagai supir taksi. Dua tahu lalu saya ikut program GERAKAN AMANKAN BUMI bukan karna keuntungan Jabon. Tapi melihat Pak Haji Wira Pradana ST yg masih muda, visioner dan sangat taat dan takut kepada Tuhannya. Puasa daud sejak kelas 2 SMP, belajar dr para tokoh sukses di dunia… bisa mengaji dan mengkaji. Mungkin, inilah rahasia sukses beliau. Taat dan Takut kepada tuhannya. Insyaallah orang seperti ini layak di jadikan pemimpin krna Amanah.

    Kepada saudaraku Auditor Eksternal… apa yang anda tulis tidak ada yang salah. Semuanya benar. Sayangnya Anda berda di Luar system…. di system IGIST sdh ada yg meng-audit. Namanya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara periodik. Semua yang anda pikirkan sdh di kalkulasi di BKPM.

    Bapak Hamdan Zoulva, Mantan Ketua MK dan PT Elnusa (BUMN) pun ikut membeli di angka miliaran. Tentu saja karna mereka sdh pertimbangkan seperti apa yang anda Tulis.

    Orang seperti saya sangat perlu bisnis ini. Dan di indonesia jumlah org seperti sy buanyak banget. Alhamdulillah dua tahun ikut program GERAKAN AMANKAN BUMI banyak hal yg saya dapatkan selain uang….

    Kalo punya cara yg lebih baik dari IGIST, tolong sampaikan ke saya via trhebat@gmail.com

    Yang bisa masak ayam dengan rasa yang lebih enak tentu saja banyak sekali. Tapi yang bisa ngalahkn omset nya KFC???

    Yang punya jabon banyak sekali. Yang mampu ngalahkan omset IGIST???

    Tunjukkan ke saya cara yg lebih baik… sebuah cara kerja yg memuliakan manusia (PEOPLE), tidak merusak lingkungan (PLANET) dan menguntungkan (PROFIT)

    saya sering lewat di daerah Pekabata, Polewali, Wonomulyo, Mamuju sampe ke kota Palu untuk mengedukasi masyarakat tanam pohon…. kalo ga mau repot baru hubungi IGIST. Termasuk Anda juga Mas auditor… kira kira lebih hebat mana… Anda atau Pak Haji Wira Pradana???

    Tulisanmu sangat mendongkrak omset IGIST. Trimakasih sebelumnya… Salam MULAI SEJAHTERA

    • Wow! Senangnya bisa membahagiakan orang, bahkan dengan tulisan yang belum sempurna ini 🙂
      Terima kasih, Pak Itonk.

      • itonk sj says:

        Sama sama Pak Ahmad Abdul Haq… selamat menjelang Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir dan Batin. Salam buat keluarga

      • Kedai Hijabku says:

        analisa matematis pak ahmad luar biasa tapi sebagai orang awam yang belum tahu tentang I GIST, saya justru tidak mendapat pesan “berhati-hatilah” yang ingin disampaikan Pak Ahmad melainkan justru mendapat kesan kebencian Pak Ahmad terhadap I GIST sehingga saya justru bertanya-tanya kenapa sebegitu bencinya pada I GIST ( semacam hater pada artis hehe). itu yang pertama. yang kedua jika I GIST memperoleh margin yang tinggi dari jasanya, apa yang salah dengan itu? bahkan dengan membandingkan jika penanaman jabon dilakukan sendiri maka seharusnya masyarakat tidak perlu mengeluarkan cost sebanyak jika menyerahkan pengelolaannya kepada I GIST. dan bahwa keuntungan I GIST masih berlipat-lipat bahkan setelah memberikan backup guarantee. ya menurut saya ini wajarlah. masa iya I GIST menghitung rugi atau mepet kalau ada hal-hal di luar dugaan. ya pastinya I GIST sdh memperhitungkan supaya dia tetap mendapat untung bagaimanapun kondisinya. dan ini tidak berarti penanam jabon dirugikan, karena kompensasinya adalah pemilik pohon ga perlu repot memikirkan bagaimana mengelola itu pohon jabon alias tahu beres. ini sama saja dengan komentar orang yang beli baju dengan harga tinggi dengan bilang mending desain dan jahit sendiri jauh lebih murah. ya pasti. kalau mau ya silakan. tapi mendesain (ide itu mahal) tidak mudah jadi wajar jika baju jadi harganya berlipat dibandingkan dengan jika kita terjun langsung meskipun dg bantuan penjahit sekalipun. artikel Pak Ahmad ini informasi yang bagus, tapi menurut saya tidak netral dan tidak fair.

        • David says:

          Yang menjadi problem adalah mengapa I-Gist mengaku2 bisnis menanam Jabon sdgkan tanaman Jabon yg ditanam tdk pernah dijelaskan secara detail, baik harga dan penjualannya yg asumsinya selalu sama setiap tahun bahkan smpai 20 tahun ke depan. Saya juga blm pernah membaca Siapa sebenarnya konsumen tanaman Jabon ini? Apa benar hrga satu pohon Jabon pada saat panen menjadi Rp. 1.000.000. Seandainya ini bisnis tanaman kehutanan, seharusnya banyak yg dibahas adalah budidayanya, panen dan pasca panen bukan mekanisme keuntungan yg bisa dikatakan tdk masuk akal 100% setiap tahun. Melalui pemaparan Pak Ahmad di atas menurut saya ada benarnya, seharusnya PT. GMN tdk usah bawa2 tanaman Jabon tp mengakulah bahwa bisnis sbnrnya adalah pemutaran uang nasabah lewat bisnis properti dan tanah yg semakin tahun semakin meningkat harganya. Masalah ke depannya adalah jika bisnis investasi properti dan tanah PT. GMN suatu hari menemui titik hnya keuntungan sedikit bagaimana cara mengembalikan modal nasabah serta keuntungannya? bagaimana program pendidikan, religius dll? sebenarnya kalau sprti yg diceritakan pak ahmad bhw PT. GMN memutar uang nasabah lewat bisnis properti dan tanah sbnrnya msh rasional mengingat bisnis properti di Indonesia makin menggairahkan. hnya saja ttp saja perlu waspada karena semua bisnis akan ada titik jenuhnya sesuai kondisi perekonomian suatu bangsa atau ekonomi global. semoga bapak/ibu bs tercerahkan, jgn cuma mikirin diri sendiri yg sdh dpt keuntungan besar tnpa mikirin nasib nasabah di masa yg akan dtg atau setelah anda. Semoga ini bkn seperti bom waktu yg suatu saat meledak dan menyisakan penyesalan pada nasabahnya.

      • husin Ong says:

        Hehehe…investasi jabon? Saya setuju sama admin. Di Sukabumi ratusan hektar kebun jabon nunggu pembeli tuh.

    • areu says:

      Hati2 dg bisnis yg MENJUAL AGAMA.

      Di Kalimantan juga pernah ada kasus bisnis tanam modal, lewat ustad Lehan, dg bawa2 promosi kealiman dia.

      Ternyata penipuan, & ustad tsb berhasil ditangkap, skrg dipenjara.

      Bisnis yg baik tdk pernah menjual agama.

  8. A. W. SASONGKO says:

    Sepertinya artikel ini dikeroyok member yg udh join sama i-gist. Tapi sebagai artikel pengimbang saya juga ingin memberikan komentar sebagai pengimbang juga. Teman saya di daerah Jogja punya pohon jabon 2 hektar dan sudah berumur 10 tahun ukuran belum bisa sebesar yang di gembor2kan igist 10cm per tahun. Dibilang bibitnya bibit unggul lah ditanam di tanah yg subur lah tapi tanah apa di indonesia ini yg bukan tanah yg subur semuanya dpt di tanami. Cuma kalau laju pertumbuhannya di markup diatas kertas ya sama juga menipu.

    Maka dari itu teman saya yg sudah lama berkecimpung di tanaman jabon tahu betul bagaimana laju pertumbuhan pohon jabon.

    Bulan lalu teman saya ini ditawari orang untuk bergabung di igist nah karena yang ditawarkan harus mengeluarkan uang sebanyak itu dan tidak masuk akal untuk harga investasi per pohonnya maka menolak untuk bergabung dan justru menawarkan pohon jabonnya yang 2 hektar itu kalau mau dibeli 2 juta per pohon dia mau atau bahkan kalau 1 jt aja per pohon dia mau melepas. Eh si member igist ini bilang “gak bisa harus dari hasil tanam igist bibit unggul ditanam di lahan yang subur” ya sudah penawaran saat itu berakhir.

    Selang beberapa minggu setelahnya si teman saya ini ditelfon oleh pihak igist dan ditawari untuk dibeli pohonnya 1jt per pohon semuanya dengan catatan jangan cerita ke siapa2 kalau itu bukan igist yang menanam. Dan akan dipakai untuk acara panen raya hasil tanaman igist selanjutnya.

    Jadi apakah seperti ini cara bisnisnya? Jika ada akad jual beli yang walaupun “kelihatannya” sah legal dan halal dan ada satu kalimat saja dari salah satu pihak menjelaskan yang bukan sebenarnya apakah itu masih disebut akad jual beli yg syariah?

  9. Mari Pak Ahmad Abdul Haq daftar dan tanam pohon di Program IGIST, jadi bisa memahami lebih detail dan turut merasakan manfaatnya 🙂
    http://www.greenwarriorindonesia.com

    https://uploads.disquscdn.com/images/26973844591af537fe42923ed909636367ab91b600188d9bc952f78777f0bec9.jpg

  10. novi ana says:

    Saya baru mau gabung dg i-gist, dg nilai investasi terkecil yaitu 3jt 850rb, eh malah baca artikel beginian. Di bilang investor bodoh lah, di suruh nanam jabon sendiri lah, mana cukup duit 3850?

  11. Azis Musa says:

    Bisnis ini sdh pasti penipuan….. Jangan mau dibodoh-bodohi lagi. Ini sama persis modelnya dgn siwsscash, d4f, dll yg sejenis yg sekarang sdh kabur semua. Bisnis pohon jabon ini hanya kedok sj. Saya kira artikel ini sdh cukup bagi yg mau menggunakan akal sehatnya.

  12. lelly says:

    0rang serakahhhh…. cuma jual omongan …baik jual gorengan asli hasil keringat sendiri..

  13. Krn says:

    Sy perlu info apakah benar jabon yang sudah panen bisa menghasilnya rp.1.500.000 per pohon? jika dijual kayu gelondongan brpa harganya per kubik? Jika dijual dlm bentuk produk apakah akan terserap oleh pasar seluruhnya, atau hanya dibeli oleh member saja? apakah igist ada kerjasama jangka panjang penjualan produk dg pihak lain utk memastikan kepastian penjualan produk?

  14. Joko Rafianto says:

    Pertanyaan saya sih simple…. Sampai saat ini ada ga sih yg di rugikan menjadi member I-GIST …. Atau ini hanya ketakutan hanya karena kalah dalam persaingan….

  15. Dean says:

    Kalau hitung2an gitu sih bukan terlalu masalah sebab ini bisnis murni. Wajar. Yg perlu dan terpenting disoroti adalah aspek legalitas dan siapa dibalik layar para pengusaha itu agar bisa menjadi jaminan utk investor

  16. Fathin says:

    Maaf, kok enak banget biaya tanam sendiri cuma habis 20-30jt per hektar.. saya sudah hitung2 sendiri. Biaya segitu baru nutup buat persiapan lahan. Belum penanaman, perawatan tiap 6 bulan selama 5 th, penyulaman, panen. Bisa sampai 100jt-an itu.. plus capek dan pusing kalau gagal.

    Ya kali kalau perhutani lahannya murah, atau malah bagi hasil untuk pemilik lahan gak masuk dlm hitungan jenengan???

    Buat saya sih nilai yg ditawarkan i gist masih rasional sebanding dg kepraktisan yg ditawarkan.

  17. Budhi FebrIan says:

    Astaghfirullah, komen saya sebelumnya malah tidak ditampilkan dan dituduh sebagai spam…
    Padahal yg saya sampaikan adalah kenyataannya…

    • Saya pribadi selaku pemilik situs tidak pernah menghapus komentar yang relevan dengan topik. Bisa dibuktikan dengan bervariasinya komentar di halaman ini.
      Mungkin komentar Mas Budhi tersaring oleh sistem DISQUS. Wallahu a’lam.
      Kalau Mas Budhi tidak berkeberatan, mohon dikirimkan kembali komentar yang terhapus tersebut.

  18. Paundra Ferdinansyah says:

    sejauh ini 10th sudah bisnis ini berjalan. tdk ada 1 org pun yg dirugikan. saat ini semua sdh tdk ada masalah… satgas waspada investasi sdh faham bagaimana i-gist berjalan. gubernur bupati walikota jendral sampai tukang becakpun sdh bny yg membeli pohon i-gist… fahami dl systemnya, baru bicara 😉 salammulia sejahtera

  19. Mister Hiro78 says:

    Saya baru saja telpon OJK. Dan direkomendasikan tidak mengikuti investasi ini, karena mereka saat ini melakukan pemanggilan untuk menghentikan kegiatan penarikan dana ke masyarakat karena ilegal. Silahkan untuk hubungi layanan konsumen OJK. Waspada!!!

    • joko supriyanto says:

      tlg sampaikan ojk untuk berlaku adil. KITA MEMBELI DENGAN BUKTI. BUKAN MENYIMPAN UANG.

  20. Wawan Mantap says:

    Hmmmm kalo saya baca isi dari artikel ini seperti lebih memojokkan ketimbang memberikan informasi penyeimbang.
    Si penulis se-otak dengan si auditor eksternal tapi supaya gak disebut se-otak dia bisa berdalih ini hanya kutipan….hahaha
    Investor bodoh katanya? Yah namanya juga investor, bukan pengelola modal, yang penting masih untung dengan hanya BERDIAM DIRI itu beda donk dengan untung by BERSUSAH PAYAH…
    Jadi intinya selama penulis belum bisa menyajikan siapa pihak yang pernah DIRUGIKAN… mendingan di saring tuh kata2 investor BODOH… kutipan gak disaring ya beginilah…
    Apa boleh kita menyebut PENGUTIP BODOH?

  21. Agus Suryono says:

    Kalo Memang Bisa Menanam Sendiri Pohon JABON, Bibit Beli Sendri, Sewa Lahan Sendiri, seperti yang Bapak Sebutkan. Kemudian Setelah 5-6 Tahun Panen. Siapakah yang Mau Membeli Kayu JAbon Kita ? yang di khawatirkan adalah Kejadian Seperti Menanam Pohon Kayu JATI PUTIH. Pada RAme2 TAnam, Sudah Besar…eeeee…Gak ada yang Mau beli ? AKhirnya jadi Kayu Bakar.

  22. D'Malique says:

    Mantap pak ahmad. Tks infonya

    Kalau ada temen2 yg punya bibit terong yumi aku mau ya…

  23. Raffy Pratama says:

    Untuk membuktikan bonafid tdknya perusahaan,Intinya yg sdh member pas jatuh tempo ambil dan simpan dl jgn langsung investasikan lagi. Lebih baik investasi di property yg jelas kenaikannya setiap tahun dan bisa dijalankan sendiri.

  24. Rizaldi says:

    Saya sudah join dari akhir tahun 2011,disertifikat tertulis feb 2012.
    Sudah dijanjikan cair bulan maret tahun 2018 dengan harga lelang perpohon seharga 600rb. Kita lihat apakah benar atau masih ada proses ini dan itu buat mengulur waktu.

    • Kesimpulan sementara gimana, Mas?
      Bulan Maret sudah hampir berakhir dan belum kunjung ada tanda2 realisasi ‘kan? 🙂

      • Rizaldi says:

        Ga tahu pak… Saya juga harap cemas. Saya lihat dulu sampai akhir Maret apabila tidak cair berarti benar itu Jabon angan-angan.

      • Rizaldi says:

        Kemaren dan hari ini saya minta jawaban. Tetapi sangat tidak memuaskan.
        Apabila booming siap2 para rekruter diminta pertanggung jawaban oleh para downline.
        Waspadalah para upline dengan jurus mautmu dulu.

  25. barusan ikut bisnis konsep kayak gini, pas tau dari temen suruh nyari info tentang bisnis pohon jabon

    Nitip Link siapa tau ada yang bikin web https://buanaweb.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *