Ahmad Abdul Haq


INDONESIA MENEMBUS BATAS

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 10 Februari 2012 21:30 WIBINDONESIA MENEMBUS BATAS

INDONESIA MENEMBUS BATAS Tiga belas Pemuda Indonesia, terdiri dari dua belas pria dan satu orang perempuan - melakukan perjalanan panjang menyusuri jalur sutera. Membawa nama Indonesia, mereka menggunakan empat mobil tangguh bermesin hasil rakitan dalam negeri, menapak tilas perjalanan Marcopolo. Tim Metro TV Fastron Europe Asia Expedition 2011 - yang beranggotakan dari berbagai profesi ini telah menempuh jarak hingga 22 ribu kilometer, melintasi 15 negara selama 4 bulan dari Asia dan berakhir di Eropa. Tim ekspedisi ini terdiri dari Bucek Deep (Tim Leader), Hendri Ismaoen (Producer Metro TV), Yeremia Leo (Cameraman Metro TV), Meckry Raditya (Expedition Driver), Ibnu Hajar (Expedition Driver), Anastasia Ruker (Producer Metro TV), Irvan Liberty (Reporter Media Indonesia), Basuki Widiasto (Editor/Technician Metro TV), Andrianto (Dokter), Ibnu Purwanto (Technical Crew), Crack Palinggih (Fotografer), Agus Siswanto (Expedition Driver), dan Yana Mulyana (Logistic Manager)

Tim yang mengemban misi khusus dengan semangat nasionalis ini, memperkenalkan Indonesia melalui produk-produk yang mereka gunakan dalam ekspedisi tersebut. Kendaraan yang digunakan oleh tim yang dilepas di Jakarta pada bulan Agustus 2011 lalu adalah mobil Toyota Fortuner 4x4 yang perakitan mesinnya dikerjakan di dalam negeri. Tak hanya itu, oli pelumasnya menggunakan Fastron produksi PT. Pertamina, juga ban mobil GT Radial yang diproduksi oleh PT. Gajah Tunggal. Setelah mengalami beberapa kendala perijinan yang cukup memakan waktu, tim berangkat di Bulan Oktober dari Kota Medan melalui Penang – Malaysia, Thailand, Laos, untuk menuju China. Tiba di perbatasan Laos dan China tim terbentur perijinan yang cukup sulit. Bertandang ke negeri tirai bambu dengan menggunakan mobil, menjadi satu pengalaman unik tersendiri. Tak hanya rambu-rambu yang bertuliskan huruf China yang merepotkan, tetapi juga sistem alat komunikasi yang berbeda, menyebabkan fasilitas GPS mobil tak berfungsi. Melalui wilayah China, tim ekspedisi berhasil menempuh jarak lintasan 7500 kilometer selama dua puluh satu hari, hal itu setara dengan sepertiga dari keseluruhan perjalanan ekspedisi.

Keluar China masuk ke wilayah Asia Tengah. Kirgistan - salah satu negara yang memiliki suhu udara mencapai minus 16 derajat celcius di siang hari dan hingga minus 20 derajat saat malam hari. Bermodalkan semangat dan kematangan, bahkan sedikit nekad dalam menyiapkan peralatan ekspedisi, tim ekspedisi mampu mengarungi perjalanan beralaskan es sepanjang 300 km itu meski mobil tak dilengkapi oleh pemanas. Dengan penjagaan yang tak kalah ketat seperti di China, perjalanan keluar masuk perbatasan negara-negara ini, tim ekspedisi mengalami berbagai kejadian menarik saat bertemu para penjaga-penjaga perbatasan. Salah satunya ketika penjaga tersebut memeriksa dokumen-dokumen, penjaga tersebut melakukannya dengan mengendus-endus. Tak hanya unik, para penjaga tersebut juga menyeramkan karena mereka dilengkapi dengan senjata laras panjang mutakhir yang siap digunakan.

Di Usbekistan, tim ekspedisi sempat ber- ziarah ke makam tokoh besar Islam, Imam Al-Bukhori. Ternyata di tempat ziarah ini warga Indonesia memiliki tempat khusus terkait dengan sejarah keberadaan makam ini. Tim ekpedisi cukup beruntung karena mereka sempat dijamu dan bahkan diantar oleh juru kunci untuk masuk ke tempat paling terlarang untuk dikunjungi, yaitu ruang bawah tanah. Di Turkmenistan, tim sempat mengalami kesulitan saat hendak mengisi bahan bakar karena sulitnya ketersediaan bahan bakar di pasaran juga uang lokal yang mereka punyai. Lepas dari Turkmenistan, tim memasuki negara yang berpengemudi jauh dari hati-hati, yaitu Iran. Sarana jalan raya yang sangat layak dan memadai, menyebabkan hampir semua pengguna jalan raya, mengemudikan kendaraannya dengan kencang.

Eksotisme daratan Eropa, menjadi destinasi terakhir. Tim akhirnya masuk ke benua biru Eropa, melalui Sovia, Bulgaria. Sambutan meriah diberikan pada tim ekspedisi, begitu menapakkan kaki di Bulgaria. Bahkan wajah anggota tim juga beberapa kali muncul di layar kaca, dengan menjadi narasumber talkshow di sebuah stasiun televisi nasional Bulgaria. Perjalanan dilanjutkan melewati Serbia, Austria, dan berakhir di Italia. Tim masuk Italia melalui kota seribu kanal, Venezia. Akhirnya, pada tanggal 20 Desember 2011, tim ekspedisi ini berhasil mencapai garis finish dari perjalanan sepanjang 14.300 kilometer ini. Kota Roma menjadi saksi peristiwa tim ekspedisi yang berhasil menaklukan dunia dengan membawa nama bangsa Indonesia ke berbagai belahan dunia.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy