Menyemai Perdamaian dengan Wahdat al-Adyan - Komentar - JIL Edisi Indonesia
Halaman Muka
Up

 

Buku
21/03/2002

Menyemai Perdamaian dengan Wahdat al-Adyan

Oleh M. Khoirul Muqtafa

Persoalan agama menjadi salah satu isu krusial yang banyak disoroti oleh berbagai kalangan pasca keruntuhan Orde Baru. Di masa ini kita bisa melihat bagaimana ‘trilogi kerukunan agama’ yang dulu diproklamirkan dan dibangga-banggakan oleh Orde Baru karena dianggap mampu mewadahi aspirasi dan menyatukan berbagai kelompok keagamaan yang ada justru berubah menjadi bencana. Konflik keagamaan bermunculan dan meruyak diberbagai daerah, bak cendawan di musim hujan. Radikalisme (umat) beragama dipertontonkan secara kasat mata tanpa tedeng aling-aling oleh berbagai kelompok berbasis agama.

21/03/2002 12:08 #

« Kembali ke Artikel

Komentar

Komentar Masuk (1)

(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)

Halaman 1 dari 1 halaman

Bagi saya, konsep-konsep yang diketengahkan oleh Jaringan Islam Liberal itu nggak menarik. Apa pasalnya, karena lucu. Gagasan-gagasannya itu selalu tidak singkron dengan fakta. Dengan kata lain gagasannya selalu bertabrakan dengan gagasannya itu sendiri. Contohnya begini, dalam konsep pluralisme; dipahami bahwa semua agama adalah benar karena datang dari Tuhan dan sama-sama ingin mencapai Tuhan. Jika demikian pemahamannya, kenapa orang kristen menolak undang-undang sisdiknas. Kenapa ketika diperjuangkan UU Syariah banyak yang keberatan. Mungkin ada yang protes, “Hah itu undang-undang Islam”. Jawabnya : “Ya biarin, kita kan sama-sama ingin mencapai Tuhan, semua kan benar. Kalau begitu kenapa nggak pakai UU Islam saja, n’Toh sama saja. Benar semuanya”. Tapi kenapa keberatan? Khan lebih logis dan demokratis, kalo Indonesia mayoritas penduduknya muslim, ya di pakai UU Syariah? Hayoo..??????

Contoh berikutnya : Jaringan Islam Liberal itu memperjuangkan kebebasan, termasuk kebebasan pemikiran dan gagasan saya. Kenapa anda selalu melawan kelompok-kelompok yang tidak sepaham dengan anda. Kenapa tidak diberikan kebebasan kepada mereka untuk mempunyai gagasan dan pemikiran serta anutan. Kenapa mereka selalu dicap negatif oleh kelompok anda ? Nah, ini dia berarti JIL ini tidak paham dengan liberal. Tidak paham dengan kebebasan berpendapat dan berkeyakinan.

Satu lagi : Kata Ulil : Islam liberal itu, bisa menampung yang maksiat dan yang baik, karena semua diberikan ruang untuk berekspresi dan berkeyakinan. Kenapa anda benci FPI, anda benci orang-orang yang memperjuangkan tegaknya syariah Islam ? Itu khan pemikiran mereka dan hak mereka, nggak boleh benci dong. Kalo benci dan tidak suka, berarti Ulil dan kawan-kawanya bukan seorang yang liberal. Ini yang lucu…

Saya ingin jawaban Ulil ke E-mail saya… Saya tunggu yach.! Terima Kasih.
-----

#1. Dikirim oleh Oman Abdul Aziz  pada  23/05   08:05 AM
Halaman 1 dari 1 halaman

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq