A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

ZAHID HUSSEIN




Nama :
ZAHID HUSSEIN

Lahir :
Yogyakarta, 19 Mei 1925

Agama :
Islam

Pendidikan :
-SMA, Yogyakarta Pendidikan Militer dalam Angkatan Darat
-Pendidikan Inteligen


Karir :
-Guru SD Muhammadiyah (1942-1943)
-Budanco Tentara Pembela Tanah Air (1943-1945)
-Komandan Seksi BKR-TKR (1945-1950)
-Komandan Kie TNI BKR/TKR (1950-1957)
-Dan Dhima Pelatih/Guru SIAD (1958-1964)
-Dan Yon, Infanteri Lombok DIPIAD/Pus Intel Strad (1965)
-Kepala Biro Bantuan Presiden (1970-sekarang)


Kegiatan Lain :
-Ketua Umum DPP Paguyuban Sumarah (1940-sekarang)
-Ketua Umum Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (1974-sekarang)


Alamat Rumah :
Jalan Kartini Raya 64, Jakarta Pusat Telp.: 621240

Alamat Kantor :
Biro Bantuan Presiden Jalan Veteran 14, Jakarta Pusat Telp.: 353041 s/d 353047

 

ZAHID HUSSEIN


Perkenalan pertamanya dengan Pak Harto tepat bersamaan dengan Serangan Umum 1 Maret (1949) ke Yogya. Dalam serangan yang ikut menentukan sejarah Republik Indonesia itu, Zahid Hussein, waktu itu letnan dua dengan jabatan Komandan Seksi di Bantul, oleh Letnan Kolonel Soeharto ditugasi tetap bertahan bersama 40 anak buahnya di kota, sementara pasukan lain menyingkir ke daerah gerilya.

Tugas sesudah serangan dan pendudukan selama enam jam itu justru riskan. "Belanda, seusai serangan tersebut, mengadakan pembersihan gencar di dalam kota," tutur Zahid. Dalam penyamaran selama dua bulan, Zahid dan anak buahnya menyimpan senjata di pelbagai tempat terpisah. Tak seorang pun yang tertangkap. "Selain memakai otak, saya tekankan kepada anak buah supaya pasrah kepada Allah."

Sikap taat mutlak kepada Tuhan seperti itu bagi Zahid bukan hal baru. Sejak berusia 14 tahun, ia sudah mulai menekuni Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Waktu itu, rumah orangtuanya di Yogya sering menjadi tempat pertemuan aliran tersebut. Ayahnya, Almarhum Abdulah Muhsin, seorang wiraswasta, memang aktif menyelenggarakan pertemuan rutin tersebut. Dan kepada kesembilan anaknya, terutama kepada Zahid yang nomor enam, ayahnya selalu berpesan -- seperti yang kemudian dituturkan kembali oleh Zahid, "Supaya selalu ingat dan pasrah kepada Tuhan." Caranya? "Gampang," jawab Zahid. "Dalam setiap kegiatan hidup sehari-hari, kita harus selalu ingat kepada Tuhan."Zahid kemudian lebih dikenal sebagai tokoh aliran Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa -- meskipun jabatan resminya Kepala Biro Proyek-Proyek Bantuan Presiden, Sekretariat Negara.

Ia tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan, aliran kepercayaan merupakan agama. Pak Haji yang taat menjalankan ibadat sembahyang lima waktu ini berpendapat, tiap agama memiliki aturan dan cara tersendiri untuk membuka hubungan dengan Tuhan. Masing-masing mempunyai persamaan titik temu, yaitu Percaya Kepada Tuhan YME. "Di sinilah posisi aliran Kepercayaan," katanya. Sejak 1974, Zahid Ketua Umum Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Karier militernya, yang bermula lewat Peta, dengan pangkat terakhir brigjen. Di masa muda, olah raganya jogging, naik sepeda, senam, berenang, bulu tangkis, dan voli. Belakangan, di masa tuanya, paling tidak seminggu tiga kali ia jogging, masing-masing 5 kilometer, di samping masih main golf dan berenang.

Zahid menikah dengan Rara Mursamsinah, dan dikaruniai empat anak.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


ZAHID HUSSEIN | ZAKIAH DARADJAT | ZULHARMANS | Zumrotin K. Susilo


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq