Nama : R.M. SOEDARSONO
Lahir : Yogyakarta, 5 April 1933
Agama : Islam
Pendidikan : - SD Keputrane, Yogyakarta (1947)
- SMP Negeri II, Yogyakarta (1951)
- SMA Negeri I, Yogyakarta (1954)
- Fakultas Sastra UGM (1961)
- Sekolah Tari dan Musik Universitas California & Universitas Hawaii, AS (1968, 1969)
- Sekolah Tari di Ecole Superieure D'Etude Choregraphique di Paris(1967)
- Universitas Michigan, AS (doktor, 1983)
Karir : - Guru SMA Negeri di Semarang (1958-1959)
- Asisten FS UGM (1959-1961)
- Ketua ASTI (1963-1980)
- Pembantu Rektor I Institut Seni Indonesia (1984 -- sekarang)
- Dosen FS UGM (sekarang)
Kegiatan Lain : - Ketua Yayasan Javanologi
Karya : - Beberapa Faktor Penyebab Kemunduran Wayang Wong Gaya Yogyakarta
- The Hero in Southeast Asian Literature
- Rama, the Ideal Hero and Manifestation of the Good on The Indonesian Theatre
- Wayang Kulit, A Javanese Shadow Theater
- Wayang Wong, the State Ritual Dance Drama in the Court of Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 1984
Alamat Rumah : Jalan Suryodiningratan 21, Yogyakarta
Alamat Kantor : Jalan Gampingan 1, Yogyakarta Telp: 2933
|
|
R.M. SOEDARSONO
Memasuki kediaman Pembantu Rektor I Institut Kesenian Indonesia (ISI), di ndalem Suryodiningratan, Yogya, orang akan langsung terkesan. Di ruang tamu terhampar seperangkat gamelan -- yang biasanya dimainkan keluarga itu setiap malam Minggu atau hari kosong yang lain. "Siapa pun yang mau, boleh main gamelan di sini," kata Soedarsono. Yang memanfaatkan tawaran itu biasanya para ibu di sekitar rumahnya.
Dar, demikian ia biasa dipanggil, bukan sekadar doktor lulusan Universitas Michigan, AS, 1983, dengan disertasi berjudul Wayang Wong in the Kraton Yogyakarta. Ia juga penari. Tidak kurang dari sembilan tahun, ia selalu memegang peran Arjuna atau Rama. Peran ini memang kemudian ia tolak, ketika menginjak usia 25 tahun. "Sejak itu, saya lebih suka memerankan Bima," kata Dar.Ia lebih senang disebut "seniman" ketimbang "ahli tari". Sikap begini yang membuat Dar tidak begitu saja menerima, ketika, pada awal 1960-an, Menteri P & K (waktu itu) Prof. Dr. Prijono (almarhum) menawarinya jabatan ketua Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) yang hendak didirikan. "Saya tidak mampu," kata Dar kepada Prof. Prijono, ketika itu. "Pak Prijono kemudian mengancam untuk menghentikan saja niat mendirikan ASTI," kata Dar. Akhirnya ia terpaksa menerima.
Dar anak tunggal Winotokusumo, pegawai Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kakeknya dari pihak ayah adalah Pangeran Suryodiningrat, adik Sultan Hamengkubuwono VIII, yang berhasil membawa -- istilah sekarang, memasyarakatkan -- tari klasik ke luar tembok keraton. Sudah sejak kecil Dar mempelajari tari.
Awal Januari 1985, Dar mengumumkan hasil temuannya tentang sejarah wayang orang -- setelah November 1984 membuka-buka arsip di India Office Library (IOL) di London, yang menyimpan sekitar 25 naskah kuno Indonesia, terutama Jawa. Dar menemukan naskah Arjuna Murca (Raibnya Arjuna), setebal 300 halaman, yang ditulis -- oleh orang yang tidak bernama -- sejak 17 November 1781 sampai 2 Januari 1782. Padahal, dalam disertasinya, yang kemudian diterbitkan Gadjah Mada University Press dengan judul Wayang Wong, the State Ritual Dance Drama in the Court of Yogyakarta, Dar menuliskan 1845 sebagai awal wayang. "Dengan penemuan baru itu, saya ingin meralat kesimpulan saya sebelumnya," katanya.
Menikah dengan Sri Soenarti, 9 April 1961, ia kini ayah dua anak. Lelaki berkaca mata plus 2 ini masih melakukan jogging dan bersenam.
|