Home > Film

Film Badai di Awal Bahagia

Having married Ricca, Rhoma seemed to be very happy in their new household, moreover they had a cute little girl named Deby. Deby is the eye of the family where compassion is … to.

At the mean while, Bonang, who had come out from the jail, had established new business along with his men, which frankly was against the law. They made serial robberies and smuggles. However, their business was in hard times then. Police got network everywhere to enhance security in all sectors in the effort to overcome crimes including smuggles. The police quite often caught them red handed. This made Bonang confused until eventually he'd got an idea of releasing Herman from the prison, as Herman was renown for having lots of ideas. Herman ran away from the jail and found out that Bonang had a hard time. Having seen this reality, Herman had an idea to revenge Rhoma in cooperation with Bonang and his men.

It all started by kidnapping Deby from her school. This made Rhoma and Ricca extremely depressed. The criminals wanted ransom for the kidnapping. Herman whose great avenge would like to reap Rhoma off despite his wish to determine Rhoma's great name. Rhoma was made to rob a bank, otherwise they would kill Deby if Rhoma rejected. Hadiah who was in same custody with Deby could not stand watching Deby being tortured and persuade Rhoma to follow the criminals' wish.

Rhoma was forced to rob a bank and he succeeded, but things were different, Deby was not released after the success.

In this robbery, Rhoma escaped from Bonang's gangs. It really drove Bonang crazy.

In Rhoma's show, using his telescope weapon Bonang tried to kill Rhoma. Fortunately, Badrun, a police officer, knew this so that the criminals ran away. Badrun and his police members ran after them. Rhoma assisted the officer pursuing the criminals.

Rhoma led Badrun to pursue them. They got through rubber garden. Their primary intention was to release Deby. Rhoma and Badrun eventually found the criminals headquarters, finding Dona ………… dead body,, one of Bonang's men who died after grueling with Hadiah. Hadiah ended up passing away in the effort of helping release Deby. As the critical points, Rhoma and Badrun succeeded catching Herman and Bonang's gang.

Rhoma yang kini telah berumah tangga denga Ricca nampak sangat berbahagia sekali dalam bahtera rumah tangga mereka, apalagi kini mereka telah dikaruniai seorang anak yang diberi nama Deby. Deby inilah tempat curahan kasih sayang mereka berdua.

Sementara itu Bonang yang sudah keluar dari penjara telah mempunyai usaha bersama anak buahnya yang jelas melanggar hukum. Mereka mengadakan perampokan-perampokan dan usaha penyelundupan. Yang saat ini usaha mereka sudah sangat terjepit. Di mana-mana jaringan kepolisian yang telah meningkatkan keamanan di segala sektor untuk menumpas usaha-usaha kejahatan dan penyelundupan, selalu memergoki mereka. Hal ini membuat Bonang tambah bingung sehingga akhirnya Bonang berusaha mengeluarkan Herman dari penjara yang dianggap Bonang sebagai orang yang selalu mempunyai ide-ide.
Herman pun lari dari penjara dan melihat kenyataann Bonang yang kian terjepit. Herman yang melihat kesempatan ini timbul idenya untuk melampiaskan dendamnya kepada Rhoma bersama Bonang dan anak buahnya.

Dimulai dengan menculik Deby dari sekolahnya yang membuat Rhoma dan Ricca tertekan jiwanya. Hal ini diteruskan Herman dengan ancaman penebusan uang bagi Deby.
Tetapi Herman yang dendam pada Rhoma mempergunakan kesempatan ini untuk menggunakan Rhoma sebagai alat mencari keuntungan di samping yang lebih utama untuk merusak nama baik Rhoma. Rhoma dipaksa merampok bank dengan ancaman membunuh Deby apabila menolak. Hadiah yang juga masuk perangkap Bonang Cs. yang satu tahanan dengan Deby tak tahan melihat Deby disiksa terpaksa menyuruh Rhoma mengikuti kemauan Bonang Cs.
Rhoma terpaksa merampok bank dengan maksud Deby akan dibebaskan. Ternyata perampokan berhasil, tapi Deby tidak juga dibebaskan. Rhoma dalam perampokan ini sempat melepaskan diri dari Bonang Cs. Terlepasnya Rhoma membuat Bonang Cs. naik pitam.

Dalam pertunjukan show Rhoma, Bonang dengan senjatanya yang memakai teleskop berusaha membunuh Rhoma tapi sempat diketahui petugas kepolisian Badrun Cs. sehingga mereka melarikan diri dan dikejar Badrun Cs.
Rhoma yang mengetahui hal ini ikut menyusul mengejar Herman dan Bonang Cs.

Pada satu jalan di perkebunan karet Rhoma menyusul Badrun Cs. Badrun berinisiatif berangkat dengan Rhoma sebagai penunjuk jalan untuk menyelamatkan Deby yang disandera dan menumpas penjahat-penjahat tersebut. Mereka berdua menuju markas Bonang. Herman dan Bonang Cs. sesampainya di markasnya mencari Dona salah satu anak buah Bonang yang saat itu mati karena berkelahi dengan Hadiah. Hadiah tewas oleh Herman dan Bonang Cs. dalam menyelamatkan Deby. Pada saat kritis, Rhoma yang didampingi Badrun berhasil menumpas Herman dan Bonang Cs.


Pemain: Rhoma Irama - Ricca Rachim - Desy Linasari - Soultan Saladin - Eddy Wardy - Farah Meuthia - Rita Sugiarto - Soneta Group - Muni Cader - Alex Kalangi - Anie Kusumah - Beslar - Alcaf Rosyidi - Zainuddin Idris - Adang Mansur - Edward Bahar - Jack Maland - Bram Adrianto - Dance Medan - A. Muin Akhmad - Ronald Kansil - Leily Sagita - Hengky Nero - Bung Salim - Jimmy Chaidar - Simon P. - Aris Sukandar.

Supervisor Laga: Oteng Lee Priyadi
Sutradara: Muchlis Raya

Lagu-lagu: Adu Domba - Badai Fitnah - Tangan-tangan Hitam - Yun Diayun.


Forum BEBAS tentang artikel di atas. Semua komentar tidak dimoderasi.

comments powered by Disqus

Website ini milik pribadi Ahmad Abdul Haq. Didukung oleh Wikiapbn.