Nama : MOESLIM TAHER
Lahir : Sigli, Aceh, 10 September 1934
Agama : Islam
Pendidikan : - SD, Sigli (1947)
- SMP, Padang (1953)
- SMA, Padang (1957)
- Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta (1965)
- Fakultas Sospol Unpad, Bandung (sarjana, 1968
- Doktor, 1979)
Karir : - Guru SD Ruang Pendidikan Rakyat, Padang (1950-1952)
- Guru SMP dan SMA Persada, Jakarta (1954-1957)
- Pendiri dan Ketua Yayasan Jayabaya, Jakarta (1959 -- sekarang)
- Rektor Universitas Jayabaya, Jakarta (1961 -- sekarang)
- Dosen luar biasa Fakultas Sospol Unpad, Bandung (1979 -- sekarang)
Kegiatan Lain : - Ketua Umum Majelis Rektor Universitas dan Institut Swasta seluruh Indonesia (1980 -- sekarang)
- Anggota Dewan Pertimbangan Agung (1981 -- sekarang)
- Presiden International Association of University untuk kawasan Asia Tenggara
Alamat Rumah : Jalan Pemuda, Kapling 717, Jakarta Timur Telp: 482114
Alamat Kantor : Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jakarta Pusat
|
|
MOESLIM TAHER
Ketika masih SMP, ia sudah mengajar SD di Padang. Beberapa tahun kemudian ia menjadi direktur sebuah SMA swasta. Tahun 1959 ia malah mendirikan Universitas Jayabaya, Jakarta, dengan dua fakultas pada mulanya; fakultas hukum dan ekonomi.
Menumpang pada sebuah gedung sekolah lanjutan di Salemba, mahasiswanya kuliah sore sampai malam hari. "Kalau listrik mati, kami menggunakan lilin atau petromak," kata Moeslim yang lahir sebagai anak keempat dari tujuh bersaudara. Ketika itu rektornya adalah Prof. Mr. S.A. Hakim (almarhum). Moeslim sebagai wakil, merangkap sekretaris. Sejak 1961, pimpinan universitas dipegangnya sendiri.
Ia mendapat gelar sarjana hukum dari perguruan tinggi yang dipimpinnya, 1965. Tiga tahun kemudian, ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Sosial Politik Unpad, Bandung. Di Unpad pula ia menjadi dosen luar biasa sejak 1978 dan setahun kemudian meraih gelar doktor dengan predikat cum laude.
Apa yang mendorongnya mendirikan universitas? "Terbatasnya perguruan tinggi, dibanding jumlah penduduk Indonesia," kata Moeslim. Ketika itu hanya ada tujuh universitas negeri di Indonesia. Sedangkan perguruan tinggi swasta hanya sekitar dua kali jumlah itu.
Di awal berdirinya, mahasiswa Fakultas Hukum Jayabaya pernah hanya enam orang. Itu pun sering absen. "Saya ajak kawan-kawan yang bukan mahasiswa untuk hadir, sekadar menyenangkan hati dosen," kisah Moeslim. Kini, dengan gedung mentereng di Jalan A. Yani, Jayabaya merupakan universitas swasta dengan jumlah mahasiswa lebih dari 15.000.
Oktober 1983, universitas ini ricuh. Mahasiswa menuntut penurunan uang kuliah dan melakukan aksi perusakan. Peristiwa tersebut berlanjut sampai ke meja hijau.
Anggota DPA sejak 1981, jabatan Moeslim yang lain adalah Ketua Umum Majelis Rektor Universitas dan Institut Swasta dan Presiden International Association of University untuk kawasan Asia Tenggara.
Ayahnya, Haji Sidi Mohammad Tahir (almarhum) adalah pensiunan kepala rumah gadai. Moeslim dikaruniai dua anak dari istrinya, Yuyun Hindun, yang dinikahinya 1962.
|