Ahmad Abdul Haq


MENEBUS MASA LALU

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 23 Agustus 2013 21:30 WIBMENEBUS MASA LALU

kick andy

Stigma buruk biasanya tetap melekat pada seorang mantan narapidana yang pernah melakukan kejahatan. Banyak mantan narapidana yang merasa ditolak oleh lingkungannya, dikucilkan sehingga akhirnya ada yang memilih untuk kembali ke dunia hitam. Kick Andy kali ini mengangkat kisah mantan narapidana yang bertobat dan menjadikan hidup mereka lebih berguna. Apa yang mereka lakukan?

Muhamad Ijudin Rahmat, 34 tahun, harus merasakan pil pahit dan hidup dibalik jeruji besi selama 2,5 tahun akibat melakukan transaksi jual beli mobil yang merugikan orang lain. Tak ingin larut dalam penyesalan, ia kemudian  memanfaatkan waktunya di penjara dengan membaca buku. Dari sekedar membaca, Ijudin terinspirasi untuk menulis buku. Tujuh buah novel dihasilkan selama berada di penjara.

Berbekal pengalamannya selama menjadi tahanan serta masa lalu yang kelam menjadi anak jalanan. Ijudin kemudian mendirikan sebuah yayasan sosial yang diberi nama Yayasan Bakti Anak Negeri. Hasil dari penjualan novelnya pun kemudian ia donasikan ke yayasan ini. Di tempat ini kini terdapat 170 binaan yang terdiri dari 90 orang mantan napi, 30 anak jalanan dan 50 orang anak yatim yang berasal dari lingkungan sekitar rumahnya di Bandung, Jawa Barat. Melalui yayasan ini, Ijudin ingin menebus masa lalunya dan terus berbagi kebaikan kepada sesama.

Andreas Nurmandala Sutiono, 55 tahun, tidak patah semangat meski memiliki masa lalu yang suram. Tidak ingin kembali seperti dulu, Andreas pun sadar dan bertobat. Kini Andreas membantu sesama mantan napi untuk bertobat agar tidak kembali terjerat ke dunia hitam. Selepas keluar dari Lapas Metro Lampung Tengah pada tahun 1993. Andreas kemudian membuat rumah singgah dan menampung mantan narapidana di daerah Blimbing, Malang. Di rumah singgah ini, para mantan narapidana yang tidak memiliki tempat tinggal ditampung dan dibina secara rohani dan juga ekonomi. Para mantan narapidana diberikan pelatihan membuat mie ayam organik dari mentah hingga layak untuk dikonsumsi.

Andreas menyadari bahwa lapangan pekerjaan untuk para mantan narapidana sangat terbatas. Label “mantan napi” yang melekat di diri mereka secara tidak langsung menjadi penghalang saat mencari pekerjaan. Bersama Yayasan Cahaya Pancaran Kasih sejak tahun 1999, Andreas mengadakan kegiatan rohani dan bakti sosial di lapas-lapas. Hingga kini Andreas telah memberikan pelatihan membuat mie ayam dan bakso di berbagai daerah. Bersama rumah singgah ini, Andreas berharap mantan narapidana dapat bangkit dari keterpurukan dan bisa menata masa depannya kembali.

Husien adalah mantan narapidana yang kehidupannya telah berubah 180 derajat. Pria berusia 57 tahun ini tercatat sudah 8 kali keluar masuk penjara karena kasus pencurian, penodongan dan kejahatan lainnya sebelum akhirnya ia bertobat. Kini Husien menjadi sosok inspiratif bagi warga Kampung Simokerto Tebasan yang berada di kawasan utara Surabaya. Kampung ini dulunya dikenal tidak aman karena banyak dihuni oleh pelaku kriminal. Dibawah kepemimpinan Husien sebagai Ketua RT selama tiga periode kondisi kampung ini sudah jauh lebih baik.

Setiap harinya, Husien bekerja membersihkan makam yang terletak bersebelahan dengan kampung ini. Selain itu, ia juga membina anak-anak kecil dan ibu-ibu di kampungnya untuk mengaji. Bahkan ia juga memberikan pelatihan kerja untuk para pemuda agar tidak menjadi pengangguran dan terjerat kriminalitas. Di mata warga sosok Husien cukup disegani karena ia sangat tegas dan cenderung keras saat memberikan nasehat pada warga jika melakukan kesalahan. Kedepannya Husien memiliki cita-cita sederhana yaitu agar generasi muda di kampungnya bisa menjadi orang sukses.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy