Kamus Surat Utang Negara

  • Accrued Interest
    jumlah kupon (bunga) obligasi yang dihitung dari sejak pembayaran kupon terakhir sampai dengan tanggal setelmen.
  • Adjusted Gross Income
    pendapatan yang menjadi dasar individu atau rumah tangga dalam menghitung federal income tax.
  • Agen Lelang Surat Utang Negara
    pihak yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk melaksanakan lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana.
  • Agen Fiskal
    agen yang ditunjuk untuk melakukan pencatatan kepemilikan (registry) dan melakukan pembayaran bunga dan pokok obligasi.
  • Allotment
    penetapan alokasi Obligasi Negara yang diperoleh.
  • APBN Penyesuaian
    APBN yang disesuaikan volumenya sebagai akibat perubahan asumsi makro. Penyesuaian ini tidak memerlukan pengesahan Undang-undang, namun cukup dibicarakan dengan DPR.
  • APBN Perubahan
    APBN tahun berjalan yang pada akhir masa tersebut dilakukan perubahan, dan perubahan ini memerlukan pengesahan oleh pemerintah bersama DPR dalam bentuk Undang-Undang (UU APBN Perubahan). Dahulu ABPN Perubahan ini dikenal dengan nama APBN-TP.
  • Arranger dan Agen Penjual Obligasi Negara
    pihak yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melaksanakan Book-building dan penjualan Obligasi Negara di pasar perdana.
  • Asset to Bond Swap
    pertukaran antara aset yang dikelola oleh BPPN dengan obligasi negara yang diterbitkan dalam rangka program rekapitalisasi perbankan.
  • Automatic Bidding System
    sistem penawaran lelang secara otomatis dengan menggunakan sarana lelang elektronis yang tersambung (on line). Bidder memasukan penawarannya dan oleh sistem secara otomatis akan merekam dan mengurutkan atas dasar urutan waktu.
  • Average Maturity
    rata-rata jangka waktu jatuh tempo obligasi.
  • Benchmark Yield Curve
    kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat keuntungan (yield) pada berbagai jatuh tempo dari surat berharga tanpa risiko. Kurva ini menjadi dasar acuan dalam proses penentuan harga obligasi dan aset finansial lainnya serta pembentuk ekspektasi pasar tentang suku bunga dimasa depan.
  • Bid-to-cover Ratio
    rasio antara jumlah penawaran yang masuk dengan jumlah penawaran yang dimenangkan.
  • BI-SKRIP (Bank Indonesia-Sistem Kliring, Registrasi, Informasi dan Penatausahaan Surat Berharga)
    sistem yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk menatausahakan Obligasi Negara, yang terdiri dari (i) pencatatan kepemilikan; (ii) setelmen transaksi, dan; (iii) pembayaran bunga dan pokok Obligasi Negara.
  • Book Entry Registry (BER)
    sistem pencatatan obligasi tanpa warkat dalam suatu jurnal elektronis.
  • Bookbuilding
    kegiatan mengumpulkan pemesanan pembelian dari para investor.
  • Buyback
    pembelian kembali obligasi (Surat Utang Negara) sebelum jatuh tempo.
  • Capital Gain
    keuntungan yang berasal dari selisih harga jual dan harga beli dari suatu aset finansial.
  • Capital Adequacy Ratio (CAR)
    merupakan ketentuan pemenuhan penyediaan modal minimum bank-bank yang saat ini sebesar 8%. CAR adalah rasio antara modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).
  • Central Registry
    pihak yang bertanggung jawab untuk menyimpan catatan kepemilikan dari obligasi Pemerintah, pembayaran kupon serta menatausahakan perpindahan hak kepemilikan obligasi pemerintah. Saat ini Bank Indonesia bertindak sebagai Central Registry.
  • Clean Price
    harga obligasi dikurangi accrued interest.
  • Code of Conduct
    standar perilaku yang merupakan aturan tertulis yang harus dipatuhi oleh para anggota suatu perkumpulan dalam menjalankan kegiatannya.
  • Competitive Bid Auction
    sistem lelang dimana tiap-tiap peserta lelang menyampaikan harga penawaran (bid price) masing-masing.
  • Continuous Auction
    mekanisme lelang secara berkesinambungan yang akan berhenti apabila ada kesesuaian antara harga bid-offer.
  • Cost of Funds
    biaya yang dikeluarkan bank atas dana yang dihimpunnya sebelum diperhitungkan reserve requirement.
  • Credit Risk
    risiko dimana penerbit obligasi tidak mampu membayar bunga dan pokok obligasi pada saat jatuh tempo. Credit risk ini sering juga disebut Default risk.
  • Cross Currency Swaps
    pertukaran dua valuta atau mata uang yang berbeda dengan perjanjian kedua belah pihak akan mempertukarkannya kembali sebesar nilai nominalnya pada saat jatuh tempo.
  • Day Count
    jumlah hari yang digunakan dalam menghitung accrued interest obligasi.
  • Debt Switching
    penukaran obligasi yang telah beredar dengan obligasi jenis lain yang memiliki jangka waktu jatuh tempo dan/atau kupon yang berbeda.
  • Defisit Anggaran
    selisih negatif antara Penerimaan Negara dengan Belanja Negara.
  • Dirty Price
    harga obligasi yang mengandung accrued interest, sering juga disebut full price.
  • Discount Bonds (Zero Coupon Bonds)
    obligasi yang tidak memberikan kupon atau bunga, dijual dengan diskonto dan pada saat jatuh tempo obligasi dibayarkan atau dilunasi sesuai dengan nilai nominalnya.
  • Diskonto Obligasi
    selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest) untuk obligasi dengan kupon.
  • Divestasi
    pelepasan kepemilikan (modal/saham) pada suatu perusahaan.
  • Due Diligence
    pemeriksaan secara mendalam terhadap suatu aspek dari institusi tertentu.
  • Duration
    rata-rata tertimbang jangka waktu jatuh tempo obligasi. Duration digunakan untuk mengukur volatilitas obligasi, semakin kecil duration semakin tinggi tingkat volatilitas obligasi.
  • Federal Tax
    kebijakan yang bertujuan untuk menjamin bahwa individu, trust, estates, dan perusahaan yang kaya membayar paling tidak sejumlah pajak pendapatan.
  • Financial Market
    pasar keuangan, kelompok pasar dimana instrumen jangka pendek dan jangka panjang diperdagangkan, meliputi pasar uang dan pasar modal.
  • Fixed Rate Bonds
    Obligasi yang memiliki suku bunga tetap sampai dengan jatuh tempo. Bunga dibayarkan setiap enam bulan pada tanggal 15 pada bulan yang telah ditentukan.
  • Flat Yield Curve
    adalah kurva dimana yield obligasi jangka pendek sama dengan yield obligasi jangka panjang.
  • Floating Rate Bonds (variable Rate Bonds)
    obligasi yang tingkat bunganya disesuaikan secara periodik berdasarkan tingkat bunga Treasury Bills atau rata-rata deposito berjangka bank-bank tertentu. Obligasi bunga variable yang diterbitkan pemerintah dalam rangka rekap suku bunganya ditetapkan setiap 3 bulan berdasarkan tingkat bunga SBI 3 bulan.
  • Foreign Currency Loan
    pinjaman dalam bentuk valuta asing.
  • Forward Foreign Exchange Contract
    suatu kontrak atau kesepakatan penyerahan kemudian sejumlah valuta asing atas suatu transaksi (underlying) pada periode tertentu yang disepakati.
  • Gross Income
    total pendapatan individu sebelum pengurangan (deductions) dan pengecualian (exclusions).
  • Harga Beragam (Multiple Price), harga yang dibayarkan oleh masing-masing pemenang lelang sesuai dengan harga penawaran yang diajukannya.
  • Harga Indikatif
    harga rata-rata Obligasi Negara di pasar sekunder dalam periode 1 (satu) minggu.
  • Harga Setelmen
    harga yang harus dibayarkan atas lelang Surat Utang Negara yang dimenangkan.
  • Hedge Bonds
    obligasi yang suku bunganya ditetapkan berdasarkan tingkat bunga SIBOR (Singapore interbank offered rate) 3 bulan + 2% pada pokok yang diindeks dengan perubahan kurs rupiah terhadap US$. Obligasi ini dimaksudkan untuk menutup posisi devisa neto (net open position) bank-bank rekap.
  • Holding Period
    masa kepemilikan suatu obligasi yang dihitung sejak pembeliannya.
  • Humped-backed Yield Curve
    adalah kurva dimana yield obligasi mengalami fluktuasi.
  • INDO-14
    obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah RI dengan denominasi USD. Obligasi ini diterbitkan pada tanggal 3 Maret 2004, dengan kupon sebesar 6.75% dan jatuh tempo pada tanggal 10 Maret 2014, jumlah nominal yang diterbitkan adalah sebesar USD 1,00.
  • Indonesia Goverment Securities Trading System
    sistem perdagangan Surat Utang Negara secara elektronik yang digunakan dalam perdagangan Surat Utang Negara di pasar sekunder oleh pedagang Surat Utang Negara.
  • Inflasi
    persentase kenaikan harga umum barang dan jasa dalam suatu periode tertentu.
  • Instrumen Investasi Pendapatan Tetap (Fixed Income Asset)
    surat berharga yang menawarkan pendapatan yang tetap dari waktu ke waktu. Di Indonesia surat berharga dimaksud (biasanya obligasi) ditawarkan perusahaan sekuritas sebagai produk reksadana pendapatan tetap.
  • Inter Dealer Market
    pasar antar dealer pedagang Surat Utang Negara.
  • Interest Rate Swap
    suatu perjanjian dimana dua pihak (disebut counterparties) membuat kesepakatan untuk mempertukarkan pembayaran bunga secara periodik.
  • Investment Portfolio Account (Rekening Portofolio Investasi)
    rekening yang dipergunakan untuk mencatat obligasi pemerintah yang dimiliki bank dalam portofolio investasi/aset-nya dengan nilai historis (historical price).
  • Kupon
    besarnya bunga yang dibayarkan secara reguler, yang dinyatakan dalam persentase terhadap nilai nominal obligasi.
  • Lelang Surat Utang Negara
    penjualan Surat Utang Negara dengan cara pengajuan penawaran pembelian secara kompetitif maupun nonkompetitif dalam suatu periode waktu penawaran yang telah ditentukan dan diumukan sebelumnya.
  • Loan to Deposit Ratio (LDR), ratio antara kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh perbankan.
  • Market Expected Yield
    hasil yang diharapkan oleh pasar atas suatu surat berharga (misalnya obligasi pemerintah).
  • Market Maker (Penggerak Pasar)
    lembaga keuangan yang bertindak sebagai penggerak pasar dengan memberikan kuotasi harga dua arah (bid and offer prices) dan setiap saat siap menjual dan membeli.
  • Mismatch Exposure
    ketidaksesuaian antara sisi liabilities dan asset bank.
  • Multiple Price Auction
    sistem lelang dimana pemenang lelang akan membayar harga surat berharga sesuai dengan harga penawaran (bid price) yang diajukannya.
  • Multiple Price
    metode harga beragam, yaitu metode penentuan pemenang lelang dimana harga yang dibayarkan oleh masing-masing pemenang sesuai dengan harga penawaran yang diajukannya.
  • Negative Spread (dalam perspektif bank) adalah selisih minus antara biaya dana dengan pendapatan bunga.
  • Non-Competitive Bid Auction
    sistem lelang dimana sebagian peserta lelang tidak menyampaikan harga penawaran dan akan menerima atau membayar berdasarkan harga rata-rata hasil lelang dari competitive bidder.
  • Obligasi Negara (ON)
    Surat Utang Negara (obligasi) dalam mata uang rupiah dengan kupon atau dengan pembayaran bunga secara diskonto, berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan, dan pada saat jatuh tempo dilunasi sebesar nilai nominalnya.
  • Obligasi Negara
    Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran bunga secara periodik dan/atau dengan pembayaran bunga secara diskonto.
  • Open Market Operation
    merupakan instrumen kebijakan moneter untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dalam sistem perbankan melalui penjualan atau pembelian surat-surat berharga.
  • Outliers
    istilah yang menggambarkan yield dari transaksi perdagangan yang secara signifikan berbeda dari tingkat yield yang umum dan wajar terjadi di pasar sekunder dalam waktu tertentu.
  • Outright Transaction
    Transaksi jual-beli obligasi tanpa kewajiban membeli atau menjual kembali obligasi tersebut. Kebalikan dari transaksi repo.
  • Outright
    transaksi jual-beli obligasi secara lepas tanpa kewajiban membeli atau menjual kembali obligasi tersebut.
  • Oversubscribed
    suatu keadaan dimana permintaan dari jenis sekuritas yang baru diterbitkan melebihi jumlah yang ditawarkan.
  • Over-the-Counter
    pasar Obligasi Negara yang dilakukan pelaku pasar melalui perdagangan di luar bursa.
  • Paperless (Scriptless), sekuritas atau surat berharga tanpa warkat.
  • Par to Par
    pertukaran obligasi (fixed rate menjadi variable rate) yang dilakukan berdasarkan nilai nominalnya masing-masing.
  • Pasar Perdana Internasional
    kegiatan penawaran dan penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing di luar wilayah Indonesia untuk pertama kali.
  • Pasar Perdana
    kegiatan penawaran dan penjualan Surat Utang Negara untuk pertama kali.
  • Pasar Sekunder
    kegiatan perdagangan Surat Utang Negara yang telah dijual di pasar perdana.
  • Pelaksana Penatausahaan Surat Utang Negara
    pihak ditunjuk oleh Pemerintah untuk melakukan kegiatan pencatatan kepemilikan, kliring dan setelmen, serta agen pembayar bunga dan pokok Surat Utang Negara.
  • Pemesanan Pembelian Kompetitif
    pemesanan pembelian dengan mencantumkan volume dan tingkat yield yang diinginkan pemesan.
  • Pemesanan Pembelian Nonkompetitif
    pemesanan pembelian dengan mencantumkan volume tanpa tingkat yield yang diinginkan pemesan.
  • Penawaran Pembelian Kompetitif
    pengajuan penawaran pembelian dengan mencantumkan volume dan yield yang diinginkan penawar.
  • Penjatahan
    penetapan alokasi Obligasi Negara yang diperoleh setiap pemesan seuai dengan hasil penjualan.
  • Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara
    merupakan suatu Self Regulatory Organization (SRO) yang didirikan sejak Nopember 2002 untuk menyelenggarakan pasar antar dealer pedagang Surat Utang Negara, berdasarkan sistem perdagangan dan kode etik yang telah disepakati oleh seluruh anggota.
  • Peserta Lelang Surat Utang Negara
    pihak yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk dapat ikut serta dalam lelang Surat Utang Negara.
  • Positive Yield Curve (Normal Yield Curve), adalah kurva dimana yield obligasi jangka pendek lebih rendah dari obligasi jangka panjang dan disebut negative atau inverted yield curve apabila terjadi sebaliknya.
  • Primary Dealer (Dealer Utama)
    lembaga keuangan yang ditunjuk oleh pemerintah, untuk secara aktif melakukan penawaran (bid) obligasi pemerintah di pasar perdana. Primary Dealer dapat juga berperan sebagai penggerak pasar (market maker) di pasar sekunder.
  • Primary Dealer System
    suatu sistem perdagangan di pasar perdana dengan menggunakan suatu panel Dealer Utama (primary dealer).
  • Primary Market (Pasar Primer)
    kegiatan penawaran dan penjualan surat berharga (termasuk obligasi pemerintah) untuk pertama kali.
  • Prospektus
    informasi tertulis mengenai penawaran obligasi kepada publik dengan tujuan agar pihak membeli obligasi yang dimaksud.
  • Public Offering Auction System
    penawaran umum obligasi dengan menggunakan sistem lelang.
  • Redemption of Debt
    pelunasan kembali surat utang sebelum atau setelah jatuh tempo dengan harga diskon (at discount) atau premium (at premium).
  • Redemption Value
    nilai pokok obligasi yang harus dibayarkan kepada pemegang obligasi pada saat obligasi jatuh tempo.
  • Reference Rate
    tingkat bunga yang dijadikan sebagai patokan atau referensi untuk menentukan bunga obligasi, misalnya tingkat bunga SBI-1 bulan atau 3-bulan, Sibor/Libor. Reference rate juga sering disebut sebagai benchmark.
  • Refinancing Risk
    risiko dimana pemerintah tidak mampu memperoleh dana dari hasil penjualan obligasi baru yang dibutuhkan untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo.
  • Refunding bonds
    obligasi yang diterbitkan dalam rangka melunasi obligasi yang akan jatuh tempo.
  • Rekening Kas Negara
    rekening yang menampung seluruh penerimaan negara baik yang bersumber dari perpajakan, non perpajakan, maupun hibah dan seluruh pengeluaran negara dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
  • Remote Trading
    sistem perdagangan jarak jauh yang dapat dilakukan oleh Anggota Bursa dari kantor Anggota Bursa masing-masing dimana setiap order langsung dikirim ke sistem perdagangan tanpa perlu memasukkan order melalui lantai bursa.
  • Reopening
    Penerbitan kembali seri obligasi yang telah diterbitkan sebelumnya.
  • Reprofiling
    program penawaran pertukaran (exchange offer) dengan maksud untuk menata ulang struktur jatuh tempo obligasi agar menjadi lebih seimbang dan mengurangi tekanan fiskal di masa mendatang.
  • Repurchase Agreement (Repo)
    persetujuan antara penjual dan pembeli surat berharga dimana penjual menyetujui untuk membeli kembali surat berharga tersebut dengan harga dan dengan jangka waktu yang telah disepakati.
  • Repo
    yang juga disebut RPs atau buybacks, sering digunakan sebagai instrumen investasi pasar uang dan sebagai instrumen kebijakan moneter oleh Bank Sentral.
  • Revenue Bonds
    obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek atau perusahaan tertentu dimana pemilik obligasi dijamin dengan hasil (revenue) proyek yang dibiayai dengan obligasi tersebut. Obligasi ini adalah salah satu jenis dari municipal bonds.
  • Reverse Repo
    pembelian surat berharga oleh satu pihak (pembeli) dari pihak lainnya (penjual) dengan perjanjian akan dijual kembali dengan harga dan jangka waktu yang telah disepakati.
  • Risk Exposure
    merupakan potensi risiko yang ada dari struktur portofolio yang dimiliki.
  • Risk management
    pengelolaan risiko yang mungkin timbul dari penerbitan Surat Utang Negara terutama yang berkaitan dengan risiko pendanaan, risiko gagal bayar, risiko operasional, risiko pasar.
  • Rounding method
    Cara pembulatan atas hasil penghitungan, misalnya pembulatan penuh (simple rounding) atau pembulatan dengan desimal atau fraksi.
  • Secondary Market (Pasar Sekunder), kegiatan perdagangan surat berharga (termasuk obligasi negara) yang telah dijual di pasar primer.
  • Sektor
    pengelompokan obligasi berdasarkan time to maturity-nya.
  • Setelmen
    penyelesaian transaksi Surat Utang Negara yang terdiri dari setelmen dana dan setelmen kepemilikan Surat Utang Negara.
  • Single Price dan Uniform Price Auction
    sistem lelang dimana pemenang lelang akan membayar surat berharga sesuai dengan harga rata-rata penawaran.
  • Stapled Bond*)
    obligasi yang digolongkan ke dalam program pertukaran obligasi lama dengan 2 (dua) jenis obligasi baru, dimana obligasi jenis pertama memberikan kupon yang lebih tinggi dari obligasi jenis kedua, namun rata-rata tertimbang kupon kedua jenis obligasi tersebut sama dengan kupon obligasi rekap yang akan dipertukarkan. Contoh: obligasi Seri FR0001 ditukarkan dengan Seri FR0006 dan FR0007. Seri FR0003 ditukarkan dengan FR0008 dan FR0009.
  • Stop-out Rate
    penjualan Surat Utang Negara berdasarkan target jumlah Surat Utang Negara yang akan dijual Pemerintah.
  • Straight Bonds
    obligasi yang dapat dilunasi oleh atau dijual kembali kepada pemiliknya sebelum jatuh tempo.
  • Sub Registry
    lembaga yang ditunjuk Bank Indonesia untuk melakukan seluruh kegiatan kliring, setelmen termasuk pencatatan dan pengalihan kepemilikan obligasi pemerintah dan melakukan fungsi sebagai agen pembayar untuk pemilik surat berharga yang tercatat pada Sub Registry.
  • Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Surat Utang Negara (obligasi) dalam mata uang rupiah tanpa kupon yang dijual secara diskonto, berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan, dan pada saat jatuh tempo dilunasi dengan nilai nominalnya.
  • Surat Utang Negara (SUN), surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.
  • Syndicate Underwriting
    penjaminan emisi dalam bentuk sindikasi yang terdiri dari lead-underwriter, managing underwriter dan co-underwriter.
  • Tax Exemption
    pembebasan dari kewajiban pembayaran pajak atas obyek pajak tertentu berdasarkan ketentuan yang berlaku.
  • Tax Washing
    tindakan untuk menghindari pembayaran pajak oleh wajib pajak, dengan memanfaatkan individu atau institusi yang memperoleh fasilitas tax exemption.
  • Taxable Income
    pendapatan bersih (laba bersih) sebelum dikurangi pajak.
  • Tenor
    jangka waktu jatuh tempo obligasi.
  • Time to Maturity
    waktu yang tersisa (umumnya dalam tahun) hingga suatu obligasi dilunasi atau jatuh tempo.
  • Trading Portfolio Account (Rekening Portofolio Perdagangan)
    rekening yang dipergunakan untuk mencatat obligasi pemerintah yang dimiliki bank dalam portofolio investasi/aset-nya dengan harga pasar (marked to market) dan siap untuk diperdagangkan.
  • Transaksi Outright
    transaksi obligasi jual beli obligasi tanpa kewajiban untuk menjual atau membeli kembali.
  • Treasuries
    surat pengakuan hutang Pemerintah Federal AS yang dijamin pembayarannya (full faith and credit), diterbitkan dalam berbagai jangka waktu jatuh tempo dan dapat diperdagangkan. Surat Berharga ini terdiri dari Treasury Bills, Treasury Notes dan Treasury Bonds.
  • Treasury Bills
    surat berharga yang berjangka waktu satu tahun atau kurang dijual dengan cara diskonto (at discount) dari nilai nominalnya melalui lelang.berjangka pendek yang diterbitkan oleh pemerintah Amerika Serikat (US Treasury) dengan diskonto dan pada saat jatuh tempo dibayarkan sesuai dengan nilai nominalnya.
  • Treasury Bonds (T-Bonds)
    surat berharga berjangka waktu panjang yang jatuh temponya 10 tahun atau lebih yang diterbitkan dengan denominasi minimum USD 1.000.
  • Treasury Notes (T-Notes)
    surat berharga berjangka waktu tempo menengah yaitu satu sampai dengan 10 tahun dijual dengan cara langsung (cash subscription) melalui penukaran utang pemerintah yang masih berjalan atau yang jatuh tempo, atau dengan melalui cara lelang. Denominasinya mulai dari USD 1000.
  • Uang Primer atau Reserve Money
    kewajiban otoritas moneter yang terdiri atas uang kertas dan uang logam yang berada di luar BI dan KPKN, yang dimiliki oleh bank umum dan sektor swasta , serta simpanan giro bank umum dan sektor swasta (penduduk) pada BI.
  • Variable Rate Bonds
    obligasi yang suku bunganya ditetapkan berdasarkan tingkat bunga SBI 3 bulan. Bunga dibayarkan setiap 3 bulan pada tanggal 25 pada bulan yang telah ditentukan.
  • Weighted Average Price (WAP)
    harga obligasi yang ditetapkan secara rata-rata tertimbang.
  • Withholding Tax
    pajak yang dipungut dimuka oleh Wajib Pungut.
  • Yield (Imbal Hasil)
    keuntungan yang diharapkan oleh investor dalam persentase per tahun.
  • Yield Curve (Kurva Hasil)
    grafik yang menggambarkan hubungan antara tingkat keuntungan (rate of return) atau yield dengan berbagai jangka waktu jatuh tempo obligasi.
  • Yield to Maturity (YTM)
    tingkat keuntungan (rate of return) yang akan diterima investor dari suatu obligasi apabila dimiliki sampai dengan jatuh tempo.

*) pengertian terutama mengacu kepada obligasi rekap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *