“Setelah ini inginnya bisa lebih mandiri, punya pekerjaan yang layak,” ungkap Ahyadi (34 th) salah seorang penerima kaki palsu. Ahyadi kehilangan kaki kirinya sejak usia 14 tahun akibat kanker tulang yang dideritanya. Sementara itu, Nafsah (39 th) berharap dengan kaki palsu yang diterimanya, ia tidak hanya siap memulai kehidupan baru dengan pekerjaan barunya sebagai penjahit, tetapi juga memulai rumah tangga.
Ahyadi dan Nafsah adalah sebagian penerima kaki palsu yang diberikan oleh Kick Andy Foundation bekerjasama dengan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM propinsi Banten (20/9). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka ulang tahun “Dharma Karyadika Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ke 66” pada 30 oktober mendatang. Pada tahap pertama ini dilakukan pengukuran kaki palsu pada 20 orang.
“Kami tidak bagi-bagi kaki palsu, nilainya ini kecil. Tapi kami ingin membangkitkan semangat kemandirian, karena hidup tidak selesai disini, masih panjang,” ungkap Ali Sadikin, Pengurus Harian Kick Andy Foundation. Sementara itu, Imam Santoso, SH., MM, Kakanwil Hukum dan HAM Banten mengungkapkan bahwa kegiatan bakti sosial yang dilakukan tidak akan berhenti, “kegiatan ini akan terus dilakukan, sekalipun sudah lewat ulang tahun.”
Selain pengukuran kaki palsu, kegiatan bakti sosial lainnya yang akan dilakukan adalah operasi bibir sumbing pada 55 pasien, serta 160 orang pasien operasi katarak. Operasi katarak dan bibir sumbing akan dilakukan di RS Sari Asih, Serang dan RS Kodam.