Ahmad Abdul Haq


CINTA DALAM SEPOTONG GINJAL

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 12 Maret 2010 16:29 WIBCINTA DALAM SEPOTONG GINJAL

CINTA DALAM SEPOTONG GINJAL Bagaimana rasanya memiliki organ dalam tubuh saudara, anak, ibu atau ayah kandung, atau justru milik orang lain yang tidak diketahui jati dirinya sama sekali? Apakah jika ada saudara, teman atau orang lain yang Anda kasihi membutuhkan salah satu organ tubuh Anda, akan langsung Anda berikan dengan segala resikonya?

Tidak ada satupun orang yang ingin mengalami penyakit gagal ginjal. Tapi jika suatu saat Anda divonis secara mendadak menderita penyakit sistem pengolahan limbah tubuh ini, hanya ada dua pilihan solusi. Cuci darah seumur hidup atau cangkok ginjal. Kisah-kisah perjuangan susahnya mencari donor ginjal, kerelaan memberikan ginjal dan susahnya melakukan cangkok ginjal inilah yang akan dibagi para narasumber Kick Andy episode ini.

Seorang Afaf Susilawati, mengaku sangat senang dan berbahagia memberikan satu ginjalnya buat sang Adik tercinta, Huda Rosdiana Biarawati. Ia tak berpikir dua kali, jika untuk tindakannya itu, ia kini harus hidup dengan satu ginjal saja. Sebuah hal yang tentunya sangat beresiko untuk hidupnya ke depan. Huda yang divonis komplikasi ginjal saat usia 19 tahun, akhirnya menjalani transplantasi ginjal dari Afaf pada 2001 silam. Untungnya Huda hidup di tengah keluarga yang saling menyayangi sepenuhnya. Seluruh kakak bahkan ibunya sampai harus “berebut” untuk mendonorkan ginjal mereka.

Tanpa disadari yang lain, Afaf secara diam-diam langsung melakukan pemeriksaan ke dokter, dan memutuskan ginjalnya-lah yang akan dicangkokkan ke Huda tanpa bisa dicegah yang lainnya. Huda akhirnya sukses cangkok ginjal. Namun ia hanya mampu bertahan selama 6 tahun saja. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada 2007 lalu, setelah perjuangan kerasnya melawan virus yang menyerang ginjal barunya. Kisah perjuangan Huda yang direkamnya dalam diari hariannya, akhirnya dibukukan oleh kakak lainnya, Siti Darojah.

Sementara Dadang Maulana, harus merasakan pukulan pahit pada usia 22 tahun. Nasibnya bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga. Beberapa saat setelah dinyatakan gagal lolos tes kesehatan seleksi masuk sebuah BUMN setamat kuliah, ia langsung dihadapkan pada vonis mengejutkan dari dokter. Ia mengalami gagal ginjal terminal alias stadium akhir. Ia mengaku tak merasakan atau mengalami gejala apapun, sehingga sangat membuatnya down. Saat disampaikan pada keluarga besar, seluruh keluarganya mendukung penuh untuk ia melakukan cangkok ginjal. Masalahnya, ginjal siapa?

Tak dinyana-nyana, sang ayah yang sudah lama berpisah sejak perpisahan dengan sang ibu, menyatakan merelakan ginjalnya untuk Dadang. Mucharam yang saat itu berusia 56 tahun, siap menanggung segala resiko karena faktor usianya. Dan kini, ayah dan anak itu telah berhasil mengarungi hidup sejak 1989 hingga kini dengan segala perjuangannya berusaha tetap sehat. Dadang dengan ginjal sang ayah, dan Mucharam dengan satu ginjalnya. Apa resep mereka mampu bertahan hingga 21 tahun lamanya?

Nasib Basyrah Nasution, tak jauh beda dengan kisah Dadang. Basyrah yang menjalani hidup secara sangat higienis, ternyata tak mampu menghindar dari vonis gagal ginjal kronis. Padahal Basyrah tak pernah merokok, selalu berolahraga secara rutin dan teratur, serta tak pernah mengkonsumsi obat-obatan antibiotik selama 10 tahun terakhir. Namun vonis yang berujung pada keharusan cangkok ginjal itu, tak membuat Basyrah dan sang istri, Sari Meutia terpuruk. Terutama Sari, yang selama ini menganggap hidupnya sudah too good to be true bersama Basyrah dan dua putra mereka. Sari justru terpacu untuk mencari solusi terbaik demi Basyrah, yang harus istirahat total dari pekerjaannya sebagai seorang kontraktor.

Sari menghabiskan hari-harinya untuk mencari informasi lewat berbagai sumber, cara dan tempat. Sedikit berbeda dengan kisah Huda dan Dadang yang didukung penuh keluarga besar, upaya pencarian donor ginjalnya, agak terbentur dari pandangan “kolot” keluarga besarnya, yang takut dengan resiko hidup dengan satu ginjal. Perjuangan keras Sari pun akhirnya berlabuh sampai di negeri tirai bambu, China. Perjuangan untuk transplantasi ginjal dengan ginjal orang China tak dikenal yang sedikit berbau “ilegal”, akhirnya sukses dilakukan pada 2009 lalu. Soal biaya, ada kisah mengharukan dari putra bungsunya, Avi, yang pernah berkata padanya “Mama, kalau biaya operasi Ayah kurang, jual Avi aja dulu buat menambahi sisanya, ntar, kan Mama bisa cari uang lagi untuk menebus Avi…”

Dan kisah die hard terakhir, dituturkan oleh Sonny F. Hadiwarsito. Boleh jadi Sonny adalah satu-satunya manusia di Indonesia, mungkin juga dunia, yang hidup dengan 4 ginjal karena telah menjalani cangkok ginjal hingga dua kali. Belum cukup, kini ia bersiap-siap untuk melakukan cangkok ginjal yang ketiga kalinya. Pengusaha properti dan dosen yang hobi otomotif ini, berjiwa pejuang sejati. Saat menekuni hobi otomotifnya, ia mengalami kecelakaan hebat. Akibatnya, ia harus hidup dengan tulang kaki palsu dan cacat tangan seumur hidup. Namun hal ini tak menyurutkan aktivitasnya. Hingga akhirnya ia divonis gagal ginjal kronis akibat konsumsi rutin obat antinyeri untuk sakitnya, serta imbuhan hipertensi yang dideritanya. Ia tak mau menyusahkan keluarganya, karena untuk menjadi donor ginjal diperlukan keikhlasan yang luar biasa. Dan China menjadi tujuan akhirnya untuk transplantasi ginjal pada tahun 2000.

Sukses cangkok ginjal, ia tak mau terkungkung aktivitasnya. Ia tetap menjalankan perusahaan, mengajar di kampus dan menekuni hobinya. Alhasil, ia terserang virus yang menggerogoti ginjal barunya. Ia pun harus ke China lagi, menambah jumlah ginjalnya hingga menjadi 4 buah pada tahun 2005 silam. Tak berakhir deritanya, kini ia divonis gagal ginjal untuk ketiga kalinya. Cuci darah kini harus dijalaninya seminggu tiga kali. Namun ia tetap tak menampakkan profil seorang yang menanggung beban super berat. Berkat dukungan istri tercinta, Sonny melalui hidupnya dengan semangat. Selain tiga aktivitas utama, ia justru menambahnya dengan menjadi seorang motivator dan mendirikan yayasan ginjal, untuk memberikan konseling dan bantuan bagi sesama penderita gagal ginjal.

Jadi, jangan sampai melewatkan episode ini. Banyak sekali tips & tricks yang dibagi para survivor gagal ginjal ini di Kick Andy, sehingga bisa tetap bertahan dan menjalani hidupnya dengan normal dan bahagia.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy