Agama Mesti Menjadi Medium Pembebasan - Komentar - JIL Edisi Indonesia
Halaman Muka
Up

 

Wawancara
23/05/2005

Asvi Warman Adam Agama Mesti Menjadi Medium Pembebasan

Oleh Redaksi

Dalam usaha mempertahankan kolom agama itu, memang tersirat keinginan terselubung untuk mempertahankan image Islam sebagai agama mayoritas. Makanya kadang muncul angka-angka yang sakral, seperti 80 sampai 90% penduduk Indonesia beragama Islam. Tapi sekali lagi, untuk apa angka-angka itu? Lebih baik angka-angka itu diterjemahkan ke dalam upaya-upaya lebih produktif, seperti proses pemberantasan kemiskinan dan peningkatan pendidikan. Jadi kita tidak terpaku mempertahankan angkanya itu sendiri

23/05/2005 07:03 #

« Kembali ke Artikel

Komentar

Komentar Masuk (1)

(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)

Halaman 1 dari 1 halaman

Saya terkesan dengan wawancara anda, saya pun hidup dilingkungan yang sama dengan anda meski saya tidak pernah hidup di luar negeri seperti anda karena keterbatasan uang sehingga saya tidak perlu menyalahkan para ustadz, ulama dan guru2 saya yang dari saya kecil saya belajar mengaji tetapi tidak pernah pandai karena tidak benar2 serius belajar dan tidak benar2 tulus dalam menjalankan agama saya, dalam kesempatan ini saya ingin beri tanggapan akan beberapa hal:

1. Kita perlu berfikir positip kalo kita perlu mencantumkan Agama kita di KTP mungkin satu hari kita meninggal dijalan dan orang tidak tahu bagaimana menguburkannya, apakah dengan cara yang dianjurkan agama atau tidak, karena dari agama lah nilai manusiawi seseorang itu muncul. Saya punya beberapa kerabat yang beragama katolik dan mereka toh menolak untuk kita kubur dengan cara Islam dan saat kita menemukan mayat yg KTP nya menginisial kan Agama tertentu seseorang kan bisa dimakam kan, di doa kan dengan cara tertentu. Seperti kartu golongan darah kan.........., jadi tidak perlu sampe menjatuhkan agama Islam dong, malah tunjukkan dong “Nich Gw Islam/ Muslim, gw bisa tunjukin sikap terbaik gw sebagai muslim dalam kehidupan” gituchhhhhhh..........

2. Kalo ada yang beda2in agama biarin aja itu emang beda kok, tetapi kalo kita tidak profesional karena masalah agama seseorang itu yang bermasalah, lihat saja ke Prancis sana masa seorang juara Yudo wanita asal Inggris tidak boleh menjadi juara karena pake jilbab, itu kan tidak profesional namanya..... Jadi tidak profesional bukan melulu punya nya orang Islam brur..... tapi bule2 jg banyak padahal mereka ngaku orang2 paling beradab, kalo menurut ku mereka mau pake bikini and kita pake jilbab so what gitu lho..... ngapain pake musuh2an

3. Kita juga tidak perlu menghina Ulama2 yang menolak dan bahkan hampir kebanyakan umat Islam yang menolak untuk pelaksanaan shalat 2 bahasa, kita perlu menghormatinya karena mungkin itu adalah wujud kecintaan nya pada agamanya. Tinggal diluruskan saja beberapa kesalahan yang ada, bukan menghina mereka dengan membandingkan masalah orang minta sumbangan untuk masjid sampe bikin macet jalan........ Itu masalah kita om..... mental kita yang masih suka jadi mental kroco alias mental pegawai/ mental jongos...........

Kalo mo reply kita punya tanggapan saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika melukai hati anda sekalian.....

Kalo perlu nich no hp-ku : 0816 745399

Moga aja ada yang ditampilin, sory yaa kita bukan mo mengihan JIL lho...........
-----

#1. Dikirim oleh Iko Johansyah  pada  25/05   08:06 PM
Halaman 1 dari 1 halaman

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq