Amran dan Beberapa Kekeliruan
Oleh Ulil Abshar-Abdalla
Kata-kata yang selalu saya ingat dari Roger Williams, seorang pejuang gigih kebebasan beragama di Amerika, adalah “iman yang dipaksakan akan terasa “bau” di hidung Tuhan”. Masyarakat tidak bisa dicegah untuk memeluk keyakinan apapun, asal keyakinan itu tidak menimbulkan kerusakan fisik yang melanggar hukum sipil yang ada. Inilah prinsip kebebasa beragama yang menurut saya konsisten dengan deklarasi Qur’an, “la ikraha fil al-din”.
Komentar
Dalam banyak hal saya sangat sependapat dengan pemikiran anda, salah satu diantaranya adalah upaya anda untuk mencoba memberikan pemikiran yang sangat segar dan orisinil untuk memecahkan kemandegkan doktrin Islam yang seakan sudah berhenti pada mazhab yang 4 itu.
Namun demikian anda tentu tidak perlu terlalu maju untuk membenarkan aliran2 atau sekte2 yang menganggap pimpinan aliran2 tsb adalah nabi atau rosul dengan mengusung ajaran yang mirip Islam.
Pendapat macam itulah yang barangkali menyebabkan banyak ulama menilai Islam Liberal secara keseluruhan adalah “sesat”. Kalau saya amati hanya andalah yang sering kebablasan. Padahal masih banyak sohib lain yang cukup berhati-hati dalam bersikap.
Saya percaya, dengan pendewasaan dan perjalanan umur anda, tentu akan merubah banyak pandangan anda, segaimana perjalanan untuk mencapai kematangan yang dialami oleh Kang Jalal.
Salam
Muhammad SAW sejak awal tidak pernah mengatakan dirinya Nasrani atau christian sehingga ummat nasrani ketika itu tidak perlu merasa tersinggung agamanya. Menurut saya itu suatu kejujuran dan sekaligus keberanian. Langkah serupa bisa ditempuh Ahmad Mushadeq dan pengikut kelompok Ahamadiyah. Secara jujur dan berani menamakan kelompoknya agama Ahmadiyah atau yang lainnya. Bukankah sudah punya nabi dan kitab sendiri? Hal ini semoga akan mengurangi tekanan dari fihak sebagian ummat Islam.
Kalau yang disebut dengan aliran-aliran sesat itu berhak hidup dengan keyakinannya bahkan cenderung dibela dengan prinsip kebebasan beragama.Maka kelompok-kelompok yang disebut dengan kelompok Islam fundamental yang sering saudara kritik berhak hidup dengan keyakinannya,tidak bisa disalahkan dan tidak pula bisa dianggap sesat bahkan harus dibela dengan prinsip kebebasan beragama. Kelompok-kelompok itupun tidak pernah memaksakan keyakinannya kepada orang lain. Pada banyak kasus tindakan destrukif dan pelanggaran terhadap hukum sipil yang mereka lakukan ternyata dilakukan oleh kelompok-kelompok yang mencoba memojokan keyakinan mereka karena perbedaan kepentingan (visi, Misi ,Ideologi)dengan cara yang sangat rapi.
-----
Komentar Masuk (3)
(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)