Para Kyai Dukung Syekh Puji
** Klarifikasi Syekh Puji Bukan Tokoh Agama
http://misterionline.com/03/11/2008/para-kyai-dukung-syeh-puji/ (link sudah mati)[1]
TUNTANG-
Pujiono Cahyo Widianto alias Syeh Puji mendapat angin segar. Pasalnya ia mendapat dukungan moral dari sejumlah kyai dari Kabupaten Semarang terkait pernikahannya dengan Lutfiana Ulfa yang banyak dipersoalkan oleh berbagai kalangan.
Dukungan moral tersebut muncul setelah sejumlah kyai di Kabupaten Semarang mendatangi kediaman Syeh Puji di Bedono, Kecamatan Jambu sebanyak dua kali yakni pada Rabu (29/9) dan Minggu (2/10) malam. Kedatangan para kyai tersebut untuk mengklarifikasi mengenai pernikahan yang menggegerkan Indonesia.
Para kyai yang mendatangi Syeh Puji antara lain KH. Tadzkir (Sraten, Tuntang), KH Zaenal Arifin (Tuntang), KH. Syamsurroyi (Tuntang), KH Abdillah (Jaten), KH Muslim Sholeh (Bringin), KH Ali Mas’ud (Bandungan), KH Abdul Rosyid (Bergas), KH M Sodiq (Bener, Tengaran), dan KH Musta’in Ahmad (Poncol, Bringin).
”Kita mendatangi Syeh Puji karena pemberitaan sudah menyangkut masalah kyai. Kita hanya memandang permasalahan itu dari sudut pandang fiqih Islam bahwa pernikahan itu sudah sah,” tutur KH Tadzkir dan KH Syamsurroyi yang menjadi juru bicara kepada wartawan di Sraten Tuntang, kemarin siang.
Kesimpulan yang diambil para kyai setelah mereka menanya langsung kepada Ulfa mengenai tanda–tanda kedewasaan wanita menurut Islam yakni sudah haid. Sedangkan mengenai usia pernikahan ada tiga kategori yakni afdol apabila perempuan berusia diatas 16 tahun, boleh bagi wanita yang berusia 12-16, dan makruh apabila dilaksanakan pada wanita yang berusia dibawah 11 tahun.
Hal lain yang perlu diklarifikasi, lanjut Tadzkir, sosok Syeh Puji bukanlah kyai atau tokoh agama seperti yang banyak beritakan selama ini. Panggilan syeh jamak ditemui di negara Timur Tengah bagi pria dewasa. ”Syeh itu masih dibawah ustadz. Syeh Puji bukan kyai atau pengasuh ponpes karena dia hanya sebagai pendiri pondok pesantren,” ujar dia.
Sementara itu, Syamsurroyi memaparkan cerita Ulfa mengenai awal pertemuannya dengan Syeh Puji. Awalnya, Ulfa bermain dirumah Bu Roto, salah satu tetangganya pada bulan Juli silam. Ia kemudian diajak main ke pabrik Silenter dan bertemu dengan pemiliknya Syeh Puji. Pada kedatangan kedua kalinya langsung dilamar oleh Syeh Puji yang juga pendiri Ponpes Miftahul Jannah. Kemudian Ulfa diminta Syeh Puji untuk menemui istri pertamanya Hj Umi Hani. (deb)
Catatan
- [1]Tulisan di halaman ini sudah melalui penyuntingan, yaitu perubahan kata “syeh” di sumber asli menjadi “syekh” untuk menyesuaikan dengan ejaan yang umum berlaku di Indonesia.↩
Leave a Reply