Kapitalisme Religius? - Komentar - JIL Edisi Indonesia
Halaman Muka
Up

 

Kliping
08/04/2005

Kapitalisme Religius?

Oleh Luthfi Assyaukanie

Saya lebih senang menggunakan kata ‘liberal’ daripada ‘kapitalis’ dalam membicarakan sikap ekonomi dalam pemikiran Islam. Alasannya karena istilah ini lebih ‘netral’ dan lebih merefleksikan landasan paling mendasar dari pemikiran ekonomi modern. Alasan lainnya karena istilah ini berkorelasi dengan sikap dasar politik-keagamaan para intelektual muslim liberal secara umum.

08/04/2005 00:25 #

« Kembali ke Artikel

Komentar

Komentar Masuk (2)

(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)

Halaman 1 dari 1 halaman

Kita nampaknya memang perlu untuk mendesakralisasikan masalah-masalah kemuamalahan untuk menghapuskan secara bertahap budaya taqlid.

#1. Dikirim oleh Wisanggeni  pada  19/03   06:47 PM

Ini bukan persoalan muamalah atau taqlid semata…
Pertama, sosialisme atau yang lebih dekat dengan konsep welfare state sebenarnya berbicara pada wilayah jaminan sosial dan tanggung jawab negara sebagai lembaga yang kita beri otoritas mengatur dan menjaga hak2 warga masyarakat. Sementara kapitalisme berbicara pada kebebasan. Ga ada kaitannya sama sekali dengan agama yang tidak mengatur dan memiliki hubungan dengan ekonomi, seperti halnya politik.
Kedua, kalau ada yang menyebut desakralisasi muamalah untuk lepas dari taqlid. Coba anda sebutkan, apa ada pemikiran yang tidak taqlid? Apalagi bila kita berbicara studi Islam yang erat kaitannya dengan telaah teks, hampir semua bisa saya pastikan melakukan taqlid.
Jadi isu sosialisme atau kapitalisme, mari kita selesaikan dengan membandingkan mana yang lebih bisa memberikan jaminan bagi masyarakat sebagai elemen “pendiri” negara.
Pemikiran berbeda (baca: kapitalisme religius) itu bukan berarti menarik, karena minoritas atau karena menjadi pemikiran yang langka, tapi bisa jadi membuktikan pemikiran teori itu minim pendukung, karena tidak meyakinkan kebenarannya, meski tidak bisa dipastikan juga kesalahannya.

#2. Dikirim oleh Robitul Firdaus  pada  15/04   09:52 PM
Halaman 1 dari 1 halaman

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq