Akar Terorisme
Oleh Syukron Hadi dan M. Irsyad
Suatu pernyataan tekstual di dalam tradisi tidak bisa dilaksanakan apa adanya, melainkan harus dikaitkan dengan konteksnya. Ulil memaparkan, pada zaman nabi perang ekspansif merupakan suatu hal yang lumrah dilakukan dan belum ada aturan internasional seperti sekarang. Nabi hanya melanjutkan tradisi itu. Sangat tidak logis jika menerapkan ajaran jihad tersebut sekarang yang kondisi sosio-politiknya sangat jauh berbeda dengan masyarakat Islam pada masa itu.
Komentar
dalam tulisannya saudara syukron hadi ternyata tidak kritis!!! kenapa??? saudara hadi menyatakan bahwa ustaz saifudin zuhri adalah teroris padahal yg mengatakan ia teroris adalah pihak kepolisian dan ini belum dibuktikan apakah dia benar2 teroris atau hanyalah orang yg direkayasa sebagai terosris utk membenarkan tindakan polisi tsb. seharusnya ada bukti2 yg otentik & jujur kalau kita ingin menyebut ustaz zuhri sebagai teroris.
@Bung Wira yang kritis, kenapa ustad zurhi anda itu tidak menyerah diri ke polisi ketika dia masuk dalam daftar DPO (teroris) sebelum dia terbunuh dalam sergapan polisi jika si zuhri kebanggaan anda itu tidak bersalah (bukan teroris)???
TERORISME MENARIK UNTUK DIBICARAKAN.
ISLAM UNTUK KEBAIKAN DI DUNIA DAN DI AKHIROT.
UNTUK MEMPERBAIKI DUNIA, MUSLIMUN HARUS KUAT, BERTAQWA.
UNTUK BERTAQWA, TERUTAMA HARUS DIKUASAI TERJEMAHAN FATIHAH.
REALITAS, SEKITAR 80% MUSLIMUN TAK HAFAL TERJEMAHAN FATIHAH.
TERUTAMA, 100% (MAYORITASNYA)MUSLIMUN HARUS DIJADIKAN MAMPU HAFAL TERJEMAHAN FATIHAH. AGAR MUSLIMUN KUAT, SEJAHTERA.
MUSLIMUN BELUM MENEMUKAN CARA, UNTUK MENJADIKAN 100% (MAYORITASNYA) MAMPU HAFAL TERJEMAHAN FATIHAH, DENGAN LAMBAT, APALAGI CEPAT/ INSTANT.
PERLU IJTIHAD, SOLUSI, JALAN KELUAR UNTUK MENGATASINYA.
KALAU MUSLIMUNSUDAHKUAT, SEJAHTERA, BARU BISA BERPERAN DENGAN ELEGAN, BERWIBAWA.
TAK PELU ADA TEROR UNTUK MENGISLAMKAN DUNIA.
Asalamualaikum
Jika difikir dengan akal fikiran…
Ya.. jihad zaman dahulu tidak sesuai dengan zaman sekarang..
Zaman sekarang ialah Zaman Kuku Besi di mana Sistem Islam ditinggalkan.
Sistem sekularisme yg bertentangan dengan agama Islam telah berleluasa di dunia ini. Siapa yang mencpta sekularisme ini? Dunia Barat yang menciptanya. Dari sistem perundangannya, ekonominya, cara hidupnya sudah tentu bercanggah dengan peraturan hidup yang telah digariskan oleh Islam. Contohnya yang paling ketara ialah pinjaman bank. Pinjaman bank memang menyenangkan kita untuk membeli sesuatu barang yang mahal, akan tetapi bank telah meletakkan kadar faedah iaitu bunga untuk mendapat keuntungan pada pinjaman tersebut. Walhal, kadar faedah ini adalah secara terang-terangan riba. Riba haram hukumnya! Liciknya oranga barat menipu kita. Eksplotasi ekonomi dari dunia barat ini sememangnya telah memberi beban terhadap dunia terutamanya di Asia Tenggara, Afrika dan negara2 yang telah mengamalkan pentadbiran sekular ini. Sekiranya kita sebagai umat Islam tahu akan masalah ini. Masalah ini hanya dapat diselesaikan dengan Undang2 syara’ Islam. InsyaAllah kita akan hidup senang sejahtera dalam satu komuniti Islam yang berlandaskan Islam dari segi kerohanian dan lahiriah.
Perang dengan segala motif dan exspansi sekarang dan akan datang tetap ada. Lalu kalau Saudara memandang jihad tidak relevan dengan zaman sekarang, justru anda tidak memahami secara menyeluruh. Anda perlu belajar lagi untuk berlapang dada menerima Ayat Alloh.
Menurut saya, nabi Muhammad adalah nabi yang sangat rasional. Tidak banyak keajaiban yang diciptakannya, sehingga ia pun menginginkan umatnya bertindak seperti itu, bukannya fanatik membabi buta. Akar dari semua masalah adalah kebodohan. Kebodohan akan melahirkan kemiskinan. Kemiskinan akan mudah digiring kemana saja termasuk terorisme.
Saya ingin mengomentari dulu tentang ekonomi Barat yang menurut M Fairuz bertentangan dengan Islam. Memangnya ekonomi Islam seperti apa? Pada saat Nabi menjalankan perniagaannya kondisi saat itu belumlah sekompleks sekarang. Lagipula yang benar saja mana ada pedagang yang membuka pembukuan berikut rugi labanya pada setiap customer. Jangan diartikan sesimple itu. Selalu ada profit dalam setiap kegiatan ekonomi. Hal itulah yang membuatnya berjalan. Sdr Fairuz ribut dengan ekonomi Barat, yah nyatanya memang cara mereka yang mumpuni, mengapa menutup mata? Sebaliknya pelajari, jangan hanya ribut dengan ekonomi Islam yang sampai sekarang tak ada yang berjalan. Kalau level pemahamannya hanya sampai disitu, gimana mau maju. Yah, paling menjadi manusia yang selalu merasa teraniaya. Sebaiknya bekali dirimu dengan pengetahuan yang cukup, jadi tidak hanya ngomong dan complain. Kalau mengerti ekonomi Islam, ayo jelaskan. Jelaskan juga kenapa selalu kalah dengan ekonomi Barat. Indonesia dan Islam tak akan pernah maju apabila rakyatnya tidak rasional dan hanya EMOSIONAL dan sibuk dengan JIHAD, yang tak jelas.
Pada zaman sekarang segala sesuatu berdasarkan hukum positif dan konstitusi( baik lokal maupun internasional). Walaupun sesuatu itu salah kalau sesuai dengan hukum positif dan konstitusi tersebut maka akan menjadi benar dan mendapat dukungan. Sekarang ini jaman manipulasi dan konspirasi. Walaupun itu salah kalau sesuai dengan manipulasinya dan konspirasinya maka itu menjadi benar.
1. Pasukan koalisi menyerang Afghanistan,Irak dan Iran tidak dianggap salah karena hukum positif internasional dan konstitusinya yang manipulaif dan konspiratif.
Sementara para Mujjahid yang melawan itu menjadi teroris karena tidak sesuai dengan hukum positif dan konstitusi mereka melalui manipulasi dan konspirasi.
Sehingga menjadi kabur makna mujjahid dan teroris pada zaman sekarang ini, yang haq dan yang bathil.
Sekarang jaman informasi dan kampanye. Siapa yang lebih kuat dalam jaringan informasi dan berkampanye maka dia akan dapat menguasai pola pikir, opini publik, bahkan kebenaran dan kebathilan menurut versi nya.
Kita hidup di negara Pancasila, sebaiknya kita juga harus tunduk bahwa Pancasila merupakan landasan kita untuk bernegara. Sikat habis yang mau merong-rong Pancasila. Tegas dan Tepat
setuju sekali sekarang pintu jihad itu banyak macamnya gak usah jauh jauh ke palestina lihat saja tetangga kiri kanan kita masih banyak yang belum mengenyam pendidikan, pengangguran dan kemiskinan. saya rasa kalo kita mau berjihad pintu pintu tersebut yang paling ideal dinegeri kita. tidak usah pakai kekerasan. indonesia itu cinta perdamaian. jangan smpai beda pendapat harus “gegeran” gilani
Umat islam jangan mau di pecah belah oleh orang kafir dan antek-anteknya, mikir dong....enggak ada yang namanya teroris...yang ada adalah orang-orang yang enggak senang dengan islam yang kaffah...jihad tu harus pake’ semuanya coy...harta, waktu bahkan nyawa sekalipun
Terorisme atau Fundamentalisme adalah sebuah “Error Logic”, begini penjelasannya :Mereka Beragama atas dasar keyakinan bukan “pembuktian”, namun hanya karena mereka yakin maka orang lain yg berbeda keyakinan menjadi salah. Jadi sejak kapan sebuah keyakinan mempunyai kedudukan yg lebih tinggi hingga bisa menyalahkan keyakinan yang lain ??? “Gara-gara mereka yakin, kita jadi salah”????
sebenarnya saya sepakat2 aja...tapi jangan semua di logikakan...jihad seperti dijaman rasulullah memang belum cocok untuk kita terapkan dalam kasus kontemporer sekarang ini..tapi bukan berarti jihad itu sudah tidak ada..karena teks jihad dalam al-qur’an memang disiapkan untuk konteks perkara yang sedang kita hadapi...tapi jangan anda menyangsikan secara langsung bahwa itu biangnya dari ajaran teks al-qur’an…
perlu komunikasi yang lebih bersinergi dalam pemahaman tentang Islam sendiri dari berbagai lini aliran Islam itu sendiri, jgn sampai pemaham islam yang carut marut saat ini menggerogoti Islam itu sendiri. pemahaman yang sempit tentang tuhan serta ideologi menjadi akar yang harus segera dituntaskan oleh para ulama yang saat ini sudah menjadi ujung tombak dari pemahaman yang saat ini berkembang. sadar atupun tidah, ulama sangat bertanggung jawab dengan berbagai aksi teror yang saat ini terjadi. semoga setiap manusia mempunyai pemahaman tentang kasih dalam perbedaan.amin.
Mungkin menjadi bahan pertimbangan bacaan di web berikut:
Perluasan hegemoni merupakan naluri setiap bangsa yang berhasil, tak usah malu-malu generasi salafiyah pun pernah melakukannya, mulai dari ekspedisi Umar ke Palestina hingga ke Afrika Utara sejauh Maroko, bahkan menyeberang ke Cordova. Ke timur sampai ke Turkmenistan, dan Austria di Eropa Tengah, dll. Begitu pula Barat, Cina dan Jepang melakukan hal yang sama kemudian. Laksana hukum alam, siapa kuat dia memetik manfaat. Masalahnya kini berbeda, karena ada PBB dan Mahkamah Internasional. Jadi setiap persoalan kini harus diselesaikan secara beradab. Nah, bila demikian dengan demikian kedudukan jihad harus direvitalisasi.
akar terorisme yang diselubungi dengan baju pengantin diIndonesia itu adalah FPI, PKS, HTI. bahkan sekarang mereka sudah merayap kepemerintahan (DPR,DPRD)dan ke ormas Islam yang lain. kalau kita tidak berhati-hati dan segera menghapusnya, maka tunggulah kemusnahan bangsa Indonesia ini
Pertanyaan terbesar adalah mengapa teroris sulit sekali di brantas di Indonesia? “Apakah karena penduduk Indonesia mayoritas adalah Islam, dimana notabenenya teroris untuk sekarang ini sering dikaitkan dengan Islam”. Tentu saya tidak setuju dengan hal ini! Saya sendiri seorang muslim dan kurang berkenan dengan aksi2 teroris dewasa ini. Masih banyak cara yang lebih arif dan bijak untuk memperjuangkan keadilan selain dengan pedang atau perang. Semoga bangsa Indonesia semakin dewasa dalam menyingkapi hal ini untuk menuju ke arah kemajuan yang lebih positif lagi.
Terimakasih.
Komentar Masuk (17)
(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)