Kliping Rencana Penyerbuan FUI ke Markas JIL, Agustus 2005 - JIL Edisi Indonesia
Halaman Muka
Up

 

Kliping
07/08/2005

Kliping Rencana Penyerbuan FUI ke Markas JIL, Agustus 2005

Oleh Redaksi

Berikut adalah rangkuman berita detik.com tentang isu penyerbuan maskas JIL Agustus 2005

Berikut adalah rangkuman berita detik.com tentang isu penyerbuan maskas JIL Agustus 2005 lalu diurut mundur:
-------------

Sumber: http://jkt.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/08/tgl/05/time/18815/idnews/416935/idkanal/10
FUI Batal Sambangi JIL, Ratusan Polisi-Warga Bubar
M. Rizal Maslan - detikcom, 5-8-2005

Jakarta - Massa Forum Umat Islam (FUI) tidak jadi mendatangi kantor Jaringan Islam Liberal (JIL). Ratusan polisi dan warga yang siap ‘menghadang’ FUI akhirnya membubarkan diri.

“Mereka diprediksi sekitar 200 orang, tapi tidak jadi mendatangi kantor JIL. Itu setelah dilakukan negosiasi dengan pimpinan FUI Matraman Ustad Nafis di Musola Al Ikhlas, Salemba Tengah, Gang X,” kata Kapolsek Matraman Kompol Sularno.

Dia ditemui di depan kantor JIL yang beralamat di Jalan Utan Kayu No. 68-H, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (5/8/2005).

Sekitar pukul 17.00 WIB, ratusan aparat kepolisian, puluhan petugas Banser-Ansor, serta ratusan warga sekitar Utan Kayu berangsur-angsur meninggalkan lokasi.

FUI meminta JIL dibubarkan dan diusir dari Utan Kayu lantaran dianggap menentang fatwa MUI yang mengharamkan aliran sesat, dan mengkritik penyerangan markas Jemaat Ahmadiyah.

Usai salat Jumat, sekitar 20-an petugas Banser-Ansor, puluhan petugas Satpol PP, dan empat kompi aparat kepolisian gabungan disiagakan di depan kantor JIL untuk mengantisipasi kedatangan massa FUI.

Sekitar pukul 15.00 WIB, aparat kepolisian melakukan penyekatan berjarak 200 meter dari kantor JIL ke arah Matraman dan juga ke arah Jalan Ahmad Yani.

Aparat kepolisian dipimpin oleh Wakapolres Jakarta Timur AKBP Hilman Toyib. Ratusan warga sekitar Utan Kayu juga ikut berja-jaga. Warga menyatakan mendukung JIL dan akan menghadang massa FUI jika hendak melakukan kekerasan.

Beberapa tokoh juga hadir mendampingi Ketua JIL Ulil Abshar Abdalla. Antara lain Teten Masduki dari ICW, Usman Hamid dari Kontras, Dawam Raharjo dari Muhammadiyah, dan Ade Armando dari Komisi Penyiaran Indonesia. (sss)

Sumber: http://jkt.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/08/tgl/05/time/145728/idnews/416755/idkanal/10
Banser Ikut Jaga, Ulil Tak Gentar JIL Mau Dibubarkan FUI
M. Rizal Maslan - detikcom, 5-8-2005

Jakarta - Gara-gara mengkritik penyerangan markas Jemaat Ahmadiyah, Jaringan Islam Liberal (JIL) pimpinan Ulil Absar Abdalla diancam akan dibubarkan. Puluhan Banser NU dan polisi pun berjaga-jaga.

Suasana tegang dan mencekam pun menyelimuti Kantor Sekretariat JIL yang beralamat di Jalan Utan Kayu No. 68-H, Jakarta Timur, Jumat (5/8/2005).

Puluhan banser yang mengenakan pakaian serba hitam terlihat bersiaga di depan kantor. Sementara aparat kepolisian tampak tersebar di halaman kantor.

Ancaman ini sampai ke telinga Camat Matraman Chairil. Dia pun terlihat meninjau lokasi. Tak lama kemudian, muncul tiga orang dari Forum Umat Islam (FUI) Matraman. Mereka berbincang-bincang dengan sang camat.

“Kami meminta JIL dibubarkan dan diusir dari Utan Kayu,” kata salah seorang pemuda itu kepada sang camat. Tanpa menunggu respons, mereka lantas meninggalkan halaman kantor Ulil.

Tak Gentar

Ancaman dan intimidasi yang ditujukan kepada lembaganya tidak membuat nyali Ulil menjadi ciut.

“Saya tidak gentar dengan intimidasi seperti ini. Karena yang melakukan intimidasi tidak mencerminkan sebagian besar umat Islam. JIL tidak pernah high profile tentang persoalan keagamaan,” cetusnya.

Menurut dia, JIL hanya menyesalkan aksi penyerangan di Kampus Mubarak Jemaat Ahmadiyah pada Jumat 15 Juli lalu.

“Kita shock dengan penyerangan terhadap Ahmadiyah dan upaya membubarkan kelompok. Kita hanya mengkritik itu,” tandasnya.

FUI berencana melancarkan somasi terhadap sejumlah orang yang dianggap menentang fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan Ahmadiyah. Selain Ulil, juga Gus Dur, Dawam Raharjo, Johan Effendi, Syafii Anwar, Adnan Buyung Nasution, Romo Edi dari KWI, dan Pendeta Winata Sairin dari PGI. (aan)

07/08/2005 | Kliping | #

Komentar

Komentar Masuk (1)

(Tampil maks. 5 komentar terakhir, descending)

Saudaraku JIL,Ahmadiyah,NU,Muhammadiyah,Syi’ah,Hizbut Tahrir dan yang lainnya, Di akhir zaman ini, sangat tidaklah patut kita saling mencaci, menghujat dan menyalahkan. Alangkah baiknya mulai sekarang kita berlomba-lomba mencari amal ibadah sebanyak-banyaknya, sebab hanya ada 3 hal yang bisa menolong kita di alam kubur, yaitu ; Amal, Do’a anak yang sholeh, dan ilmu yang bermanfaat. Mengenai pemahaman, keyakinan mari kita kembalikan ke diri kita sendiri.... Tidak usah muluk-muluk, Disiplinkan Sholat 5 waktu; Bershodaqoh semampu kita; menjaga Lidah kita dari kebohongan;kemunafikan;kekejian, selalu mengingat Alloh SWT, Mencari Rizki dengan cara yang Baik lagi HALAL dan yang paling penting berusaha sekuat tenaga Menjaga GATI kita untuk tidak berpaling dari ajaran Alloh Swt dan Nabi Muhammad SAW..... Maaf, bukannya saya SOK ALIM, namun saya sebagai Generasi Muda merasa SEDIH, harus Berjalan kemana kami apabila terdapat begitu banyak perbedaan dalam Islam??Yang justru perbedaan tsb Membuat umat Islam saling bermusuhan… Saudaraku, kembalilah kepada Jalan Alloh SWT dan Sunnah Rasul Muhammad SAW… Allohu Akbar…
-----

Posted by arjuna  on  07/23  at  11:07 PM

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq