Ahmad Abdul Haq


Daftar Petanyaan Interview

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Sabtu, 22 Maret 2014 03:53 WIBDaftar Petanyaan Interview

Daftar Petanyaan Interview

Baru saja kita dihebohkan dengan batalnya taping interview Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di acara Kick Andy.  Seperti biasa, saya mencoba netral dan tidak mau ikut campur tentang siapa yang benar atau salah karena masalahnya lebih kompleks. Namun saya coba ambil inspirasi positif yang bisa kita ambil sesuai kapasitas kita masing-masing.

Saya juga dulu wartawan di majalah HAI.  Sayang saya belum sempat menerapkan konsep daftar pertanyaan tidak dikirim saat saya masih menjadi wartawan. Hampir semua narasumber selalu minta dikirimkan daftar pertanyaan. Dan saya, sebagai wartawan junior selalu turuti permintaan tersebut walau menambahkan satu baris tulisan: “Pertanyaan bisa berkembang pada saat wawancara”

Idealnya, setiap narasumber yang memang expert di bidangnya tidak perlu takut untuk tidak bisa menjawab pertanyaan apapun selama itu sesuai dengan expertise mereka. Justru menjadi pertanyaan, kalau seseorang minta untuk mempersiapkan jawaban.  Apakah narsum ini kurang ahli sehingga harus dipersiapkan materinya?

Saya sendiri beberapa kali menjadi narasumber Kick Andy.  Saya tidak masalah karena saya tidak tahu daftar pertanyaanya.  Di episode “Young On Top” misalnya, saya di ‘kick’ oleh Bang Andy Noya setelah diwawancarai berbagai prestasi kreatif saya, saya ditanya pertanyaan yang cukup sensitive, “Dengan semua prestasi ini, kamu pasti lulusan universitas dari luar negri”

Kaget juga, namun saya harus jawab jujur bahwa saya ini hanya lulusan SMA, sempat kuliah namun tidak lulus karena sibuk bekerja.  Setelah selesai interview, Bang Andy baru memberikan inspirasi kepada semua pemirsa bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh dia lulusan darimana.  Ada yang Anies Baswedan lulusan luar negri bisa sukses di usia muda, namun ada juga Yoris Sebastian yang hanya lulusan SMA bisa sukses di usia muda.

Namun tentunya inilah yang harus diraih setiap jurnalis, memiliki rekam jejak bahwa acara yang dipandu atau rubrik yang ditulis selalu mengangkat inspirasi positif dan setiap pertanyaan sudah disiapkan secara matang. Kalau boleh jujur, sejak media bisa terbit tanpa SIUP, jumlah media mendadak jadi banyak sekali.  Dampaknya jumlah jurnalis seketika harus banyak, siap atau tidak siap.  Saya dulu sangat lama menulis berbagai artikel yang tidak dimuat, hingga akhirnya dipercaya menulis untuk majalah HAI.

Sangat disayangkan kalau masih ada jurnalis yang pergi interview seorang narasumber tanpa mempelajari narsumnya terlebih dahulu.  Kalaupun di Kick Andy saya diminta menjelaskan “Apa saja karya yang pernah Anda bikin dan dikenang?” Bukan berarti Bang Andy tidak tahu sama sekali, namun lebih supaya para pemirsa mendengar langsung dari saya.  Dan karena Bang Andy mengetahui betul, dia bisa mengikuti jawaban saya dengan berbagai follow-up questions yang bagus.  Bukan sekadar stand-by untuk pertanyaan selanjutnya.

Kalaupun narasumber ingin lebih prepare, tonton tayangan-tayangan sebelumnya.  Baca artikel-artikel dari jurnalis yang akan interview, dijamin akan lebih siap karena sudah lebih mengenal media yang akan wawancara. Namun jangan minta daftar pertanyaan.

Yoris Sebastian
Penulis buku Creative Junkies & Pemilik OMG Consulting
Visit http://yorissebastian.com and follow me on http://twitter.com/yoris

 

Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy