Mengukur Kesiapan Menuju SPAN

Amirsyah's Seputar KPPN

Mengukur Kesiapan Menuju SPAN

Halaman Muka | Admin | Antikorupsi | Lainnya | Opini | Pencairan Dana | SPAN


•  •

 

 
Dibaca: 1538 kali

Mengukur Kesiapan Menuju SPAN

Sudah siapkah kita menuju SPAN? Pertanyaan ini selalu diungkapkan di mana-mana. Di Kantor Pusat DJPB, di kantor-kantor daerah baik Kanwil maupun KPPN, dari ibu kota, provinsi, kabupaten/kotamadya, hingga daerah terpencil. Bahkan mungkin kita telah bertanya pada diri sendiri: Sudah Siapkah Menuju SPAN???

Baru-baru ini juga telah disebar kuisioner kesiapan menuju SPAN. Berbagai pertanyaan baik pertanyaan tertutup maupun terbuka digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan kita menuju SPAN. Lantas apakah hal itu dirasa cukup???

Selama belum dilaksanakan, maka sampai sekarang SPAN masih dalam tatanan wacana yg diwacanakan ke daerah-daerah. Walaupun hasil kuisioner memberikan jawaban bahwa kita telah siap, hal itu masih dalam tatanan survey dan belum lagi menjadi realita. Apakah tidak ada cara lain untuk mengetahui secara lebih akurat apakah kita sudah siap menuju SPAN? Ada! Yaitu dengan melihat realitas dan fakta pelaksanaan tugas sehari-hari.

Saat SPAN dilaksanakan, kita masih sama, kantor-kantor kita masih Kantor Pusat DJPB, Kanwil DJPB Provinsi dan KPPN-KPPN. Tugas, fungsi dan pekerjaan kita kurang lebih masih relative sama namun dengan beberapa penyesuaian dibidang peralatan-peralatan, peraturan-peraturan dan SOP. Visi, Misi dan tujuan kita tetap sama menjadi Real Treasurer.

Kesiapan kita menuju SPAN dapat dilihat dalam pelaksanaan operasional sehari-hari. Sudahkah kita melaksanakan peraturan dan SOP sebagaimana mestinya? Sanggupkah kita menepati janji sesuai dengan norma waktu pelaksanaan pekerjaan? Apakah stakeholder yang kita layani telah puas? Sudahkah kita bisa mencapai target kinerja yang ditetapkan? Produktifkan kita dalam bekerja? Bila hal ini belum dapat kita laksanakan sebagaimana mestinya maka besar kemungkinan setelah SPAN pun kita masih dalam kondisi yang sama, tidak melaksanakan peraturan dan SOP sebagaimana mestinya.

Sebelum ataupun sesudah SPAN hal-hal di atas adalah yang utama dan merupakan tolak ukur kesuksesan untuk menjadi The Real Treasurer. Bila sebelum SPAN kita tidak bisa memberikan hasil kinerja yang optimal dan tidak berusaha meningkatkan kemampuan untuk mencapai kinerja yang optimal, maka setelah SPAN pun kita tidak akan banyak berbeda. Semuanya tergantung mindset yang tertanam dalam kepada dan hati kita. Mindset tersebut harus menjadi action yaitu dengan selalu belajar, meningkatkan kemampuan dan bekerja untuk memberikan yang terbaik agar mendapatkan hasil yang optimal. Bila kita sudah dan sedang melakukannya saat ini, berarti kita sudah siap menuju SPAN dan tinggal perlu beberapa penyesuaian..

Salam Perubahan!


Dipublikasikan kembali oleh Ahmad Abdul Haq dengan ijin tertulis dari Bapak Amirsyah.