Aktivis Islam dan Pro Demokrasi Menolak Fatwa MUI
Fatwa haram ini dengan sangat jelas mengancam kebebasan hak beribadah 200 ribu pengikut JAI di seluruh Indonesia dan bukan tidak mungkin fatwa itu akan mengulang peristiwa mihnah (inkuisisi) pada abad XV
Komentar
Menurut saya, Indonesia bukanlah suatu negara yang berdasarkan atas agama Islam. Banyak lagi agama lain yang juga harus dihormati. Tolong jangan sampai aliansi atas nama Islam tidak berperan sok jadi Tuhan atas negara ini. Kalian tidak berhak menghakimi apapun, semua itu Hak Allah. Sepertinya kekacauan yang ada sekarang ini, lantaran sikap kalian yang tidak mampu menghormati hak orang lain. Kalian gak digangu, tapi kenapa menggangu ketenangan agama lain. Norak banget. Jangan sok deh
Sebenarnya apa yg menyebabkan aktivis islam dan Pro Demokrasi Menolak fatwa MUI? Padahal sudah ‘JELAS’ bahwa JAI atau Aliran Ahmadiyah itu SESAT!!! Kita sebagai umat Islam meYakini dengan sepenuh Jiwa dan Raga bahwa Rasulullah SAW adalah ‘Khataman Nabiyyin Wal Mursalin’ Toch secara gamlang JAI (Ahmadiyah) menyataka dan meYakini bahwa ‘Mirza Ahmad Ghulam’ sebagai Nabi terakhir mereka. Sebenarnya hal itu tidak akan terjadi di Parung, Bogor (dengan terjadinya pengrusakan oleh masa Islam) apabila JAI tidak menggunakan kata dan mengaku dirinya ‘ISLAM’, dan tentang surat Al-Kafirun itu memang benar bahwa ‘Untukmu agamamu, untukku agamaku. (Q.S. Al-Kaafiruun [109] :6)’ Akan tetapi didalam pemahamannya itu bahwa Orang Islam tidak boleh mencampuri urusan agama lain. Hal ini berbeda dengan JAI yang telah Mencemarkan agama Islam dengan menempatkan Ahmad Ghulam sebagai Nabi terakhir mereka. Kalau para pengikut JAI mau membaca sejarah Ahmadiyah secara utuh, maka akan jelas sekali kesesatan yang ditimbulkannya. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah aktivis islam dan Pro Demokrasi telah membaca dan mencari tahu sejarah berdirinya dan perkembangan aliran Ahmadiyah? Yang jelas bahwa JAI (Ahmadiyah) itu didirikan oleh negara Inggris! Untuk menyesatkan umat Islam....
Dan saya pribadi juga MENOLAK dengan TEGAS akan Pluralisme agama. Kenapa? Agama Islam tidak sama dengan agama yang lain
Kalian orang-orang MUI janganlah sok jadi Tuhan karena itu sudah keluar dari ajaran kita umat Islam. Yang menentukan sesat dan tidak sesat suatu ajaran agama itu bukanlah kalian. Bahkan semua umat manusia di dunia ini tidak ada yang bisa. yang bisa hanyalah satu yaitu Allah semata. Allah maha segalanya karena itu Dia tahu segalanya. Yang sesat menurut saya itu kalian MUI. Karena kalian secara tidak langsung sudah menjadi Allah. Karena kalian memutuskan suatu putusan yang hanya menurut kalian benar padahal itu belum tentu benar. Yang harus kita bangsa Indonesia lakukan adalah bagaimana kita bisa saling menghormati antar satu dengan yang lainnya, karena dengan demikian negara kita bisa maju dan terbebas dari kondisi yang seperti sekarang ini terjadi. terima kasih
-----
Saya adalah seorang aktivis HMI di kaltim..
saya salut dengan cara JIL menyikapi Aliran Ahmadiyah. karena menurut saya, ketakutan2 MUI terhadap penyebaran Ahmadiyah di Indonesia justru membuat Kemunduran dalam berpikir umat islam di Indonesia.. kenapa saya mengatakan begitu?? baik saya jelaskan agar tdk terjadi kesalah pahaman..
Kita semua tahu, sebagian besar umat islam di Indonesia adalah Cenderung Dogmatis, ini di karenakan mereka kebanyakan terlalu percaya apa yang di katakan oleh para “Guru” mereka..Hal ini menyebabkan mereka tidak pernah bebas dalam berpikir tentang agama sehingga saat mereka melihat Aliran Ahmadiyah yang terasa Asing dan tidak lazim.. mereka lantas mencari tahu “solusi” yang ternyata lebih sesat dari aliran Ahmadiyah itu sendiri, yaitu dengan menghancurkan tempat2 yang dianggap sebagai “markas” ahmadiyah. (sedangkan Nabi Muhammad SAW sewaktu datang ke Madinah pertama kali, beliau membuat komunitas antar umat beragama yang bernama “Ummah”.)
oke balik ke penjelasan saya yang tadi, alasan para Pelaku2 yang menggagaskan Pengharaman terhadap Ahmadiyah ini adalah Awamnya pengetahuan keagamaan Masyarakat muslim di Indonesia yang mudah sekali untuk di Pengaruhi untuk masuk Ke aliran Ahmadiyah.
Lagi2 alasannya adalah awamnya masyarakat, saya pikir dengan maraknya aliran2 baru di Indonesia justru membuat Masyarakat akan termotivasi untuk mempelajari Islam secara lebih mendalam dan tidak mudah untuk mengikuti Mazhab yang di anut oleh sang “Guru"…
akhir kata saya Ucapkan HIDUP KEBEBASAN BERPIKIR..
mohon maaf apabila argumen saya masih dangkal, mungkin di karnakan saya baru semester 3 dan jg baru saja membaca buku2 Cak nur.
Wassalam…
sudahlah.... tiap hari ributin agama !!! ga ada yang bisa jamin agamanya benar 100% bayangkan anda lahir beragama islam pasti bela mati-matian agamamu dan kalau lahir kristen juga bela kristen mati-matian, demikian budha,hindu, dan aliran lain. Jadi jangan terlalu naiflah berpikir realistis mempengaruhi orang lain belum tentu membuat anda masuk surga!! dan bisa aja anda menjerumuskan orang lain so laksanakan ajaran agama yang kita yakini pasti kita damai!! Orang Asing sibuk berperang ekonomi dan kesejahteraan rakyat kita sibuk dengan urusan agama dan saling bunuh kita dibodoh-bodohi politikus kita agama dijadikan alat. Para ulama juga cari proyek!! Liat aja negera kita ga maju-maju rakyat miskin, melarat, habis ditipu orang pintar ! Jadi jangan mau terpengaruh tukang adu domba !!! Semuanya itu kepentingan politik Masalah agama biarkan hati kita yang bicara karena kita yang mempertanggungjawabkan pribadi lepas pribadi !! Coba berpikir sedikt Batas Manusia dengan pencipta kadang hanya sebatas nyawa, otak bisa direkayasa, manusia bisa dikloning, jantung bisa diganti, dsb cuman 1 aja yang belum menghidupkan orang mati. Kalo ada alatnya apa anda percaya ama Tuhan???? Makanya masalah agama kita kembalikan kepada kepercayaan dan keyakinan masing2. Wassalam!!!
MUI bukanlah representatif Allah dibumi indonesia MUI hanyalah lembaga yang ingin melindungi umat Islam indonesia. kalau MUI bilang ahmadiyah sesat itu Haknya MUI sebagai lembaga resmi yang mewakili umat Islam indonesia yang di akui negara maupun rakyat indonesia.
cobalah berpikir jernih apa salah suatu lembaga menjalakan tugasnya. umat Islam Indonesia dari yang awam sampai yang intelek sebagian besar pada saat ini masih menjadikan MUI sebagai rujukan.
Menurut saya sebutan kafir bagi agama lain bukan datangnya dari wahyu Tuhan yang ada dalam Quran, tetapi itu pikiran Muhammad yang dimasukan kedalam Quran lalu dikatakan bahwa itu wahyu Tuhan. Kalau teliti kalimat demi kalimat apa yang dinyatakan dalam Quran ternyata semua itu karangan Muhammad. Dia bisa katakan semaunya dia, kafir atau setan tetapi dia tidak mempunyai kewibawaan untuk menentukan bahwa kami harus tunduk oleh wahyu Muhammad.
Sedangkan Muhammad tidak bisa menyelamatkan dirinya dan pengikutnya, ini suatu kelemahan dan orang akan menilai; AGAMAMU DAN AGAMAKU TIDAK SAMA, SELAH JUAL KECAP MELALUI QURANMU KAMI TIDAK BERIMAN PADA QURAN BUATAN MANUSIA, TETAPI KAMI BERIMAN KEPADA ALLAH YANG MAHA KUASA.
BAHWA KEBENARANMU TIDAK SAMA DENGAN KEBENARAN KAMI, JADI JANGAN MENCELA KAMI SEBAGAI BANGSA KAFIR, KAMI JUGA DAPAT BERHAK MENGATAKAN BAHWA AGAMA ANDA ADALAH SETAN.
ANDA BERHAK MENGATAKAN KAMI KAFIR KARENA TIDAK SEIMAN DENGAN ANDA, DEMIKIAN KAMI BERHAK MENGATAKAN AGAMA ANDA ADALAH AGAMA SETAN.
KALAU ANDA TIDAK MAU DISAKITI, DEMIKIAN PULA JANGAN ANDA MENYAKITI ORANG, INI POINTNYA.
Demokrasi? apa itu? apa itu sudah merupakan satu syarat untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan?...pluralisme? apa pula itu? apa itu juga syarat untuk membentuk dunia aman dan makmur? apa sudah ada buktinya? atau sekedar wacana di forum2 yang katanya dari kalangan orang-orang yang banyak belajar dari negara penjajah? padahal negara tempat asal azas demokrasi,pluralisme,itu berasal dari negara yang sekarang menganut imperialisme modren, yang selalu membuat keributan di setiap negara tambang minyak? lalu paham apa yang paling baik bagi manusia sekarang? tentunya paham yang memang telah disyariatkan Tuhan kepada kita, karena cuma Tuhan yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita.
lalu dengan apa tuhan memberikan petunjuk di muka bumi? dengan para Utusannya serta kalam yang tertuang dalam kitab suci.dalam kitab suci ada aturan yang harus kita laksanakan,termasuk menjaga kemurnian aqidah kita...jelas telah ada aturan bagi orang yang melecehkan agama. yang memberitahu masalah itu tentunya bukan bermaksud menjegal orang beribadah tetapi menasehati bahwa apa yang telah dilakukan tidak sesuai dengan syariat islam. coba bayangkan aja, ditengah gempuran produk pangan yang di produksi perusahaan yang tidak kita kenal, bagaimana kita bisa yakin makanan yang kita makan halal atau haram, maka ada lembaga resmi umat yang khusus menyelidiki tentang haram dan halalnya suatu produk, maka fatwa haram yang dikeluarkan MUI adalah upaya untuk menjaga agar Umat tak terjerumus ke dalam kesesatan.
Hahahahaha.... aku tu selalu pengen tertawa orang yang mati-matian membela agamanya dengan melakukan kekerasan dan seenaknya mencela orang....subhanallah.... tentu itu bukan perbuatan umat nabi
ulama sih ulama.... tentu bukan menghina..mendiskreditkan orang dan bukan pula menyulut kekisruhan.... peace...peace man.... itulah yang seharusnya dilakukan oleh ulama....
tp memang, kalo dilihat kembali ke sejarah justru agama eksis karena sebelumnya muncul pertentangan… dan kadang saya berpikir dengan tidak henti-hentinya konflik antar agama seringkali saya terpikir pertanyaan apakah memang dengan konflik-konflik seperti itu agama menjadi eksis???
tp bagaimanapun agama memang tetap perlu, tp agama bukan untuk menimbulkan pertentangan dan konflik disana-sini.... sudahlah man.... malu sama sorban dan kopiyah....ngaku punya Tuhan Allah....perbuatan kayak penguasa terminal....
dan saran ya buat MUI.... belajarlah tentang Indonesia,.... Indonesia itu terdiri dari macam suku bangsa, agama, bahasa dsb. itulah yang tidak pernah berubah, yang selalu kita bangga2kan dari semenjak Indonesia merdeka....
peace-lah....damai ya man.... masih ada hal yang lebih real untuk kita perjuangkan.... bagaimana negara ini adil dan sejahtera....
masih banyak persoalan yang harus diselesaikan !!!
ngapain abis-abisin energi untuk melakukan kekisrukan...lebih baik tu energi digunakan untuk semakin meningkatkan ketakwaan kita.... ya gak ...
siapa tau kita juga belum betul ibadahnya !!!
ok ya.... peace
dah ah pusing mikirin orang yang sok.. ngaku beragama tp perbuatannya setan !!!
ingatlah hanya kepada Allah SWT kita berserah dan kembali,Dan tiada keraguan Al Quran lagi di dalamnya, lalu kenapa kita yang hanya manusia meragukannya,,Istighfar saudaraku…
Pernah suatu saat Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW menghancurkan patung berhala seantero mekah.
Salah satu alasannya adalah berhala merusak akidah umat, sedangkan yang dilakukan MUI adalah Hak Ulama untuk mengharamkan atau menghalalkan suatu permasalahan apalagi yang berbau akidah, kecuali orang tidak percaya dengan guru(Ulama) yang melarang sesuatu.
Kita umat muslim berpatok pada Alquran,Alhadis,IJMA(Perkumpulan ulama dlm merumuskan masalah umat) dan terakhir Ijtihat.
Ijtihat adalah yang terakhir dalam menentukan masalah kecuali kita tidak percaya Alquran,AlHadis dan IJMA.Buktikan dulu akal bisa menentuka semuanya sedangkan manusia sendiri tidak mampu meciptakan apa2.
HAI...SODARA-2 SEMUANYA....
PRINSIP MENDASAR DALAM ISLAM CUKUP JELAS :
1. BERTUHAN ALLAH SWT
2. BERKITAB SUCI AL-QUR’AN
3. BERNABI MUHAMMAD SAW
JADI KALAU ADA PEMIKIRAN YANG ANEH-ANEH ADALAH “HALAL ATAS DARAHNYA”, MEMANG JAMAN SEKARANG BANYAK ORANG YG KEBLINGER BANGGA ATAS HASIL PEMIKIRANNYA, MERASA PALING PINTAR DGN SEGALA ALASAN (EKPLORASI PEMIKIRAN) PADAHAL SEMUANYA ITU “BULL SHIT” CAMKAN ITU SEMUANYA, DAN AKU BERSUMPAH UNTUK “MENUMPAS” dan “BERPERANG” DENGAN KAUM YANG SEPERTI ITU
kafir kalau ga salah sama dengan kufur yang artinya ingkar, yaaaaa kita ingat sendiri aja lah apakah kita pernah ingkar (ingkar terhadap apa aja termasuk kepada ni’mat ALLAH) sehingga kita bisa nimbang sendiri. Begitu aja koq repot.
Katanya Al Qur’an berlaku sepanjang zaman, tentunya perintah2Nya dalam Kitab tersebut masih berlaku dong sampai saat ini, juga berlaku terus sampai panggung sandiwara dunia ini selesai.
Kalau ada pihak yang akan mengikuti perintah dalam Al Qur’an yang membawa kearah kedamaian, ketentraman, kebersamaan dan kasih sayang, menurut saya itu adalah hak mutlak manusia yang memilih demikian. Kalau sekiranya ada pihak dalam Islam sendiri yang tidak setuju dengan pilihan itu mengapa kalian semua tidak usul saja kepada otoritas kalian sendiri untuk menghapus ayat berikut;
QS2:62
QS5:69
QS22:17
QS5:47
QS5:48
QS3:45
Dan banyak lagi ayat-ayat lain yang mendorong kearah perdamaian dan persaudaraan. Berani saudara-saudara yang “sangat” beriman ini menghapus ayat-ayat tersebut? Berani mengatakan bahwa firmanNya tersebut sudah basi?
Mungkin kalian mendewa-dewakan FPI, ini saya ada pengalaman pribadi dan nyata, bukan dongeng.
Gedung milik perusahaan tempat saya dulu bekerja (saya sudah pindah) dibilangan jalan Hayam Wuruk Jakarta dikepung oleh ratusan umat berjubah putih membawa pedang, alasan FPI mengepung karena perusahaan tersebut terlibat kasus BLBI. Setelah sekian jam dikepung, kemudian pemuka-pemuka mereka dalam demo tersebut naik ke kantor management. Maka terjadilah tawar menawar “harga” yang harus dibayar hari itu untuk “sementara” melupakan kasus tsb. Setelah selesai tawar menawar tercapai “kesepakatan sementara” biaya yang harus dibayar managemen pada hari itu maka demo pun bubar.
Seminggu kemudian kantor kami mendapat peringatan kembali untuk membayar “upeti” minggu berikutnya dan mendapat ancaman akan di obrak-abrik jika belum membayar upeti mingguan pada tanggal yang ditentukan. Kemudian management memutuskan untuk mengirim seluruh petugas-petugas keamanan “lapangan” yang ada diseluruh tambak perusahaan di Sumatra selatan untuk menjaga gedung. Al Hasil pasukan berjubah putih tidak berani muncul.
Kalau demikian namanya bukan “jihad” tapi “JAHAT”. Takut muncul tentu karena merasa bersalah dan tahu bahwa resikonya besar jika berhadapan dengan preman-preman dari Sumatra Selatan yang memang “profesional” dibidangnya. Bisa-bisa bukan mati sahid tapi malah mati sangit.
Kalau begini yang mana yang disebut berjuang demi Tuhan yang Maha Pengasih?
Al hasil rekan-rekan kerja yang mayoritas bukan muslim hanya bisa tersenyum sinis saja pada saya seolah-olah mengatakan “Begitukah yang disebut perjuangan dalam agama Islam?”
Maju Terus JIL!
yang jelas menurut saya,ada baik dan buruk,atas bawah, kanan kiri, L/P, pro kontra, langit bumi,kita hidup selalu berpasangan tetap itu hakekat yang Maha Kuasa (Allah), yang harus kita kaji dan di aji adalah af’al,Dat,sifat,ketentuan dan wewenangnya yang Maha kuasa,kita harus mengerti dulu tentang, makna, arti, fungsi dan ilmunya, jangan coba2 memponis sesat menyesatkan dulu kalo tidak tahu makna,arti,fungsi dan ilmunya,karena adanya perbedaan itu adalah hakekat Allah,justru dengan perbedaan ini kita harus kaji dan di aji, boleh ambisi tetapi tidak dengan emosi,jarang manusia bisa menerima nasib yang diberikan oleh Allah,legowo bukan berarti pasrah,sabar bukan berarti diam,coba kita Tafakur(Tapa ngukur ka kujur)kata bahasa sundanya mentafakuri diri sendiri bukan mentafakuri orang lain, semua benar tapi belum ada yang sebenarnya(Yang sejati),semua agama mengajarkan kebenaran bukan mengajarkan kenistaan/kemaksiatan,salah kata manusia belum tentu salah kata Allah, benar kata manusia belum tentu benar kata Allah,Allah maha Roman dan Rohim tidak mungkin tertukar apakah Rohman Bisa Jadi Rohim atau sebaliknya,di dalam islam ada 4, sariat,torekat,hakekat dan maripat,tanah,air,angin dan api,dalam kelapa pun sama, kulit,tempurung,kelapa dan air,manusia pun sama, bayi, kekanak2an,dewasa(muda) dan tua(Kakek2),pernahkah kita mentafakuri itu?carilah keadilan yang seadil-adilnya, jangan merugikan salah satunya,gimana caranya yang merokok tidak merasa dirugikan begitu pun sebaliknya,yang jelas tanamkan keasadaran dari diri kita sendiri,karena hidup ini mencari ketenangan lahir batin,jiwa raga,hati rasa pikiran,ucap,langkah dan kelakuan, dunia dan akhirat, karena hidup di dunia ini “lahun walagun”, permainan belaka hanya sementara, mohon maaf jika ada penulisan yang kurang pas(Benar).
Untuk Mr Nunusaku
Rasanya saya sangat sedih mendengar komentar anda. disini jelas bahwa anda “menelanjangi” kebodohan anda sendiri. Al-Quran mengatakan bahwa untuk umat YAHUDI dan NASRANI sebagai Ahli Kitab [golongan yg diberi kitab/petunjuk oleh-Nya, kalaupun Al-quran mengatakan bahwa pemahaman Ahli Kitab pasca Musa dan Yesus salah, mohon intropeksi. Jika anda merasa tdk salah, silahkan. Toh, kami di Islam diajarkan untuk tdk memaksakan kepercayaan kami.
Tapi kalau sudah menuduh Al-Quran buatan Muhammad Rasul Kami, maaf itu tdk lain suatu provokasi . Walaupun di Islam banyak perbedaan pendapat, adakah orang Muslim yg punya Al-quran yg berbeda? karena demi Allah bahwa tak ada seorang pun bahkan kalaupun dikumpulkan semua mahkluk-Nya yg bisa membuat/menandinginya walaupun 1 ayat. Saya berani menjalankan hukuman gantung jika tantangan saya salah.
saya balik bertanya pada anda, apakah anda yakin kitab [agama] anda sama dengan kitab yg dipakai bangsa amerika, eropa atau yg lainnya? Atau jangan jauh2, apakah anda yakin kitab yg anda yakini saat ini sama persis isinya dengan kitab cetakan tahun 60 atau 70-an? kalau anda merasa intelek coba teliti. Jangan cuma bisa komentar tapi dangkal pemahamannya. Kalau pernyataan saya benar, beranikah anda secara “jantan” menerima hukuman gantung?
Untuk yg muslim mohon renungkan :
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. [Ali-Imran : 64]
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Al-Baqarah : 109]
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Subhanallah, Allahuakbar, Alhamdulillah. Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim. Tidak banyak memang yang dapat saya sampaikan, kenapa karena saya hanyalah seorang yang tidak terlalu pandai walaupun dibilang bodoh gak lah ya… sebagai seorang manusia biasa sih dan hidup dilingkungan biasa juga… saya cuma mau bilang. Wahai saudara-saudaraku kita sama-sama meyakini bukan kalau Allah Swt. Maha Besar, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, Maha Kuat, Maha Penyayang. Menurut kita juga kan Allah tidak membutuhkan kita, sebaliknya kita yang membutuhkanNya. Jadi kenapa harus takut Allah YME akan menjaga kita semua, Allah juga akan menjaga Islam yang lurus, jadi tidak perlu berlebihan sampai meneror yang tidak sepaham dengan kita, yang Maha Mengetahui kan Allah bukannya kita yang hanya mahluk lemah. Buat saya mari kita tingkatkan ketakwaan dengan cara sesuai Al-Qur’an dan Al-Hadist berdasarkan tuntunan Rasulullah Saw yang mulia jangan malah sibuk yang lain-lain. Mari didik anak-anak dan generasi muda menjadi khalifah yang berkulitas sementara waktu sampai Tuhan memanggil kita secara bergiliran. Islam itu indah, Islam itu damai, Islam itu kuat… Allahuakbar Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Keterlibatan perasaan yg sangat duniawi adalah tindakan yg sangat manusiawi.Setelah bertahun tahun berjibaku dng agama yg masing2 kita anut seharusnya semakin mendekatkan kita dgn nilai2 ke ilahi-an.
Yang Ilahi tentu saja adalah pemilik kehidupan.
Perbedaan adlah salahsatu sifat ilahi,alam telah ber evolusi dgn memasukan berbgai macam unsur yg tidak terhingga banyaknya dn menyaringnya hingga sampai ke dalam bentuk yg kita kenal sekarang ini.
Suatu bentuk yg memungkinkan kehidupan utk berkembang.
Perasaan duniawi yg kita miliki adlh bagian dari proses yg kadang akan menampakan sisi negatifnya dn itu adlh bagian dr kehidupan kita sbg manusia.
Pahami perbedaan sbg relitas kehidupan yang akan membawa kita ke arah yg lebih baik.
Indonesia bukan Negara Islam, tetapi negara yang masyarakatnya wajib beragama. tidak boleh warganya tdk beragama, kenapa ? karena Negara kita didirikan oleh Putra2 bangsa yang beragama. Dan ini menjadi tugas negara dan tokoh dan Ulama agama di Indonesia untuk mengajarkan tentang agama masing2.
Agama Islam dengan alqur’annya, Kristen dengan Injilnya dst.
Kenapa ya? yang muncul dipermukaan sekarang ini, terutama di Indonesia hanya intern agama Islam yang jadi bahan pembicaraan, agama lain nggak tu, kitabnya tetap sama hanya perbedaan syariatnya saja nggak ada muncul nabi2 baru, kalau Islam kasusnya aneh dan mendalam.
Contohnya ya kaya Ahmadiyah itu, saya yakin sebenarnya Ahmadiyah itu bisa menamakan agamanya sendiri dengan Mr. Mirza sbgai Nabinya, bukan termasuk dalam Islam, maka urusan akan selesai. Coba anda pikirkan dengan logika sederhana, harusnya begitu toh!.
Saya bukan berprasangka negatif, tapi rasanya tidak mungkin ini terjadi tanpa maksud lain, pasti ada apa-apanya dong. Itu untuk Ahmadiyah.
Untuk JIL, coba jauh2 hari datang ke MUI untuk sharing kalau perlu lakukan studi/penelitian apa yang salah dengan perkembangan umat Islam, saya yakin sebabnya adalah latar belakang pendidikan tokoh JIL dengan yang tidak sepaham, pada intinya mereka merasa masing2 paling benar. Sebagai anak bangsa seharusnya bertemu dan dialog. Sekarang jikalau memang ingin berniat baik untuk kemajuan umat Islam maka datangi/kunjungi orang2 tua itu, kalau memang niatnya suci,jangan ngomong dari jauh aja. ya kan.
wassalam
sebelum pemekiran baru disebarluaskan, saya kira untuk saat ini ya, inti dari cara2/metode dakwah Nabi yang diterjemahkan/diaktualisasikan dengan baik adalah apa yang di gagas oleh Ary Ginanjar Agustian dengan ESQ nya.
Dari pada membahas yang menguras energi negatif dan lebih baik kita
Menurut logika sederhana
mari kita dukung fatwa dari MUI.................
Komentar Masuk (21)
(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)