A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

Kamiso Handoyo Nitimulyo




Nama :
Kamiso Handoyo Nitimulyo

Lahir :
Purworejo, Jawa Tengah, 15 Februari 1946

Agama :
Islam

Pendidikan :
1. Fakultas Pertanian UGM (S1) (1973)
2. Oregon State University, Amerika Serikat (S2, 1983)
3. Oregon State University, AS (Ph.D. ilmu perikanan, 1985)


Karir :
1. Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (1974-sekarang)
2. Ketua Laboratorium Teknologi Ikan (1976-sekarang)
3. Sekretaris Jurusan Perikanan (1979-1980)
4. Tugas Belajar ke USA (1980-1985)
5. Ketua Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian UGM (1986-1986; 1989-1993)
6. Ketua Laboratorium Penyakit Ikan (1988-1998)
7. Ketua Program Studi Budidaya Perairan (1994)
8. Kepala Pusat Studi Kelautan Universitas Gadjah Mada (1999)
9. Sekretaris Senat Fakultas Pertanian UGM (1995)
10. Ketua Komisi Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM (1997)
11. Ketua UP3F Fakultas Pertanian UGM (1998)
12. Anggota Konsorsium Ilmu Pertanian Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi/Dikti (1999)
13. Anggota Komisi Disiplin Ilmu Pertanian, Dikti (1990-1999)
14. Pembantu Direktur I Akademi Perikanan Yogyakarta (1987-1992)
15. Direktur Akademik Perikanan Yogyakarta (1992-2002)
16. Anggota Tim Pengembangan Istilah Perikanan, kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Brunnei Darussalam
17. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Dikti (1998-2001)


Kegiatan Lain :
1. American Fisheries Society (1983-1985)
2. Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia, Ketua Cabang DIY (1992) Perhimpunan Ikan Hias
3. Anggota Indonesia Fish Genetic Research Network (1993)
4. Anggota Asian Fisheries Social Economic Research Network (1993)
5. Anggota Asian Fisheries Society (1993); Fish Health Division of AFS (1993)
6. Anggota World Aquaqulture Society (1996)
7. Asian €“Australian Chapter of WAS (1997)
8. Indonesian Network of Fish Health Management (1999)
9. Anggota Indonesia Network of Fisheries Stock Assesment and Management, (1999)
10. Anggota Dewan Pakar, Badan Pengembangan Teknologi dan Inovasi Yogyakarta
11. Anggota Himpunan Masyarakat Perikanan Nusantara (1999).




 

Kamiso Handoyo Nitimulyo


Dia bukan tokoh Aquaman atau Deni si manusia ikan, tapi keahliannya mengenai penyakit ikan setara dengan dua tokoh fiksi itu. Dialah Profesor Kamiso Handoyo Nitimulyo, pakar perikanan dari Universitas Gadjah Mada.

Tapi jangan bayangkan masa kecil Kamiso lekat dengan laut atau perkampungan nelayan. Ia melewatkan masa kecilnya di Kutoarjo, Kabupaten Kebumen. Sebagai anak buruh tani yang tak punya tanah dan sawah garapan sendiri, hidupnya jauh dari kemewahan. Saban hari ia membantu ayahnya menggarap sawah milik orang lain. €œBayangan mengenai universitas itu jauh dari benak saya. Tak terlintas sama sekali,€ kenang ahli perikanan yang meraih S2 dan Ph.D. di Oregon State University, AS, ini.

Himpitan ekonomi sempat membuat ibunya pindah ke Jakarta, dan ia dibawa serta. Di Ibu Kota, ia masuk sekolah dasar di bilangan Bendungan Jago, Kemayoran, Jakarta Pusat. Sekolahnya mulus-mulus saja. Hanya saja, nasib ibunya tak selempang Kamiso. Setahun sebelum ujian SD, sang ibu jatuh sakit. €œMenurut adat Jawa ibu harus tetirah kembali ke Jawa,€ ujarnya. Tetirah itu dilaksanakan saat ia duduk di bangku SMP 10, Pasar Baru, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, semester awal.

Kamiso pun balik kandang ke Kutoarjo. Ia kembali pada rutinitas awal, membantu ayahnya menanam padi, mengairi sawah, mengolah kolam, dan memberi makan ikan. Akrab dengan alam, terutama dengan peternakan ikan, ia pun tertarik dengan perikanan dan pertanian. €œMeski saat itu kami tidak memiliki sawah, tapi saya yakin dapat hidup dari itu,€ kenang lelaki kelahiran ahli perikanan yang meraih S2 dan Ph.D. di Amerika Serikat itu

Sayang ia terbentur tembok nasib yang kokoh, lagi-lagi terhadang biaya sekolah. Ayahnya, Nitimulyo, masih seperti dulu: buruh tani, demikian pula ibunya -- yang kadang-kadang nyambi berdagang dan membuka warung di pasar. €œDari hasil warung itulah, ibu bisa menyekolahkan saya sampai tinggi,€ papar putra sulung dari empat bersaudara ini. Kemiskinan memang tidak membuat mereka menyerah.

Kalaupun ia sekarang menjadi ahli perikanan, itu bukan cita-cita masa kecilnya €“ yang katanya belum jelas waktu itu. Yang terpatri dalam benaknya hanyalah ingin hidup lebih enak dan bahagia. Di SMP, lantaran mempelajari biologi, arah hidupnya mulai tampak jelas. Pun saat SMA ia masuk jurusan IPA. €œKetika daftar di universitas, saya hanya memilih jurusan pertanian. Meskipun ayah saya tidak punya sawah, tapi saya punya keyakinan bisa hidup dari situ sebagai sarjana pertanian,€ tuturnya.

Semasa kecil hingga dewasa, Kamiso tergolong anak yang tak suka mengada-ada. Itu karena teladan dari ayahnya. Saban berangkat ke sawah, sembari menenteng cangkul, atau saat beristirahat, ia kerap diberi nasehat oleh ayahnya. Ia juga memetik teladan dari kisah-kisah pewayangan, khususnya mengenal budi pekerti dan tanggung jawab. €œTak ada waktu khusus dari ayah untuk membimbing saya. Sebagai buruh tani ia tak memiliki banyak waktu luang,€ kenang lelaki kelahiran Purworejo, Jawa Tengah, itu.

Lagipula kehidupan di desa yang masih menjaga tetakrama, katanya, membuatnya leluasa bermain dengan siapa saja. Orangtuanya tak pernah mengarahkannya harus begini atau begitu. €œOrang tua juga berpikir kalau mengarahkan anaknya terlalu keras, tapi kemampuannya terbatas, si anak malah tidak bisa menjadi apa-apa,€ kata Kamiso. Ia sendiri tak memberi alasan pada orangtua untuk memarahinya.

Keinginannya menjadi sarjana pertanian ternyata mendapat dukungan dari orang tuanya. Menyadari kemampuan diri, mereka berusaha bersikap hemat. Misalnya, Kamiso jarang mengikuti kegiatan organisasi, untuk menghemat biaya. Tapi itu bukan berarti ia tidak bergaul sama sekali. €œSaya pernah menjadi pemain sepak bola yang populer di kampung,€ papar lelaki yang pernah bergabung dalam berbagai organisasi perikanan dan kelautan tingkat Asia dan dunia ini.

Masa kuliah adalah masa cukup sulit baginya. Begitu tiba saatnya harus menyusun skripsi, kenang Kamiso, ia langsung menghadapi kendala biaya penelitian. Ia pun rehat kuliah dan mengajar di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Kutoarjo, lalu bekerja penuh waktu pada Balai Penyuluh Lapangan di Pati, Jawa Tengah, selama setahun. Dari hasil mengajar dan bekerja ini ia membiayai penelitian dan penyusunan skripsinya. Belakangan, setelah ia menyelesaikan kuliahnya, ia bekerja sebagai dosen di almamaternya (FP UGM). €œBeberapa tahun kemudian saya mendapat kesempatan mengambil S2 dan S3 di luar negeri,€ tutur Kamiso.

Pada 1985 ia memperoleh beasiswa Rockefeller. Ini memungkinkannya membawa keluarganya ke Amerika dan menetap di sana antara 1980 dan 1985. Meski jumlah dana beasiswanya masih di bawah standar upah Amerika, namun ia menuai manfaat yang lain: anaknya bisa sekolah gratis.

Bekal ilmu yang dibawanya dari negeri seberang itu ternyata bermanfaat di daerahnya. Selain mengajar dan menjadi kepala pusat studi kelautan di UGM, Kamiso juga ikut menggodok UU kemaritiman yang berhubungan dengan otonomi daerah.

Waktu luangnya ia nikmati dengan main tenis dan memelihara ikan gurame, koi dan nila di rumah. Obsesinya tak jauh-jauh dari ikan: ingin menjadi pengusaha perikanan. Ia mulai menyiapkan kolam-kolam ikan yang akan ia sewakan kepada para petani di tanah kelahirannya, Kutoarjo.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


KAMARDY ARIEF | KARDJONO WIRIOPRAWIRO | KARDONO | KARKONO Partokusumo alias Kamajaya | KARLINA UMAR WIRAHADIKUSUMAH | KARNO BARKAH | KARTINI MULYADI | KASINO HADIWIBOWO | KEMALA MOTIK | K.H. HAMAM JA'FAR | K.H. MOHAMAD ACHMAD SIDDIQ | K.H. MUKTI ALI | K.H. RADEN AS'AD SYAMSULARIFIN | K.H. SHOLEH ISKANDAR | K.H. TOHIR WIJAYA | KHAIDIR ANWAR | KI SOERATMAN | KIAI HAJI ALI MA'SHUM | KOENTJARANINGRAT | KOESNADI HARDJASOEMANTRI | KONTAN PRI BANGUN | KOSASIH PURWANEGARA | KRISHNAHADI S. PRIBADI | KRISTOFORUS Sindhunata | K.R.M. HARIO JONOSEWOJO HANDAJANINGRAT | K.R.T. HARDJONEGORO | KUNTO WIBISONO SISWOMIHARDJO | KUNTOADJI | KUNTOWIJOYO | KURNIA | KUSWATA KARTAWINATA | KWIK KIAN GIE | Kafi Kurnia | Kamiso Handoyo Nitimulyo | Karlina Leksono Supelli | Karni Ilyas | Kartika | Kemal Jufri | Koesparmono Irsan | Krisdayanti | Kurniawan Dwi Yulianto | Kusnanto Anggoro | Kusumo Priyono | Kwik Kian Gie


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq