Kolom

Politik Tujuh Kata

Oleh Saiful Mujani

Sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai ormas keagamaan besar seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah beberapa hari yang lalu membuat kesepakatan amat penting tentang masalah hubungan antara agama dan negara. Persisnya, permohonan agar MPR tidak memasukan Tujuh Kata dari Piagam Jakarta ke dalam pasal 29 UUD 45. Sebagaimana diketahui umum, tujuh kata itu adalah “Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya.”

31/07/2002 | Kolom | Komentar (0) #

“Convivencia” di Andalusia

Oleh Ihsan Ali-Fauzi

Benih-benih convivencia sudah mulai tersebar saat itu.  Tapi vitalitas keagamaan semua umat tidak hanya berasal dari situ, sekalipun jelas ditopang oleh keterbukaannya pada dunia luar.  Para sarjana dan pemikir Yahudi justru lebih banyak lagi mendulang inspirasi dan model dari wilayah Islam di sebelah timur, dari pusat kekhalifahan `Abbasiyyah di Baghdad.  Dari pusat kekuasaan politik dan gairah intelektual itu, mengalir segala temuan dalam studi-studi atas Alkitab dan Talmud, pengetahuan mengenai filsafat dan sains, penguasaan atas bahasa Ibrani dan kesusastraannya.

14/07/2002 | Kolom | Komentar (0) #

Radikalisasi Agama: Soal Katak dalam Tempurung

Oleh Ihsan Ali-Fauzi

Secara tak sengaja, peristiwa tragis itu membuka peluang bagi lebih banyak lagi rakyat AS untuk mengenal Islam dan kaum muslim. Mereka dipaksa untuk keluar dari tempurung mereka, dan menemukan dunia yang lebih besar dari sekadar AS.

12/07/2002 | Kolom | Komentar (0) #

Demokrasi dan Radikalisme Agama

Oleh Rumadi

Atas dasar itu tidak mengherankan jika bangkitnya radikalisme agama seringkali dibungkus dengan baju demokrasi, sesuatu yang sebenarnya paradoks dengan semangat demokrasi. Perjuangan menegakkan syariat Islam di beberapa daerah, semangat menghidupkan kembali Piagam Jakarta misalnya, muncul atas nama demokrasi dan kebebasan. Barangkali inilah keterbatasan dari demokrasi yang tidak mampu mengeluarkan aspek-aspek yang dapat mengurangi kewibawaannya.

07/07/2002 | Kolom | Komentar (2) #

Islam dan Kejahatan Politik Masa Lalu

Oleh AE Priyono

Salah satu isu besar dari warisan kejahatan politik rezim masa lalu yang selama ini absen dari perhatian para pemikir Islam adalah menyangkut luasnya pelanggaran HAM berat dalam kategori yang dikenal sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.Taruhlah kita hanya mengambil salah satu jenis saja dari kejahatan terhadap kemanusiaan - yakni pembunuhan politik ekstra-judisial yang banyak terjadi dalam operasi-operasi militer untuk menumpas musuh-musuh politik rezim yang berkuasa - maka sesungguhnya kita mewarisi puluhan hingga ratusan ribu korban yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

30/06/2002 | Kolom | Komentar (0) #

Cawan dan Anggur: Menafsir Ulang Ayat-ayat Perang

Oleh M. Guntur Romli

Dengan demikian, konflik-konflik yang terjadi dalam sejarah manusia bukan berasal dari agama, namun lebih banyak akibat konflik politik dan sosial. Posisi agama dalam realitas konflik hanya sebagai alat legitimasi. Maka pendapat yang menyatakan bahwa sumber konflik berasal dari agama berarti telah menzalimi agama sebanyak dua kali. Pertama, pada saat konflik kepentingan (politik), agama dibawa-bawa dan dijadikan alasan. Kedua, kesalahan melihat sebab-musabab konflik yang mengakibatkan agama dimusuhi dan disisihkan dari sendi-sendi kehidupan.

23/06/2002 | Kolom | Komentar (3) #

Semiotika Alquran yang Membebaskan

Oleh Mu’adz D’Fahmi

Dengan pertimbangan bahwa al-Quran, yang terdiri dari rangkaian huruf-huruf arab serta tersusun dalam untaian kata-kata dan kalimat, merupakan media tempat carut- marutnya tanda-tanda, maka salah satu pendekatan yang agaknya menarik dan relevan digunakan sebagai metodologi tafsir adalah pendekatan semiotika yang mengkaji bagaimana cara kerja dan fungsi tanda-tanda dalam teks al-Quran.

16/06/2002 | Kolom | Komentar (2) #

Dari Cabolek sampai dengan Kajen

Oleh Goenawan Mohamad

Sejarah memukau ketika ia merupakan sebuah cerita konfrontasi. Buku yang ditulis Zainul Milal Bizawie ini, dalam arti tertentu sebuah catatan sejarah, mengundang kita untuk mengikutinya karena ia meneruskan sebuah tema yang sering muncul dalam telaah tentang Islam, sebuah tema yang, seperti dikatakannya sendiri dalam bab pertama, berkisar pada ‘perdebatan antara penganut mistik dan syari’ah’.

09/06/2002 | Kolom | Komentar (1) #

Pemberdayaan Perempuan Berbasis Pesantren

Oleh Sukidi

Women Crisis Center, biasa disingkat WCC, menjadi eksperimen menarik ketika berbasis pada pesantren. Maklum, selama ini kita tahu WCC lebih banyak berbasis di perkotaan. Dengan berbasis pesantren, maka WCC menjadi mengakar kuat ke masyarakat, sehingga program pemberdayaan dan penanganan perempuan korban kekerasan menjadi efektif dan sistemik.

02/06/2002 | Kolom | Komentar (1) #

Menggagas Teologi Perdamaian

Oleh Zuhairi Misrawi

Selama ini, perdamaian menjadi doktrin yang tak terpikirkan (allamufakkar fihi). Perdamaian dipahami sebagai “doktrin langit” yang hanya dimiliki Tuhan belaka. Tuhan disebut sebagai pencipta kedamaian, sedangkan manusia adalah makhluk yang ditakdirkan untuk berperang dan bermusuhan. Ironisnya, berperang atau berjihad dianggap sebagai perintah Tuhan yang paling otentik untuk menyelesaikan problem kemanusiaan. Doktrin yang kontradiktif. Di satu sisi Tuhan disimbolisasikan sebagai pembawa kedamaian, tetapi di sisi lain, Tuhan juga mengajarkan pada peperangan.

26/05/2002 | Kolom | Komentar (1) #
Halaman: 36 dari 41 « First  <  34 35 36 37 38 >  Last »

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq